Nama-nama berikut ini yang bukan merupakan pengemuka pendapat tentang nilai adalah

Penetapan Hari Kelahiran Pancasila yang kita peringati setiap tanggal 1 Juni mengacu pada momen ketika Soekarno berpidato di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Saat itu, 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan lima pokok gagasan tentang dasar negara.  

Kendati demikian, perumusan dasar negara juga tak lepas dari peran dua tokoh bangsa, yaitu Mohammad Yamin dan Soepomo. Keduanya turut mengemukakan gagasan mereka mengenai dasar negara di sidang BPUPKI. Apa saja pokok-pokok pemikiran Soekarno, Soepomo dan Mohammad Yamin mengenai dasar negara? 

Mohammad Yamin

Sebagai salah satu anggota BPUPKI, Yamin termasuk tokoh pertama yang mengutarakan usulannya tentang dasar negara. Ahli hukum yang juga sastrawan ini mencetuskan lima hal berikut secara lisan.

  1. Perikebangsaan
  2. Perikemanusiaan
  3. Periketuhanan
  4. Perikerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Ketika mengajukan konsep tertulisnya, pria asal Sawahlunto yang menjadi Ketua Jong Sumatranen Bond pada Kongres Pemuda II tahun 1928 ini lalu membuat penyesuaian dari versi lisan menjadi sebagai berikut.

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kebangsaan persatuan Indonesia
  3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. 
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Soepomo

Ahli hukum yang meraih gelar doktor dari Universitas Leiden ini juga mengusulkan lima butir dasar negara. Usulan Soepomo pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 adalah sebagai berikut.

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir dan batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat

Soekarno

Sebagai tokoh yang terakhir mengemukakan gagasannya soal dasar negara di sidang BPUPKI, Soekarno berpidato dengan menyebutkan lima rumusan dasar negara yang ia sebut Pancasila. 

Berakar dari bahasa Sansekerta, panca berarti lima dan syila berarti asas atau dasar, berikut rumusan dari Presiden Pertama Republik Indonesia ini.

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Maha Esa

Pengesahan Pancasila

Pancasila menjadi rumusan dasar negara yang paling diterima oleh seluruh anggota sidang BPUKI. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945 dan juga terdapat pada Undang-undang Dasar 1945. 

Mengacu pada Instruksi Presiden No.12/1968 yang diterbitkan pada 13 April 1968, tata urutan dan rumusan Pancasila secara sah sebagaimana yang kita ketahui hingga sekarang, yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Oleh Laudia Tysara pada 27 Mei 2021, 13:10 WIB

Diperbarui 27 Mei 2021, 13:10 WIB

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Melanie

Liputan6.com, Jakarta Pengertian etika adalah berkaitan dengan moralitas. Etika adalah menurut para ahli baik buruk tingkah laku yang mengandalkan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salah. Etikalah yang dapat mengatur perilaku manusia kepada manusia yang lainnya.

Salah satu tokoh pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri beberapa universitas di Indonesia, Soegarda Poerbakawatja menjelaskan pengertian etika adalah sebuah filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan. Cabang ilmu filsafat memandang etika adalah bagian dari nilai-nilai, norma, dan akhlak.

Seseorang dengan etika adalah secara tidak langsung dapat menunjukkan intelektualitas atau pengetahuannya. Etika selalu berkaitan dengan cara pandang dari sisi batin manusia. Etika akan berlangsung meski tidak ada siapapun yang menyaksikannya. Berikut Liputan6.com ulas etika menurut para ahli lebih jauh dari berbagai sumber, Kamis (27/5/2021).

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: freepik.com

1. Aristoteles

Pengertian etika adalah dibagi menjadi dua, Terminius Technikus dan Manner and Custom. Terminius Technikus adalah etika yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan dengan mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia.

Sedangkan Manner and Custom adalah pembahasan etika yang berhubungan atau berkaitan dengan tata cara serta adat kebiasaan yang melekat pada kodrat manusia yang sangat terkait dengan arti baik dan buruk suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.

2. K. Bertens

Pengertian etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang jadi pegangan seseorang atau suatu kelompok untuk mengatur perilaku.

3. W. J. S. Poerwadarminto

W. J. S. Poerwadarminto berpendapat, pengertian etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau moral.

4. Hamzah Yakub

Pengertian etika adalah menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk.

5. Soegarda Poerbakawatja

Pengertian etika adalah sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.

6. Drs. O. P. Simorangkir

Pengertian etika adalah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia.

7. Prof. DR. Franz Magnis Suseno

Pengertian etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan manusia.

8. Drs. Sidi Gajabla

Pengertian etika adalah teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik dan buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.

9. Drs. H. Burhanudin Salam

Pengertian etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.

10. James J. Spillane SJ

Pengertian etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: freepik.com

11. Soegarda Poerbakawatja

Pengertian etika adalah sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan an kesusilaan.

12. Ramali dan Pamuncak

Pengertian etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam profesi.

13. Maryani dan Ludigdo

Pengertian etika adalah seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.

14. Ahmad Amin

Pengertian etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.

15. Martin

Pengertian etika adalah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau pedoman untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.

Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.

 16. Drs. H. Burhanudin Salam

Pengertian etika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.

