Imam Ghazali mengungkap 7 anggota tubuh harus dihindarkan maksiat. Selasa , 26 May 2020, 16:16 WIB Antara Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT yakni berbuat dosa. Agama Islam mengajarkan agar umat manusia menjaga anggota badannya dari perbuatan maksiat. Baca Juga Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat Al Hidayah menjelaskan bahwa seluruh anggota badan manusia harus dijaga agar tidak berbuat maksiat. Khususnya tujuh anggota badan di antaranya mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki. Pertama, menjaga mata dari empat perkara. Yakni menjaga mata dari melihat perempuan yang bukan muhrim. Menjaga mata dari melihat gambar-gambar yang membangkitkan syahwat. Menjaga mata dari melihat orang lain dengan pandangan menghina. Menjaga mata dari melihat aib orang lain. Kedua, menjaga telinga dari mendengar perkara bidah, perkataan jahat, perkataan yang sia-sia, dan perkataan yang menyebut-nyebut kejahatan orang lain. Artinya jangan menyalahgunakan nikmat bisa mendengar dengan mendengarkan kemaksiatan. Ketiga, menjaga lidah dari delapan penyakit lidah. Yakni menjaga lidah agar tidak berkata bohong. Menjaga lidah agar tidak membuat janji tapi mengingkari janji. Menjaga lidah agar tidak ghibah atau mengumpat. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk bertengkar dan membantah perkataan orang lain. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk memuji diri sendiri. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk melaknat makhluk Allah SWT. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengucapkan doa supaya orang lain celaka. Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengolok-olok dan mengejek orang lain. Keempat, menjaga perut dari memakan makanan yang haram dan syubhat. Maka manusia diwajibkan berusaha mencari makanan yang halal. Kelima, menjaga kemaluan dari sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Manusia tidak dapat menjaga kemaluan kecuali dengan menjaga mata dari melihat yang haram dan menjaga hati supaya tidak berpikir yang bukan-bukan. Serta menjaga perut dari memakan yang haram, syubhat dan berlebihan. Karena semua itu adalah penggerak bagi syahwat. Keenam, menjaga kedua tangan dari sesuatu yang diharamkan dan jangan menggunakan tangan untuk menyakiti makhluk Allah SWT. Jangan menggunakan tangan untuk menghianati amanah dan mencuri. Serta jangan menggunakan tangan untuk menulis sesuatu yang diharmakan. Ketujuh menjaga kedua kaki dari berjalan ke tempat yang diharamkan dan berjalan menuju sultan atau penguasa yang zalim. Karena berjalan menuju penguasa yang zalim tanpa dalam kondisi darurat atau terpaksa adalah maksiat. Karena bisa dianggap merendahkan diri dihadapan kezaliman dan menghormati kezaliman mereka. Sedangkan Allah menyuruh manusia berpaling dari orang yang zalim. Imam Al Ghazali juga menjelaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Kelak di Padang Mahsyar anggota badan manusia akan bersaksi atas apa saja yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Karena itu, manusia harus menjaga anggota badannya agar tidak berbuat maksiat. ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS Yasin: 65). يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS An Nur: 24).
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Lihat Foto KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3 membahas tentang Sahabat Pemberani: Pencuri Misterius. Pada tayangan Belajar dari Rumah (BDR) TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3, terdapat tiga pertanyaan. Berikut ini soal dan jawaban Belajar dari Rumah TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3: Pertanyaan: Apa yang harus kita lakukan jika teman kita mencuri? Jawaban: Yang harus kita lakukan jika teman kita mencuri adalah kita harus menegur atau mengingatkan teman agar tidak mencuri. Kita harus memberi nasihat kepadanya agar teman mengembalikan barang yang diambil. Kita harus menasihati teman agar dia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mencuri lagi. Jika teman kita tidak bisa diingatkan, maka kita harus memberitahu perbuatan teman kita kepada orang yang lebih tua. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Lihat Foto KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3 membahas tentang Sahabat Pemberani: Pencuri Misterius. Pada tayangan Belajar dari Rumah (BDR) TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3, terdapat tiga pertanyaan. Berikut ini soal dan jawaban Belajar dari Rumah TVRI 24 Agustus 2020 SD Kelas 1-3: Pertanyaan: Mengapa kita tidak boleh mengambil barang milik orang lain? Jawaban: Kita tidak boleh mengambil barang milik orang lain karena mengambil barang milik orang lain sama saja dengan mencuri. Mencuri adalah perbuatan yang tidak baik dan tidak terpuji. Mencuri adalah perbuatan yang melanggar hukum. Oleh sebab itu kita tidak boleh mengambil barang milik orang lain tanpa izin. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Sepuluh Perintah merupakan asas-asas kekal Injil yang penting bagi permuliaan kita. Tuhan mewahyukannya kepada Musa pada zaman dahulu (lihat Keluaran 20:1–17), dan Dia telah menegaskan kembali hal itu dalam wahyu-wahyu zaman akhir (lihat A&P 42:18–29; 59:5–13; 63:61–62). Sepuluh Perintah merupakan bagian penting Injil. Kepatuhan terhadap perintah-perintah itu membuka jalan bagi kepatuhan terhadap asas-asas Injil lainnya. Ulasan berikut tentang Sepuluh Perintah mencakup penjelasan singkat mengenai bagaimana perintah itu terus berlaku dalam kehidupan kita di zaman sekarang:
Meskipun kebanyakan dari Sepuluh Perintah mencantumkan hal-hal yang seharusnya tidak kita lakukan, Sepuluh Perintah juga menunjukkan hal-hal yang seharusnya kita lakukan. Juruselamat merangkum Sepuluh Perintah menjadi dua asas—kasih bagi Allah dan kasih bagi sesama kita: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:37–39). Rujukan tambahan: Mosia 12:33–36; 13:11–24 Lihat juga Hak Pilihan; Kemurnian Akhlak; Kejujuran; Kepatuhan; Bahasa yang Tidak Senonoh; Kekhidmatan; Hari Sabat; Perang; Peribadatan |