Sebutkan 3 contoh sikap hormat kepada guru ketika diluar sekolah


Mengapa kita harus menghormati guru? Pentingnya menghormati guru apalagi dalam Agama Islam sebagaimana dalam buku pelajaran PAI dan budi Pekerti Kelas 7 atau 1 SMP/MTs adalah karena guru telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita.

pontren.com – assalaamu’alaikum mbak mbak dan mas mas peserta didik pada Sekolah Menengah Pertama kelas 7 atau pada Madrasah Tsanawiyah baik Negeri maupun Swasta. Kali ini akan menyampaikan contoh sikap perilaku dalam kehidupan sehari hari menghormati orang tua dan guru.

Sebutkan 3 contoh sikap hormat kepada guru ketika diluar sekolah

Adapun perilaku menghormati orang tua bisa beserta contohnya baik saat masih hidup maupun sudah meninggal bisa anda lihat dalam artikel perilaku menghormati orang tua yang masih hidup.

Jadi pada post kali ini kita fokus tentang contoh perilaku menghormati guru, mengapa harus beserta alasannya dan dalil naqli pada al-qur’an maupun al-hadits.

Siapakah guru? Mengapa kita harus menghormati guru?

Setidaknya, alasan menghormati guru sebagaimana berikut ini;

Guru adalah orang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita.

Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, bangsa, maupun negara.

Selanjutnya, alasan yang lain yaitu Guru yang menjadikan kita orang yang memiliki ilmu (cerdas/pandai) dan memahami ilmu pengetahuan

Dengan mempunyai pengetahuan, kita akan memperoleh kedudukan yang tinggi di ha dapan Allah Swt.

10 contoh sikap perilaku hormat kepada guru dalam kehidupan sehari hari

  1. Mengucapkan salam apabila bertemu;
  2. Memperhatikan apabila diajak bicara di dalam dan di luar kelas;
  3. Rendah hati, sopan, dan menghargai;
  4. Melaksanakan nasihatnya;
  5. Melaksanakan tugas belajar dengan ikhlas;
  6. menjaga nama baik guru diluar kelas maupun diluar sekolahan;
  7. mendoakan bapak ibu guru dalam hal kebaikan;
  8. tidak memotong penjelasan guru saat menerangkan dikelas;
  9. minta izin terlebih dahulu saat hendak keluar kelas kepada guru jika ada keperluan penting;
  10. tetap berperilaku sopan kepada guru semasa sekolah meski kita sudah dewasa bekerja .

Pada beberapa contoh tadi bisa anda pakai untuk menjawab hal berkenaan dengan berikanlah contoh sikap perilaku sehari hari menghormati guru di kelas.

Bisa sebagai jawaban untuk soal ujian mid semester, semesteran, ulangan harian, atau pertanyaan langsung pendidik kepada peserta didik.

Dalil menghormati guru dalam al-Qur’an Hadits

Sebutkan dalil menghormati guru dalam al Qur’an dan Hadits lengkap tulisan arab teks latin dan artinya!

Berikut adalah dalil mengenai menghargai guru dan menghormatinya dalam al-Qur’an dan hadits beserta tulisan arab teks latin dan artinya terjemah bahasa Indonesia.

Yang pertama yaitu dalil menghormati guru dalam al-Qur’an terdapat pada surat an nahl ayar 43, bunyinya;

فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَتَعْلَمُونَ

Teks latin ; fas-aluu ahladz dzikri in kuntum laa ta’lamuun (an nahl ayat 43)

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”

Selanjutnya dalil menghormati guru dalam hadits berasal dari riwayat Imam Ahmad;

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

Laisa minna man lam yujilla kabiiranaa, wa yarham soghiironaa ya’rif li’aaliminaa

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (Riwayat Ahmad)

Nah itulah dalil naqli dalam al-Qur’an, nama surat beserta nomor ayatnya, juga hadits riwayat berkenaan dengan menghormati guru.

Kisah Imam Syafi’i Hormat kepada Gurunya

Dalam buku Mapel PAI dan Budi pekerti kelas VII atau 1 SMP/MTs memuat kisah atau cerita tentang imam syafi’i yang hormat kepada gurunya.

Begini ceritanya;

Syahdan, Imam Syafi’i sedang mengajar santri-santrinya di kelas, secara tiba-tiba dikejutkan kedatangan dengan seseorang dalam keadaan berpakaian lusuh, kumal dan juga kotor.

Dan pada saat itu juga Imam Syafi’i mendekati dan memeluknya.

Para murid tertegun, kaget serta heran melihat perilaku sang guru (Imam Syafi’i)

Para murid bertanya bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia kumuh, kotor, dan menjijikkan?”

Imam Syafi’i menjawab: “Ia guruku. Ia telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil.

Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiq ini.” Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i.

Beliau menghormati semua guru-gurunya, meskipun berasal dari masyarakat biasa.

