Tripsin adalah enzim pencernaan yang berfungsi mengubah pepton menjadi

Enzim pepsin adalah salah satu jenis enzim pencernaan. Enzim yang terdapat di lambung ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses pencernaan dan penyerapan protein dalam makanan. Kekurangan atau kelebihan enzim pepsin dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Segera setelah makanan masuk ke dalam mulut, lambung akan memproduksi cairan lambung. Cairan ini terdiri dari air, lendir, elektrolit, enzim pencernaan, dan asam hidroklorik atau yang disebut juga asam lambung.

Tripsin adalah enzim pencernaan yang berfungsi mengubah pepton menjadi

Asam hidroklorik inilah yang berfungsi mengubah pepsinogen, yaitu zat yang dibuat oleh sel-sel di lapisan dinding lambung, menjadi enzim pepsin.

Fungsi Enzim Pepsin

Fungsi utama enzim pepsin adalah memecah struktur protein yang ada di dalam makanan menjadi asam amino. Hal ini berguna untuk mempermudah penyerapan nutrisi di dalam usus.

Proses pemecahan protein tersebut baru akan terjadi jika kadar asam atau pH di lambung berada di kisaran 1,5 hingga 2. Enzim pepsin tidak akan bekerja jika pH lambung berada di atas 4.

Masalah Kesehatan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Enzim Pepsin

Enzim pepsin berperan penting dalam proses pencernaan. Oleh karena itu, jika kadarnya kurang atau justru terlalu banyak, akan menyebabkan kerja sistem pencernaan menjadi tidak optimal.

Masalah pada sistem pencernaan yang dapat muncul akibat kelebihan atau kekurangan enzim pepsin adalah:

Tukak lambung

Ketika jumlah asam lambung dan enzim pepsin yang ada di dalam lambung berlebihan, mekanisme perlindungan dinding lambung dan usus akan bermasalah. Hal ini mengakibatkan mukosa atau dinding lambung dan usus halus terkikis dan tidak mampu mempertahankan diri dari asam lambung.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penyakit tukak lambung. Tukak lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, jika ada, gejala yang ditimbulkan biasanya berupa nyeri di ulu hati, perut terasa perih dan panas, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, berat badan turun, hingga perdarahan di lambung.

Untuk mengobati tukak lambung, fokus utamanya adalah dengan mengurangi zat asam di dalam lambung. Hal ini dilakukan dengan mengonsumsi obat penghambat asam lambung, obat pelindung lapisan dinding lambung dan usus halus, berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol, dan menjauhi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.

Gangguan penyerapan protein

Enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi asam amino. Bila jumlah enzim pepsin kurang, proses tersebut akan terganggu dan penyerapan nutrisi dari makanan yang mengandung protein pun terhambat. Dalam waktu yang lama, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi.

Gejala malnutrisi bisa berupa diare kronis, berat badan yang terus menurun, rambut rontok, bengkak-bengkak di tubuh, sering terkena infeksi, mudah berdarah, dan luka yang sulit sembuh.

Selain kedua penyakit di atas, gangguan enzim pepsin atau cairan lambung juga disebut dapat meningkatkan risiko seserang terkena penyakit lain, seperti gastritis atau radang lambung, gangguan tiroid, eksim, anemia, dan osteoporosis.

Untuk mengatasi kekurangan enzim pepsin, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengonsumsi suplemen atau obat yang dapat meningkatkan jumlah enzim pepsin
  • Menjalani diet khusus yang dapat menambah produksi enzim pepsin
  • Mengonsumsi suplemen yang dapat membantu melancarkan metabolisme
  • Menjalani gaya hidup sehat, termasuk dengan tidak merokok atau minum alkohol, rutin berolahraga, dan mengurangi stres

Apapun penyebabnya, gangguan kesehatan akibat masalah pada enzim pepsin adalah kondisi yang perlu diperiksakan ke dokter. Dokter akan menentukan diagnosis dan memberikan pengobatan sesuai penyebab gangguan tersebut.

Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah makanan, misalnya pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah protein, lipase untuk memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung yang berupa asam klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati untuk menetralkan racun.

  • Enzim ptialin, mengubah amilum menjadi maltosa
  • Enzim pepsin, mengubah protein menjadi pepton
  • Enzim renin, mengubah protein menjadi kasein (protein susu) & mengendapkan kasein susu
  • Enzim lipase gastrik, mengubah lemak menjadi asam lemak
  • Enzim amilase, mengubah amilum menjadi maltosa & glukosa
  • Enzim lipase steapsin, mengemulsi Lemak menjadi asam lemak & gliserol
  • Enzim tripsin, mengubah pepton menjadi polipeptida (asam amino)
  • Enzim enterokinase (enzim khusus), berfungsi untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin yang digunakan dalam saluran pankreas
  • Enzim maltase, berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa
  • Enzim laktase, berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
  • Enzim sukrase, berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
  • Enzim paptidase, berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
  • Enzim lipase usus, berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Enzim erepsin/dipeptidase, berfungsi untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
  • Enzim disakarase, berfungsi untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida
  • Karnoto, Bambang. 2012. Seri Pendalaman Materi Plus. Jakarta: Erlangga.
  • Anonim. 2012. Satu kali Baca Nyangkut di Otak UN SMP/MTs. Jakarta: Jalurmas Media.
 

Artikel bertopik biokimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enzim_pencernaan&oldid=18196758"

Tripsin adalah enzim pencernaan yang berfungsi mengubah pepton menjadi
Tripsin adalah enzim pencernaan yang berfungsi mengubah pepton menjadi

Sistem pencernaan melibatkan proses yang cukup rumit dan membutuhkan sejumlah enzim agar berjalan lancar. Salah satu enzim yang memainkan peranan penting tersebut yaitu enzim tripsin. Apa saja fungsi enzim tripsin?

Tripsin adalah enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas dan bertugas mencerna protein. Nantinya, tripsin memecah protein di usus kecil dan melanjutkan proses pencernaan yang dimulai di perut.

Enzim pencernaan ini juga dikenal sebagai enzim proteolitik, atau proteinase. Tripsin dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif, atau disebut tripsinogen. Tripsinogen bergerak dari pankreas ke usus kecil dan diubah menjadi tripsin aktif.

Lalu, tripsin aktif ini akan bekerja dengan dua enzim pencernaan lainnya, yaitu pepsin dan kimotripsin. Keduanya bertugas memecah protein makanan menjadi peptida dan asam amino.

Asam amino merupakan bahan penyusun protein yang berfungsi dalam banyak hal, seperti:

  • menghasilkan hormon,
  • meningkatkan pertumbuhan otot,
  • memperbaiki jaringan, termasuk kulit, otot, tulang, hingga darah, serta
  • memproduksi neurotransmitter (senyawa dalam tubuh yang berfungsi menyampaikan pesan antarsel saraf) pada otak.

Itu sebabnya, enzim tripsin memiliki fungsi penting dalam proses pencernaan karena menghasilkan asam amino yang dibutuhkan tubuh.

Kekurangan enzim tripsin

Sama seperti enzim pencernaan lainnya, yaitu enzim lipase dan enzim amilase, tubuh yang kekurangan tripsin tentu berisiko terhadap penyakit. Ini karena fungsi enzim tripsin (tripsinogen) yaitu mencerna protein yang dibutuhkan tubuh.

Tubuh yang tidak menghasilkan cukup tripsin dapat menyebabkan berbagai penyakit. Di bawah ini berbagai penyakit yang bisa muncul akibat tubuh kekurangan tripsin.

1. Malabsorpsi

Malabsorpsi merupakan sekumpulan masalah yang menyebabkan usus halus tidak dapat menyerap zat gizi tertentu dari makanan. Hal ini bisa menjadi penyebab tubuh kekurangan gizi sehingga rentan terhadap berbagai penyakit.

Kondisi ini bisa terjadi akibat pankreas tidak menghasilkan cukup tripsin. Alhasil, enzim tripsin tidak dapat menjalankan fungsi pencernaan dalam menyerap nutrisi makanan. Bila dibiarkan, Anda bisa mengalami anemia dan kekurangan gizi.

2. Pankreatitis

Selain malabsorpsi, tubuh yang tidak menghasilkan cukup enzim tripsin bisa menyebabkan penyakit pankreatitis. Pankreatitis merupakan penyakit langka ketika organ pankreas mengalami peradangan akibat enzim pencernaan memicu reaksi kimia.

Salah satu enzim pencernaan yang dapat memicu reaksi kimia dan menyebabkan peradangan pada pankreas yaitu enzim tripsin. Pasalnya, dokter akan memeriksa kadar tripsin dalam darah sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi pankreatitis.

3. Cystic fibrosis

Pemeriksaan kadar enzim tripsin dan kimotripsin biasanya juga diperlukan untuk mendiagnosis cystic fibrosis (fibrosis kistik). Umumnya, sejumlah besar kedua enzim ini dalam darah pada bayi menjadi indikator kelainan genetik resesif cystic fibrosis.

Sementara itu, jumlah tripsin dan kimotripsin yang rendah pada feses orang dewasa bisa menjadi tanda-tanda fibrosis kistik dan penyakit pankreas. Maka dari itu, fungsi enzim tripsin sangat penting dalam mengurangi risiko penyakit pencernaan.

Suplemen enzim tripsin

Mengingat enzim tripsin penting dalam proses pencernaan, Anda bisa juga memperolehnya dari suplemen yang tersedia.

Kabar baiknya, ada berbagai suplemen tripsin yang tidak membutuhkan resep dokter. Normalnya, sebagian besar suplemen tersebut merupakan hasil dari kombinasi tripsin dengan enzim lain.

Trispin di dalam suplemen biasanya diekstrak dari pankreas hewan yang menjadi sumber protein. Ada pun beragam manfaat suplemen tripsin yang bisa Anda peroleh antara lain:

Meski begitu, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini agar tahu manfaat dan risikonya lebih jelas.

Efek samping suplemen

Faktanya, tripsin dianggap aman bila dioleskan pada kulit sebagai pembersihan dan penyembuhan luka. Sayangnya, belum ada penelitian yang cukup untuk membuktikan apakah enzim tripsin aman dikonsumsi secara oral (diminum).

Beberapa penelitian memang menunjukkan penggunaan kombinasi tripsin dengan enzim pencernaan lainnya tidak berefek samping. Namun, belum ada studi yang benar-benar memastikan keamanan suplemen tripsin yang diminum sendiri.

Pada kasus yang jarang, konsumsi oral chymotrypsin dapat memicu gejala anafilaksis, seperti:

  • sulit bernapas,
  • lidah atau tenggorokan membengkak,
  • tenggorokan menyempit,
  • suara serak,
  • mengi,
  • batuk,
  • pusing, hingga
  • pingsan.

Tanda-tanda di atas dianggap sebagai kondisi darurat medis. Artinya, Anda perlu segera mencari perawatan medis segera ketika mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi suplemen tripsin.

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar fungsi enzim tripsin, silakan diskusikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.