Pulau yang tidak aman dari kejadian gunung berapi

Letusan gunung berapi adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang disebut erupsi. Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif. Erupsi dimulai ketika pada batas lempeng bumi terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material disekitarnya, yaitu cairan pijar ( atau magma ).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah melalui rekahan-rekahan, lalu keluar mendekati permukaan bumi.

Bahaya letusan gunung berapi dibagi menjadi dua berdasarkan waktu kejadiannya, yaitu bahaya primer dan sekunder.

Berikut enam bahaya primer dari letusan gunung berapi :• Awan panas : merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas tinggi. Suhu mencapai 300 - 700 derajat celcius, kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.• Lontaran material (pijar) : terjadi ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai 200 derajat celcius, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer. Lazim juga disebut sebagai bom vulkanik• Hujan abu lebat : terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Material berukuran halus ( abu dan pasir halus ) yang diterbangkan angina dan jatuh sebagai hujan abu arahnya tergantung dari arah angin.• Lava ; merupakan magma yang mencapai permukaan. Sifatnya liquid dengan suhu antara 700- 1200 derajat celcius. Lava mengalir mengikuti lereng dan akan membatu bila telah dingin.• Gas racun : muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui rekahan-rekahan. Gas utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO.

• Tsunami : kasus khusus yang terjadi pada gunung berapi di pulau. Saat letusan terjadi, material-material akan memberikan energy yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai. Contoh kasusnya adalah letusan Gunung Krakatau di tahun 1883.

Sedangkan bahaya sekunder setelah gunung api meletus adalah penumpukan material bumi yang terbawa oleh air hujan berupa lahar, lumpur, dan banjir bebatuan.

Untuk mengurangi dampak dari kejadian letusan gunung berapi, pemerintah melakukan kegiatan preventif berupa pemantauan aktivitas gunung api selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf); melakukan tindakan tanggap darurat; dan membuat Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi.

Sebagai langkah persiapan, bagi yang tinggal di sekitar gunung berapi :• Membuat rencana penyelamatan dan komunikasi bagi keluarga untuk menghadapi resiko terjadinya letusan gunung berapi

• Kenali gunung api aktif di sekitar anda, dan tentukan lokasi pengungsian yang aman bagi anggota komunitas anda.

Apabila letusan Gunung berapi terjadi di area anda, hal-hal yang harus dilakukan adalah :• Gunakan masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.• Jangan memakai lensa kontak• Apabila sedang berada di dalam ruangan, tutup pintu dan jendela. Segera mengungsi dan bantu anggota di komunitas anda untuk turut mengungsi dengan aman• Apabila sedang berada di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar• Ikuti petunjuk penyelamatan dari petugas selama proses evakuasi

• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan

Hal-hal yang harus anda lakukan setelah terjadi letusan gunung berapi adalah :• Tetap dipengungsian hingga petugas menyatakan aman untuk kembali ke rumah anda• Bersihkan atap dari timbunan abu karena berat abu bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan

• Ikuti perkembangan informasi mengenai keadaan packa bencana dari media petugas di sekitar anda

Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa bumi, Tsunami dan gunung meletus kian marak terjadi di Indonesia. Usai Lombok, gempa bumi dan Tsunami pun menghantam Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) lalu.Indonesia memang berada di kawasan cincin pasifik yang aktif karena pertemuan empat lempeng tektonik yakni Asia, Australia, Samudera Hindia dan Pasifik. Potensi bencana pun diperkirakan terjadi di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara hingga Sulawesi.Lantas, bagaimana dengan Kalimantan? Peneliti Geologi Kegempaan LIPI Danny Hilman mengatakan Kalimantan relatif lebih aman dibandingkan dengan pulau lainnya. Pasalnya, pulau itu terletak lebih jauh dari batas lempeng.

Lihat juga:
Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Sulteng Capai 1.424 Orang"Gempa bumi biasanya dekat dengan atau pada batas lempeng atau memang ada sesar [patahan] aktif di sana. Kalimantan itu kan jauh dari batas lempeng, tidak ada sesar aktif yang besar," tutur Danny saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (4/10)Letak geografis ini berbeda dari Pulau Sulawesi yang setidaknya memiliki empat sesar aktif, yakni sesar Palu-Koro; sesar Saddang; Sesar Gorontalo; dan Sesar Matano.
Lihat juga:
Peneliti Sebut Tak Menyangka Gempa Palu Berujung TsunamiSesar Palu-Koro, menurutnya, adalah penyebab gempa Sulteng selain yang paling aktif dari seluruh sesar di Indonesia. Kekuatannya, tiga kali lipat dibandingkan dengan pergerakan sesar lainnya.Danny mengatakan pada dasarnya masyarakat dan pemerintah Kalimantan juga harus mewaspadai bencana alam. Pasalnya Kalimantan juga pernah dilanda gempa bumi di Tarakan, Kalimantan Utara berkekuatan 6,1 SR pada 2015 lalu.

Pulau yang tidak aman dari kejadian gunung berapi

Kerusakan akibat gempa Palu. (Foto: CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)

Sesar yang mengakibatkan gempa bumi di di Sulawesi Tengah ini ternyata disebut Danny masih menyambung dengan Sesar Palu-Koro. Data ini ia dapatkan dari hasil data batimetri dan seismik refleksi yang bisa menentukan sumber gempa dan struktur lapisan tanah.
Lihat juga:
Bantu Relawan Palu, Perusahaan Asing Rilis Data Citra SatelitSesar Tarakan terlihat di bagian utara Kalimantan dan terbentang dari daratan sampai lepas pantai."Kalau di Tarakan saya tidak heran, Tarakan ada sesar aktif yang kelihatan. Saya melihat sesar itu di teluknya di lepas pantai," katanya.

Sesar Aktif di Kalimantan

Berdasarkan buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Bumi Indonesia 2017 yang dirilis oleh Pusat Studi Gempa Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setidaknya ada tiga sesar aktif di Kalimantan.Tiga zona sesar utama yang teridentifikasi di Pulau Kalimantan adalah sesar Tarakan, sesar Mangkalihat dan Sesar Meratus. Setiap sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 km yang berpotensi menimbulkan gempa 7 SR.
Lihat juga:
8 'Samurai' Jepang Hadapi Bencana Gempa dan TsunamiSesar Mangkalihat yang merupakan sesar mendatar, bisa terlihat di pantai Timur Kalimantan, sedangkan lainnya Sesar Meratus di bagian Selatan Kalimantan.Danny juga mengatakan sebelumnya terdapat gempa di Sabah, Malaysia berkekuatan 6 SR pada 2015, yang berlokasi dekat dari Kalimantan Utara. Gempa itu mengakibatkan longsoran di Gunung Kinibalu dan kerusakan infrastruktur di Kota Ranau.
Lihat juga:
Nilai Harta Benda yang Diasuransikan di Palu Capai Rp9,1 TBerdasarkan jejak gempa di daerah Kalimantan, Danny menyimpulkan bahwa Pulau Kalimantan sesungguhnya tidak aman. Kalaupun ada yang bisa disebut relatif aman itu hanya wilayah Kalimantan Tengah, Timur dan Barat yang bebas dari gempa dan Tsunami.

"Meskipun aman 100 persen juga tidak, tidak aman juga. Gempa bumi bisa terjadi juga di mana pun. Masih ada kaitan jalurnya sesar dari Palu-Koro dan di Kalimantan Utara. Kalau di Kalimantan Tengah, Barat, dan Selatan, mungkin relatif dan dibilang aman dibandingkan sama wilayah lain," ujarnya. (asa/asa)

Suatu daerah dapat dikatakan aman dari gempa bum dan gunung meletus apabila daerah tersebut tidak memiliki gunung berapi dan/atau tidak berada pada zona pertemuan lempeng tektonik. Di Indonesia, daerah rawan dari gempa bumi adalah Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah Pulau Bangka Belitung dan Pulau Kalimantan karena tidak ada gunung berapi di daerah tersebut.  

Jadi, jawaban yang tepat adalah C. 

Pulau yang tidak aman dari kejadian gunung berapi

danialfutaki48 danialfutaki48

Jawaban: Pulau kalimantan

Penjelasan: Di indonesia pulau kalimantan adalah salah satu pulau yang tidak dilewati oleh jalur pegunungan atau jalur sirkum yang menyebabkan pulau kalimantan tidak memiliki gunung berapi atau aktif.

Semoga membantu yaaa ^_^

  • Pulau yang tidak aman dari kejadian gunung berapi

  • Pulau yang tidak aman dari kejadian gunung berapi

tashaaazumii tashaaazumii

kalimantan

Kalimantan menjadi pulau yang relatif aman dari ancaman bencana gempa bumi tektonik maupun vulkanik karena pulau ini terletak jauh dari lokasi pertemuan lempeng tektonnik, sehingga tidak terdapat gempa yang disebabkan pergerakan lempeng tektonik ini.

jadikan jawabaan terbaik ya makasi