Produk hortikultura yang dipanen masih hidup sebutkan dan jelaskan 2 aktivitas hidup tersebut

Jakarta, CNN Indonesia --

Di masa pandemi, memiliki kebun sendiri yang bisa memasok keperluan pangan sehari-hari tentu sangat menyenangkan. Ketahui macam-macam tanaman hortikultura yang sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.

Mengutip Encyclopedia Britannica, hortikultura merupakan cabang ilmu pertanian yang berurusan dengan tanaman kebun seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias.

Pada dasarnya, aktivitas hortikultura merupakan cara berkebun domestik dengan bentuk budidaya alami seperti pertanian besar. Tanaman hortukultura lebih sering mengarah pada produk-produk yang bisa dikonsumsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karakteristik Tanaman Hortikultura

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat setidaknya ada lima karakteristik tanaman hortikultura. Ciri-ciri ini dapat menjadi acuan bagi Anda yang ingin mengenal tanaman jenis ini.

1. Keanekaragaman spesies

Tanaman hortikultura memiliki berbagai jenis spesies yang mudah tumbuh dengan keadaan tertentu.

Tak hanya tanaman hijau seperti sayuran, tanaman jenis ini juga mencakup buah, bunga, dan tanaman obat yang dapat dibudidayakan.

2. Sangat mudah rusak

Tanaman jenis ini memang terkenal tidak tahan lama atau memiliki waktu pembusukan lebih cepat. Pasalnya, komoditas hortikultura mengandung kadar air yang tinggi daripada komoditas pertanian lain.

Oleh sebab itu, selain penanganan yang baik, waktu konsumsi tanaman juga harus disegerakan.

3. Massal

Aktivitas budidaya tanaman hortikultura dapat dilakukan secara massal, mulai dari penyediaan benih tanaman hingga hasil produksi atau panen.

4. Musiman

Tanaman jenis ini memiliki masa panen yang beragam. Mulai dari musim panen yang berdasarkan wilayah-wilayah tertentu hingga tahunan.

5. Persyaratan budidaya tertentu

Tanaman satu ini membutuhkan beberapa perlakuan khusus daripada komoditas pertanian lain. Misalnya, tanaman hortikultura membutuhkan lahan yang cukup luas sebagai media tanam. Selain itu, dibutuhkan pula wilayah yang lebih spesifik untuk menghasilkan jenis tanaman tertentu.

Pemilihan itu akan berpengaruh terhadap kualitas tanaman.

Macam-Macam Tanaman Hortikultura

Ada berbagai jenis tanaman yang dapat dibudidaya baik di lahan besar ataupun di pekarangan rumah dengan lahan seadanya.

Mengutip dari Horticulture and Soil Science, setidaknya ada empat macam tanaman hortikultura yang umum ditanam oleh masyarakat, seperti berikut.

Ilustrasi. Sebagai salah satu macam tanaman hortikultura, kentang membutuhkan area khusus untuk menanam. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

1. Olerikultura (Tanaman sayur)

Tanaman olerikultura atau biasa dikenal dengan tanaman sayur ini tak asing di tengah masyarakat, sebab menjadi salah satu makanan sehat yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Tanaman ini umumnya bertekstur lunak dan dapat dikonsumsi dalam kondisi segar ataupun dimasak.

Tanaman sayur terbagi menjadi dua jenis, yaitu tanaman musiman dan tanaman tahunan. Jenis tanaman musiman merupakan tanaman yang hanya bisa ditanam pada saat tertentu, seperti musim panas atau musim penghujan. Berikut beberapa contoh tanaman musiman:

- bawang Merah

- bawang Putih

- kubis

- wortel

- kentang

- sawi

- bayam

- kangkung

Sedangkan tanaman tahunan umumnya memiliki keuntungan karena dapat ditanam sepanjang tahun, tanpa terikat dengan musim yang akan datang. Berikut beberapa contohnya.

- jengkol

- petai

- melinjo

- ubi Jalar

- ubi Kayu

- ketela Pohon

2. Frutikultura/pomologi (Tanaman buah)

Tanaman frutikultura merupakan tanaman buah yang dapat dikonsumsi sehari-hari dan mengandung banyak nutrisi untuk tubuh.

