Pada masa pergerakan nasional yang berlangsung dari awal abad ke-20

Pada masa pergerakan nasional yang berlangsung dari awal abad ke-20 hingga masa awal kemerdekaan perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan tidak terlepas dari peranan pemuda dan golongan cendekiawan yang berusaha keras menyebarluaskan ide nasionalisme. Manakah dibawah ini perbandingan yang paling tepat antara perjuangan yang golongan pemuda dan cendekiawan pada kedua masa yaitu?

  1. diawal abad ke-20 dipimpin oleh golongan terpelajar sedangkan di awal kemerdekaan dipimpin oleh golongan militer dan cendekiawan.
  2. diawal abad ke-20 upaya memperjuangkan berdirinya negara Indonesia yang merdeka sedangkan diawal kemerdekaan perjungan lebih ke dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
  3. diawal abad ke-20 perjuangan bergantung pada sosok pemimpin sedangkan diawal kemerdekaan perjuangan dilakukan sesuai dengan hasil perundingan dengan pihak asing.
  4. diawal abad ke-20 upaya diplomasi menjadi cara yang paling utama sedangkan diawal kemerdekaan perlawanan fisik dengan kekuatan militer lebih diutamakan daripada diplomasi.
  5. diawal abad ke-20 dibentuknya berbagai macam organisasi-organisasi sedangkan diawal kemerdekaan terbentuknya organisasi berdasarkan kedaerahan karena terpecah belahnya persatuan bangsa.

Jawaban yang benar adalah: B. diawal abad ke-20 upaya memperjuangkan berdirinya negara Indonesia yang merdeka sedangkan diawal kemerdekaan perjungan lebih ke dalam upaya mempertahankan kemerdekaan..

Dilansir dari Ensiklopedia, pada masa pergerakan nasional yang berlangsung dari awal abad ke-20 hingga masa awal kemerdekaan perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan tidak terlepas dari peranan pemuda dan golongan cendekiawan yang berusaha keras menyebarluaskan ide nasionalisme. manakah dibawah ini perbandingan yang paling tepat antara perjuangan yang golongan pemuda dan cendekiawan pada kedua masa yaitu diawal abad ke-20 upaya memperjuangkan berdirinya negara Indonesia yang merdeka sedangkan diawal kemerdekaan perjungan lebih ke dalam upaya mempertahankan kemerdekaan..

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. diawal abad ke-20 dipimpin oleh golongan terpelajar sedangkan di awal kemerdekaan dipimpin oleh golongan militer dan cendekiawan. adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. diawal abad ke-20 upaya memperjuangkan berdirinya negara Indonesia yang merdeka sedangkan diawal kemerdekaan perjungan lebih ke dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

[irp]

Menurut saya jawaban C. diawal abad ke-20 perjuangan bergantung pada sosok pemimpin sedangkan diawal kemerdekaan perjuangan dilakukan sesuai dengan hasil perundingan dengan pihak asing. adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. diawal abad ke-20 upaya diplomasi menjadi cara yang paling utama sedangkan diawal kemerdekaan perlawanan fisik dengan kekuatan militer lebih diutamakan daripada diplomasi. adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. diawal abad ke-20 dibentuknya berbagai macam organisasi-organisasi sedangkan diawal kemerdekaan terbentuknya organisasi berdasarkan kedaerahan karena terpecah belahnya persatuan bangsa. adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. diawal abad ke-20 upaya memperjuangkan berdirinya negara Indonesia yang merdeka sedangkan diawal kemerdekaan perjungan lebih ke dalam upaya mempertahankan kemerdekaan..

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Jakarta -

Munculnya golongan terpelajar di Indonesia terjadi pada awal abad ke-20 mulai tahun 1908 hingga 1928 dan. Kedudukan golongan terpelajar sangat tinggi dan terhormat di mata masyarakat pada kala itu karena merupakan salah satu faktor timbulnya pergerakan nasional.

Golongan terpelajar sadar akan nasib bangsanya yang serba terbelakang. Mereka mulai bangkit menjadi kekuatan sosial baru yang berjuang untuk menuntut kesejahteraan dan kemerdekaan nasional.

Saat itu, perjuangan kemerdekaan di Indonesia sifatnya masih kedaerahan. Kemunculan golongan terpelajar menyadarkan masyarakat bahwa dalam memperjuangkan kemerdekaan dapat dilakukan dengan cara diplomasi dan pembentukan organisasi-organisasi seperti politik, pendidikan serta ekonomi.

Mengutip dari buku IPS Terpadu yang disusun oleh Nana Supriatna, dkk, golongan terpelajar disebut sebagai kelompok masyarakat baru atau homines novi. Mereka mampu menumbuhkan kesadaran nasional dan menyampaikan ide-ide tentang kebangsaan.

Lantas, apa yang menjadi pemantik munculnya golongan terpelajar?

Politik Etis, Pemicu Timbulnya Golongan Terpelajar

Politik etis merupakan penyebab lahirnya golongan terpelajar. Pada saat itu, muncul kritik dari kelompok Etis. Mereka menilai, pemerintah Belanda terlalu mementingkan pengusaha Barat ketimbang pribumi, sehingga mereka mengajukan tuntutan perbaikan nasib pribumi.

Para tokoh Politik Etis itu antara lain adalah A. Kuyper, Van Dedem, Van Kol, Van Den Berg, dan C. Th. Van Deventer. Van Deventer merupakan tokoh yang paling berpengaruh karena dalam artikelnya, ia menyebutkan kemajuan negeri Belanda dicapai berkat pengorbanan rakyat Indonesia, sehingga Belanda mempunyai hutang budi kepada bangsa Indonesia.

Dalam buku Sejarah SMA MA Kelas XI IPA yang disusun oleh A. Ferry T Indratno, dkk, pemerintah Belanda akhirnya memulai Politik Etis pada tahun 1900-an dan ditandai dengan pengangkatan J.B. Van Heustz sebagai Gubernur Jenderal (1904-1909). Isi dari Politik Etis sendiri dikemukakan oleh Van Deventer melalui Trilogi, yaitu:

1. Rakyat Indonesia hidup bertani, pemerintah Belanda harus membangun sarana irigasi

2. Rakyat Indonesia banyak yang terbelakang, maka pemerintah harus menyebarluaskan penyelenggaraan pendidikan

3. Sehubungan dengan diberlakukannya Undang-undang Agraria pada tahun 1870, rakyat Indonesia tidak leluasa memperluas lahan pertanian di Jawa, karena itu pemerintah harus menyelenggarakan program transmigrasi dari Jawa ke luar Jawa

Meski begitu, pada praktiknya Trilogi Politik Etis mengalami penyelewengan. Pemerintah Belanda lebih memikirkan kepentingan kolonial Belanda di Indonesia, adapun penyelewengan tersebut mencakup:

1. Pendidikan yang dilaksanakan hanya pendidikan tingkat rendah. Banyak dibuka sekolah-sekolah menengah namun tidak dapat dinikmati oleh pribumi karena biayanya yang mahal

2. Irigasi dibangun hanya di daerah-daerah yang terdapat perkebunan milik Belanda

3. Transmigrasi ke luar Jawa, khususnya di Sumatera hanya dimaksudkan untuk mempermudah pengusaha-pengusaha Barat di luar Jawa memperoleh tenaga kerja

Walaupun banyak ide-ide politik yang diselewengkan, namun bangsa Indonesia tetap mendapat keuntungan dari program edukasi yang dilaksanakan oleh Belanda sehingga melahirkan golongan terpelajar di Indonesia yang akhirnya berperan penting dalam pergerakan nasional.

Peran Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar menumbuhkan kesadaran nasional, hal ini tampak dari kegiatan diskusi sosial dan politik. Kegiatan tersebut sering diadakan dalam proses studi mereka, yaitu:

1. Organisasi politik yang mereka masuki berperan sebagai saran perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, timbul suatu kekuatan sosial yang menyadari nasib buruk yang dialami bangsanya. Hal ini menjadi pemicu pergerakan nasional.

2. Melontarkan kritik terhadap kebijakan politik kolonial di Indonesia bahwa pemerintah kolonial telah melakukan praktik diskriminasi terhadap masyarakat pribumi.

3. Menyebarkan gagasan nasionalisme dan semangat kebangsaan dari hasil bacaan terhadap karya filosof dunia.

Selain itu, salah satu tokoh golongan terpelajar, Dr. Wahidin Sudirohusodo mengadakan perjalanan kampanye ke seluruh Pulau Jawa pada tahun 1906 dan 1907. Ia menganjurkan perluasan pengajaran untuk memajukan kehidupan rakyat dengan cara membentuk "dana pelajar" yang hasilnya digunakan untuk membantu para pelajar yang kurang mampu.

Dalam perjalanannya, Dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, seorang mahasiswa STOVIA di Jakarta. Keduanya membicarakan nasib rakyat yang masih kurang mendapat pendidikan hingga akhirnya mereka mempunyai gagasan dan cita-cita yang sama untuk membentuk organisasi yang diberi nama dengan Budi Utomo pada 20 Mei 1908, sebagaimana dikutip dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 yang disusun oleh Drs. Tugiyono Ks, dkk.

Tokoh-tokoh Golongan Terpelajar

Golongan terpelajar memiliki semangat kuat untuk membebaskan bangsanya dari jerat penjajah. Mereka membangkitkan rasa nasionalisme melalui bidang pendidikan.

Adapun tokoh-tokoh golongan terpelajar yang memiliki peran penting pada kala itu adalah:

1. Ki Hajar Dewantara2. Moh. Hatta3. Wahidin Sudirohusodo

4. Soetomo

Nah, itulah kemunculan golongan terpelajar di Indonesia pada masa pergerakan nasional. Peran mereka sangatlah penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Simak Video "Deretan Tahun Paling Mengerikan dalam Sejarah Manusia"



(lus/lus)