17. Asmaran

Pengertian etika adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia, tidak hanya menentukan kebenaran seperti mereka, tetapi juga untuk menyelidiki manfaat atau keuntungan dari semua perilaku manusia.

18. A. Mustafa

Pengertian etika adalah ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui oleh akal pikiran.

19. W.J.S. Poerwadarminto

Pengertian etika adalah ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral dan akhlak.

20. Bertens

Pengertian etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia secara individu maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.

Perbesar

Ilustrasi Membaca. Credit: unsplash.com/Priscilla

Asal kata etika adalah ethikos dalam bahasa Yunani. Merujuk serapan bahasa Yunani tersebut, arti dari etika adalah timbul dari kebiasaan. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

Munculnya etika adalah saat manusia merefleksikan unsur-unsur etis ke dalam pendapat-pendapat yang spontan. Kebutuhan akan refleksi tersebut bisa dirasakan, karena pendapat etis bisa saja berbeda dengan pendapat orang lain. Itulah mengapa akhirnya dibutuhkan etika, di mana tujuannya untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan oleh manusia.

Objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Beda dengan ilmu-ilmu lain yang mempelajari tingkah laku manusia, sudut pandang etika adalah sudut pandang normatif. Maksudnya etika adalah melihat dari sudut baik atau buruk suatu perbuatan manusia. Etika memiliki fungsi sebagai tempat mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan beragam kedaan moralitas yang membingungkan.

Selain itu, etika adalah menunjukan adanya keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual adalah sebuah keterampilan untuk berargumentasi dengan rasional dan kritis. Lalu etika berfungsi untuk orientasi etis, di mana sangat diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar dalam kondisi luralism.

Berikut ciri-ciri etika yang perlu diketahui:

1. Sifat dari absolut atau mutlak.

2. Etika untuk menilai baik atau buruknya perilaku seseorang.

3. Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.

4. Etika juga berkaitan dengan cara pandang dari sisi batin manusia.

5. Kemudian, etika akan selalu berlaku meski tidak ada orang lain yang menyaksikan.

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: freepik.com

1. Etika Filosofis

Etika yang bersumber dari aktivitas berpikir yang dilakukan manusia adalah jenis etika filosofis. Atau bisa juga disebut etika adalah bagian dari filsafat. Filsafat adalah salah satu bidang ilmu yang mengutamakan tentang pikiran manusia. Jadi filsafat ini dalam etika juga dapat dibagi lagi menjadi dua sifat yaitu empiris dan non empiris.

2. Etika Deskriptif

Merupakan usaha menilai tindakan berdasarkan pada ketentuan atau norma baik buruk yang tumbuh dalam kehidupan bersama di dalam masyarakat. Etika deskriptif menempatkan kebiasaan yang sudah ada di dalam masyarakat sebagai acuan etis.

Yang termasuk dalam etika deskriptif adalah pendirian-pendirian mengenai baik dan buruk, norma-norma kesusilaan yang pernah berlaku, dan cita-cita kesusilaan yang dianut oleh bangsa-bangsa tertentu apakah terjadi penerimaan dan bagaimana pengolahannya.

3. Etika Normatif

Etika normatif mendasarkan diri pada sifat hakiki kesusilaan bahwa di dalam perilaku serta tanggapan-tanggapan kesusilaannya, manusia menjadikan norma-norma kesusilaan sebagai panutannya. Etika normatif tidak dapat sekadar melukiskan susunan - susunan formal kesusilaan, namun juga menunjukkan perilaku manakah yang baik buruk. Contoh dari etika normatif adalah etika yang bersifat individual seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.

4. Etika Deontologi

Merupakan suatu tindakan dinilai baik buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban, artinya tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada dirinya sendiri, sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan. Sebaliknya suatu tindakan dinilai buruk secara moral karena tindakan itu memang buruk secara moral sehingga tidak menjadi kewajiban untuk kita lakukan. Etika deontologi menekankan motivasi, kemauan baik dan watak yang kuat untuk bertindak sesuai dengan kewajiban.

5. Etika Teleologi

Etika Teleologi menilai baik buruk suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat dari tindakan tersebut, sehingga suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan baik dan mendatangkan akibat baik.

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Piho

Ada berbagai manfaat yang bisa diambil dari sebuah etika. Dengan etika, maka manusaia dapat menolong suatu pendirian yang ada di antara beragam pandangan dan moral. Lalu, etika juga berguna untuk membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang mana yang boleh dirubah.

Selain itu, etika juga dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas maupun keadaan sosial lainnya yang membuat bingung suatu masyarakat dengan adanya pemikiran yang sistematis dan kritis.

Lalu, etika juga akan menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak, tidak menggunakan suatu perasaan yang dapat merugikan banyak orang. Yaitu berpikir dan bekerja dengan sistematis dan teratur. Serta, etika bisa menyelidiki suatu masalah hingga ke akar-akarnya, alias tidak hanya karena sekadar ingin tahu tanpa dipedulikan.

Maka tidak heran jika sangat penting untuk mempelajari dan memahami etika. Semoga berbagai hal mengenai etika di atas bisa menambah wawasan, ya.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA