Nilai-nilai revolusi perancis yang turut berperan dalam bubarnya voc adalah

Hindia Belanda ditangan Belanda setelah VOC bubar. Bubarnya VOC tidak berarti bebasnya Hindia Belanda dari kekuasan negara-negara Eropa dan menjadi daerah merdeka. Hal ini karena wilayah-wilayah Hindia Belanda yang semula dibawa kekuasaan VOC, diserahkan kepada pemerintah Belanda secara langsung.

Jadi sejak saat itu Hindia Belanda [Indonesia] menjadi daerah jajahan pemerintah Belanda secara langsung, tidak lagi secara tidak langsung melalui lembaga ekonomi yang bernama VOC.

Dalam menjalankan kekuasaannya di daerah jajahan pemerintah Belanda menempatkan seorang Gubernur Jenderal sebagai pemegang kekuasaan penuh atas suatu wilayah jajahan, termasuk Hindia Belanda.

Hindia Belanda ditangan Belanda, Gubernur Jenderal Johannes Siberg adalah penguasa wilayah Hindia Belanda pertama setelah bubarnya VOC, yang menjabat mulai tahun 1801-1804. Siberg kemudian digantikan oleh Wiesel [1804-1808].

Kedua gubernur jenderal ini tidak bisa melaksanakan pemerintahannya sebagaimana mestinya karena pada saat itu di negeri Belanda terjadi pergolakan akibat dari revolusi Perancis dan perluasaan daerah kekuasaan dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte. Pada saat itu negeri Belanda dikuasai oleh Perancis.

Gubernur Jenderal yang menjabat di Hindia Belanda antara 1801- 1808, dalam menjalankan kekuasaannya tidak jauh berbeda dengan praktek yang dilakukan oleh VOC sebelum dibubarkan, tetap menggunakan cara-cara yang sewenang-wenang, penghisapan, adu-domba, feodalisme, kerjapaksa, dan sebagainya sehingga tetap saja menyengsarakan dan memberi penderitaan rakyat hindia belanda.

Jatuhnya Kerajaan Belanda ke tangan Perancis yang disusul dengan diangkatnya Raja Louis Napoleon Bonaparte [adik kaisar Napoleon] pada 1806 sebagai raja Belanda maka dengan sendirinya Hindia Belanda secara tidak langsung juga berada di bawah Imperium Perancis.

Pemerintah Kerajaan Belanda yang sudah menjadi bagian dari imperium Perancis harus berhadapan dengan Inggris, musuh Napoleon Bonaparte yang belum dapat ditaklukkan. Persaingan antara Perancis dengan Inggris bukan hanya terjadi di daratan Eropa melainkan juga di daerah koloni di Asia, Afrika dan Amerika, termasuk di Hindia Belanda.

Pada tahun 1808 Belanda mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur Jenderal di Hindia Belanda untuk mempertahankan Pulau Jawa dari musuh Perancis di Eropa yaitu Inggris. Selain itu juga, Daendels mendapatkan misi untuk tetap menjadikan Hindia Belanda sebagai sumber pendapatan negeri Belanda, yang pada saat itu sedang mengalami krisis keuangan karena perang melawan Perancis.

Baca juga Kekuasaan Belanda di Indonesia

Herman Willem Daendels [1808-1811] diangkat menjadi gubernur Jenderal di Hindia Belanda untuk mempertahankan Pulau Jawa dari musuh Perancis yaitu Inggris. Dalam menghadapi Inggris, Daendels membangun jaringan jalan raya di Pulau Jawa bagian utara, mulai dari Anyer sampai Panarukan.

Dibawah tindakan keras Daendels, Jalan Raya Pos [Grote Postweg] dari Anyer sampai Panarukan berhasil dibangun dengan cara memaksa penguasa-penguasa di Jawa untuk mengerahkan rakyat bekerja pada proyek raksasa tersebut. Bangsa Indonesia harus menghadapi penderitaaan yang sangat parah dibawah pemerintahan Daendels.

Gambar 48a. Pembangunan jalan Anyer sampai Panarukan berhasil di bangun pada jaman kekuasan Daendels [ilustrasi foto/Wikipedia]

QuizzzzASEAN didirikan berdasarkan dari Deklarasi Bangkok yang ditandatangani pada tanggal​

Quizzzznama Menteri luar negeri Indonesia yangmewakili deklarasi Bangkok ialah ​

Jelaskan pengaruh kegiatan ekonomi dalam kesejahteraan masyarakat​

Jelaskan perbedaan antara ritel dengan grosir​

tolong jwb kk plissss​

Menjaga keutuhan nkri merupakan ..... kemerdekanaan negara indonesia

jelaskan sejarah kerajaan kediri [yang panjang] ​

Gambar Rute perjalanan bangsa Spanyol ke Indonesia ​

Perhatikan jenis pasar berikut! 1] Pasar setempat 2] Pasar bulanan3] Pasar regional4] Pasar konkretJenis pasar menurut luas jaringan distribusi ditunj … ukkan oleh nomor A. 1] dan 2]B. 2] dan 4]C. 1] dan 3]D. 3] dan 4]​

KEL I. PILIHLAH JAWABAN YANG TEPAT PADA PERTANYAAN BERIKUT INI ! 1. Pernyataan berikut yang merupakan ciri Negara Maju adalah : a. Ketergantungan pada … perdagangan Luar Negeri. b. Angka kematian dan kelahiran tinggi c. Tingkat Migrasi tinggi d. Stuktur ekonomi bercorak Industri i blogura maju lebih mengutamakan :​

Lihat Foto

Creative Commons/Raden Saleh

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels 1808-1811

KOMPAS.com - Herman Willem Daendels merupakan politikus Belanda yang sempat menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda antara tahun 1808-1811.

Ia mengisi jabatan Gubernur Hindia Belanda ke-36 atas kuasa dari Louis Napoleon, ketika Belanda sedang dikuasai Perancis.

Tugas Herman Willem Daendels di Indonesia adalah mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Inggris.

Ketika menjalankan tugasnya, ia memerintah Indonesia dengan sistem kediktatoran dan dikenal kerap menerapkan kebijakan yang menyengsarakan rakyat.

Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama

Masa muda

Herman Willem Daendels lahir di Belanda pada 21 Oktober 1762. Ia merupakan putra dari Burchard Johan Daendels dan Josina Christina Tulleken.

Sejak usia 18 tahun, Daendels sudah ikut perkumpulan para pemberontak di Belanda. Bahkan, ia juga sempat ikut melarikan diri ke Perancis.

Selama di Perancis, Daendels menyaksikan banyak hal bersejarah, salah satunya Revolusi Perancis.

Ia lantas bergabung dengan pasukan Batavia yang republikan hingga diangkat menjadi jenderal.

Pada 1795, Daendels masuk tentara Republik Bataaf dengan pangkat letnan jenderal dan turut berperan dalam penyusunan Undang-Undang Dasar Belanda.

Namun, pada tahun 1800, ia memilih mengundurkan diri dari jabatannya setelah dianggap kurang sigap ketika diserang oleh beberapa pihak, seperti Inggris dan Rusia.

Baca juga: Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1904 Hingga 1949

Lihat Foto

Tropenmuseum

Daftar Gubernur Jenderal VOC

KOMPAS.com - Posisi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pernah mengalami peralihan dari tangan VOC menjadi Pemerintahan Hindia Belanda di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte [Perancis].

Siapa sajakah Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat Pemerintahan Hindia Belanda di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Dinas Pariwisata Jakarta dan Encylopedia DKI Jakarta:

Gubenur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten [1796-1801]

Lihat Foto

Rijksmuseum

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Gerardus van Overstraten

Pieter Gerardus van Overstraten lahir di Bergen op Zoom, Belanda pada 1755. Ia meninggal di Batavia pada 1801. Gerardus merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-33.

Pada masa kepemimpinannya, terjadi peralihan kekuasaan dari Pemerintahan Hindia Belanda di bawah VOC menjadi dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte.

