Nilai kebangkitan nasional yang harus diteruskan oleh para pelajar

Nilai-nilai kebangkitan nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Ia telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan, mengejar ketertinggalan dan membebaskan diri dari keterbelakangan. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian pada tanggal 20 Mei 1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan bernama "Boedi Oetomo". Dari sinilah kemudian semangat nilai-nilai persatuan dan kesatuan ini semakin mengkristal dan menjadi kekuatan moral bangsa sebagaimana tertuang dalam ikrar "Soempah Pemoeda", pada tanggal 28 Oktober 1928.

 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-104 tahun tingkat Kabupaten Kuningan dilaksanakan bertempat di Pandapa Paramarta Komplek Stadion Kuningan, Senin 21 Mei 2012. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Kuningan, H. Momon Rochmana, hadir pula dalam upacara tersebut Dandim, Letkol Kav. Sugeng Waskito Aji, Kapolres, AKBP. Wahyu Bintono Hari Bawono, S.Ik, Kepala Pengadilan Negeri, Erwan Tony SH, MH, Ketua DPRD, Acep Purnama SH, serta para Kepala SKPD.Dalam sambutannya Wakil Bupati mengatakan, perjuangan panjang yang ditempuh oleh bangsa Indonesia tersebut, akhirnya kita capai dengan memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan. Bangsa Indonesia telah bersepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperoleh melalui perjuangan panjang tersebut harus tetap dipertahankan, dipelihara dan dijaga.Berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan masih saja terjadi. Beberapa tahun terakhir ini bangsa kita dilanda dengan berbagai cobaan berupa bencana alam sebagai akibat atau pengaruh lingkungan global yang menyebabkan kerusakan diberbagai sektor kehidupan kita bahkan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar. Papar Wabup.Selanjutnya dengan memperhatikan perkembangan dan kecenderungan penomena bangsa tersebut,  maka semangat dan jiwa Kebangkitan Nasional menjadi penting untuk terus tetap digelorakan dalam setiap individu warga negara Indonesia, agar tetap waspada dalam rangka menjaga keutuhan kita sebagai sebuah bangsa yang besar dalam bingkai NKRI.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-104 Tahun 2012 ini akan kita jadikan sebagai sebuah momentum untuk memasuki kebangkitan nasional pada tahun-tahun berikutnya.  Momentum ini ditandai dengan berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dari pusat sampai daerah untuk terus mengokohkan, menguatkan dan memelihara semangat kebangkitan Nasional. Alam berbukit jangan sekedar dipandang, mari kita bangkit dengan semangat juang. Tutup Wabup. ( Sumber : Bagian Humas Setda Kabupaten Kuningan ).



Hari ini merupakan hari yang penuh makna dan nilai-nilai positif yang perlu kita terapkan sebagai penyemangat dalam hidup kita semua. Tanggal 20 Mei merupakan Hari Kebangkitan Nasional, sebuah hari di mana munculnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara seutuhnya dengan kebersamaan.

Hari Kebangkitan Nasional diawali dengan lahirnya organisasi Budi Utomo, sebuah organisasi yang mengusung semangat pergerakan dan kemerdekaan. Sejak tahun 1908 itulah, sejarah bangsa Indonesia mulai memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional. Masa pergerakan nasional merupakan masa di mana bangkitnya rasa semangat persatuan, kesatuan dan rasa nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dr. Sutomo merupakan pencetus adanya gagasan perubahan akan perlunya sebuah pembaruan untuk mengubah kondisi saat itu. Dr. Sutomo dan rekan-rekannya mulai mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang ekonomi, dan budaya, keinginan beliau terinspirasi oleh gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa Indonesia di mata dunia. Gagasan ini muncul karena melihat kondisi Bangsa Indonesia pada saat itu yang sangat memprihatinkan akibat kolonialisme Belanda, terutama dari segi pendidikan. Saat itu, rakyat Indonesia, terutama kaum pribumi rendah, tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan dan tidak mendapat informasi (tertutup dari dunia luar). Kondisi seperti ini dimanfaatkan Belanda untuk menjadikan rakyat Indonesia agar tetap patuh dan tunduk kepada Belanda.

Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengusung semangat yang jauh lebih kuat, sesuai dengan slogan yang diusung kali ini, “BANGKIT! KITA BANGSA YANG TANGGUH!”. Slogan yang diusung pada Hari Kebangkitan Nasional kali ini diharapkan dapat memberikan suntikan semangat kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19, sebuah pandemi yang telah mengubah dan merusak tatanan kehidupan masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat dunia. Tatanan kehidupan yang dahulunya terpola kini berubah total, tidak hanya aspek kesehatan saja yang mengalami keterpurukan tapi aspek ekonomi, politik, budaya, pendidikan, agama dan bahkan ketahanan nasional suatu negara. Pandemi Covid-19 sudah merusak tatanan kehidupan dunia hampir 1 tahun lebih lamanya. “Setahun lebih telah kita lalui hidup berdampingan dengan pandemi covid-19, berperang dan terus berjuang untuk melanjutkan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Banyak sudah yang telah gugur dan kita korbankan dalam perjuangan kali ini, bukan hanya untuk kepentingan kemenangan semata, tetapi juga untuk kebebasan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia agar bisa kembali hidup normal. Momen Kebangkitan Nasional kali ini menjadi titik tolak di mana persatuan dan kebersamaan kita dalam bernegara benar-benar dibutuhkan dalam meneruskan perjuangan agar keutuhan negara tetap bisa dijaga secara menyeluruh demi kesejahteraan rakyat dan seluruh bangsa Indonesia. Jadi kita benar-benar harus menunjukkan Kebesaran dan Ketangguhan Bangsa kita dalam memerangi pandemi Covid-19 ini”, ucap Bapak Hari Agus Santa P, S. Sos., MM. selaku Plt. Kaban Bakesbangpol Kabupaten Lamongan. Harapan yang sangat besar akan adanya perubahan untuk kembali dalam tatanan kehidupan yang normal tersirat dalam ucapan yang disampaikan beliau. Harapan yang menjadi doa bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia menjadi semangat yang perlu diperjuangkan bersama untuk mewujudkan kembali kehidupan yang normal.

                                                                                                                        

Nilai kebangkitan nasional yang harus diteruskan oleh para pelajar

Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik