Pada pembelajaran Seni Budaya di setiap tingkat terdapat sub pokok materi Seni Teater atau Seni Drama. Adapun bahasannya meliputi teater daerah maupun mancanegara. Show Sebagai bahan untuk latihan sekaligus evaluasi, kami sajikan soal uji kompetensi materi Teater atau Seni Drama kelas Sembilan MTs atau SMP semester genap berupa pilihan ganda, isian singkat, dan uraian. A. Pilihlah dari beberapa jawaban yang paling tepat!1. Bentuk karya sastra dalam teater modern yang mengandung jalan cerita dalam bentuk dialog disebut ....
B. Istilah titik – titik pada soal – soal berikut dengan yang benar!
C. Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar!1. Apakah yang dimaksud promosi dalam teater? Jawab : .................................... 2. Sebutkan tugas pimpinan produksi! Jawab : .................................... 3. Apakah yang dimaksud penonton homogen? Jawab : .................................... 4. Bagaimana cara staf produksi melakukan promosi pertunjukan? Jawab : .................................... 5. Apa fungsi dari leaflet atau booklet dalam pementasan teater?Jawab : ....................................
rekruitmen SDM, penataan panggung, pencahayaan pengaturan kostum, dan pencarian pesanan pergelaran. Semua ini mau tidak mau harus dihadapi oleh manajer yang merangkap seniman. Mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan mengelola agar organisasi dapat berjalan seiring dengan berkembangnya kreativitas para seniman itu sendiri. 10. Organisasi dan Manajemen Seni Pertunjukan Pengelola SeniPertunjukan Organisasi merupakan sekelompok orang yang sepakat bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Karya seni dihasilkan oleh organisasi seni pertunjukan melalui suatu proses. Proses untuk mementaskan karya teater misalnya, dimulai dan penulisan skenario, casting, pelatihan, pencarian tempat pentas, penataan panggung, penataan cahaya, penyediaan kostum dan properti, promosi, dan sebagainya. Dalam proses tersebut dimanfaatkan input-input seperti, pemain, dana, sarana prasarana, dan propenti. Jadi, pada dasarnya organisasi seni pertunjukan memproses input menjadi karya seni untuk dapat dinikmati oleh anggota organisasi sendiri atau oleh kelompok masyarakat yang menjadi target penonton. Oleh karena organisasi seni pertunjukan berkeinginan agar karya seni yang dihasilkan juga dinikmati masyarakat, perlu diperhatikan kebutuhan dan minat penonton. Walaupun pada akhirnya organisasi seni pertunjukan berkewajiban mendidik dan meningkatkan apresiasi seni masyarakat. Di pihak lain, organisasi seni pentunjukan juga perlu berinteraksi dengan pihak lain dalam pengadaan input yang dibutuhkan, seperti dengan pemilik sound system, pemain yang bukan anggota organisasi, penyedia gedung pertunjukan, dan sponsor. Bahkan, sering terjadi, sebuah seni pertunjukan berkolaborasi dengan organisasi seni pertunjukan yang lain untuk menghasilkan suatu karya seni. Jadi, ternyata organisasi seni pentunjukan itu tidak dapat menutup diri. Ini merupakan suatu subsistem dan suatu sistem kebudayaan yang ada dalam masyarakat Selain itu, perlu diperhatikan aspek lingkungan, yang bersifat langsung penonton, sponsor, organisasi seni lain, dan sebagainya. Selain itu, juga harus memperhatikan faktor-faktor tidak langsung seperti faktor, ekonomi, politik, penaturan pemerintah, sosial masyarakat dan teknologi. Faktor- faktor tersebut akan mempengaruhi kondisi dan perkembangan seni pertunjukan yang kemudian berpengaruh pada kondisi dan perkembangan organisasi seni pertunjukan . Markhamah, Slamet Subidyantoro, dan Kristiani, 2006 : 54 - 60 Sumber : Achsan Permas 2002 dalam Markhamah, Slamet Subidyantoro, dan Kristiani, 2006 : 56 Pemasok Ekonomi, Politik, Peraturan Pemerintah, Sosial, Teknologi Input Proses Karya Seni Penonton Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan untuk dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Efektif, artinya dapat menghasilkan karya seni yang berkualitas sesuai dengan keinginan senimannya atau penontonnya. Efisien, berarti menggunakan sumber daya secara rasional dan hemat, tidak ada pemborosan atau penyimpangan. Pada dasarnya, manajemen adalah cara memanfaatkan input untuk menghasilkan karya seni melalui suatu proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan. Proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian dapat dilihat pada bagan di bawah ini : a. Perencanaan organisasi Perencanaan merupakan titik awal proses memanajemeni organisasi, termasuk organisasi seni pertunjukan. Awal proses manajemen ini menjadi dasar untuk melakukan pembagian tugas dan PERENCANAAN PENGENDALIAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN menggerakkan para anggota. Tanpa rencana, organisasi tidak akan terarah kemana organisasi itu akan dibawa. Seringkali para anggota grup seni pertunjukan juga bertanya dan minta kepastian mengenai apa yang akan dilakukan bersama pada waktu yang akan datang. Rencana merupakan penjabaran dan pengejawantahan keinginan-keinginan pemimpin dan anggota organisasi. Seorang pimpinan organisasi yang baik, haruslah seorang perencana yang baik. Karena perencanaan itu merupakan kegiatan penentuan sasaran yang akan dicapai di masa yang akan datang dan cara yang akan ditempuh untuk mencapainya. b. Pengorganisasian kegiatan Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota organisasi secara bersama-sama. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dilakukan pembagian pekerjaan di antara anggota sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Pembagian tugas ini akan tampak dalam struktur organisasi. Selanjutnya, ditetapkan mekanisme koordinasi antar anggota agar dalam pelaksanaan kegiatan senantiasa mengarah pada pencapaian tujuan bersama. Fungsi pengorganisasian dilakukan untuk menjamin agar kemampuan orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini diwujudkan dalam bentuk struktur organisasi yang dilengkapi dengan uraian pekerjaan yang berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap anggota organisasi serta mekanisme kerja antarbagian organisasi. c. Pengarahan anggota Pengarahan pada dasarnya merupakan proses membuat para anggota memiliki kemampuan dan kemauan untuk menjalankan tugasnya. Kegiatan pengarahan dapat meliputi: pelatihan, magang, pembimbingan, konseling, pemecahan masalah, pemberian penghargaan, peringatan atau hukuman, dan sebagainya Permas, 2002 dalam Markhamah, dkk 2006 : 26. Fungsi pengarahan ini untuk membuat karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan harapan organisasi. Dalam hal ini pemimpin berusaha untuk mempengaruhi bawahannya bekerja dengan baik, efektif, dan efisien. Pada proses inilah pelaksanaan pekerjaan dimulai. Proses pengarahan meliputi bagaimana memberikan instruksi atau mengkomunikasikan harapan organisasi, memimpin, dan memotivasi orang agar menjalankan tugas dengan baik. Pengarahan akan lebih mudah jika pemimpin mengenali dan memahami dengan baik orang yang dipimpinnya, dan kemudian menggunakan pendekatan yang tepat untuk menggerakkannya. d. Pengendalian kegiatan Pengendalian pada prinsipnya merupakan kegiatan untuk memastikan agar sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan dengan sumber daya yang telah disediakan. Pada tahap pengendalian dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang tengah berlangsung. Jika terdapat penyimpangan, dalam arti sasaran tidak tercapai, dilakukan berbagai upaya korektif atau penyesuaian atau upaya-upaya tambahan agar sasaran tetap dapat dicapai. Pengendalian merupakan proses yang tidak bisa dipisahkan dengan proses manajemen dan sering dikaitkan dengan fungsi perencanaan. Pengendalian pada prinsipnya adalah mekanisme yang berfungsi untuk menjamin atau memastikan tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dengan demikian, terdapat beberapa aspek dalam pengendalian, yaitu upaya pencegahan, peninjauan terhadap hasil yang dibandingkan dengan sasaran, dan tindakan koreksi agar sasaran dapat tercapai.F. Metode Penelitian 1. Lokasi |