Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil

Kalimat thayyibah termasuk sebagai kelompok dari bacaan zikir yang biasa diucapkan oleh umat Islam. Kalimat tersebut berasal dari dua kata, yaitu al kalimah (الْكَلِمَةُ) yang berarti kalimat dan at thayyibah (الطَّيِّبَةُ) yang berarti baik.

Jadi, kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat kebaikan yang jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Gak hanya itu, kalimat thayyibah juga terbagi menjadi beragam jenis. Berikut ini beberapa di antaranya yang perlu kamu tahu beserta waktu terbaik untuk mengamalkannya.

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Rizka Yulita)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Waktu terbaik mengamalkan basmalah adalah ketika memulai suatu amalan atau aktivitas kebaikan. Misalnya, belajar, makan, minum, mengaji, bekerja, berkarya, dan lainnya. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Waktu terbaik mengamalkan ta’awudz adalah ketika hendak membaca Al-Qur'an dan meminta perlindungan dari godaan setan. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi takbir (pexels.com/Michael Burrows)

اَللَّهُ أَكْبَرُ

Allaahu akbar

Artinya: Allah Maha Besar.

Kamu bisa mengucapkan takbir ketika melihat tanda kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat ini juga diucapkan ketika melewati jalan yang naik atau menanjak. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi berzikir (pexels.com/@michael-burrows)

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Laa ilaaha illallah

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.

Tahlil diucapkan untuk menegaskan tauhid, yang artinya hanya beriman dan menyembah Allah SWT. Tahlil juga diucapkan sebagai zikir setelah salat dan saat di mana orang sedang sakaratul maut. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Rizka Yulita)

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillah

Artinya: Segala puji bagi Allah.

Tahmid merupakan ucapan syukur kepada Allah. Kamu bisa mengucapkan kalimat ini ketika mendapat nikmat, rezeki, hal-hal yang disukai atau selamat dari suatu musibah.

Baca Juga: 5 Kalimat Ini Terdengar Gombal Tapi Selalu Sukses Bikin Kamu Tersipu

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
ilustrasi berzikir (IDN Times/Mela Hapsari)

سُبْحَانَ اللَّهِ

Subhaanallah

Artinya: Maha Suci Allah.

Waktu terbaik untuk mengamalkan tasbih adalah ketika kamu heran terhadap suatu sikap atau ketika melihat dan mendengar sesuatu yang tidak pantas bagi Allah SWT. Namun boleh juga diucapkan ketika kagum atau takjub.

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
ilustrasi perempuan muslim berdoa (freepik.com/rawpixel.com)

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Astaghfirullah

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.

Atau

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

Astaghfirullahal ‘adziim

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

Istighfar dibaca ketika kita melakukan kesalahan atau telah berbuat dosa. Kalimat ini juga menjadi zikir yang dibaca pada pagi dan petang, setelah salat, dan lain-lain.

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Instagram.com/nadiemmakarim

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh

Artinya: Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.

Kamu bisa mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama muslim. Kalimat ini juga diucapkan ketika mengakhiri salat. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Anjani Eka Lestari)

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Laa haula walaa quwwata illa billah

Artinya: Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.

Waktu terbaik mengucapkan hauqalah adalah ketika seseorang menghadapi tantangan, kesulitan, atau sesuatu yang berat. 

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
(Ilustrasi orang meninggal) IDN Times/Mia Amalia

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun

Artinya: Sesungguhnya kita ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kita akan kembali.

Istirja’ diucapkan ketika mengalami musibah, ketika mendengar kabar duka, atau ada seseorang yang meninggal dunia.

Nah, sudah tahu kan mengenai jenis kalimat thayyibah beserta waktu terbaik untuk mengamalkannya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang jangan keliru dalam mengucapkan kalimat yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang kamu alami, ya!

Baca Juga: 5 Kalimat Manis Pacar yang Gak Bisa Kamu Percaya Begitu Saja

Baca Artikel Selengkapnya

Sebutkan tiga waktu yang tepat untuk membaca kalimat tahlil
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Tahlil sebagaimana yang dipahami secara umum oleh masyarakat saat ini pada hakikatnya merupakan aktivitas berzikir bersama yang dilakukan oleh sekelompok orang. Di mana sejumlah orang berkumpul dan membaca sejumlah kalimat zikir kepada Allah yang satu di antaranya adalah kalimat tahlil, laa ilaaha illallah. Tahlil pada dasarnya merupakan kalimat zikir ada banyak kalimat zikir yang bisa dilantunkan.

Dalam tahlilan sekelompok orang bisa secara bersama-sama membaca tasbih, takbir, tahmid, istigfar, tahlil dan kalimat-kalimat lainnya yang mengingatkan mereka kepada Allah SWT. Semua bacaan yang tersusun di dalam tahlil itu secara umum termasuk zikir-zikir yang memperoleh pahala bagi pelakunya. Disebut tahlil karena yang menjadi inti dalam serangkaian bacaan tersebut adalah ucapan Laa ilaaha illallah.

Berikut ini informasi mengenai bacaan tahlil dan susunannya, lengkap dengan artinya telah dirangkum melalui NU Online dan repository.radenintan.ac.id:

2 dari 10 halaman


اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Membaca Surat Al- Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

3. Membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.’” (3 kali).

3 dari 10 halaman

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

  Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

5. Membaca Surat Al-Falaq

  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ 

 Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki."

6. Tahlil dan Takbir

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ  

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar.”

4 dari 10 halaman

   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

 Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia."

8. Tahlil dan Takbir

 لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Artinya, “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar. 

9.  Membaca Surat Al-Fatihah

 اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ  

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami."

5 dari 10 halaman

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذَلِكَ الكِتابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدَى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْاَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. اُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ، وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 

  Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad SAW) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung.” 

11. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 163

 وَاِلَهُكُمْ اِلَهٌ وَّاحِدٌ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ  

Artinya, “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang maha pengasih lagi maha penyayang.”

6 dari 10 halaman

   اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَاْ خُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَّهُ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ اِلاَّ بِاِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَينَ اَيْدِيْهِمِ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلاَ يُحْيِطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ اِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْاَرْضَ، وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمُا، وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيْمُ   

Artinya, “Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung."

13. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284-286

 لِلَّهِ مَا فِى السَّمَوَاتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ. وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِى اَنْفُسِكُمْ اَوْ تَخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ. فَيَغْفِرُ لَمِنْ يَّشَاءُ وَيُعْذِّبُ مَنْ يَّشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ. اَمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ اَمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ. لَانًفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهِ. وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا. لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكَتْسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَاْنَا. رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا. رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ. وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ  

 Artinya, “Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir,” (Surat Al-Baqarah ayat 284-286).

7 dari 10 halaman

  ارْحَمْنَا، يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ *3

Artinya, “Kasihani kami, wahai Tuhan yang maha kasih.” (3 kali).

  رَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الْبَيْتِ اِنَّهُ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

   Artinya, “Dan rahmat Allah serta berkah-Nya (kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlul bait. Sungguh Dia maha terpuji lagi maha pemurah,” (Surat Hud ayat 73)

15. Membaca Surat Al-Ahzab ayat 33

  اِنَّمَا يُريِدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا   

Artinya, “Sungguh Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran padamu, wahai ahlul bait, dan menyucikanmu sebersih-bersihnya,” (Surat Al-Ahzab ayat 33).

16. Membaca Surat Al-Ahzab ayat 56

   اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا 

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”  

8 dari 10 halaman

  اَلَّلهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ صَلَاةٍ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ

 Artinya, “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk pemimpin dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sebanyak pengetahuan-Mu dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Mu pada saat zikir orang-orang yang ingat dan pada saat lengah orang-orang yang lalai berzikir kepada-Mu.”

18. Salam Nabi

  وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya, “Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah).”

19. Membaca Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat Al-Anfal ayat 40

  حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Artinya, “Cukup Allah bagi kami. Dia sebaik-baik wakil. (Surat Ali Imran ayat 173). Dia sebaik-baik pemimpin dan penolong,” (Surat Al-Anfal ayat 40). 

9 dari 10 halaman

    وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْمِ 

Artinya, “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung.”  

21. Istighfar (3 kali)

   اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ *3   

Artinya, “Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung.” (3 kali). (Allah) yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi terjaga. Aku bertobat kepada-Nya.”

22. Hadits Keutamaan Tahlil

 الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

Artinya, “Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud.” 

 لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ 

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ  

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati.”

10 dari 10 halaman

  لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ 

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah.” (160 kali).

24. Membaca Dua Kalimat Syahadat

  لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya.”

عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ 

Artinya, “Dengan kalimat itu, kami hidup. Dengannya, kami wafat. Dengannya pula insya Allah kelak kami dibangkitkan termasuk orang yang aman.”

25. Doa Tahlil

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا نُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، فَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى وَلَكَ الحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang dilontar. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri-Mu sebagaimana Kaupuji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika Kau meridhai kami selamanya.”

[nof]