Tanaman buah tak bisa ditanam sembarang waktu. Pasalnya, ia ditentukan berdasarkan musim. Beberapa tanaman yang terkait pada musim-musim tertentu di antaranya:

- jeruk

- rambutan

- semangka

- melon

Ilustrasi. Buah menjadi tanaman hortikultura yang tak ditanam sembarang waktu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Selain itu, ada pula tanaman buah yang memiliki jangka tanam tahunan atau panen dalam setahun sekali, seperti berikut:

- nanas

- nangka

- sawo

- belimbing

- mangga

3. Florikultura (Tanaman bunga)

Tanaman hortikultura satu ini berfungsi untuk mempercantik ruang atau area tertentu. Cara tanamnya dan perawatannya pun tergolong mudah.

Beberapa contoh florikultura adalah sebagai berikut:

- melati

- mawar

- krisan

- anyelir

- bugenvil

4. Biofarmaka (Tanaman obat)

Biofarmaka atau tanaman obat juga sering dikaitkan dengan tanaman obat keluarga (Toga). Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di ladang luas ataupun pekarangan rumah.

Tak hanya sebagai obat, tanaman-tanaman ini juga dapat berfungsi sebagai kosmetik ataupun perawatan alami tubuh. Berikut adalah beberapa contoh tanaman obat:

- serai

- temulawak

- lengkuas

- kayu manis

- mengkudu

- rosella

- kunyit

Informasi mengenai macam-macam tanaman hortikultura ini dapat membantu Anda untuk mencari tanaman yang tepat sesuai kebutuhan dan lahan yang tersedia.

(khr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Pasca panen pada buah dan sayur merupakan suatu cabang ilmufisiologitanam hortikultura. Perkembangannya meningkat karena tingginya kerusakan, kesalahan penanganan pada pemanenan distribusi, pemasaran dan penyimpanan. Produk-produk hortikultura mengalami sebuah proses yang sudah tidak lazim lagi kita dengar. Proses tersebut adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses perombakan bahan organic (karbohidrat, protein, lemak) menjadi senyawa sederhana, yang prosesnya menggunakan oksigen dan menghasilkan energi.

Pemanenan pada tingkat kemasakan yang tepat adalah suatu langkah penting untuk memperoleh produksi dengan aseptabilitas tinggi untuk pasar yang menghendaki barang segar dan juga untuk tujuan pengolahan. Selama penanganan pasca panen. Buah akan mengalami proses pematangan yang menuju proses penuaan. Penanganan pasca panen bertujuan antara lain untuk mempertahankan mutu produk, menghambat laju proses metabolisme dan pemasakan buah, dan untuk memperpanjang umur simpan.

Hal yang penting untuk dipahami adalah produk pasca panen buah dan sayuran segar apapun bentuknya masih melakukan aktivitas metabolisme penting yaitu respirasi. Aktivitas respirasi berlangsung untuk aktivitas hidup pascapanennya. Setelah panen, sebagiann besar aktivitas fotosintesis yang dilakukan saat masih melekat pada tanaman induknya berkurang atau secara total tidak dapat dilakukan. Saat tersebut mulailah penggunaan substrat cadangan yang ada didalam tubuh bagian tanaman yang dipanen untuk aktivitas respirasinya. Pada saat substrat mulai terbatas maka terjadilah kemunduran mutu dan kesegaran atau proses pelayuan dengan cepat. Sehingga secara keseluruhan bahan sayuran pascapanen dapat dilakukan mengalami berbagai perlakuan yang menyakitkan selama hidup pascapanennya. Produk harus dipanen dan dipindahkan melalui beberapa sistem penanganan dan transportasi ke tempat penggunaannya seperti pasar retail atau langsung ke konsumen dengan menjaga sedapat mungkin status hidupnya dan dalam kondisi kesegaran optimum. Jika stress terlalu berlebihan yang melebihi toleransi fisik dan fisiologis, maka terjadi kematian.

