Tindakan yang tepat dilakukan saat terjadi gempa adalah….

Tindakan yang tepat dilakukan saat terjadi gempa adalah….

Jakarta Gempa bumi dapat terjadi kapan pun dan di mana pun tanpa mengenal waktu dan tempat. Untuk itu, perlu adanya pembekalan diri mengenai cara menyelamatkan diri saat gempa supaya menghindari cedera dan bahaya lainnya.

Gempa bumi sering terjadi di Indonesia, terlebih lokasi Indonesia berada dalam garis Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang dinilai rawan bencana alam seperti gempa bumi.  Apabila lempeng samudera atau benua juga gunung berapi tiba di masa aktivitasnya, maka gempa bisa saja terjadi.

Risiko tersebut membuat kita sebagai warga Indonesia harus siap kapan pun bencana ini terjadi. Jika gempa bumi terjadi pada wilayah anda, anda tak perlu panik. Solusi tepat untuk bisa menyelamatkan anda dan orang terkasih yaitu dengan memahami upaya penyelamatan diri saat gempa bumi.

Berikut ini terdapat beberapa cara menyelamatkan diri:

1. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Secara Umum

Terdapat cara dasar untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi. Saat terjadi gempa, cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan metode drop, cover, hold on. Dengan kata lain, saat terjadi gempa Anda harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan tetap berada dan berlindung di tempat tersebut hingga gempa berhenti. Berikut penjelasannya:

a. Jatuhkan tubuh ke bagian tangan dan lutut sebelum gempa bumi menghantam Anda. Posisi ini dapat melindungi Anda dari jatuh dan tetap memungkinkan Anda untuk bergerak jika perlu.

b. Cari penutup kepala dan leher (dan seluruh tubuh Anda jika memungkinkan) yaitu di bawah meja atau meja yang kokoh. Jika tidak ada tempat berlindung di dekat Anda, bergeraklah menuju dinding bagian dalam atau di samping furnitur posisi rendah yang tidak akan menimpa Anda, dan tutupi kepala dan leher Anda dengan lengan dan tangan.

c. Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti. Bersiaplah untuk bergerak dari tempat berlindung Anda jika guncangan membuatnya bergeser atau rusak.

2. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Apabila Berada di Dalam Rumah

Gempa bumi selalu datang tanpa melihat waktu dan tempat. Ketika anda berada di dalam rumah dan sedang terjadi gempa, tak perlu panik. Anda bisa melakukan cara penyelamatan diri sebagai berikut ini:

a. Jika memungkinkan, dalam beberapa detik sebelum guncangan semakin hebat, segera menjauh dari kaca, benda gantung, rak buku, lemari cina, atau furnitur besar lainnya yang bisa jatuh. Perhatikan benda yang jatuh, seperti batu bata dari perapian dan cerobong asap, perlengkapan lampu, hiasan dinding, rak tinggi, dan lemari dengan pintu yang bisa dibuka.

b. Jika tersedia di dekat Anda, ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari puing-puing yang berjatuhan dan pecahan kaca.

c. Jika Anda berada di dapur, segera matikan kompor dan tutupi saat terjadi guncangan pertama.

d. Jika Anda di tempat tidur, tahan dan tetap di sana, lindungi kepala Anda dengan bantal. Lebih kecil kemungkinan terluka jika berlindung di tempat Anda berada. Perlu diingat, pecahan kaca di lantai dapat menyebabkan cedera jika Anda berjalan untuk menuju ke luar rumah.

e. Jangan berdiri di depan pintu. Anda bisa berlindung dengan lebih aman di bawah meja. Di rumah modern, ambang pintu tidak lebih kuat dari bagian rumah lainnya. Selain itu, pintu juga tidak dapat melindungi Anda dari kemungkinan sumber cedera.

3. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Dalam Gedung Bertingkat

Selanjutnya, apabila anda berada di dalam gedung bertingkat dan sedang terjadi gempa. Anda bisa melakukan cara penyelamatan diri sebagai berikut:

a. Menjauh dari jendela dan dinding luar.

b. Tetap di dalam gedung.

c. Jangan gunakan elevator. Listrik bisa padam, dan sistem sprinkler bisa menyala sehingga bisa menimbulkan risiko lain yang berbahaya.

d. Jika Anda terjebak, tetap tenang. Cobalah untuk menarik perhatian seseorang dengan mengetuk bagian struktur yang keras atau logam. Cara ini dapat memudahkan Anda mendapatkan pertolongan untuk menuju tempat berlindung yang lebih aman.

4. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Tempat Ramai

Berikut ini terdapat beberapa cara menyelamatkan diri saat gempa di tempat ramai seperti supermarket, pasar, dan tempat keramaian lainnya:

a. Jangan terburu-buru menuju pintu keluar. Biasanya orang lain akan berpikiran sama, sehingga bisa berebut dan berdesakan di pintu keluar.

b. Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda yang bisa jatuh.

c. Jika memungkinkan dan tersedia, berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari puing-puing dan kaca yang berjatuhan.

5. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Luar Ruangan

Meskipun sudah berada di luar ruangan, anda juga perlu mengetahui cara menyelamatkan diri saat gempat. Sebab di luar ruangan bisa jadi tidak aman apabila anda berada di dekat tiang listrik atau bahkan gedung bertingkat. Berikut ini cara menyelamatkan diri saat gempa di luar ruangan, yaitu:

a. Menjauh dari gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas. Bahaya terbesar dari puing-puing yang berjatuhan berada tepat di luar pintu masuk dan dekat dengan dinding luar bangunan.

b. Pergilah ke area terbuka jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan. Setelah berada di tempat terbuka, turun posisi tubuh yang lebih rendah dan tetap di sana sampai guncangan berhenti.

c. Area di dekat dinding luar sebuah bangunan adalah tempat yang paling berbahaya. Jendela, fasad, dan detail arsitektur sering kali menjadi bagian pertama dari bangunan yang runtuh. Usahakan untuk jauh dari zona bahaya ini.

6. Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa di Dalam Mobil

Gempa memang datang secara tiba-tiba dan tak terduga, bisa jadi saat terjadi gempa tersebut anda berada di dalam mobil. Berikut ini ada sejumlah cara menyelamatkan diri saat gempa bumi di dalam mobil, yaitu:

a. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil kamu di kiri bahu jalan dan berhentilah.

b. Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.

c. Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

SOURCE:https://hot.liputan6.com/

6 Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi dengan Aman, Tak Perlu Panik

Diunggah pada : 28 Oktober 2009 14:26:01 17

Untuk mengantisipasi datangnya bencana gempa yang terjadi di Jatim, Badan Penaggulangan Bencana Daerah Provinsi Jatim menggelar pembinaan teknis dan simulasi gempa dalam menghadapi tentang penanganan korban bencana baik sebelum bencana maupun sesudah bencana. Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Haryogi SH Msi ditemui usai acara sosialisasi tanggap darurat bencana, Rabu (28/10) di Hotel Utami Sidoarjo mengatakan, rapat konsolidasi dinilai tepat sekali karena di Jawa Timur adalah salah satu propinsi yang mepunyai potensi gempa atau daerah Jatim ini terletak pada dua samudra Indonesia. Kegiatan ini memberikan pemahaman arti pentingnya rencana aksi pengurangan risiko bencana sebagai acuan bagi pengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan pengurangan risiko bencana. di samping itu, berbagai kalangan akan memperoleh informasi yang jelas, tentang upaya pencegahan di dalam menghadapi bencana dan pengurangan risiko bencana, sekaligus dapat mengambil peranannya di dalam pembangunan daerah yang terkena bencana ke depan.”Jadi dalam pertemuan ini membahas persiapan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana dalam penanganan korban bencana baik sebelum maupun sesudah korban bencana yang sewaktu-waktu terjadi gempa di Jatim,” ujarnya. Tujuan diadakan pelatihan, untuk melakukan pengkajian secara tepat dan tepat mengenai lokasi, kerusakan/kerugian, dan sumberdaya secara baik. Selain itu, juga tanggap bencana ini merupakan tindakan pengarahan pertolongan untuk membantu korban bencana dan untuk mencegah korban bencana.Tindakan kesiapsiagaan dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana agar korban jiwa dan kerugian harta benda dapat ditekan serendah-rendahnya, dan tindakan pencegahan dan mitigasi ini dilakukan untuk menghindari terjadinya bencana serta mengurangi risiko yang ditimbulkan korban bencana. Menurutnya, potensi gempa di Jatim mempunyai beberapa jenis bencana yaitu ada bencana alam yang diakibatkan oleh gunung antara lain Semeru, Kelud, Bromo, Lamongan, Raung, dan Kawah Ijen yang semua itu dapat berpotensi terjadi bencana.Selain itu, bencana alam antara lain berupa gempa bumi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa, dan juga korban bencana sungai Bengawan Solo, Brantas, dan Pekalen Kesampean. Sedangkan bencana non alam, antara lain kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi, dampak industri, ledakan nuklir, dan pencemaran lingkungan.Adapun bencana sosial berupa kerusuhan sosial dan konflik sosial dalam masyarakat yang sering terjadi. Penanggulangan bencana merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional, yaitu serangakaian kegiatan penanggulangan bencana yang dilaksanakan sebelum bencana, pada saat tanggap darurat maupun sesudah terjadi bencanaSelama ini masih dirasakan adanya kelemahan baik dalam pelaksanaan penanggulangan bencana maupun dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di Jawa Timur akan lebih baik jika bandingkan dengan kondisi saat ini.Maka itu, ia berharap melauli pembinaan teknis dan simulasi gempa dapat menyamakan pola sikap, pola piker, serta pola tindak yang sama dalam menyikapi dan melaksanakan upaya penanganan secara cepat, tepat, efektif, dan efesien. Sehingga dalam penanganan korban bencana baik sebelum maupun sesudah bencana dapat terlaksana dengan baik dan lancar dalam menangani tanggap bencana yang sewaktu-waktu terjadi di Jatim.