Loading Preview Show
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
Dalam proses pembelajaran guru memegang peran yang sangat penting. Beberapa pendapat mengakatan guru merupakan kunci kesuksesan dari proses pembelajaran.
Hal tersebut tentu tepat karena guru yang mengatur setiap kegiatan di kelas. Seperti memfasilitasi siswa untuk belajar, menentukan materi, media, model, sampai dengan evalusi pembelajaran. Semua dilakukan oleg guru. Oleh sebab itu untuk dapat meningkatkan kwalitas dari pendidikan yang ada di Indonesia dibutuhkan guru yang profesional. Guru profesional mampu untuk memberikan fasilitas pembelajaran yang baik kepada siswa, sehingga siswa dapat memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi pada dirinya. Ada sebuah pendapat yang menjelaskan bahwa mengajar adalah proses meneruskan atau menyampaikan pengetahuan dari guru kepada siswa. Dampak dari pendapat tersebut yaitu guru melaksanakan pembelajaran tanpa memberikan peran aktif kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Guru menyampaikan informasi dan pengetahuan secara terus menerus, sementara siswa berposisi sebagai penerima informasi. Pembelajaran semacam itu juga disebut sebagai pembelajaran 1 arah. Pendapat tersebut kini mulai ditinggalkan. Pembelajaran merupakan proses yang komplek. Pembelajaran dinilai sebagai penggunaan sejumlah keterampilan yang terintegratif (menyatu) yang bertujuan untuk memberikan kesempatan siswa untuk belajar. Menurut Helmiyati (2013: 43) terdapat 4 keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru.
8 keterampilan dasar mengajar tersebut adalah:
untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan penjelasan di bawah ini A. Keterampilan Membuka dan Menutup PembelajaranKeterampilan Membuka Pembelajaran Pada proses pembelajaran hal pertama yang dilakukan guru ketika masuk di dalam kelas adalah “membuka pembelajaran”. Oleh sebab itu komponen dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan membuka pembelajaran. Aktivitas yang dilakukan oleh guru di awal pembelajaran akan sangat menentukan jalannya proses pebelajaran. Jika dilakukan dengan baik maka proses pembelajaran selanjutnya (kemungkinan) besar harapan juga akan berjalan dengan baik. Namun jika dalam proses pembukaan pembelajaran tidak berjalan dengan baikmaka dapat mengakibatkan kegagalan terhadap proses pembelajaran. Bahkan rencana pembelajaran yang sudah direncanakan dengan baik dapat tidak sesuai (menjadi tidak berguna). Maka dari itu penting bagi guru untuk menguasai keterampilan membuka pembelajaran. Tujuan dari keterampilan membuka pembelajaran yaitu:
Cara yang dilakukan dalam membuka pembelajaran yaitu 1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa. Ketika anak masuk ke kelas, yang ada di dalam fikiran siswa tidak 100% pada proses pembelajaran di kelas. Misalnya beberapa anak masih memikirkan betapa menyenangkannya saat bermain dengan temannya tadi, ataumemikirkan beta lezatnya bekal sarapan yang dibawa oleh sang bunda, dan berbagai macam fikiran yang menghiasi otak otak siswa kita ini. Maka sebelum memulai pembelajaran guru harus memfokuskan perhatian siswa terlebih dahulu, dengan cara:
2. Menimbulkan motivasi Dalam kegiatan pembukaan guru juga harus dapat menimbulkan motivasi siswa, motivasi siswa tersebut dapat ditimbulkan melalui cara-cara sebagai berikut:
3. Memberi Acuan Memberikan acuan adalah memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dalam pembelajaran. Acuan acuan yang dapat diberikan seperti:
4. Mengaitkan pembelajaran yang telah di pelajari dengan materi yang akan di pelajari. Pada setiap materi pelajaran yang baru, kita juga mengenal materi prasyarat atau materi yang harus dikuasai oleh siswa sebelum ia menginjak pada pembelajaran di materi yang baru. Materi prasayarat tersebut di ulangi untuk disampaikan secara rinkas dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Untuk itu guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut”