1.2 Mengapa memilih topik tersebut.

Alasan mengambil topik ini karena ingin memahami karakteristik alami yang terjadi pada buah-buahan dan sayur-sayuran pasca panen, serta mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara penanganan pasca panen yang baik agar hasil produksi pertanian tidak rusap dan harga jualnya tetap tinggi.

BAB II ISI (Hasil Pembahasan-be creative)

2.1 Panen

Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut (Setyono, 2001)

Panen adalah pekerjaan budidaya tanaman (bercocok tanam) dengan mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat dengan kerusakan minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya rendah.

Panen adalah hasil dari pertanian kegiatan untuk mengumpulkan dari pengolahan tanah. Istilah ini paling sering digunakan dalam kegiatan pertanian dan menandai berakhirnya kegiatan di lahan (Rumiati, 1993).

2.2 Pasca panen

Penanganan pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan siap dipasarkan (Soemardi , 1986)

Penanganan pasca panen diartikan sebagai berbagi tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen (Purwadana, 1994)

2.3 Penanganan pasca panen

Buah dan sayuran sedapat mungkin dapat dihindarkan dari kerusakan fisik, baik saat panen maupun dalam proses penanganan pasca panen termasuk dalam proses pengangkutannya. Terjadinya kerusakan fisik dapat memicu terjadinya peningkatan laju penuaan pada buah dan sayuran segar, disamping penampakan fisik buah dan sayuran bersangkutan menjadi jelek sehingga daya jualnya pun akan menurun (Ariono, 1990)

Penanganan pasca panen harus dilakukan dengan sebaik-baik mungkin, agar produk tetap dalam kondisi segar. Kerusakan pada produk hasil pertanian yang biasa ditemukan pada sebagian besar masyarakat ketika setelah memanen hasil pertaniannya, penanganan mereka tidak dilakukan dengan baik, biasanya pada saat mengatasi kerusakan yang telah terjadi pada sebagian buah dan kerusakan tersebut tidak di tindak lanjuti, kerusakan yang telah terjadi tetap dibiarkan, seharusnya buah atau sayuran yang sudah luka akibat sifat fisik dan kimia harus ditindak lanjuti dengan cara dipisahkan dari buah atau sayuran yang masih segar, dan bisa juga dibuang langsung. Agar tidak terkontaminasi dengan produk lainnya. Pada saat penyortiran harus benar-benar teliti, karena di khawatirkan buah atau sayuran yang sudah terluka bersentuhan dengan buah atau sayuran lainnya, karena mikroorganisme pada buah atau sayur yang terluka akan menyebar dengan sangat cepat. Pengemasan dan pendistribusian harus sesuai dengan produk hasil pertanian, agar tidak terjadinya benturan-benturan sesama produk atau sifat fisik dari alat yang berada disekitarnya.

Penanganan pasca panen merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dan diterapkan pada produk hasil pertanian, karena produk hasil pertanian sangatlah sensitif jika berhadapan dengan faktor lingkungan, maka masyarakat harus memahami bagaimana cara penanganan yang baik pada produk-produk pertanian yang mereka hasilkan.

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelakuan yang terjadi pada buah atau sayuran akan mempercepat terjadi proses kelayuan juga mudahnya mikroorganisme masuk sehingga membuat kualitas produk menurun. Penanganan saat panen dan pasca panen diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada buah dan sayuran, mikroorganisme yang menyerang buah dan sayuran dapat berupa bakteri dan jamur, tergantung kondisi lingkungan dan pelukaan yang terjadi.

Buah yang telah terkontaminasi mikroorganisme harus segera dibuang ataupun dilakukan kegiatan pasca panen lainnya, karna apabila hal ini tidak diantisipasi akan mempengaruhi kualitas, tekstur dari buah yang ada disekitarnya. Pelukaan harus segera diminimalkan demi menjaga kesegaran pada produk lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ariono. (1990). Kerusakan Yang Terjadi Pada Bahan Pangan. Jakarta: Erlangga.

Purwadana. (1994). Penanganan Pasca Panen . Jakarta: Grasindo.

Rumiati. (1993). Kiat-kiat Panen Hortikultura. Yogyakarta: Cerahya.

Setyono. (2001). Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Bogor: Maju Jaya.

Soemardi . (1986). Panen dan Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA