Tuliskan macam macam gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

Jawaban benar pada soal ini adalah aktivitas pertanian dan peternakan, penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan, asap yang dikeluarkan oleh kendaraan dan pabrik, dan penebangan dan pembakaran hutan secara liar dan tidak terkendali.

Berikut adalah penjelasannya.

Lapisan ozon merupakan salah satu bagian dari lapisan stratosfer yang memiliki beberapa fungsi untuk Bumi, salah satu fungsinya adalah melindungi Bumi dari sinar ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk hidup di Bumi jika berlebihan. Berikut beberapa penyebab terjadinya kerusakan lapisan ozon.

  • Aktivitas pertanian dengan penggunaan pestisida secara berlebihan, karena pestisida ini  mengandung zat methyl bromide yang membuat lapisan ozon menipis
  • Aktivitas peternakan dengan skala yang besar, akan menghasilkan kotoran hewan yang besar. Hal ini kemudian berpotensi meningkatkan gas metana (CH4) yang merupakan salah satu gas penyebab lapisan ozon menipis.
  • Penggunaan bahan bakar fosil secara berlebihan.
  • Asap yang dikeluarkan oleh kendaraan dan pabrik.
  • Penebangan dan pembakaran hutan secara liar dan tidak terkendali.
  • Penggunaan Chloro Four Carbon (CFC) berlebihan. 

LAPISAN ozon adalah cermin perilaku manusia. Bumi bersih lapisan ozon juga kuat, dan sebaliknya kerusakan lapisan ozon merupakan indikator betapa buruknya penduduk bumi memperlakukan lingkungan.   Arogansi industri, terutama yang memakai material perusak ozon, menjadi pelaku terbesar kerusakan lingkungan dengan pencemaran udara, air, dan tanah. Bila lapisan ozon tidak dirawat maka tinggal menunggu waktu saja bumi ini akan menjadi kuburan massal para penghuninya.   Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih banyak radiasi sinar ultraviolet yang membahayakan masuk ke permukaan bumi. Lapisan ozon yang menipis diakibatkan oleh pencemaran dari gas klorofluorokarbon (CFC) dan efek rumah kaca yang diakibatkan oleh berbagai gas yang mencemari udara.   Dampak yang langsung terasa pada manusia karena pengaruh lingkungan yang tidak sehat yang sering tereskpos di antaranya adalah menurunnya kekebalan tubuh, kanker, katarak, penuaan dini—dengan ciri-ciri: kerut, flek, kusam, kering, dan kasar. Itu semua karena pengaruh lingkungan terutama ultraviolet.   Bencana ekologi lainnya yang mengancam eksistensi bumi akibat dari rusaknya lapisan ozon adalah mencairnya gunung es di kutub karena suhu yang menghangat. Bila hal ini dibiarkan terjadi; sedikit demi sedikit daratan akan tenggelam, mikroorganise perairan akan mengalami kematian massal dan mengurangi produsi oksigen alami, serta keseimbangan ekosistem akan terganggu.   Itulah beberapa contoh bencana yang menunjukkan betapa keberadaan manusia di muka bumi ini akan terancam apabila lapisan ozon berlubang apalagi sampai hilang. Tema hari ozon sedunia yang jatuh pada hari ini adalah “ozone for life”, ozon untuk kehidupan.   Memperingati hari ozon sedunia dengan tujuan munculnya kesadaran dan kepedulian penduduk bumi atas keberlangsungan lapisan ozon. Sebagian besar masyarakat mengira bahwa selama ini ozon hanya ada di lapisan atmosfer bumi yang dikenal dengan nama lapisan ozon.  

Dahulu orang juga menganggap bahwa ozon tidak bisa disimpan karena memerlukan suhu minus 120 derajat Celcius. Padahal, ozon ternyata dapat juga dibuat oleh kita dengan beberapa metode seperti electrical discharge (plasma), ultraviolet dan elektrolisa.

  Metode plasma adalah metode yang paling banyak dipergunakan mengingat aplikasinya mudah dengan produksi ozon dalam jumlah besar, lebih dari 1 kg/jam. Ozon merupakan alotrop atau bentuk lain dari oksigen.   Ozon memiliki sifat oksidatif dengan kemampun oksidasi sebesar 2.07 v. Jauh lebih tinggi dari pada chlorine 1.36 v. Hal ini menunjukkan, salah satunya, bahwa ozon lebih efektif dalam proses sterilisasi (membunuh bakteri) dibandingkan dengan chlorine. Dengan kemampuan oksidatif inilah, ozon kemudian memiliki berbagai macam kegunaan terutama sangat efektif untuk proteksi pencemaran lingkungan, misalnya pemanfaatan ozon pada pengolahan limbah gas, cair dan padat. Ozon sangat ramah lingkungan yang dikenal juga sebagai green technology, karena dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan bahan kimia pada beberapa proses. Pemanfaatan ozon pada pengolahan gas dapat mengoksidasi senyawa berbahaya seperti gas NOx dan SOx yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.   NO2 dan NO akan dioksodasi menjadi N2O sehingga mudah di tangkap dengan proses scrubber. Dengan pemanfaatan ozon ini, udara tidak tercemari sama sekali dan tentu saja tidak berdampak pada efek pemanasan global.  

Ozon juga efektif dalam mengolah senyawa organik yang terkandung dalam limbah cair domestik dan industri. Kandungan organik dalam limbah cair apabila dibiarkan tidak diproses dengan benar akan berpotensi menghasilkan gas CH4 (methane) yang memiliki daya 20 kali lebih besar terhadap efek rumah kaca di bandingkan CO2.

  Demikian juga dengan sampah padat seperti tumpukan sampah domestik yang menghasilkan air lindi yang kaya akan organik dan berpotensi menghasilkan gas CH4 dalam jumlah cukup banyak. Dengan potensi oksidasi yang tinggi, ozon memiliki beberapa kemampuan, di antaranya menguraikan senyawa organik dan beberapa senyawa anorganik dalam limbah cair.   Ozon mampu menghilangkan warna, menghilangkan bau dan membunuh virus serta bakteri yang tekandung dalam air terkontaminasi. Saat ini, pemanfaatan ozon berkembang sebagai pengganti bahan kimia.   Salah satunya adalah penggunaan ozon pada mesin cuci. Kita dapat mencuci pakaian tanpa deterjen (bahan kimia) karena sudah diganti dengan ozon yang berfungsi sebagai pembersih kotoran yang menempel pada pakaian.   Selain mengurangi penggunaan bahan kimia, pemanfaatan ozon pada mesin cuci mengurangi beban lingkungan karena dengan menggunakan ozon, setelah proses pembersihan akan kembali ke alam menjadi oksigen. Beberapa negara maju kini sedang berlomba dalam penelitian dan pengembangan produk ozon sebagai disinfektan penganti bahan kimia yang ramah lingkungan.  

Apabila menyelamatkan bumi dengan merawat lapisan ozon menjadi komitmen kita bersama, maka penggunaan green technology, salah satunya ozon, dalam semua proses industri, sanitasi, dan konsumsi menjadi keniscayaan. Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas, 2018) menunjukkan bahwa ternyata stunting diakibatkan oleh 40 persen gizi buruk dan 60 persen karena air dan sanitasi yang buruk.

  Sebagian negara maju sudah melarang menggunakan Air Conditioner (AC) dan lemari pendingin dengan kandungan bahan perusak ozon seperti CFC, halon, karbon tetraklorida, dan metil kloroform. Pengelolaan air minum dan pengelolaan air limbah juga sudah berbasis ozon. Kolam-kolam renang bertaraf internasional sudah melarang penggunaan kaporit (kalsium hipoklrotis) dan beralih ke ozon.   Saat ini kami juga sedang mengembangkan disinfektan ramah lingkungan tanpa bahan kimia untuk berbagai kebutuhan sanitasi dengan menggunakan ozon sebagai disinfektan. Tantangannya adalah untuk mengubah perilaku pelaku industri dan masyarakat agar komitmen terhadap kebersihan lingkungan bukan perkara mudah. Akan tetapi tidak bisa juga dibiarkan karena taruhannya adalah keberlangsungan kehidupan.  

Diperlukan kecanggihan advokasi untuk melakukan penyadaran sampai menghasilkan komitmen pada semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyelamatkan bumi dan lapisan ozon. Karena kita hanya memiliki dua pilihan: beralih kepada green technology (ozon) atau musnah ditelan bencana karena lubang ozon!

  Oleh: Anto Tri Sugiarto Ahli Plasma (Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI) dan Suherman (Analis Data dan Informasi Sains LIPI)  

Artikel ini juga tayang di Kompas.com: https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/16/110300423/merawat-ozon-dengan-ozon?page=all#page4.

Sivitas Terkait : Dr. Anto Tri Sugiarto M.Eng

Tuliskan macam macam gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

  • by Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen yang secara alami terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Sebanyak 90% konsentrasi Ozon terdapat di stratosfer di ketinggian 35 - 45 km diatas permukaan bumi membentuk lapisan ozon, sisa 10% terdapat di troposfer (permukaan bumi). Berkebalikan dengan fungsi ozon di stratosfer, ozon pada lapisan troposfer merupakan pencemar udara yang dapat merusak fungsi pernafasan pada manusia serta tumbuhan.

 

Tuliskan macam macam gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

Gambaran Lapisan Atmosfer Bumi

(Sumber: www.google.com )

Pembentukan Lapisan Ozon

Ozon terbentuk secara alami melalui siklus Chapman, dimana reaksi pemecahan molekul Oksigen (O2) oleh sinar UV menjadi dua atom oksigen yang kemudian bereaksi dengan molekul oksigen lain menjadi molekul O3. Pembentukan molekul ozon paling banyak terbentuk di daerah tropis karena intensitas sinar UV paling optimum di daerah tersebut.

 

Tuliskan macam macam gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

Proses pembentukan dan perusakan ozon secara alami

(Sumber: www.google.com)

Perusakan Lapisan Ozon di Stratosfer

Secara alami, ozon bereaksi dengan berbagai molekul yang mengandung nitrogen, hidrogen dan klorin. Jumlah molekul-molekul tersebut sangatlah kecil sehingga tidak mengganggu kemelimpahan ozon di stratosfer. Kemelimpahan ozon akan terganggu oleh senyawa klorin dan bromin yang terdapat dalam bahan kimia pendingin buatan manusia (refrigeran), contohnya senyawa CFC yang mengandung klorin. Klorin yang terlepas dari CFC akan menguraikan ikatan O3, sehingga kerapatan lapisan ozon akan berkurang jika proses tersebut berlanjut.

Ketebalan lapisan ozon di stratosfer dapat diukur dengan sebuah alat yang bernama Spektrofotometer Dobson dan satuan yang digunakan untuk mengukur ketebalan lapisan ozon adalah Dobson Unit (DU), dimana 1 DU adalah jumlah molekul ozon yang dibutuhkan untuk membentuk satu lapisan ozon setebal 0,01 mm pada suhu 0⁰C dan tekanan 1 atm. Penelitian pertama tentang perusakan ozon oleh CFC dilakukan oleh Sherwood Rowland dan Moris Molina pada tahun 1973.

 

Tuliskan macam macam gas yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

Proses Perusakan ozon di lapisan Stratosfer

(sumber: www.google.com)

Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Penipisan lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi sinar UV-B yang berdampak pada kerusakan sistem perlindungan alami makhluk hidup sehingga meningkatkan kerentanan ketahanan pada manusia, hewan dan tanaman. Pada manusia, paparan sinar UV-B dapat menyebabkan katarak dan menurunnya kekebalan sel-sel kulit yang dapat berujung pada kanker kulit. Hal ini dapat juga terjadi pada hewan. Radiasi sinar UV-B yang berlebihan dapat menghambat metabolisme tanaman sehingga pertumbuhan tumbuh lebih lambat dan menjadi kerdil. Dampak paparan sinar UV-B terhadap ekosistem perairan berakibat buruk pada distribusi fitoplankton yang menjadi dasar rantai makanan di perairan. Selain iu juga dapat menghambat perkembangan awal dari ikan, udang, kepiting, amfibi dan hewan lainnya, menurunkan kapasitas reproduksi dan menghambat perkembangan larva.

Bahan Perusak Ozon

Bahan Perusak Ozon (BPO) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, klorin dan/atau bromin. Senyawa ini sangat stabil dan tidak mudah terurai pada lapisan atmosfer bawah (troposfer). BPO digunakan dalam beberapa jenis BPO antara lain adalah Cholofluorocarbon (CFC), Hydrochlorofluorocarbon (HCFC), Halon, Metil bromida, Karbon tetraklorida (CTC), Metil chloroform. Bahan Perusak Ozon banyak digunakan dalam peralatan pendingin seperti lemari es, pendingin ruangan (AC), pemadam kebakaran, industri busa, bahan pelarut dan proses karantina pelabuhan.

Perlindungan Lapisan Ozon

Perlindungan lapisan ozon dilakukan dengan pengendalian konsumsi dan produksi bahan perusak ozon. Sejak ditemukannya lubang ozon di atas benua Antartika pada akhir musim dingin dan awal musim semi oleh Joe Farman pada tahun 1985, maka seluruh negara di dunia menyepakati suatu perjanjian internasional yaitu Konvensi Wina. Dalam Konvensi Wina disepakati adanya jalinan kerjasama dalam melakukan observasi, penelitian dan pertukaran informasi mengenai kegiatan manusia terkait dengan lapisan ozon sehingga dapat dilakukan pengaturan baik legislatif maupun administratif dalam mencegah kerusakan lapisan ozon. Konvensi Wina ditindaklanjuti dengan Protokol Montreal pada tahun 1987. Protokol Montreal menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil oleh para pihak untuk membatasi produksi dan konsumsi bahan-bahan perusak ozon yang diawasi yaitu CFC dan Halon. Pada tahun 2011 sebanyak 197 negara telah meratifikasi Protokol Montreal dan berkomitmen untuk mengendalikan konsumsi dan produksi BPO sesuai ketentuan yang disepakati. Sesuai data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia pada tahun 2016 telah mampu menghapuskan HCFC sebanyak 158,56 ODP Ton HCFC dari baseline sebesar 403,92 ODP Ton.

Perlindungan Lapisan Ozon di Indonesia

Indonesia meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal melalui beberapa peraturan presiden dan ditindaklanjuti oleh daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah menindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2010 tentang Program Perlindungan Lapisan Ozon. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan di DIY antara lain Pemantauan Penggunaan BPO di bengkel-bengkel servis AC tahun 2010 - 2013, Bimbingan Teknis kepada Teknisi AC/Refrigerasi tahun 2010 - 2013, dan Fasilitasi Uji Kompetensi Teknisi AC/Refrigerasi Tahun 2011.

Keputusan Presiden yang mengatur tentang Perlindungan Lapisan Ozon, antara lain:

  1. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1992
  2. Keputusan Presiden Nomor 92 Tahun 1998
  3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2005
  4. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2005

[Nuzulia Qurniasih - P2KLH DLHK DIY]