Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap suatu fenomena

Salah satu metode pengumpulan data yang jamak digunakan dan disukai oleh para peneliti saat sedang melakukan penelitian terhadap suatu fenomena sosial adalah metode observasi.

Lalu, seperti apakah proses observasi itu harus dilakukan agar bisa mendapatkan data yang diinginkan secara lengkap. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Metode Pengumpulan Data Observasi

Foto: Unsplash

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, observasi artinya:

(n) peninjauan secara cermat

(n) cara untuk membantu mengembangkan imajinasi aktor

Observasi memungkinkan para peneliti untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitannya secara lebih dekat. Dalam penelitian sosial, observasi dilakukan untuk melihat perubahan fenomena sosial yang berkembang secara lebih dekat.

Setidaknya, ada 9 faktor yang seharusnya diamati dan dicatat dalam proses observasi, yaitu:

  • Space, atau ruang tempat objek penelitian

  • Actors, atau orang-orang yang terlibat dalam fenomena yang diteliti

  • Activities, atau aktivitas yang dilakukan oleh para actor

  • Object, yaitu benda-benda yang digunakan oleh actors.

  • Act, yaitu tindakan khusus sebagai respons terhadap fenomena yang terjadi

  • Event, atau peristiwa yang terjadi—yang memengaruhi hal yang diteliti

  • Time, atau waktu ketika penelitian terjadi, pada setiap kejadiannya

  • Goals, yaitu tujuan actors melakukan aktivitasnya dalam penelitian

  • Feel, atau emosi yang dirasakan oleh actors

Metode pengumpulan data dengan observasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Observasi partisipasi, ketika peneliti juga menjadi partisipan dalam fenomena yang sedang diteliti, atau aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang diteliti.

  • Observasi nonpartisipasi, ketika peneliti tidak ikut berpartisipasi pada aktivitas fenomena sosial yang sedang diamati, dan hanya menempatkan diri sebagai penonton saja.

Sebenarnya, tidak pernah ada aturan baku bagaimana metode pengumpulan data dengan observasi ini harus dilakukan. Tetapi, pada umumnya tahapannya adalah sebagai berikut:

  • Menentukan objek penelitian, fenomena yang hendak diamati.

  • Menentukan tempat penelitian.

  • Survei lokasi untuk mendapatkan gambaran umum situasi fenomena tersebut terjadi.

  • Mencari referensi sebanyak-banyaknya sebagai bahan komparasi dan studi.

  • Susun poin-poin dan hal-hal apa saja yang hendak diamati.

  • Siapkan instrumen penelitiannya, terutama yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data dan mencatatnya.

  • Mulai penelitian dengan mengumpulkan data dan fakta yang terjadi.

  • Catat hasil pengamatan secara runtut dan kronologis.

Nah, semoga informasi mengenai metode pengumpulan data secara observasi di atas bisa membantu ya. (CR)