Mengapa kita harus menghormati guru? Pentingnya menghormati guru apalagi dalam Agama Islam sebagaimana dalam buku pelajaran PAI dan budi Pekerti Kelas 7 atau 1 SMP/MTs adalah karena guru telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Show pontren.com – assalaamu’alaikum mbak mbak dan mas mas peserta didik pada Sekolah Menengah Pertama kelas 7 atau pada Madrasah Tsanawiyah baik Negeri maupun Swasta. Kali ini akan menyampaikan contoh sikap perilaku dalam kehidupan sehari hari menghormati orang tua dan guru. Adapun perilaku menghormati orang tua bisa beserta contohnya baik saat masih hidup maupun sudah meninggal bisa anda lihat dalam artikel perilaku menghormati orang tua yang masih hidup. Jadi pada post kali ini kita fokus tentang contoh perilaku menghormati guru, mengapa harus beserta alasannya dan dalil naqli pada al-qur’an maupun al-hadits. Siapakah guru? Mengapa kita harus menghormati guru? Setidaknya, alasan menghormati guru sebagaimana berikut ini; Guru adalah orang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, bangsa, maupun negara. Selanjutnya, alasan yang lain yaitu Guru yang menjadikan kita orang yang memiliki ilmu (cerdas/pandai) dan memahami ilmu pengetahuan Dengan mempunyai pengetahuan, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di ha dapan Allah Swt. 10 contoh sikap perilaku hormat kepada guru dalam kehidupan sehari hari
Pada beberapa contoh tadi bisa anda pakai untuk menjawab hal berkenaan dengan berikanlah contoh sikap perilaku sehari hari menghormati guru di kelas. Bisa sebagai jawaban untuk soal ujian mid semester, semesteran, ulangan harian, atau pertanyaan langsung pendidik kepada peserta didik. Dalil menghormati guru dalam al-Qur’an HaditsSebutkan dalil menghormati guru dalam al Qur’an dan Hadits lengkap tulisan arab teks latin dan artinya! Berikut adalah dalil mengenai menghargai guru dan menghormatinya dalam al-Qur’an dan hadits beserta tulisan arab teks latin dan artinya terjemah bahasa Indonesia. Yang pertama yaitu dalil menghormati guru dalam al-Qur’an terdapat pada surat an nahl ayar 43, bunyinya; فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَتَعْلَمُونَ Teks latin ; fas-aluu ahladz dzikri in kuntum laa ta’lamuun (an nahl ayat 43) “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” Selanjutnya dalil menghormati guru dalam hadits berasal dari riwayat Imam Ahmad; لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا Laisa minna man lam yujilla kabiiranaa, wa yarham soghiironaa ya’rif li’aaliminaa “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (Riwayat Ahmad) Nah itulah dalil naqli dalam al-Qur’an, nama surat beserta nomor ayatnya, juga hadits riwayat berkenaan dengan menghormati guru. Kisah Imam Syafi’i Hormat kepada GurunyaDalam buku Mapel PAI dan Budi pekerti kelas VII atau 1 SMP/MTs memuat kisah atau cerita tentang imam syafi’i yang hormat kepada gurunya. Begini ceritanya; Syahdan, Imam Syafi’i sedang mengajar santri-santrinya di kelas, secara tiba-tiba dikejutkan kedatangan dengan seseorang dalam keadaan berpakaian lusuh, kumal dan juga kotor. Dan pada saat itu juga Imam Syafi’i mendekati dan memeluknya. Para murid tertegun, kaget serta heran melihat perilaku sang guru (Imam Syafi’i) Para murid bertanya bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia kumuh, kotor, dan menjijikkan?” Imam Syafi’i menjawab: “Ia guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiq ini.” Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i. Beliau menghormati semua guru-gurunya, meskipun berasal dari masyarakat biasa. Hikmah yang bisa kita petik atau kesimpulan cerita imam Syafi’i ini adalah tetap menghormati guru meskipun berasal dari kalangan biasa maupun karena ilmu sederhana yang pernah dibagikan. Siapa tahu dari kesederhanaan informasi bisa menggali lebih dalam pengetahuan kita. Demikian adik adik mas mas mbak mbak yang baik hati, semoga selalu mendapatkan keberkahan bisa berlaku hormat kepada orang tua dan guru, sukses mengerjakan ujian, lulus dengan hebat, mendapatkan pekerjaan yang mulia makmur membanggakan orang tua. Khusnul khotimah bahagia fid dunya wal akhirah. Wassalamu’alaikum. tirto.id - Guru merupakan orang yang mendidik dan mengajari berbagai ilmu pengetahuan, sehingga kita bisa menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Tidak melihat tingginya pangkat seseorang, mereka tetap berutang budi kepada guru yang telah mendidiknya. Islam mengajarkan untuk berbakti kepada guru. Guru mengajar manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk serta bertanggung jawab di samping mengajarkan ilmu pengetahuan.
Pentingnya Hormat dan Patuh Kepada Guru
Dikutip dari buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Kelas XI (2014:133), guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَ لۡوَانُهٗ كَذٰلِكَ ؕ اِنَّمَا يَخۡشَى اللّٰهَ مِنۡ عِبَادِهِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ غَفُوۡرٌ
Wa minan naasi wadda waaabbi wal an'aami mukhtalifun alwaanuhuu kazalik; innamaa yakhshal laaha min 'ibaadihil 'ulamaaa'; innal laaha 'Aziizun Ghafuur Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun." (Q.S. Al-Fathir:28) Guru adalah pewaris nabi, karena lewat jasa guru, wahyu dan ilmu dari nabi diteruskan kepada manusia. Imam Al-Ghazali mengistimewakan guru dengan sifat kesucian, kehormatan, dan kedudukan guru setelah para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini. Ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini. Di dalam Islam, hormat dan patuh kepada guru sangat ditekankan. Dikarenakan, guru termasuk orang yang mengenalkan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya. Dikutip dari buku Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Kelas VII oleh Kementerian Agama RI (2019:195-196), berikut ini keutamaan hormat kepada guru:
Contoh Hormat dan Patuh Kepada Guru
Hormat dan patuh kepada guru harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik ketika bertemu di sekolahan maupun di jalan. Contoh hormat dan patuh kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
HORMAT KEPADA GURU
atau
tulisan menarik lainnya
Syamsul Dwi Maarif
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|