Thiamex 500 mg obat apa

Product / Antibiotics / Chlorampenicols / Thiamex - Kapsul

Thiamex - Kapsul

Golongan

Obat Keras

Komposisi

Tiap kapsul mengandung : Thiamphenicol 500mg

Kemasan

10 Strip @10 Kapsul

No. Registrasi

DKL 0434004501A1

INDIKASI

Infeksi Berat yang disebabkan oleh:
*Salmonella Sp.
*H. Influenzae (terutama infeksi meningual)
*Rickettsia
*Limfogranuloma Psitakosis
*Gram negatif yang menyebabkan: Bakterimia Meningitis
*Tidak untuk hepatobilier dan gonorhoeae

DOSIS Pemakaian

Dewasa, anak - anak, bayi berumur diatas 2 minggu:
*50mg/kg berat badan per hari dalam dosis terbagi 3 - 4 kali sehari

*Bayi prematur:
*25mg/kg berat badan per hari dalam dosis bagi 4 kali sehari.
Bayi berumur dibawah 2 minggu:
*25mg/kg berat badan per hari dalam dosis bagi 4 kali sehari

Thiamex 500 mg obat apa

Thiamex 500 mg obat apa


Rp8.900 - Rp23.000

Per Strip

*Harga berbeda di tiap apotik

Kemasan aman & personal

Siap diantar 24 jam

Thiamex 500 mg obat apa

Dikirim dari apotek resmi


THIAMPHENICOL 500 MG KAPSUL adalah obat generik yang mengandung Thiamphenicol 500 mg per kaplet. Thiamphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang bersifat bakteriostatik. Obat ini efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif yang aerob dan anaerob, kecuali Pseudomonas aeruginosa. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Sebaiknya obat ini hanya digunakan untuk mengobati demam thypoid dan meningitis akibat H. influenza. Infeksi lain sebaiknya tidak diobati dengan Chloramphenicol apabila masih terdapat antibiotik lain yang lebih aman dan efektif. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi saluran kemih dan kelamin, gonore (GO), infeksi saluran pencernaan, infeksi tifus dan paratifus, infeksi saluran pernafasan

PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dewasa : 4 kali sehari 250-500 mg. Anak-anak atau bayi berusia lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 3-4 kali pemberian. Bayi berusia kurang dari 2 minggu : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 4-6 kali pemberian. Bayi prematur : 25 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi 2 kali pemberian.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Gangguan fungsi ginjal. Selama pengobatan dianjurkan untuk banyak minum (minimal 1,5 liter sehari) untuk mencegah kristaluria. Pada penggunaan jangka panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik karena kemungkinan terjadi diskrasia darah (anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia, dan granulositopenia). Kehamilan, menyusui. Kategori Kehamilan : C

Hipersensitif. Pasien dengan gangguan hati yang berat dan gangguan ginjal.

Reaksi hipersensitivitas/alergi, gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, diare), sariawan, glositis, ensefalopati, depresi mental, sakit kepala, dan ototoksisitas. Anemia hemolitik. Reaksi Jarish-herxheimer. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis optik dan perifer. Efek Samping yang potensial fatal : depresi sumsum tulang, grey baby syndrome, anafilaktik.

Dus, 10 Strip @ 10 Kapsul

BPOM: GKL1202345501A1* *) Obat ini merupakan obat Generik. Nomor Registrasi dapat berbeda sesuai dengan ketersediaan stock Apotek.

Thiamphenicol bermanfaat untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan antibiotik ini adalah demam tifoid, gonore, meningitis, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi saluran pencernaan.

Thiamphenicol adalah antibiotik spektrum luas. Artinya, antibiotik ini dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat berbagai jenis bakteri. Thiamphenicol bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sekaligus membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat ini hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter.

Thiamex 500 mg obat apa

Merek dagang thiamphenicol: Arthophenicol 500, Biothicol, Biothicol Forte, Dionicol, Genicol-500, Mesacol, Nikolam, Tialico, Tiamphenicol, Thiamfilex, Thiamycin Forte, Saltiam, Selthiacol, Zicafen, Zenicol

Apa itu Thiamphenicol

Golongan Antibiotik
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi infeksi bakteri
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Thiamphenicol untuk ibu hamil dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan.

Thiamphenicol tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.

Thiamphenicol dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Kapsul, kaplet, dan sirop kering

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Thiamphenicol

Thiamphenicol tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi thiamphenicol:

  • Jangan mengonsumsi thiamphenicol jika Anda alergi terhadap obat ini atau terhadap chloramphenicol.
  • Jangan mengonsumsi thiamphenicol jika Anda memiliki gangguan sumsum tulang atau kelainan darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita defisiensi G6PD, gangguan ginjal, atau penyakit hati.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda akan melakukan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup selama menjalani pengobatan dengan thiamphenicol, karena obat ini bisa menurunkan efektivitas vaksin.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius sesudah mengonsumsi thiamphenicol.

Dosis dan Aturan Pakai Thiamphenicol

Berikut adalah dosis umum thiamphenicol berdasarkan kondisi yang akan diatasi:

Kondisi: Infeksi bakteri dan infeksi menular seksual

  • Dewasa: 500 mg per hari, dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 3.000 mg per hari untuk infeksi yang parah.
  • Anak-anak: 30–100 mg/kgBB per hari.

Kondisi: Gonore

  • Dewasa: 500 mg per hari selama 1–2 hari. Dosis alternatif 2.500 mg pada hari pertama, dosis selanjutnya 2.000 mg per hari selama 4 hari setelahnya.

Cara Mengonsumsi Thiamphenicol dengan Benar

Selalu ikuti petunjuk dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi thiamphenicol.

Konsumsi thiamphenicol sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis maupun menghentikan pemakaian obat lebih cepat daripada waktu yang ditentukan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Thiamphenicol sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong. Dianjurkan mengonsumsi thiamphenicol 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Konsumsilah thiamphenicol pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Jika Anda lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi begitu teringat. Apabila jeda dengan waktu konsumsi berikutnya sudah terlalu dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Pasien yang mengonsumsi thiamphenicol dalam jangka panjang karena kondisi tertentu dianjurkan untuk menjalani tes darah secara berkala. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan pasien dan efektivitas antibiotik.

Simpan thiamphenicol di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Thiamphenicol dengan Obat Lain

Interaksi yang bisa terjadi jika thiamphenicol digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping fatal jika digunakan dengan obat yang menghambat fungsi sumsum tulang, seperti obat kanker (kemoterapi) atau kortikosteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya memar dan perdarahan jika digunakan dengan warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat sulfonilurea dan phenytoin
  • Penurunan efektivitas thiamphenicol jika digunakan dengan phenobarbital atau rifampicin

Efek Samping dan Bahaya Thiamphenicol

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi thiamphenicol antara lain:

  • Sariawan
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Radang lidah (glositis)
  • Depresi

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan pendengaran, yang ditandai dengan vertigo, telinga berdenging, telinga terasa penuh, kehilangan pendengaran, atau gangguan keseimbangan
  • Anemia hemolitik, yang ditandai dengan penyakit kuning, sesak napas, kelelahan, detak jantung cepat (takikardia), atau pembesaran limpa
  • Gejala infeksi, seperti demam dan sakit tenggorakan yang baru muncul setelah mengonsumsi thiamphenicol
  • Grey baby syndrome pada anak usia 0–2 tahun, yang bisa ditandai dengan kulit dan kuku berwarna abu-abu, bibir membiru, muntah, diare, kehilangan selera makan, atau rewel

Selain itu, penggunaan thiamphenicol dalam jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dan peradangan pada saraf mata (neuritis optik).

Jangan menggunakan thiamphenicol melebihi waktu yang disarankan dokter. Jika Anda diarahkan dokter untuk mengonsumsi obat ini dalam waktu yang panjang, patuhi jadwal kontrol yang disarankan dokter agar kondisi Anda terpantau. Segera ke dokter jika muncul gangguan penglihatan.

Terakhir diperbarui: 8 Juni 2022

Thiamfilex untuk penyakit apa?

Thiamfilex adalah antiobiotik yang mengandung Thiamphenicol. Thiamfilex digunakan untuk mengobati infeksi bakteri Salmonella penyebab tifus dan Neisseria yang menyebabkan gonore. Thiamphenicol memiliki spektrum aktivitas yang luas mirip dengan kloramfenikol.

Thiamex antibiotik apa?

Thiamex mengandung zat aktif Thiamphenicol yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan, seperti infeksi menular seksual, dan gonorea (kencing nanah). Thiamex termasuk dalam antibiotik berspektrum luas, yang memiliki aktivitas membunuh bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.

Apa efek samping Thiamfilex?

Efek samping Thiamfilex Reaksi hipersensitivitas atau alergi. Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, dan diare. Sariawan. Peradangan atau infeksi lidah (glositis)

Berapa kali sehari minum obat Thiamycin?

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter: Anak-anak: 20-30 mg/kg/BB/hari, dapat ditingkatkan sampai 50 mg/kg/BB/hari untuk infeksi serius. Dewasa: 3-4 kali sehari sebanyak 500 mg.