Sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang mendunia, batik tulis memang terkenal dengan harganya yang paling mahal di antara jenis batik lainnya. Selain karena cara pembuatannya cenderung rumit dan memakan waktu paling lama, batik tulis ini juga lebih diunggulkan karena motifnya terbilang sangat eksklusif. Sumber : http://www.jnjbatik.com/ Pengertian Batik Tulis Batik tulis merupakan jenis batik yang proses pembuatannya dilakukan dengan menuliskan cairan “malam” pada permukaan kain dengan alat yang disebut “canting”. Desain pada batik tulis umumnya tidak ada pengulangan yang jelas, karena itulah corak yang ditampilkan nampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif kecil dari pada batik cap. Sumber : https://www.fourseasons.com/ Khusus untuk jenis batik tulis yang halus, motif batikannya kebanyakan bisa dilihat bolak balik pada kedua sisi kain. Warna dasar kainnya pun juga cenderung lebih muda dibandingkan dengan warna goresan motif batik tulis dan setiap potongan ragam hias yang diulang pada lembaran kain tidak akan pernah sama persis bentuk dan ukurannya. Sumber : http://lifestyle.bisnis.com/ Sejarah Batik Tulis Seni pewarnaan kain batik tulis dengan menggunakan malam (lilin khusus untuk membatik) ini sebenarnya termasuk salah satu bentuk seni kuno. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa penemuan bersejarah sebagai berikut.
Sumber : http://bisniswisata.co.id/ Pada jaman dahulu kala keterampilan membuat batik tulis dianggap sebagai pekerjaan yang sangat istimewa bagi para wanita sampai dengan ditemukannya “Batik Cap”. Saking istimewanya, para wanita Jawa di masa lalu sering menjadikan keterampilan membatik tersebut sebagai pekerjaan utama mereka untuk menghidupi keluarga. Sumber : https://www.lelly.id/ Tradisi membuat batik tulis tersebut biasanya selalu diwariskan secara turun temurun dari generasi satu ke generasi berikutnya sehingga corak batik tulis yang ditampilkan bisa dengan mudah dikenali asalnya dari keluarga mana. Disamping itu beberapa corak batik tulis ada juga yang dibuat khusus untuk mewakili status sosial atau kasta pemakainya. Sumber : http://duranafisah.blog.uns.ac.id/ Ingin tahu tau lebih banyak tentang bagaimana cara pembuatan dari batik tulis?. Sebelum membahas lebih jauh tentang proses pembuatan batiknya simak dulu yuk ulasan singkat mengenai alat-alat untuk membuat batik tulis berikut. Alat dan Bahan Untuk Membuat Batik Tulis Sebelum memulai proses pembuatan batik tulis maka terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat batik tulis. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : 1. Gawangan Gawangan dapat didefinisikan sebagai sebuah alat berbahan dasar kayu atau bambu yang diperlukan untuk menyangkutkan dan membentangkan kain saat dibatik. 2. Bandul Bandul berfungsi untuk menahan kain yang sedang dibatik agar tidak mudah tergesar atau tertarik. Bandul yang dipakai untuk menahan kain mori ada yang dibuat dari timah, kayu, bahkan kantung yang diisi batu. 3. Wajan Wajan diperlukan untuk mencairkan malam. Supaya lebih mudah diangkat dan diturunkan dari kompor wajan sebaiknya dilengkapi dengan tangkai kayu. 4. Kompor Kompor dalam proses pembuatan batik tulis diperlukan untuk melelehkan lilin malam agar tetap panas dan mencair. 5. Saringan Malam Saringan malam diperlukan untuk menyaring malam panas yang banyak kotorannya agar tidak mengganggu jalannya malam pada cucuk canting batik sewaktu dipergunakan untuk membatik. 6. Canting Sebagai alat utama untuk membuat batik tulis, canting diperlukan untuk memindahkan atau mengambil cairan malam panas ke atas kain batik. Canting batik tulis ini sebenarnya dapat dibedakan menjadi beberapa macam variasi, yakni: 7. Kain Mori Kain mori merupakan sejenis kain berwarna putih polos yang dibutuhkan untuk membatik. Selain mempunyai kualitas yang baik dan teksturnya yang halus, Kain mori juga mudah untuk diproses. Jenis mori yang banyak dipakai untuk membuat batik diantaranya berupa kain mori primissima, kain mori prima, kain mori biru, kain mori voilissima, serta kain mori berkolissima. 8. Lilin (Malam batik) Malam diperlukan untuk menutup bidang kain mori, agar motif batik dapat terbentuk ketika pewarnaan berlangsung. Jenis-jenis malam yang biasa dipakai untuk membuat batik tulis yaitu malam klowong, malam tembokan, serta malam biron atau malam tutupan. 9. Pewarna Batik Pewarna batik atau zat warna diperlukan untuk memberi warna pada batik. Berdasarkan bahan dasarnya, pewarna untuk batik ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni pewarna alami dan bahan pewarna sintetis. 10. Sarung Tangan Sarung tangan dalam pembuatan batik tulis diperlukan untuk membungkus tangan saat proses pewarnaan agar warna tidak mengenai tangan. Proses Pembuatan Batik Tulis Setelah semua alat dan bahan yang dibutuhkan selesai disiapkan sekarang anda bisa mulai membuat batik tulisnya dengan mengikuti proses pembuatan batik tulis sebagai berikut. 1. Menyiapkan Kain Mori Tahap paling awal yang harus anda lakukan untuk membuat batik tulis yaitu mempersiapkan kain mori. Untuk hasil yang maksimal kain mori perlu diketel (mencuci), dikanji (menganji), dan dikemplong (setrika).
(Sumber: Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta)
(Sumber: Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta) 2. Nyoret Kain mori yang sudah disiapkan harus dipola lebih dulu. Nyoret merupakan tahap menggambar pola batik pada kain yang siap untuk dibatik dengan pensil. Pada proses pembuatan batik tulis, pola bisa dibuat langsung pada kain dan bisa juga menyalin dari pola yang sudah ada. Sahabat Fitinline bisa membuat berbagai macam desain batik sesuai dengan kreatifitas anda. Kalau ingin mengikuti desain yang sudah ada anda bisa membuat motif batik tradisional. Dua jenis motif tradisional yang bisa anda gunakan diantaranya:
Sumber : http://ramdaffe.wordpress.com 3. Nglowong Selesai di pola anda bisa melakukan tahap selanjutnya yaitu nglowong. Nglowong merupakan tahap membatik garis-garis pola yang sudah digambar pada kain dengan menggunakan lilin atau malam yang sudah dicairkan. Malam yang digunakan untuk nglowong yaitu berupa malam klowong. Pada tahap ini anda juga membutuhkan canting klowong sebagai alat bantu untuk memindahkan malam ke kain. Canting klowong merupakan jenis canting bercucuk satu yang biasa digunakan untuk membuat kerangka motif batik pada kain atau membuat pola awal motif batik. Kerangka motif ini ukurannya bisa dibuat cukup besar atau bahkan mendominasi sebuah motif batik. Batik tulis dengan kualitas tinggi, biasanya dilakukan nglowong pada kedua sisi kainnya (bagian baik dan bagian buruk). Nglowong pada sebelah kain disebut juga ngengreng dan setelah selesai dilanjutkan dengan nerusi pada sebelah lainnya. Sumber : http://kantongseni.blogspot.com 4. Membuat Isen-Isen Proses membatik selanjutnya yakni mengisi motif atau ornamen-ornamen yang telah dibuat pada proses sebelumnya, proses ini biasa disebut “isen-isen”. Isen-isen untuk batik tulis dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu “cecek” dan “sawut”.
Untuk membuat isen-isen motif batik diperlukan canting isen-isen karena tapak lilin yang dihasilkan cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis canting lainnya. Canting isen biasanya bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap. 5. Nembok Nembok merupakan proses membatik yang dilakukan untuk menutupi bagian putih dari kain mori dengan menggunakan lilin atau malam yang sudah dicairkan. Bagian putih yang dimaksud yaitu berupa bagian yang nantinya tidak akan diwarnai dengan pewarna. Malam yang digunakan untuk nembok yaitu berupa malam tembokan sementara canting yang dipakai yakni berupa canting tembok. Lapisan malam pada proses nembok ini ibaratnya sebuah tembok yang dipakai untuk menahan zat pewarnanya agar jangan sampai merembes kebagian-bagian yang tertutup malam. Sumber : http://catatan-teman-belajar.blogspot.com 6. Medel Medel merupakan tahap pencelupan pertama kain mori yang sudah dilaipsi malam ke dalam zat pewarna. Jaman dulu pekerjaan ini memakan waktu berhari-hari karena pewarna yang digunakan lambat sekali meresap kepada mori sehingga kain batik harus berulang dicelup. Kini dengan adanya zat pewarna sintetis proses medel menjadi jauh lebih cepat dan waktu pengerjaannya dapat diperpendek. Proses pewarnaan pertama ini dilakukan pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin. Caranya celupkan kain yang sudah diberi malam ke dalam pewarna tertentu setelah itu keringkan dengan cara dijemur. Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta 7. Ngerok Setelah proses medel selesai dilakukan selanjutnya anda harus melakukan proses “ngerok” dan “ngremok”. Ngerok merupakan tahap menghilangkan ornamen sawut dengan menggunakan pisau atau benda logam sebelun diproses lebih lanjut dengan tahap pewarnaan sogan. Bagian yang akan disoga agar berwarna coklat, dikerok dengan cawuk (semacam pisau tumpul dibuat dari seng) untuk menghilangkan malam. Selesai dilakukan proses ngremok anda bisa melanjutkan proses ngremok yaitu mengucek atau mencuci bagian yang telah dikerok agar bersih dari lilin. Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta 8. Mbironi Mbironi merupakan tahap membatik bagian-bagian yang akan disoga dengan menggunakan malam. Pekerjaan mbironi dikerjakan juga pada kedua sisi kain. Jenis malam yang diperlukan untuk tahap ini yaitu berupa malam biron. Mbironi hanya menutup bagian bagian tertentu yang diharapkan tetap berwarna gelap. Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta 9. Menyoga Menyoga merupakan tahap pencelupan kain mori ke dalam zat warna yang kedua. Jaman dulu menggunakan soga alam yang tidak cukup dikerjakan satu dua kali saja, melainkan harus berulang-ulang. Tiap kali pencelupan harus didahului dengan pengeringan di udara. Dengan memakai soga sintetis, waktu pencelupan dapat diperpendek sampai paling lama setengah jam. Istilah menyoga berasal dari soga ialah jenis pohon tertentu yang kulitnya dapat memberi warna coklat jika direndam dalam air. Pada proses ini ornamen sawut dan ornamen yang tidak ditutup dengan malam yang akan berwarna sogan, coklat tua atau coklat gosong. Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta 10. Nglorod Nglorod merupakan tahap menghilangkan malam dari kain mori sehingga motif yang sudah dibuat pada kain akan terlihat dengan jelas. Setelah mendapat warna-warna yang dikehendaki, malam yang menempel pada kain harus dihilangkan. Cara menghilangkan malam yang paling efektif yaitu dengan mencelupkan kain pada air yang sudah dipanaskan di atas tungku. Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta Sumber : Handbook of Batik, BBKB Yogyakarta 11. Mencuci Kain Batik Setelah semua tahapan selesai dilakukan sekarang anda dapat mencuci kain batik tulis dan menjemurnya sampai kering. Setelah kering kain batik bisa anda gunakan. Sumber : https://lifestyle.kompas.com/ Penting untuk diperhatikan, jika anda menghendaki warna batik tulis yang lebih bervariasi anda bisa melakukan proses membuka dan menutup lilin (malam) secara berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan motif yang diinginkan. Setelah kain bersih dari lilin dan kering sahabat Fitinline dapat melakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin. Sumber : https://bungeko.com/ Demikian pembahasan mengenai proses pembuatan batik tulis yang dapat kami bagikan untuk anda. Sekarang sahabat Fitinline jadi makin tahu kan seperti apa rumit pembuatan kain batik tulis tersebut. Dengan proses pembuatannya yang rumit, halus dan paling lama sudah sepantasnya selembar kain batik tulis asli biasanya dijual dengan harga yang relatif mahal. Sumber : http://humassetda.trenggalekkab.go.id/ Meski tergolong mahal, kain batik tulis ini ternyata punya banyak keistimewaan tersendiri lho. Beberapa keistimewaan dari kain batik tulis yang tidak akan pernah anda temui pada batik manapun diantaranya:
Sumber : https://giriloyobatik.wordpress.com/ Makin tertarik untuk mempelajari lebih detail lagi tentang proses pembuatan batik tulis?. Sahabat Fitinline bisa juga mendownload video tutorial membatik dari kami Di Sini. Semoga bermanfaat. |