Gubernur Jenderal Johannes Siberg [1802-1805]

Lihat Foto

Rijksmuseum

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes Siberg

Johannes Siberg dilahirkan di Rotterdam pada 1740. Ia meninggal pada 1817 di Batavia. Ia menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda sementara, untuk menggantikan Pieter Gerardus van Overstraten yang meninggal dunia.

Lihat Foto

Rijksmuseum

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Albertus Henricus Wiese

Albertus Henricus Wiese dilahirkan di Bremen pada 1761. Ia meninggal pada 1810 di Haarlem. Ia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-35.

Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels [1808-1811]

Lihat Foto

Raden Saleh

Potret Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memegang De Grote Postweg [Great Post Road] dengan tulisan Rigting van Weg Megamendong 1818 [arah jalan Megamendung]. Latar belakang lukisan di Puncak Pass dan Gunung Pangrango.

Saat ia dipilih menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda, ia juga diangkat sebagai Marsekal Belanda pada 1807. Ia ditugaskan untuk memperbaiki kesehatan kota dan ia berhasil melaksanakan tugasnya. Salah satu upayanya adalah dengan memindahkan ibu kota dari Batavia ke Weltevreden.

Sewaktu menjabat, ia dikenal sebagai sosok yang kasar. Banyak musuh yang menuduhnya korupsi, akhirnya ia dipindahkan oleh Kaisar Napoleon I ke Benteng Modlin di Polandia pada 1811.

Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens [Mei 1811-September 1811]

Lihat Foto

Rijksmuseum

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Willem Janssens

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk menggantikan Daendels, Janssens merupakan mantan gubernur Cape Colong [Afrika Selatan]. Saat ia berkuasa, Inggris mulai mengancam kekuasaannya.

Ia memprioritaskan untuk melawan serangan Inggris yang dianggapnya sudah mendesak dibanding melanjutkan istana yang sebelumnya sudah dibangun oleh Daendels. Pada 1811, Inggris di bawah kepemimpinan Letjen Sir Samuel Auchmuty menyerang Batavia.

Nilai-nilai revolusi perancis yang turut berperan dalam bubarnya voc adalah

Nilai-nilai revolusi perancis yang turut berperan dalam bubarnya voc adalah
Lihat Foto

Encyclopaedia Britannica

ilustrasi revolusi Perancis

KOMPAS.com - Revolusi Perancis adalah gerakan perlawanan masyarakat Perancis yang bertujuan untuk meruntuhkan sistem monarki absolut kerajaan Perancis. Revolusi Perancis berlangsung antara 1789-1815.

Dalam perkembangan sejarah negara-negara di dunia, Revolusi Perancis memilki pengaruh yang besar terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Internasional.

Berikut kumpulan soal UAS tentang Revolusi Perancis beserta pembahasannya :

Soal 1: Sebutkan faktor penyebab terjadinya Revolusi Perancis!

Jawaban

Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, kemunculan Revolusi Perancis disebabkan oleh banyak faktor yang saling terintegrasi satu sama lain. Berikut faktor penyebab terjadinya Revolusi Perancis:

Sebab umum Revolusi Perancis adalah:

  1. Sikap pemerintah kerajaan Perancis yang absolut dan kaku dalam menghadapi perubahan
  2. Munculnya masa aufklarung dan aliran rasionalisme
  3. Munculnya tokoh pemikir Perancis seperti Montesquieu, Voltaire dan JJ Rousseau
  4. Keberhasilan Amerika Serikat dalam melakukan Revolusi
  5. Kekejaman sistem pemrintahan monarki absolut pada masa raja Louis XVI

Sebab khusus Revolusi Perancis, yaitu pemborosan dan gaya hidup mewah dari Marie Antoinette yang menyebabkan defisit ekonomi Kerajaan Perancis.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Revolusi Perancis

Soal 2: Sebutkan ciri-ciri sistem pemerintahan monarki absolut raja Louis XVI!

Jawaban: