Teknik penyaringan menggunakan kapas hasilnya adalah

Saringan Air Sederhana yang Dapat Digunakan untuk Mendapatkan Air Bersih Air memang salah satu sumber kehidupan yang sangat kita butuhkan. Kendati bumi dikenal dengan planet biru, dimana sebagian besar permukaan bumi terisi oleh air, namun masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Krisis air bersih dan layak minum semakin banyak kita jumpai.

Masalah air bersih ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun juga terjadi di pedesaan. Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk memperoleh air bersih, salah satunya adalah dengan menggunakan saringan air sederhana. Berikut ini adalah beberapa contoh saringan air sederhana yang dapat digunakan untuk memperoleh air bersih.

7 Saringan Air Sederhana yang Terbukti Bisa untuk Memperoleh Air Bersih
Kamu perlu mengetahui saringan air sederhana untuk mendapatkan air bersih. Sehingga, suatu saat sebelum membeli produk saringan air dari Fujiro, anda tak bingung membuat air jernih. Berikut ulasannya :

1. Saringan Kain Katun
Saringan air sederhana yang paling mudah adalah dengan menggunakan kain katun. Pada saringan kain katun, air yang kotor atau keruh akan disaring dengan menggunakan kain katun. Tentunya kain katun yang digunakan haruslah kain katun yang bersih sehingga kotoran-kotoran yang mengendap pada air dapat disaring secara maksimal. Tingkat kejernihan air hasil saringan dengan metode ini sangat bergantung pada kerapatan dan ketebalan kain katun yang digunakan.

2. Saringan Kapas Teknik berikutnya yang bisa digunakan untuk menyaring air bersih adalah dengan menggunakan saringan kapas. Dengan teknik penyaringan yang satu ini, hasil yang didapatkan stingkat lebih baik jika dibandingkan dengan teknik sebelumnya.

Sama halnya dengan saringan kain katun, saringan kapas ini juga mampu memisahkan air dari organisme dan kotoran yang ada pada air. Hasil penyaringan dengan teknik saringan kapas ini juga sangat tergantung dengan kerapatan dan ketebalan kapas yang digunakan.

Baca Juga DIY - Penyaringan Air Sederhana

3. Saringan Pasir Lambat [SPL]
Teknik penyaringan air yang satu ini dilakulakan dengan memanfaatkan lapisan pasir pada bagian atas, dan juga kerikil dibagian bawah air. Kemudian air bersih akan dihasilkan setelah air baku telah melewati lapisan pasir dan lapisan kerikil tersebut.

4. Saringan Pasir Cepat [SPC]
Teknik saringan pasir cepat prinsip kerjasanya hampir sama dengan saringan pasir lambat yang mana terdiri dari lapisan pasir dan kerikil. Namun pada saringan pasir cepat dilakukan dari bawah keatas, tidak seperti saringan pasir lambat yang dilakukan dari atas kebawah. Air yang bersih akan segera didapatkan setelah air baku melewati lapisan kerikil dan lapisan pasir.

5. Saringan Arang
Saringan arang merupakan saringan pasir yang ditambah dengan satu lapisan arang. Lapisan arang disini sangat berperan dalam menghilangkan bau dan rasa yang tidak sedap pada air baku. Arang yang digunakan bisa berupa arang batok kelapa atau arang kayu. Namun untuk hasil yang lebih maksimal, sebaiknya gunakan arang aktif.

6. Saringan Keramik
Untuk keperluan jangka panjang, teknik saringan keramik merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan. Saringan keramik dapat digunakan kapan saja, bahkan dalam keadaan darurat. Dengan teknik saringan keramik, air bersih akan diperoleh detelah air baku melalui elemen-elemen filter keramik yang mana dari beberapa elemen tersebut menggunakan campuran perak yang berperan dalam membunuh bakteri. Saat proses penyaringan, semua kotoran yang ada dalam air akan tertahan dan menyumbat permukaan filter keramik. Untuk itu, air yang akan dimasukkan sebaiknya jangan yang terlalu keruh.

7. Saringan Cadas Saringan yang satu ini sangat mirip dengan saringan keramik. Pada saringan cadas, air akan disaring melalui pori-pori yang ada pada batu cadas. Saringan batu cadas ini banyak digunakan oleh masyarakat Kerobokan, Bali. Mereka menggunakan saringan cadas untuk menyaring air dari saluran irigasi sawah dan sumur gali. Sama seperti saringan keramik, kecepatan hasil saringan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat.

Itulah bahasan mengenai saringan air sederhana. Anda bebas memilih teknik saringan air yang sesuai dengan kebutuhan. Yang perlu diingat, air bersih mungkin akan bisa dihasilkan jika menggunakan saringan air sederhana tersebut, namun tidak cukup mampu menghilangkan garam yang terlarut dalam air. Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan teknik destilasi untuk mendapatkan air tanpa kandungan garam.

Baca Juga F10 langkah awal saya..

Ada beberapa Cara Penjernihan Air , yaitu:

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun adalah teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini bisa membersihkan air dari kotoran dan organisme [ jasad renil ] kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan bergantung pada ketebalan serta kerapatan saringan kain yang digunakan dalam proses Penjernihan Air.

Teknik saringan air ini mampu memberikan hasil yang lebih optimal dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan menggunakan kain katun, penyaringan dengan kapas juga mampu membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan serta kerapatan kapas yang digunakan dalam Penjernihan Air.

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.

Saringan air sederhana merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika Penjernihan Air, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

Baca Juga:  Makalah Sejarah Singkat Perusahaan PT Bukit Asam [Persero]

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

Aerasi adalah proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

Saringan pasir lambat adalah saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku yang melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas [up flow]. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat [SPC].

  • Gravity-Fed Filtering System

Baca Juga:  Makalah Pendidikan dan Moderasi Beragama

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat[SPC] dan Saringan Pasir Lambat [SPL]. Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat[SPC]. Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.

Tagged Cara Penjernihan Air

Video yang berhubungan

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. 

Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Saran sebelum membeli alat/mesin penjernih air yang harganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, coba terlebih dahulu beberapa alternatif cara sederhana dan mudah guna mendapatkan air bersih dengan cara mempergunakan filter air/penyaringan air :


1. Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana/mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

2.  Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

3.  Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).

5.   Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).

6. Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat (SPC) dan Saringan Pasir Lambat (SPL).  Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat (SPC).  Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa/ multi Saringan Pasir Lambat.

 7.   Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini. 

 8.    Saringan air sederhana/tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk/ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.

  9.   Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringan keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

 10. Saringan Cadas/Jempeng/Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.

Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

11. Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan keramik.

12. Penjernihan Air dengan Biji Kelor (Moringa Oleifera)

Biji kelor dibiarkan sampai matang atau tua di pohon dan baru dipanen setelah kering. Sayap bijinya yang ringan serta kulit bijinya mudah dipisahkan sehingga meninggalkan biji yang putih. Bila terlalu kering di pohon, polong biji akan pecah dan bijinya dapat melayang  “terbang” ke mana-mana. 

Biji tak berkulit tersebut kemudian dihancurkan dan ditumbuk sampai halus sehingga dapat dihasilkan bubuk biji Moringa. Jumlah bubuk biji moringa atau kelor yang diperlukan untuk pembersihan air bagi keperluan rumah tangga sangat tergantung pada seberapa jauh kotoran yang terdapat di dalamnya. Untuk menangani air sebanyak 20 liter (1 jerigen), diperlukan jumlah bubuk biji kelor 2 gram atau kira-kira 2 sendok teh (5 ml).

Tambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji sehingga menjadi pasta. Letakkan pasta tersebut ke dalam botol yang bersih dan tambahkan ke dalamnya satu cup (200 ml) lagi air bersih, lalu kocok selama lima menit hingga campur sempurna. Dengan cara tersebut, terjadilah proses aktivitasi senyawa kimia yang terdapat dalam bubuk biji kelor.

Saringlah larutan yang telah tercampur dengan koagulan biji kelor tersebut melalui kain kasa dan filtratnya dimasukkan ke dalam air 20 liter (jeriken) yang telah disiapkan sebelumnya, dan kemudian diaduk secara pelan-pelan selama 10-15 menit.

Selama pengadukan, butiran biji yang telah dilarutkan akan mengikat dan menggumpalkan partikel-partikel padatan dalam air beserta mikroba dan kuman-kuman penyakit yang terdapat di dalamnya sehingga membentuk gumpalan yang lebih besar yang akan mudah tenggelam mengendap ke dasar air. Setelah satu jam, air bersihnya dapat diisap keluar untuk keperluan keluarga.