Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Tahukah Anda ketika buang air kecil, urine yang keluar juga mengandung zat-zat sisa proses metabolisme tubuh? Urine atau air mani sendiri merupakan produk pembuangan yang berasal dari air berlebih di dalam tubuh dan molekul sisa metabolisme selama proses penyaringan yang dilakukan oleh ginjal.

Fungsi utama ginjal sendiri adalah untuk mengatur volume darah, osmolaritas plasma, dan pembuangan limbah tubuh, termasuk urine yang dikeluarkan sebagai salah satu bagian dari proses pembuangan sisa cairan tubuh.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Jika sisa metabolisme tersebut tidak dibuang atau dikeluarkan dari dalam tubuh, maka itu justru dapat menjadi racun bagi tubuh. 

Oleh karena itu, proses pembentukan urine (urinaria) menjadi penting dilakukan untuk membuang sisa zat atau racun dari dalam tubuh.

Baca juga: 6 Arti Warna Urine

Ada 3 proses pembentukan urine dalam tubuh manusia, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan sekresi (pengeluaran). 

1. Filtrasi (penyaringan)

Urutan proses pembentukan urine yang pertama terjadi di ginjal dan diawali dengan proses penyaringan (filtrasi) untuk membuang zat sisa metabolisme tubuh tidak terpakai yang dapat menjadi racun bagi tubuh serta menjaga keseimbangan cairan tubuh dan volume darah. Hasil proses pembentukan urine dari tahap filtrasi disebut dengan urine primer.

Darah akan memasuki arteriol aferen yang mengalir ke glomerulus, lalu komponen darah seperti air dan limbah nitrogen akan disaring dan bergerak menuju bagian dalam glomerulus. Sementara komponen yang tidak dapat disaring, seperti sel dan albumin serum akan dikeluarkan melalui eferen arteriol.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Sekitar 20 persen dari total darah yang dipompa oleh jantung setiap menit akan masuk ke ginjal dan disaring untuk membuang atau menghilangkan zat sisa metabolisme dan membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, pH, serta kadar darah. Proses tersebut disebut dengan fraksi filtrasi. Sementara 80 persen darah lainnya akan dialirkan ke seluruh tubuh.

2. Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Setelah melewati proses filtrasi atau penyaringan, langkah kedua dari proses pembentukan urine adalah penyerapan kembali atau reabsorpsi di mana molekul dan ion akan diserap kembali ke dalam sirkulasi darah. 

Proses pembentukan urine dalam tahap reabsorpsi ini akan melewati nefron (tubulus proksimal dan tubulus distal), lengkung Henle (loop of Henle), dan saluran pengumpul. 

Air akan bergerak melalui proses osmosis (osmolaritas cairan), di mana air akan bergerak dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil dari proses pembentukan urine tahap reabsorpsi ini adalah urine sekunder. 

Urine sekunder umumnya mengandung air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lain yang diserap kembali ke aliran darah yang mengelilingi tubulus.

3. Sekresi (pengeluaran)

Dalam tahap sekresi yang merupakan proses pembentukan urine terakhir dalam tubuh manusia, beberapa zat seperti kreatinin, ion hidrogen, dan obat-obatan akan dikeluarkan dari darah melalui jaringan kapiler peritubular ke saluran/tubulus pengumpul (collecting tubule) untuk menjaga agar komposisi kimia darah tetap berada pada tingkat yang seimbang atau normal.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Urutan proses pembentukan urine tahap akhir ini akan menghasilkan urine dan merupakan cara tubuh menjaga keseimbangan pH tubuh serta kadar asam dan basa tubuh. Itulah ketiga proses pembentukan urine di mana urine yang terbentuk pada ginjal akan mengalir ke ureter dan tersimpan dalam kandung kemih. Selanjutnya, urine akan mengalir ke uretra dan keluar saat buang air kecil.

Gangguan Kesehatan terkait Proses Pembentukan Urine

Selain air, kandungan lain pada urine bisa berupa urea, molekul yang mudah larut dan terdiri dari amonia dan karbon dioksida serta menjadi jalan bagi nitrogen yang ada pada amonia untuk dikeluarkan dari tubuh. 

Urine juga mengandung banyak garam dan komponen limbah pembuangan lainnya. Jika terdapat sel darah merah atau gula pada urine, maka bisa saja itu menjadi indikasi suatu penyakit, seperti cedera glomerulus ataupun diabetes mellitus.

Berkaitan dengan proses pembentukan urine, gangguan tak hanya terjadi pada ginjal, tetapi juga bisa menimbulkan infeksi saluran kemih (ISK). Hal tersebut bisa terjadi jika adanya infeksi bakteri pada saluran kemih yang merupakan saluran pembuangan urine itu sendiri.

Jika kondisi infeksi masih tergolong ringan maka cukup diatasi dengan pemberian obat antibiotik saja. Namun, jika infeksi bakteri cukup parah maka bisa saja menyebabkan penyakit batu ginjal yang mungkin membutuhkan tindakan operasi untuk penanganannya. Salah satunya adalah dengan operasi laser untuk mengatasi infeksi saluran kemih penyebab batu ginjal tersebut.

Baca juga: Operasi Laser untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih Penyebab Batu Ginjal

Organ Tubuh dalam Proses Pembentukan Urine

Urine terbentuk juga melibatkan berbagai macam organ yang ada pada tubuh kita. Nah, apa saja organ yang terlibat dalam proses pembentukan urine?

Kandung Kemih

Tahukah Anda jika kandung kemih ini memiliki bentuk yang elastis? Ketika tidak ada urine, kandung kemih akan mengecil dan juga membesar ketika ada urine. Berapa banyak urine yang bisa ditampung kandung kemih? Setidaknya 400-600 ml. Maka dari itu kandung kemih terlibat dalam proses pembentukan urine.

Ginjal

Tahukah Anda bahwa ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan? Jumlah ginjal yang ada di dalam tubuh manusia juga ada 2, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. 

Ginjal berfungsi untuk menyaring darah sehingga mampu menghasilkan urine sebagai ilmbah hasil dari penyaringan tersebut. Proses pembentukan urine oleh ginjal memang sangat cepat, sebab ginjal memiliki fungsi untuk membuang segala bentuk racun tubuh dalam bentuk urine.

Ureter dan Uretra

Proses pembentukan urine juga melibatkan organ ureter maupun uretra. Jika uteter terdapat pada laki-laki berbentuk tabung atau selang yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Sementara uretra sendiri berada di tempat keluar urine antara klitoris dan vagina, sedangkan uretra berada pada ujung penis.

Demikian penjelasan proses pembentukan urine dalam tubuh manusia yang bertujuan untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme ataupun racun dalam tubuh. Hal tersebut juga untuk menghindari risiko bahaya kesehatan, seperti terjadinya batu ginjal maupun penyakit gagal ginjal. 

Baca juga: Akibat Menahan Kencing, Apa Bahayanya bagi Kesehatan Tubuh?

Untuk membantu menjaga kesehatan dan membantu melancarkan proses pembentukan urine, maka cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan rajin minum air putih, batasi asupan gula dan garam, rajin olahraga, istirahat yang cukup, serta menghentikan kebiasaan merokok maupun minum minuman beralkohol.

Jika merasakan adanya masalah atau gejala gangguan terkait proses pembentukan urine, seperti sulit buang air kecil, kencing berdarah, merasa lemas, ataupun terjadi pembengkakan di beberapa bagian atau seluruh tubuh, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan lebih mendalam.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Meski sering terlupa, kandung kemih adalah salah satu bagian tubuh yang penting lho, Moms.

Organ berupa kantong yang berbentuk segitiga ini berfungsi untuk menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Pada pria, letak kandung kemih dibatasi oleh tulang kemaluan di bagian depan panggul, dan rektum di bagian belakang panggul di perut bagian bawah.

Sementara itu, pada wanita, kandung kemih dibatasi di posterior oleh uterus (rahim) dan vagina.

Kandung kemih didukung oleh ligamen atau otot, dan menghubungkan ureter dan uretra.

Ureter adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan urine dari ginjal untuk ditampung di kandung kemih.

Sementara uretra adalah saluran untuk mengalirkan urine yang ditampung di kandung kemih, ke luar tubuh.

Baca juga: 3 Tanda Ginjal Sehat dan Cara Menjaganya, Wajib Tahu!

