Sebutkan dan jelaskan lima kegiatan yang merugikan keanekaragaman hayati

Manusia adalah makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitarnya. Manusia mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi alam sekitarnya karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling dominan, karena dapat berbuat apa saja terhadap ekosistem. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung dari kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Kelestarian berarti juga terjaganya keanekaragaman hayati (biodiversitas). Pemanfataan sumber daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut. Pengaruh manusia terhadap lingkungan dapat mengakibatkan dua kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya, yaitu alam tetap lestari.

1.  Kegiatan Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati

  • Penebangan hutan, hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Hal ini menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
  • Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan.
  • Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk, sehingga keperluannya pun meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
  • Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi tersisihkan, sehingga spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang akhirnya terlupakan.
  • Penggunaan pestisida, pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme pengganggu atau penyakit suatu tanaman, pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar.
  • Seleksi, adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaian individu. Secara tidak sengaja perilaku seleksi akan mempercepat kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk mandarin, dan mangga gedong. Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan dan mangga curut.

2.  Kegiatan Manusia yang Dapat Meningkatkankan Keanekaragaman Hayati

  • Pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang menghasilkan variasi baru (meningkatkan keanekaragaman gen).
  • Reboisasi (penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan berarti memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain.
  • Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.
  • Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara in-situ (dilaksanakan di habitat aslinya) dan pelestarian secara ex-situ (dilaksanakan dengan memindahkan individu yang dilestarikan dari tempat tumbuh aslinya dan dipelihara di tempat lain).

by. Aslam

Bicara soal keanekaragaman hayati, dan banyaknya makhluk hidup yang menempati Bumi, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah spesies yang mendominasi. Manusia yang memiliki akal mampu memanfaatkan sumber daya di sekitar untuk memenuhi kebutuhannya. Terkadang, keserakahan manusia juga berdampak bagi ekosistem dan organisme lain.

Dari jumlah manusia yang tinggal di Bumi, tentu saja kegiatan manusia dapat memengaruhi keanekaragaman hayati, baik itu secara positif maupun negatif. Yuk kita kenali apa saja kegiatan yang dimaksud. Dengan begitu kita tahu caranya untuk menjaga biodiversitas di sekitar kita.

Perusakan oleh Manusia

Kegiatan manusia yang tidak memikirkan efek jangka panjang sering menjadikan satwa dan tumbuhan sebagai korban. Terutama karena dalam ekosistem, organisme saling bergantung untuk bertahan hidup, sehingga ketidakseimbangan dari satu spesies saja dapat memberikan efek domino bagi organisme lain. Jika hal ini dibiarkan, dapat menyebabkan kelangkaan hingga kepunahan spesies tertentu.

Beberapa kegiatan yang dapat merusak keanekaragaman hayati adalah kerusakan habitat, contohnya terumbu karang. Terumbu karang merupakan rumah sekaligus sumber makanan bagi beberapa jenis ikan, sehingga jika terumbu karang dirusak, dapat memengaruhi jumlah ikan yang dapat bertahan hidup di habitat tersebut.

(Baca juga: Pengertian Keanekaragaman Hayati dan Faktor yang Memengaruhinya)

Pencemaran juga memberikan efek negatif bagi keanekaragaman hayati karena mengotori lingkungan tempat tinggal berbagai makhluk hidup. Selain itu, satwa liar bisa juga terkena dampaknya secara langsung karena tidak sengaja mengonsumsi sampah, contohnya penyu yang melahap kantong plastik di laut karena mengiranya sebagai ubur-ubur.

Pembukaan lahan di hutan menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan satwa liar, seperti orang utan dan harimau Sumatera, karena hilangnya habitat mereka. Pembukaan lahan juga dapat merusak keanekaragaman karena tumbuhan-tumbuhan yang menjadi sumber makanan hewan tertentu telah ditebang dan diganti dengan jenis tumbuhan lain. Setelah kehilangan habitat dan sumber makanan berkurang, tentu sulit bagi satwa terdampak untuk bertahan hidup.

Pelestarian oleh Manusia

Walaupun kegiatan manusia tentu memiliki dampak bagi lingkungan dan satwa liar, dampak tersebut, khususnya dampak negatif, bisa dikontrol lewat perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Manusia harus mempertimbangkan dampak dari kegiatan tertentu dan berusaha untuk mengurangi dampak negatifnya.

Misalnya, dalam menebang kayu di hutan untuk kemudian diolah menjadi bahan bangunan dan sejenisnya, diperlukan petunjuk mengenai pohon semacam apa yang boleh ditebang. Jumlahnya juga harus dibatasi agar tidak secara signifikan memengaruhi ekosistem. Kemudian, penanaman kembali perlu dilakukan agar jumlah pohon di hutan tidak berkurang drastis dan dapat dipanen di tahun-tahun selanjutnya. Dengan begitu, satwa yang tinggal di hutan tidak kehilangan habitat dan sumber makanan.

Perusahaan juga harus melakukan riset ketika ingin membuka lahan di hutan, salah satunya untuk melihat keanekaragaman hayati di hutan tersebut dan melihat jika ada satwa langka yang tinggal di sana. Luas area pembukaan lahan pun mesti diperhatikan agar satwa tetap memiliki habitat yang cukup untuk bertahan hidup.

Jika dikelola dengan baik, limbah-limbah rumah tangga atau pabrik bisa tidak menghasilkan sampah sama sekali, sehingga mengurangi pencemaran. Manusia harus mulai mengadaptasi gaya hidup yang berkelanjutan dan tidak menghasilkan sampah. Sampah dan limbah bisa didaur ulang agar dapat digunakan kembali dan tidak berakhir di habitat organisme tertentu.

Jumlah manusia di dunia ini terus bertambah dan kebutuhan manusia yang juga semakin bertambah dan semakin kompleks membuat lingkungan semakin dikorbankan. Lahan hijau yang dipersempit hanya untuk memenuhi kebutuhan papan (perumahan) yang semakin mendesak. Ada juga beberapa tempat yang dijadikan tempat sampah hingga bergunung-gunung. Hal ini membuat keanekaragaman hayati semakin tidak lestari. Nah, berikut adalah beberapa contoh kegiatan manusia yang berdampak negatif pada keanekaragaman hayati. Langsung saja kita simak yang pertama:

(Baca juga materi ringkasan tentang Keanekaragaman Hayati)

1. Pembakaran Hutan

Karena lahan di kota atau di kawasan pertanian semakin sempit, maka hutan pun dikorbankan. Hutan digunduli dan dijadikan kawasan perumahan atau perkebunan. Apalagi dengan cara dibakar. Bisa saja kawasan hutan yang tidak perlu digunduli malah ikut terbakar. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada keanekaragaman hayati karena banyak jenis tumbuhan yang mati serta hewan yang kehilangan tempat tinggal.

2. Membuang Sampah ke Sungai

Kebiasaan membuang sampah ke sungai juga dapat merusak keanekaragaman hayati. Karena sampah yang menumpuk di sungai membuat sungai menjadi kotor dan tidak sehat bagi makhluk hidup yang berhabitat disana. Akibatnya banyak ikan yang mati karena sungai yang tercemar.

3. Penggunaan Pestisida Secara Berlebihan

Dampaknya juga kepada habitat di sungai. Pestisida sangat beracun sehingga dapat membunuh makhluk hidup di sungai bahkan dapat merusak lahan pertanian itu sendiri.

4. Penangkapan Ikan dengan Bahan Peledak

Ini tentu saja sangat merusak habitat di laut. Bahan peledak tidak hanya dapat membunuh ikan, tetapi juga dapat merusak terumbu karang. Padahal terumbu karang adalah habitat alami hewan-hewan di laut. Hal ini berdampak pada kerusakan keanekaragaman hayati di laut.

5. Pemburuan Satu Jenis Hewan dalam Jumlah Besar

Jika hewan terus diburu dalam jumlah besar, maka hewan tersebut dapat menjadi langka. Apalagi jika hewan tersebut jarang berkembang biak. Hal ini menyebabkan ekosistem menjadi tidak seimbang sehingga dapat berdampak buruk pada keanekaragaman hayati.

6. Tidak Melaksanakan Program KB

Pertumbuhan penduduk yang semakin membengkak disebabkan oleh sedikit orang yang mau melaksanakan program KB. Hal ini berdampak pada kebutuhan manusia yang semakin meningkat baik dalam bidang sandang, pangan, dan papan. Pada akhirnya hutan ditebang untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang menyebabkan rusaknya keanekaragaman hayati.

Sumber:

Judul

Alamat

1. DAMPAK NEGATIF KEGIATAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN //artikel-kependidikan.blogspot.com/2011/04/dampak-kegiatan-manusia-terhadap.html
2. Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati //hanyafifablog.blogspot.com/2013/02/pengaruh-kegiatan-manusia-terhadap.html

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA