Untuk menghindari adanya zat zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang adalah fungsi dari

Hal sepele seperti mainan anak bisa Jadi sumber racun. Kok bisa?

Menjaga kesehatan seuruh anggota kelurga bisa dimulai dari dalam rumah. Mulai dari menjaga pola makan, olah raga, rutinitas istirahat, dan lain sebagainya. Namun, apakah itu cukup? Sepertinya Moms melewati beberapa hal penting yang selalu luput dari perhatian. Apa itu?

Itu adalah zat kimia beracun. Malah lebih banyak yang tak kasat mata. “Zat ini masuk ke tubuh kita. Setiap tahun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menguji sampel ASI, darah, dan urin. Hasilnya, 200 hingga 300 bahan kimia sintetik ditemukan pada setiap orang,” kata Philip J. Landrigan, MD, direktur Global Public Program Kesehatan di Boston College.

Hal tersebut diperkuat oeh keterangan dari Jennifer Lowry, MD, ahli toksikologi di Children's Mercy Hospital di Kansas City, Missouri. “Ketika Anda duduk di ruang tamu, Anda tidak hanya menghirup zat kimia yang menempel dari sofa Anda, atau debu dari cat timbal tua, atau bahan kimia lain dari sepatu Anda. Anda terpapar kombinasi dari semua itu," ujarnya.

Zat kimia tersebut tentu berbahaya jika terus mengendap dalam tubuh. Meski begitu, ada beberapa tips yang bisa Moms lakukan di rumah untuk menghindari zat kimia beracun. Caranya mudah dan bisa lansung dipraktekkan saat ini juga.

Baca Juga: Tanpa Disadari, Ini 5 Bahan Kimia Berbahaya di Makanan Anak

1. Biarkan Udara Masuk

Foto: Cleanairsolutionshamilton.ca

Jika lingkungan Moms memiliki kualitas udara yang baik, buka jendela untuk menetralisir polusi di dalam ruangan. Jika memungkinkan, beli perabotan rumah yang tidak menggunakan paraben phthalate, oxybenzone, dan triclosan.

Debu di rumah juga sangat mungkin mengandung banyak bahan kimia. Jadi, Moms bisa menggunakan pel basah atau lap debu basah secara teratur. Bisa juga mengunakan kain microfiber basah untuk membersihkan debu. Jika memiiki karpet, penyedot debu akan menjadi jalan keluar untuk mengambil partikel yang lebih kecil.

2. Pilih Perabot dan Produk Pembersih

Pict: Businessinsider.com

“Bahan kimia ini telah terbukti mengganggu sistem endokrin hewan,” kata dokter anak Lauren Zajac, M.D., yang juga asisten profesor kedokteran lingkungan dan kesehatan masyarakat di Sekolah Kedokteran Icahn di Gunung Sinai, di New York City.

Produk pembersih yang berlabel "bebas pewangi" biasanya memenuhi kriteria ini. Jika ingin yang beraroma, cari yang berlabel "bebas phthalate" dan "bebas paraben". Alternatif lainnya, Moms bisa membuat sendiri larutan pembersih dengan jumlah cuka dan air yang sama, ditambah sedikit lemon.

Jangan sekali-kali menaruh bubuk kecoak atau racun tikus di lantai rumah Moms. Jangan juga gunakan semprotan serangga pada furnitur atau kasur. Ini akan menyebabkan residunya menempel dan kemungkinan terhisap sangat besar.

Baca Juga: Penting, 7 Jenis Produk Pembersih Ini Harus Ada di Rumah Moms!

3. Jangan Panaskan Plastik

Pict: Foodnetwork.com

Cara menghindari kimia beracun selanjutnya adalah tidak memasukkan perabotan berbahan plastik ke dalam microwave. "Pemanasan melemahkan bahan plastik. Ini memungkinkan bahan kimia berbahaya untuk larut dan menguap," kata Alison Bernstein, Ph.D., asisten profesor di Departemen Ilmu Translasional & Kedokteran Molekuler di Michigan State University, di Lansing Timur.

Cara kerja mesin pencuci piring hampir sama dengan microwave jadi plastik tidak diperkenankan. Untuk bagian-bagian dari botol atau peralatan pompa ASI yang membutuhkan sterilisasi, cuci dengan air panas yang bersabun daripada menggunakan microwave.

4. Merawat Mainan Anak

Pict: Keepcalmgetorganized.co.au

Memiliki bayi atau balita akan membuat Moms harus sering membersihkan mainannya. Moms tidak tahu mainan tersebut sudah terpapar apa saja atau menempel apa saja. Oleh karena itu, membersihkannya lebih rutin akan lebih baik.

"Saya dulu sering membilas atau menyeka mainan anak saya ketika dia masih bayi karena menumpuk debu yang kemudian dia masukkan ke dalam mulutnya," tambah Dr Lauren.

Ini juga sama pentingnya dengan mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas.

Baca Juga: 6 Jenis DIY Pembersih yang Bisa Dibuat di Rumah

5. Simpan Obat di Tempat Khusus

Pict: Istock.com

Simpan semua obat baik itu resep dan non-resep, di luar jangkauan anak-anak. Akan lebih baik jika disimpan di sebuah lemari yang terkunci. Bahkan barang-barang yang tampaknya tidak berbahaya, seperti obat kumur, bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh anak-anak.

Pastikan dompet dan tas yang dapat mengandung barang beracun (seperti obat) dijauhkan dari jangkauan anak-anak setiap saat.

Meski tidak dapat dihilangkan secara langsung, menghindari zat kimia beracun seminimal mungkin adalah suatu keharusan. Agar Moms dan keluarga tetap sehat dan tidak terpapar zat kimia beracun.

93 Prakarya

D. Pemeliharaan

a. Sanitasi

Dalam pengelolaan peternakan jangkrik, sanitasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, sebelum jangkrik di- masukkan ke dalam kandang, sebaiknya kandang dibersih- kan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Guna mencegah gangguan hama, setiap kaki kandang dimasukkan ke dalam kaleng yang berisi air.

b. Pengontrolan Penyakit

Jangkrik untuk pembesaran dipilih yang sehat dan dipisah- kan dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar tidak berjamur karena dapat menjadi sumber penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab, tetapi tidak basah. Kandang yang basah dapat menyebab- kan timbulnya penyakit.

c. Perawatan Ternak

Pembuatan kandang semirip mungkin dengan habitat aslinya, yaitu lembap dan gelap, serta gizi yang cukup agar kebutuhan ter- penuhi.

d. Pemberian Pakan

Anakan umur 1-10 hari diberi kacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah fase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran. Jangkrik yang sedang dijodohkan, dapat diberi pakan sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong ataupun ketimun karena kandungan airnya tinggi. Pakan diberikan secara ad libitum agar jangkrik tidak menjadi kanibal akibat kurang pakan.

e. Pemeliharaan Kandang

Air dalam kaleng yang terdapat di kaki kandang diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan.

f. Lokasi

Lokasi budi daya jangkrik harus tenang, teduh dan mendapat Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.13. Pakan Jangkrik. 94 Kelas VIII SMPMTs Semester 2 sirkulasi udara yang baik. Selain itu, lokasi kandang sebaiknya jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar dan jalan raya, serta tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

g. Hama dan Penyakit

Jangkrik jarang terkena penyakit. Penyakit biasanya timbul karena jamur yang menempel di daun. Hama yang sering meng- ganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cecak, katak, dan ular.

h. Pemberian Vaksin dan Obat

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

pemberian pakan
perawatan ternak
sanitasi
pengontrolan penyakit

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.