Keterampilan Menutup pembelajaran Menutup pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri proses pembelajaran. Kegiatan menutup pembelajaran tidak hanya dilakukan pada akhir pembelajaran (mau pulang) saja. tetapi pada setiap akhir penggalan penggalan pembelajaran, misal istirahat. Menutup pembelajaran menjadi kegaiat yang penting, karena pada tahap ini guru dapat melakukan kroscek, pengutan atas materi yang telah siswa pelajari. Untuk membuat kegitan pembelajaran yang baik, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu: 1. Meninjau kembali Pada kegiatan meninjau kembali, hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru yaitu:
2. Mengevalusi Mengevalusi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang telah ia pelajari. Evalusi dapat dilakukan dalam bentuk:
B. Keterampilan MenjelaskanGuru tidak cukup hanya menguasai materi pembelajaran. Menjadi sia-sia jika penguasaan materi yang dimiliki oleh guru tidak diiuti oleh kemampuan dalam menjelaskan. Oleh karena itu seorang guru juga harus mampu untuk menjelaskan. Menjelaskan merupakan penyajian informasi yang dilakukan secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukan adanya hubungan antara sesuatu hal. Keterampilan menjelaskan ditunjukan dengan keterampilan dalam menyampaikan informasi secara terencana, disajikan dengan benar dan memiliki urutan yang tepat. Mengapa guru harus menguasai keterampilan menjelaskan? Berikut ini alasannya
Tujuan dari dimilikinya keterampilan menjelaskan bagi guru yaitu:
Dalam keterampian menjelasakan ada pokok bahasan penting yang menjadi dasar atau prinsip. Guru harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam menjelaskan. Menurut Mulyasa (2007: 80)ada 5 prinsip dalam menjelaskan, adalah sebagai berikut:
Selain perinsip diatas, dalam melaksanakan keterampilan mengajar guru harus memperhatikan urutan-urutannya atau disebut dengan langkah-langkah menjelaskan. Langkah tersebut terdiri atas 5 tahapan yaitu:
Menurut Sudirwo (2002: 107-108) untuk dapat menjelaskan dengan baik, maka seorang guru harus memperhatikan petunjuk dalam keterampilan menjelaskan. Seperti berikut ini:
C. Keterampilan Bertanya
Pertanyaan dapat menjadikan orang lain tertarik dengan apa yang kita katakan. Pertanyaan nyatanya menjadi alat komunikasi yang ampuh antara guru dan siswa. Maka dari itu seorang guru harus pandai untuk menyusun sebuah pertanyaan. Tujuan dari dikuasainya keterampilan bertanya yaitu:
Bertanya adalah mengajukan sebuah pertanyaan untuk mendapatkan jawaban. Bertanya saja memang mudah, bahkan anak kecilpun sering bertanya. Dalam proses pembelajaran khususnya sebagai seorang guru bertanya memerlukan teknik agar tujuan dari pertanyaan yang disampaikan dapat tercapai tepat sasaran. Teknik bertanya dapat menjadi pondasi awal untuk menjadikan siswa belajar secara aktif. Lalu apa sajakah teknik yang perlu diketahui oleh guru dalam bertanya, sebagai berikut:
Komponen yang perlu diperhatikan pada keterampilan bertanya dasar
D. Keterampilan Memberi PenguatanPenguatan merupakan segala respon yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam segala bentuk baik itu verbal maupun tingkah laku dalamrangka untuk mendorong atu mengkoreksi setiap sikap dan perbuatan yang ditampilkan oleh siswa. Jadi tujuan dari penguatan adalah :
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memberikan penguatan Pada dasarnya penguatan merupakan sebuah tindakan untuk memberikan respon kepada setiap tingkah laku dari siswa. Pengutan harus diperhatikan dengan baik, memberikan pengutan yang salah dapat membuat perkembangan siswa menjadi terganggu. Maka dari itu ada hal hal yang perlu diperhatikan pada saat memberikan penguatan, diataranya yaitu:
Jenis Penguatan 1. Penguatan Verbal Penguatan verbal adalah penguatan yang disampaikan melalui kata-kata atau secara lisan. Penguatan verbal dapat diutrakan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. misalnya :
2. Penguatan non Verbal Penguatan ini meliputi:
E. Keterampilan Membimbing kelompok KecilPembelajaran saat ini cendrung memberikan siswa untuk berperan aktif encari informasi secara mandiri. Maka dari itu pembelajaran si setting untuk memberikan kesempatan siswindaria untuk berkelompok. Seorang guru harus mampu untuk membimbing siswa berkelompok dengan baik. Begitupun dalam kelompok kecil. Dalam proses pembelajaran dengan pembentukan kelompok kecil guru harus dapat membina siswa untuk berdiskusi dan berbagi informasi di dalam kelompoknya. Meski terdengar sepele nyatanya banyak guru kurang mampu untuk melakukannya. Akibatnya yaitu di dalam kelompok ada siswa aktif, biasa saja dan bahkan ada yan tidak mau ikut kerjasama. Anak tersebut menjadi patun dan beban dalam kelompok tersebut. Hal tersebut harus di hindari, maka keterampilan mengelola kelompok kecil perlu dikuasai oleh seorang guru. Berikut ini adalah kompnen yang harus diperhatikan guru dalam membimbing kelompok kecil
Sementara hal-hal yang perlu dihindarkan dalam diskusi kelompok kecil yaitu:
F. Keterampilan Mengelola Kelas
Guru adalah yang bertanggung jawab terhadap kelas. baik tidaknya kelas, lancar tidaknya kelas, itu tergantung dari guru. Pengelolaan kelas adalah salah satu keterampilan yang harus guru miliki. Keterampilan pengelolaan kelas adalah dasar sebagai seorang guru. Guru dituntut untuk mampu mengoptimalkan kondisi belajar di kelas dan mengembalikan seperti semula jika dirasa ada gangguan dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas adalah kegiatan untuk menciptakan, mengembalikan dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya proses pembelajaran di dalam kelas. Sebagai contoh pengelolaan kelas adalah:
Tujuan dari pengelolaan
keterampilan pengelolaan kelas untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara:
G. Keterampilan Mengadakan variasiKeterampilan dasar mengajar selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kemampuan keterampilan untuk melakukan variasi. Melakukan variasi yang dimaksud disini yaitu melakukan variasi dalam mengajar. Kebosanan dan kejenuhan pasti melanda siswa anda jika, setiap anda mengajar anda hanya menggunakan cara mengajar yang itu itu saja. Di tambah lagi jika performa guru yang masih kuran serta sarana kelas tidak mendukung maka pembelajaran di dalam kelas menjadi pembelajaran yang paling tidak di sukai. Akibatnya jika siswa sendiri tidak nyaman dan tidak menyukai kegiatan pembelajaran akan sulit bagi mereka untuk menyerap setiap informasi materi belajar. Namun dengan bervariasinya pembelajaran dapat membuat siswa lebih nyaman, mereka tidak lagi bosan dengan kegiatan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan dengan metode atau cara itu itu saja.
Sementara manfaat yang dapat diperoleh dari variasi pembelajaran yaitu:
1. Variasi dalam gaya mengajar
2. Variasi guru dengan siswa Variasi komunikasi guru dengan siswa sangat beragam, seperti : kegiatan yang didominasi guru, kegiatan tanya jawab, kegiatan presentasi yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak menyampaikan, kegiatan diskusi. Interaksi dengan siswa harus bervariasi supaya tidak menimbulkan kejenuhan.
Penggunaan media atau alat yang bervariasi dapat membuat siswa selalu antusias dengan pembelajaran yang disajikan oleh guru. Meski begitu guru harus memperhatikan aspek aspek cara belajar siswanya. Ini penting karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda beda. Guru harus mampu untuk memfasilitasi setiap anak untuk belajar dengan potensinya msing-masing. H. Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok KecilKeterampilan ini adalah keterampilan guru dalam memfasilitasi siswanya untuk belajar baik secara individu maupun berkelompok. Karena pembelajaran di dalam kelas tidak melulu berkelompok maka guru juga harus mampu untuk mengelola pembelajaran secara individu. Pembelajaran dengan perorangan dan kelompok kecil memungkinkan guru untuk memberikan perhatian kepada siswa dan terjalinnya hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa. Perlu diketahui beberapa materi pelajaran ada yang baik jjika dilaksanakan pembelajaran berkelompok, namun ada kalanya materi pembelajaran yang lebih cocok dengan pembelajaran peroranan. Oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Komponen keterampilan yang harus dikuasai
REFERENSI Mulyasa, Enco. (2007). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudirwo, Daeng. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: CV Andira. |