Siapakah nama khalifah yang diceritakan pada sub materi jujur disayang Allah SWT?

Khalifah Islam dan Gadis Penjual Susu yang Jujur

Khalifah Umar bin Khaththab merupakan salah satu sahabat dekat Nabi, selepas Nabi wafat beliau merupakan pemimpin kedua setelah Abu Bakar. Di tengah masa kepemimpinannya, beliau memiliki kebiasaan tersendiri yaitu berkeliaran pada malam hari untuk melihat sendiri kondisi rakyatnya.

Setiap malam ia selalu blusukan untuk melihat kondisi rakyatnya, hingga pada suatu malam ia pun berhenti dan  duduk di dekat sebuah rumah sederhana. Sang khalifah tidak sengaja mendengarkan percakapan seorang perempuan penjual susu dengan sang anak.

Bu hari ini kita hanya mendapatkan sedikit susu, mungkin karena musim kemarau jadi kambing kita hanya memiliki sedikit susu. Sang ibu pun menjawab benar anakku, mungkin jika musim kemarau telah berakhir dan padang rumput mulai menghijau pastilah kita memerah banyak susu dari kambing kita. Kemudian sang ibu melanjutkan percakapan dengan menyuruh sanga anak mencampurkan susu tersebut dengan air.

Sang anak pun menolak hal tersebut, dia memberitahukan kepada sang ibu bahwa Khalifah melarang hal tersebut. Namun sang ibu mengatakan bahwa sang khalifah tidak akan tahu, ditengah malam begini tidak akan ada yang mengetahui perbuatan tersebut ujar sang ibu. Dengan penuh kasih sayang sang anak pun menjawab bahwa memang betul tidak akan ada yang mengetahui perbuatan tersebut namun Allah maha melihat ungkap sang anak. Sang ibu pun merasa sedikit kesal dan langsung pergi ke kamar, sang anak pun melanjutkan pekerjaannya hingga selesai.

Mendengar jawaban dari anak penjual susu tersebut sang khalifah Umar sangat kagum, kemudian beliau pulang ke rumah. Keesokan harinya sang khalifah memanggil sanga anak yaitu Ashim bin Umar, kemudian khalifah tersebut menceritakan kisah yang ia dengar semalam. Sang khalifah tersebut menyuruh sang anak untuk menikahi gadis tersebut, pada saat sekarang ini tidak banyak gadis yang jujur dan tidak takut kepada manusia melainkan takut kepada Allah sepertinya dia ujar sang khalifah. 

Beberapa hari kemudian Ashim bin Umar pun melamar sang gadis. Betapa terkejutnya sang ibu melihat kedatangan sang khalifah dan putranya, ia berpikir bahwa ia akan ditangkap karena melakukan suatu kesalahan. Ashim bin Umar pun tersenyum dan menceritakan maksud kedatangannya ke tempat tersebut, sang ibu pun berkata apakah pantas putera sang khalifah menikahi seorang gadis miskin penjual susu. Sang khalifah pun menceritakan kejadian yang ia dengar pada waktu malam tersebut, sang ibu tampak malu dan tak bisa menyembunyikan  kegembiraan di wajahnya. 

Kemudian setelah pernikahan mereka lahir lah seorang putri, kemudian putri tersebut dinikahi oleh Khalifah Abdul Aziz bin Marwan. Kemudian dari pernikahan tersebut lahirlah seorang seorang muslim sejati sekaligus pemimpin bangsa arab yaitu Umar bin Abdul Aziz.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah tersebut. Apalagi pada kondisi seperti sekarang ini, kebanyakan manusia tidak lagi mementingkan mana yang halal dan mana yang haram. Betapa pentingnya kejujuran, andai saja manusia bersabar dan takut kepada Allah tentu jauh lebih mulia daripada kesenangan dunia yang hanya sebentar ini. Yuk sahabat kita ajar kan kepada keluarga kita terutama anak-anak kita tentang berperilaku jujur, semoga apa yang telah kita ajar kan kepada keluarga dan anak-anak kita menjadi amal jariah untuk kita bawa di akhirat kelak.

Umar bin Khattab merupakan khalifah yang dikenal jujur.

REPUBLIKA.CO.ID, Kita tentu kenal Umar bin Khattab. Ia adalah salah seorang khalifah yang sangat terkenal dengan kejujuran dan kehebatannya dalam memimpin. Kehidupannya sangat sederhana.

Seorang utusan dari Persia bahkan sempat kesulitan mengenalinya. Waktu itu ia mendapati Umar RA tidur di bawah pohon beralaskan tanah tanpa pengawalan. Tak tampak darinya kemewahan apalagi atribut seorang raja dan pemimpin dunia. 

Tak jauh beda dengan cucunya, Umar bin Abdul Aziz. Khalifah yang memerintah pada era Daulah Umawiyyah ini terkenal sangat jujur. Ia sangat takut menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya. Ia rela berbincang dengan putranya dalam keadaan gelap gulita daripada menggunakan lampu dan minyak milik negara. 

Begitulah cara seorang yang amin (jujur dan tepercaya) dalam menjalankan tugas. Ia melihat jabatan merupakan amanah yang sarat peluang. Bukan peluang untuk menumpuk harta dan memperkaya diri. Tapi, peluang untuk mempermulus terlaksananya tugas utama sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di muka bumi ini. Melalui jabatannya, ia tebarkan nilai-nilai keadilan di tengah masyarakat. 

Pemimpin seperti ini akan menjadi panutan dan selalu dicintai rakyatnya. Masyarakat akan merasa tenang di bawah kepemimpinannya. Di akhirat kelak ia akan mendapat penghargaan khusus dari Allah.

Dalam sebuah hadis disebutkan: ''Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan di sisi Allah di saat tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah, salah satu di antaranya adalah pemimpin yang adil.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Al-amin secara bahasa berarti yang setia, jujur, dan tepercaya. Seorang pemimpin yang mempunyai sifat ini ketika menerima tugas akan menjalankannya dengan jujur dan penuh dedikasi. Sifat seperti ini muncul pada orang yang selalu melihat tugas dan jabatan itu sebagai amanah dari Allah. Ia meyakini amanah itu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.

Setiap manusia terlahir sebagai pemimpin. Rasulullah bersabda, ''Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin itu akan ditanya tentang yang dipimpinnya.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Lawan al-amin adalah khianat. Cara memimpin pemimpin khianat penuh kecurangan, tidak amanah, dan jauh dari nilai-nilai keadilan. Mereka tidak peduli dengan jeritan rakyat yang dipimpinnya.

Di akhirat kelak mereka akan menuai kesengsaraan. Rasulullah bersabda, ''Tidaklah seorang diamanahi memimpin suatu kaum kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya maka diharamkan baginya surga.'' (Bukhari dan Muslim). 

Siapakah nama khalifah yang diceritakan pada sub materi jujur disayang Allah SWT?

sumber : Harian Republika