Hikmah yang bisa kita petik atau kesimpulan cerita imam Syafi’i ini adalah tetap menghormati guru meskipun berasal dari kalangan biasa maupun karena ilmu sederhana yang pernah dibagikan.

Siapa tahu dari kesederhanaan informasi bisa menggali lebih dalam pengetahuan kita.

Demikian adik adik mas mas mbak mbak yang baik hati, semoga selalu mendapatkan keberkahan bisa berlaku hormat kepada orang tua dan guru, sukses mengerjakan ujian, lulus dengan hebat, mendapatkan pekerjaan yang mulia makmur membanggakan orang tua. Khusnul khotimah bahagia fid dunya wal akhirah. Wassalamu’alaikum.


tirto.id - Guru merupakan orang yang mendidik dan mengajari berbagai ilmu pengetahuan, sehingga kita bisa menjadi orang yang mengerti dan dewasa.

Tidak melihat tingginya pangkat seseorang, mereka tetap berutang budi kepada guru yang telah mendidiknya.

Islam mengajarkan untuk berbakti kepada guru. Guru mengajar manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk serta bertanggung jawab di samping mengajarkan ilmu pengetahuan.

Pentingnya Hormat dan Patuh Kepada Guru

Dikutip dari buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Kelas XI (2014:133), guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT:

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَ لۡوَانُهٗ كَذٰلِكَ ؕ اِنَّمَا يَخۡشَى اللّٰهَ مِنۡ عِبَادِهِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ غَفُوۡرٌ

Wa minan naasi wadda waaabbi wal an'aami mukhtalifun alwaanuhuu kazalik; innamaa yakhshal laaha min 'ibaadihil 'ulamaaa'; innal laaha 'Aziizun Ghafuur

Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun." (Q.S. Al-Fathir:28)

Guru adalah pewaris nabi, karena lewat jasa guru, wahyu dan ilmu dari nabi diteruskan kepada manusia.

Imam Al-Ghazali mengistimewakan guru dengan sifat kesucian, kehormatan, dan kedudukan guru setelah para nabi.

Beliau juga menegaskan bahwa seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini.

Ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum.

Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.

Di dalam Islam, hormat dan patuh kepada guru sangat ditekankan. Dikarenakan, guru termasuk orang yang mengenalkan kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya.

Dikutip dari buku Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Kelas VII oleh Kementerian Agama RI (2019:195-196), berikut ini keutamaan hormat kepada guru:

    • Berbakti kepada guru merupakan jihad di jalan Allah SWT. Allah SWT akan memberi pahala besar bagi peserta didik yang taat kepada gurunya.
    • Berbakti kepada guru dapat melebur dosa yang telah dilakukan.
    • Berbakti kepada guru akan mendapat kedudukan dan meningkatkan derajat di hadapan Allah SWT.
    • Ketika berbakti kepada guru, Allah SWT akan memperlancarkan rezeki kita.
    • Berbakti kepada guru membuat kita diberikan keberkahan dan kemanfaatan ilmu.
    • Berbakti kepada guru akan membuat iman kita kuat sampai ajal menjemput.
Dikutip laman Rumah Belajar, betapa pentingnya menghormati guru akan membuat kita mendapatkan berbagai keuntungan sebagai berikut:

    • Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
    • Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
    • Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.
    • Akan selalu didoakan oleh guru.
    • Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah SWT.
    • Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah. Allah SWT akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Contoh Hormat dan Patuh Kepada Guru

Hormat dan patuh kepada guru harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik ketika bertemu di sekolahan maupun di jalan.

Contoh hormat dan patuh kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut:

  • Rendah hati, sopan, dan menghargai guru. Mereka adalah orangtua di sekolah.
  • Mengucapkan salam ketika bertemu dengannya.
  • Memerhatikan dan mendengarkannya di dalam maupun di luar kelas.
  • Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan ikhlas.
Sementara cara yang dapat dilakukan seorang siswa dalam hormat dan patuh terhadap guru, yakni:

  • Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya.
  • Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
  • Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
  • Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru.
  • Murid harus mengikuti sifat guru yang baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun dan penyayang.
  • Murid harus memuliakan guru dan meyakini ilmunya.
  • Menghormati dan selalu mengenangnya, meskipun sudah wafat.
  • Murid mendoakan keselamatan guru.
  • Menunjukkan rasa terima kasih terhadap ajaran guru.
  • Berlaku sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawadu’, menyimak perkataan guru dan tidak membuat guru mengulangi perkataan.
  • Tidak berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru berbicara kepadanya.
  • Berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-lembut.

Baca juga:

  • Pentingnya Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua, Hikmah dan Contohnya
  • Perilaku Ihsan: Dalil dan Contoh Perilakunya Menurut Agama Islam

Baca juga artikel terkait HORMAT KEPADA GURU atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/tha)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates