Kronologi sangat penting agar terhindar dari: Show
Jawabannya adalah d. anakronisme. Kronologi sangat penting agar terhindar dari anakronisme.
Penjelasan dan Pembahasan Jawaban a. diakronik menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban b. sinkronik menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain. Jawaban c. kronik menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain. Jawaban d. anakronisme menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah d. anakronisme.. Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar. Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut:
Judul yang juga sekaligus pertanyaan tersebut, menurut pendapat saya, posisinya serupa dengan “betapa pentingnya Kompas/Rasi Bintang untuk seorang petualang/penjelajah”. Tujuannya agar tidak tersesat. Begitupula, dengan berfikir kronologi. Tanpa berfikir kronologi, maka penyusunan peristiwa sejarah akan mengalami kerancuan, dan berakibat: tersesat dalam memahami peristiwa sejarah. Sesat dalam berfikir sejarah ini, berupa peristiwa yang terjadi pada suatu masa akan masuk pada masa atau zaman lain, bisa loncat-loncat, terbalik, sehingga terjadi kekeliruan dalam memahami peristiwa sejarah. Kondisi ini dikenal dengan istilah anakronisme. Dengan demikian, cara berfikir kronologis yang mengajak kita memandang peristiwa secara urut, runtut, berkesinambungan dan teratur, mampu memberikan secara utuh tentang suatu peristiwa sejarah, tidak sepotong-potong, rancu, sesat, seperti anakronisme. Terkait dengan hal tersebut, berikut contohnya: Kronologi Detik-detik Proklamsi Kemerdekaan Indonesia
Sumber Gambar
Lihat Foto KOMPAS.com - Sejarah adalah segala sesuatu yang terjadi di masa lalu. Peristiwa-peristiwa sejarah biasanya dirunutkan berdasarkan waktu terjadinya atau biasa disebut dengan kronologi. Kronologi sangat penting dalam merekonstruksi peristiwa masa lalu dan menghindari terjadinya anakronisme. Definisi anakronisme dalam sejarah adalah pengabaian atau pemalsuan yang disengaja ataupun tida dari suatu hubungan kronologis. Anakronisme berasal dari bahasa Yunani “ana” yang berarti melawan atau kembali dan kata “chronos” yang berarti waktu. Sehingga anakronisme dalam bahasa Yunani dapat diartikan sebagai melawan waktu. Dilansir Encyclopedia Britannica (2015), anakronisme merupakan kesalahan waktu atau ketidaksesuaian suatu peristiwa. Misalnya keberadaan suatu benda, peritiwa, tempat, nama, dialog, dan karya yang tidak sesuai dengan periode waktu sejarah. Misalnya “manusia purba menggunakan microwave untuk memasak makanan”. Sudah jelas sekali manusia purba hidup pada masa sebelum masehi (periode pra-aksara), sedangkan microwave baru ditemukan pada tahun 1940-an masehi. Sehingga kalimat tersebut adalah anakronisme karena ada ketidaksesuaian benda dengan periode sejarahnya. Baca juga: Periodisasi: Pengertian, Tujuan Penyusunan, Konsep, dan Contohnya Anakronisme dalam ilmu sejarah dapat berbahaya karena dapat mengubah kebenaran suatu peristiwa sejarah dan memunculkan kesalahpahaman. Anakronisme bisa menyebabkan pergeseran sebab akibat dari suatu peritiwa sejarah. Anakronisme sering terjadi dalam suatu karya sastra maupun prosa. Anakronisme bisa saja disengaja maupun tidak disengaja. Anakronisme disengaja biasanya dibuat untuk memasukkan unsur komedi atau humor dalam suatu hal, sedangkan anakronisme tidak disengaja biasanya merupakan ketidakakuratan akibat kurangnya riset dalam membuat suatu karya. Contoh anakronismeContoh dari anakronisme disengaja terdapat pada film Marie Antoinette yang rilis pada tahun 2006. Dilansir dari Master Class, film tersebut berlatar belakang tahun 1700-an, namun Coppola menempatkan sepasang sepatu Converse High Tops di kamar tidur Antoinette. Sepatu convers pada dasarnya baru dicipatakan pada tahun 1900-an, dimasukkan dalam film tersebut agar menarik dan melambangkan masa muda serta kenaifan. Contoh lain dari anakronisme yang tidak sengaja terdapat pada film Harry Potter and the Half-Blood Prince yang berlatar tahun 1996. Dalam film tersebut pelahap maut terlihat meruntuhkan jembatan Milenium kota London, padahal jembatan tersebut dibuat tahun 1998 dan baru dibuka untuk umum pada tahun 2000. Baca juga: 4 Ruang Lingkup Sejarah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya 23 Agustus 2021 01:30 Pertanyaan Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! Jawaban terverifikasi Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta 23 Agustus 2021 06:16 Halo Andhika Dalam sejarah, konsep kronologi sangat penting untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu dan menghindari terjadinya anakronisme. Anakronisme dalam sejarah adalah pengabaian atau pemalsuan yang disengaja ataupun tida dari suatu hubungan kronologis. Anakronisme merupakan kesalahan waktu atau ketidaksesuaian suatu peristiwa. Misalnya keberadaan suatu benda, peritiwa, tempat, nama, dialog, dan karya yang tidak sesuai dengan periode waktu sejarah. Anakronisme dalam ilmu sejarah dapat berbahaya karena dapat mengubah kebenaran suatu peristiwa sejarah dan memunculkan kesalahpahaman. Anakronisme bisa menyebabkan pergeseran sebab akibat dari suatu peritiwa sejarah. Dengan demikian, anakronisme adalah penempatan peristiwa sejarah yang tidak sesuai dengan urutan waktu yang sebenarnya. Mapel: Sejarah Kelas: 10 SMA Topik: Cara Berpikir Sejarah Semoga membantu ya.Anakronisme adalah ketidaksesuaian urutan peristiwa sejarah. Seorang sejarawan harus menghindari hal ini karena dapat mengurangi keilmiahan karyanya. Tetapi, terdapat beberapa cara yang dilakukan agar terhindari dari anakronisme. Pertama, sejarawan harus memahami unsur kausalitas peristiwa yang ditelitinya. Kausalitas meliputi penyebab dan akibat dari suatu peristiwa. Kedua, konsep kronologi yang diterapkan harus tepat. Sejarawan harus memahami urutan peristiwa berdasarkan fakta-fakta yang ditemukannya. Ketiga, sejarawan juga perlu menerapkan konsep periodisasi terhadap penelitiannya. Periodisasi akan lebih bermanfaat apabila periode peristiwa yang diteliti sejarawan relatif panjang. Dengan demikian, cara sejarawan agar terhindar dari anakronimse adalah memahami unsur kausalitas, menerapkan konsep kronologi, dan menerapkankonsep periodisasi. |