Sebutkan dan jelaskan kesulitan dan Ancaman dalam membangun sistem terdistribusi

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

Definisi Sistem Terdistribusi

Sistem terdisitribusi merupakan kumpulan autonomous computers yang terhubung melalui sistem jaringan computer dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas computer terintegrasi.

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam sistem terdistribusi bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya

Sistem Terdistribusi adalah satu sistem dimana beberapa komputer pada jaringan saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan cara saling bertukar pesan (messages).

Permasalahan dari Sistem terdistribusi yaitu:

–   Kompleksitas. Sistem terdistribusi bersifat lebih kompleks daripada system sentral.

–   Keamanan. Sistem terdistribusi dapat diakses dari beberapa komputer dan jalur jaringan mudah disadap, sehingga keamanan jaringan system terdistribusi menjadi masalah yang besar.

–   Kemampuan untuk dikendalikan. Computer yang terdapat di system terdistribusi bisa terdiri dari berbagai tipe yang berbeda dan mungkin dijalankan pada sistem operasi yang berbeda pula. Kesalahan pada satu mesin bisa berakibat pada yang lainnya. Sehingga harus banyak usaha untuk mengendalikannya.

–   Tidak dapat diramalkan. System terdistribusi tidak dapat diramalkan tanggapannya. Tanggapannya tergantung beban total system, pengorganisasian, dan beban jaringannya.

–   Kesulitan dalam membangun perangkat lunak .Kesulitanyangakandihadapi antaralain:bahasapemrogrammanyangharusdipakai, sistem operasi dll.

–   Masalah Jaringan Karena sistem terdistribusi di implementasikan dalam jaringan kom-puter, makaisu2yangberkaitan dengan jaringan komputer akan men- jadi pertimbangan utamadalam merancangdan mengimplementasikansistem.


Pada kali ini saya akan membahas tentang  “Permasalahan Sistem Terdistribusi” , namun sebelum membahas itu kita harus mengetahui, apa itu sistem terdistribusi?

Sistem distribusi merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dimana semua komponennya berada pada jaringan komputer baik secara lokal maupun secara global. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing). Setiap komponen bisa menjabat sebagai sumber dan yang lainya sebagai penerima atau keduanya dapat merangkap semua jabatan tersebut

Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Sistem terdisribusi mempunyai memori lokal pada setiap komponennya sehingga memungkinkan pembagian beban kerja, sedangkan Sistem operasi prosesor jamak menempatkan semua beban pekerjaan pada satu komponen saja.

Sistem terdistribusi memungkinkan penggunaan dan pengaksesan jarak jauh melalui jaringan TCP/IP, penggunaan resource pun dapat di minimalisir melalui sharing yang dilakukan pada jaringan seperi penggunaan printer pada jaringan lokal atau intranet.

Berikut contoh sistem terdistibusi:

  •       Internet = Interconnection Network
  •       Intranet
  •       Mobile Computing
  •       Automated banking systems
  •       Tracking roaming cellular phones
  •       Global positioning systems
  •       Retail point-of-sale terminals
  •       Air-traffic control

Dari uraian diatas, maka terlintas dibenak kita. Mengapa perlu sistem terdistribusi?. Berikut ini akan dipaparkan beberapa alasannya, yaitu:

 Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang  lebih  tinggi daripada komputer yang terpusat

Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi  perbankan)

Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan

Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat

Resource adalah:

         Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.

         Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga  software (berkas, basis   

 data, obyek data).

  • Communication   : Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia

Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan- permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Adapun masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat  dimunculkan antara lain berkaitan dengan :

  • Software – bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan

Selain itu kesulitan dan ancaman dalam sistem terdistribusi antara lain :

  • Mode pemakaian Variasi yang beragam terhadap karakteristik pemakaian

Contoh : berapa banyak halaman di kunjungi

Ada beberapa masalah internal yaitu Masalah concurrency, Masalah clock, Mode kegagalan

Sistem terdistribusi harus mengakomodasi heterogenitas hardware, sistem operasi dan jaringan. Contoh : berapa banyak versi SO

Ancaman Eksternal yaitu Serangan terhadap kesatuan data dan keamanannya.

Selain permasalahan - permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi. Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :

a.      Keanekaragaman (heterogeneity)

Sistem Terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya SisTer dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.

b.      Keterbukaan (openness)

Pengambangan Sistem Terdistribusi yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.

c.   Keamanan (security)

Sistem Terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.

d.  Skalabilitas (scalability)

Ukuran Sistem Terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komputer dalam Sistem Terdistribusi itu sendiri.

e.  Penanganan Masalah (error-handling)

Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem Terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.

f.  Kebersamaan (conccuriency)

Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, Sistem Terdistribusi tidak akan menjad kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan.

g. Penyembunyian (transparency)

Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna. (dharma oetomo, 2006)

Source :


Page 2