Walaupun sama-sama tumbuhan yang bermetagenesis, proses yang terjadi pada keduanya berbeda. Berikut perbedaannya kedua prosesnya. Show Pertama, proses gametofit pada tumbuhan lumut lebih lama dan dominan daripada sporofit. Gametofitnya akan mendukung kehidupan sporofitnya. Sedangkan pada tumbuhan paku, proses yang dominan adalah proses sporofitnya. Gametofit hanya untuk mendukung kehidupan awal sporofit saja. Kedua, tumbuhan paku yang kita kenal adalah hasil dari pertemuan dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri. Sedangkan tumbuhan lumut yang tampak adalah berasal dari perkembangan spora secara miosis. Miosis adalah proses pembelahan yang memungkinkan menghasilkan spora haploid untuk pergiliran keturunan. Baca juga: Tumbuhan Berbiji Tertutup: Ciri, Klasifikasi, dan Contohnya Oke, kita udah punya tabungan istilah mengenai haploid dan diploid. Sekarang balik lagi ke skema tumbuhan di darat dan di perairan. Perhatikan skema di bawah ini! Skema plantae di darat dan perairan [Arsip Zenius] Elo lihat urutan nomor pada gambar di atas. Nomor 1 merupakan tumbuhan yang berada di perairan, 2 untuk tumbuhan peralihan [paku dan lumut], dan 3 untuk tumbuhan terestrial. Untuk tumbuhan yang hidup di perairan contohnya ada alga. Mereka akan melakukan fertilisasi eksternal. Sedangkan, untuk tumbuhan yang di darat atau terestrial akan melakukan fertilisasi internal. Lalu, apa hubungannya dengan poin yang akan kita bahas kali ini tentang metagenesis? Dalam biologi, kita mengenal metagenesis sebagai pergiliran keturunan atau pergantian generasi. Ada pergantian fase seksual [gametofit] dan aseksual [sporofit] dalam siklus hidup suatu organisme. Jadi, setiap generasi bisa berbeda tergantung dengan kebutuhannya saat itu. Untuk tumbuhan yang hidup di perairan, fase dominannya adalah gametofit atau secara seksual. Dari namanya aja “gamet” yang merupakan sel kelamin dan “fito” yang artinya tumbuhan. Sedangkan, untuk tumbuhan terestrial fase dominan terjadi dengan sporofit, yaitu “sporo” dari kata spora dan “fito” tumbuhan, jadi dilakukan secara aseksual. Elo ingat-ingat aja bahwa semakin ke darat, maka tumbuhan akan mengalami fase sporofit. Nah, antara tumbuhan perairan dan daratan, ada yang namanya tumbuhan peralihan [di antaranya], yaitu tumbuhan paku dan lumut. Sehingga, tumbuhan paku dan lumut akan mengalami fase gametofit dan sporofit yang seimbang, sehingga ada yang namanya metagenesis. Baca juga: Berkenalan Dengan Tumbuhan Paku [Pteridophyta] Perbedaan Metagenesis Tumbuhan Paku dan LumutMeskipun kedua tumbuhan ini sama-sama melakukan metagenesis, tapi keduanya memiliki perbedaan selama prosesnya. Apa aja sih perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut?
Skema metagenesis lumut dan paku bisa elo lihat pada gambar di bawah ini. Skema metagenesis lumut dan paku [Arsip Zenius] Jadi, ada pergerakan dari tumbuhan akuatik [perairan] ke tumbuhan terestrial, yaitu dominan fase gametofit menjadi sporofit. Buat elo yang mau tau lebih detail penjelasan dari skema di atas bisa langsung meluncur ke video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini ya. Ketahui selengkapnya tentang metagenesis tumbuhan lumut di sini! Metagenesis adalah salah satu siklus hidup pada tumbuhan dan hewan. Bagaimana metagenesis tumbuhan lumut terjadi? Sebab, banyak orang yang penasaran bagaimana sih siklus dari tanaman ini. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini! Baca Juga: 17 Tanaman Philodendron yang Populer di Kalangan Pencinta Tanaman Hias Foto Metagenesis Tumbuhan Lumut (Orami Photo Stock) Istilah metagenesis tersebut digunakan untuk menjelaskan pergiliran keturunan yang terjadi pada makhluk hidup. Contoh hewan yang mengalami metagenesis adalah ubur-ubur. Sedangkan tumbuhan salah satunya adalah lumut. Maka dari itu, perlu tahu tentang metagenesis tumbuhan lumut. Pertama-tama yang perlu diketahui, apa yang dimaksud dengan lumut itu? Tumbuhan ini termasuk dalam golongan Bryophyta, yakni tumbuhan yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil. Ukuran yang terbesarnya adalah kurang dari 50 cm. Lumut hidup di darat, baik itu di batu, kayu gelondongan, tanah, atau pepohonan. Tumbuhan lumut ini pun tersebar di hampir seluruh dunia, terkecuali di dalam laut. Di tempat yang miskin zat organik pun, ia dapat hidup asalkan tempat tersebut memiliki tingkat kelembapan yang cukup. Karena sifat toleransi yang tinggi seperti itu, lumut disebut tumbuhan kosmopolit, yaitu tumbuhan yang penyebarannya ada dimana-mana. Lumut hidup secara berkoloni dan berhabitat di tempat yang lembap, terlindungi dari cahaya matahari. Baca Juga: Cari Tahu Manfaat Daun Jelatang, Tumbuhan Herbal yang Berkhasiat Ciri-Ciri dari Tumbuhan LumutPerlu juga tahu beberapa ciri dari tumbuhan lumut, yaitu:
Baca Juga: Bye-Bye Lumut! Ini Cara Membersihkan Toren Air di Rumah FotomTumbuhan Lumut (Orami Photo Stock) Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, yaitu jenis siklus kehidupan tumbuhan yang melibatkan dua fase, yakni fase seksual dan fase aseksual. Yang terjadi pada tumbuhan lumut adalah fase gametofit dan fase sporofil. Berikut urutan metagenesis tumbuhan lumut:
Baca Juga: Kenali Siklus Hidup Nyamuk dan Cara Membasminya Foto Tanaman Paku (Orami Photo Stock) Sama seperti tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami metagenesis, lho! Namun metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku memang hampir mirip. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang bisa diidentifikasi berdasarkan metagenesis mereka. Berikut perbedaan antara metagenesis tumbuhan lumut dan paku:
Baca Juga: Tanaman Pakis Haji, Tanaman Purba Mewah yang Mudah Dirawat Nah, itulah metagenesis tumbuhan lumut, serta perbedaannya dengan paku. Banyak orang yang salah membedakan dua tanaman ini, sebab memang mirip. Dengan membaca artikel ini, bisa jadi menambah pengetahuan baru, ya!
|