Urine yang terkumpul di kandung kemih dihasilkan oleh ginjal, dari produk limbah tubuh dan cairan berlebih. Cairan ini dialirkan melalui ureter ke kandung kemih.

Di sana, urine ditampung hingga ada refleks atau sinyal dari otak untuk mengeluarkannya dalam proses berkemih.

Fungsi Kandung Kemih

Seperti disinggung tadi, fungsi utama kandung kemih adalah untuk menampung urine hingga siap dikeluarkan saat buang air kecil.

Saat kandung kemih terisi dengan urine, saraf akan mengirimkan sinyal ke sistem saraf pusat di otak.

Kemudian, saraf somatik dan otonom akan mengontrol otot detrusor, yang berkontraksi dan berelaksasi bersama dengan sfingter atau katup di uretra.

Proses inilah yang Moms rasakan saat ada keinginan untuk buang air kecil.

Menurut laman John Hopkins Medicine, saat penuh, kandung kemih orang dewasa biasanya dapat menampung hingga 500 mililiter urine sekaligus.

Ini setara dengan sekitar 2 cangkir. Urine tersebut harus dikeluarkan setiap dua hingga lima jam. 

Bayi dan anak-anak awalnya mengeluarkan urine secara refleks.

Namun, seiring bertambahnya usia, mereka akan belajar mengendalikan sfingter eksternal dan menahan urine lebih lama. Ini bisa Moms latih saat potty training atau latihan ke toilet.

Baca juga: 17 Manfaat Jeruk Nipis untuk Diet, Turunkan Berat Badan hingga Cegah Batu Ginjal

Tips Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Melansir laman Everyday Health, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kandung kemih, yaitu:

1. Buang Air Kecil hingga Tuntas

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: pentingnya buang air kecil setelah bercinta hero

Foto: Orami Photo Stock

Wanita sangat rentan terhadap infeksi saluran kemih, yang juga dapat memengaruhi kandung kemih. Salah satu cara untuk mengurangi risikonya adalah memastikan untuk buang air kecil hingga tuntas.

Jika Moms mengencangkan otot untuk berhenti buang air kecil terlalu cepat, urine yang tidak keluar akan kembali ke kandung kemih.

Ini dapat membawa bakteri ke dalam kandung kemih dan salurannya, hingga menyebabkan infeksi.

2. Minum Air Putih yang Cukup

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: kandung kemih (freepik.com)

Foto: freepik.com

Minum air putih minimal 8 gelas per hari sangat penting, termasuk dalam membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.

Selain itu, batasi konsumsi soda dan kopi karena hanya akan membuat kamu buang air kecil lebih banyak.

3. Jangan Terlalu Banyak Duduk

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: kandung kemih (freepik.com)

Foto: freepik.com

Sebuah penelitian pada 2018 di jurnal BJU International, mengamati 69.795 pria paruh baya yang sehat selama 2 setengah tahun.

Para peneliti mencatat jumlah waktu yang dihabiskan untuk duduk, melakukan aktivitas fisik, dan apakah ada gejala saluran kemih bagian bawah (lower urinary tract symptoms/LUTS).

Hasilnya, mereka yang menghabiskan 5 jam atau lebih duduk per hari, serta yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah secara umum, lebih mungkin untuk mengembangkan LUTS dan masalah berkemih lainnya.

Jadi, cobalah untuk menghindari duduk terlalu lama. Jika Moms harus duduk sepanjang hari untuk bekerja, cobalah berdiri, berjalan, atau bergerak selama lima menit setiap jamnya.

Baca juga: 10+ Manfaat Kentang Bagi Kesehatan dan Kecantikan Kulit, Apa Saja Ya?

4. Berjalan dan Tingkatkan Aktivitas Fisik

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: meditasi berjalan-2.jpg (mindful.org)

Foto: Orami Photo Stock

Beberapa orang, seperti mereka yang tidak banyak bergerak atau memiliki penyakit jantung, mungkin mengalami penumpukan cairan di kaki pada siang hari.

Di malam hari, cairan tersebut menyebabkan mereka harus sering mengosongkan kandung kemih.

Jika Moms mengalami retensi cairan atau pembengkakan di kaki yang menyebabkan sering buang air kecil di malam hari, cobalah untuk perbanyak aktivitas fisik.

Misalnya, berjalan santai, atau lakukan olahraga peregangan yang berfokus pada kaki.

5. Hindari Rokok untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: kandung kemih (healthline.com)

Foto: healthline.com

Seperti namanya, kanker kandung kemih adalah kondisi ketika sel kanker menyerang kandung kemih. Penggunaan tembakau dalam rokok adalah faktor risiko utama untuk kanker ini.

Perokok setidaknya tiga kali lebih mungkin terkena kanker kandung kemih, dibandingkan bukan perokok. Hal ini diungkapkan dalam penelitian pada 2012 yang dipublikasikan di JAMA.

Jadi, jika Moms masih memiliki kebiasaan merokok atau menggunakan bentuk tembakau lain, pertimbangkan untuk berhenti jika ingin kandung kemih sehat.

Selain kandung kemih, berhenti merokok juga dapat menyehatkan tubuh secara keseluruhan.

6. Lakukan Senam Kegel

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: kegel adalah latihan yang bisa mengencangkan vagina.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Senam kegel bertujuan untuk memperkuat otot-otot yang memungkinkan kontrol kandung kemih yang lebih baik.

Otot yang lemah dapat menyebabkan kebocoran urine, yang disebut inkontinensia urine.

Cara melakukan latihan ini sangat mudah, yaitu dengan mengencangkan otot seperti sedang menahan buang air kecil. Moms bisa coba lakukan senam kegel secara teratur, kapan saja.

Baca juga: 11 Manfaat Tanaman Adas, Baik untuk Kesehatan Wanita dan Jantung

7. Bersihkan Area Kelamin Sebelum dan Setelah Berhubungan Seks

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: lady-pulling-tissue-toilet_1150-6434.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Hubungan seksual dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih pada wanita.

Hal ini karena uretra seorang wanita terletak di tempat di mana bakteri secara alami ditemukan.

Membersihkan area genital dan anus sebelum melakukan hubungan seksual dapat membantu mencegah infeksi ini.

Selain itu, jangan lupa juga untuk buang air kecil setelah berhubungan seks. Hal ini untuk membantu mengeluarkan bakteri yang menempel di uretra, agar tidak memicu infeksi kandung kemih.

8. Buat Catatan Makanan

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: 1 jurnal

Foto: Orami Photo Stock

Suatu kondisi medis yang disebut sistitis interstisial dapat menyebabkan nyeri kandung kemih, sering buang air kecil, dan disfungsi seksual.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, ketimbang pria.

Beberapa orang menemukan bahwa makanan tertentu dapat memperburuk gejala kandung kemih mereka.

Makanan asam, seperti tomat dan jus jeruk, mungkin terkait dengan kekambuhan gejala.

Jadi, cobalah buat catatan harian tentang gejala yang dialami dan lihat apakah ada kaitannya dengan makanan tertentu yang dikonsumsi.

Bila perlu, cobalah hindari makanan yang diduga bisa memunculkan gejala, dan lihat apakah ada perbaikan.

9. Minum Lebih Sedikit di Waktu Tertentu untuk Mencegah Inkontinensia

Urine yang dihasilkan oleh ginjal akan dialirkan ke kantong kemih melalui

Foto: Manajemen Waktu.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Jika Moms memiliki dorongan kuat untuk buang air kecil pada waktu yang tidak tepat (inkontinensia urine), Moms mungkin perlu minum lebih sedikit cairan pada waktu-waktu tertentu.

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya

Jika Moms merasa terlalu sering bangun di malam hari untuk mengosongkan kandung kemih, cobalah hindari minum apapun selama dua jam sebelum tidur.

Itulah pembahasan mengenai fungsi kandung kemih dan tips untuk menjaga kesehatannya.

Selayaknya organ vital lain dalam tubuh, kandung kemih juga perlu dapat perhatian, jika tidak ingin terjadi masalah.

Masalah kesehatan yang terkait dengan kandung kemih bisa terasa menyakitkan, dan juga mengganggu.

Jadi, melakukan upaya pencegahan adalah pilihan terbaik, bukan?

Sumber

  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-urinary-system
  • https://bjui-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/bju.14147
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3441175/
  • https://www.verywellhealth.com/bladder-anatomy-4845638
  • https://www.everydayhealth.com/bladder-health-pictures/keep-your-bladder-healthy.aspx