Lihat Foto JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan kipas angin adalah cara sederhana dan murah untuk mendinginkan ruangan. Ini terutama jika dibandingkan dengan biaya tinggi dan dampak lingkungan dari menyalakan AC. Dilansir The Spruce, Senin (27/6/2022), kipas angin portabel atau kipas angin gantung biaya pengoperasiannya 50 kali lebih murah daripada AC, ditambah tidak diperlukan zat pendingin berbahaya. Meskipun Anda menggunakan AC, kipas angin dapat menurunkan keseluruhan tagihan listrik dengan menambah pengoperasian atau mengurangi frekuensi penggunaannya. Baca juga: Air Cooler VS Kipas Angin, Mana yang Lebih Bagus?
Lihat Foto Berikut beberapa cara menggunakan kipas angin untuk menyejukkan ruangan. Pindahkan udara sejuk ke dalam rumah dan udara panas keluar secara bersamaan dengan menciptakan angin silang. Anda akan membutuhkan dua kipas angin dan dua jendela yang terbuka. Posisikan satu kipas angin di jendela yang terbuka sehingga berhembus ke dalam ruangan. Di seberang ruangan, temukan jendela lain yang berada dalam garis lurus dari jendela pertama. Singkirkan penghalang antara dua jendela, seperti kursi, meja, dan lain-lain. Setelah itu, buka jendela kedua. Baca juga: Panduan Memilih Kipas Angin Gantung yang Tepat untuk Ruangan Posisikan kipas lainnya di dekat jendela kedua sehingga udara keluar dari rumah. Nyalakan kedua kipas angin. 2. Buat angin silang dengan satu kipas anginBahkan jika Anda tidak memiliki dua kipas angin, satu kipas angin masih dapat menciptakan angin sepoi-sepoi yang cukup untuk mengeluarkan sebagian udara panas.
Jakarta (ANTARA) - Akhir-akhir ini sejumlah kota di dunia dilanda suhu panas ekstrem yang membuat penduduknya kegerahan, bahkan menyebabkan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian. Menemukan cara cepat dan efektif untuk mengatasi kenaikan suhu itu di rumah maupun ruangan telah menjadi prioritas utama. Pendingin ruangan (AC) memang pilihan yang bagus untuk menurunkan suhu, tetapi tidak semua individu mampu membelinya. Kipas angin bisa menjadi alternatif pengganti AC karena harganya yang lebih murah. Tapi Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperingatkan bahwa ketika suhu mencapai 90 derajat Fahrenheit (32 derajat Celsius), kipas angin tidak membantu melindungi orang-orang dari penyakit yang berhubungan dengan panas. Sementara, Badan Perlindungan Lingkungan AS merekomendasikan agar orang-orang tidak menggunakan kipas saat suhu indeks panas --kombinasi suhu dan kelembaban-- naik di atas 99 derajat F (37 derajat Celsius). Ollie Jay, professor ilmu kesehatan di University of Sydney dan direktur laboratorium ergonomi termal, dan timnya berupaya menguji validitas rekomendasi kesehatan itu. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, Jay dan rekan-rekannya mendokumentasikan sebuah penelitian yang melibatkan 12 pria sehat yang secara sukarela duduk selama dua jam, masing-masing dalam satu dari dua kondisi yang berbeda yakni panas kering, dengan indeks panas 115 derajat F (46 derajat C), dan panas lembab, dengan indeks panas 133 derajat F (56 derajat C). Para peneliti mengambil empat langkah berbeda untuk mengukur potensi tekanan panas yang dialami para relawan yaitu suhu rektum, tekanan pada jantung --menggunakan denyut jantung dan tekanan darah--, dehidrasi, dan laporan kenyamanan termal pada skala standar. Para peneliti menemukan bahwa di bawah kondisi yang panas dan lembab, kipas angin menurunkan suhu tubuh dan mengurangi ketegangan yang terkait dengan panas pada jantung, serta meningkatkan kenyamanan termal mereka. Namun, di bawah kondisi panas dan kering, kipas angin justru meningkatkan suhu tubuh, tekanan pada jantung, dan ketidaknyamanan termal. Dengan kata lain, kipas bekerja lebih baik pada suhu indeks panas yang lebih tinggi, demikian seperti dilansir Time, Selasa (6/8). Baca juga: Efek penggunaan kipas angin saat tidur Penjelasan fisiologisnya, ketika suhu udara melonjak di atas suhu kulit, maka pertukaran udara antara tubuh dan udara beralih. Alih-alih menghilang dari tubuh, panas dari udara yang lebih panas mulai mengalir ke dalam tubuh. "Begitulah cara kerja oven konveksi," kata Jay. "Kalkun matang lebih cepat jika kipas dinyalakan karena Anda menambahkan panas dengan konveksi lebih cepat." Jadi menyalakan kipas angin hanya akan mempercepat perpindahan udara panas ke dalam tubuh, membuat Anda merasa lebih hangat, dan berpotensi meningkatkan suhu tubuh ke tingkat yang tidak sehat. "Kipas pada suhu berapa pun hingga 104 derajat F (40 derajat C), di mana ada semacam kelembaban, itu bermanfaat," kata Jay. "Tapi karena suhu semakin tinggi, jika kering maka kipas semakin tidak berguna dan berpotensi merugikan."Baca juga: Gerah? Makanan pedas buat Anda lebih adem ketimbang es krim Kabar baiknya bagi mereka yang berada di AS, sebagian besar negara itu mengalami panas yang lembab, dan jika ada kelembapan yang cukup, kipas angin dapat membantu mendinginkan seseorang. Jay mencatat bahwa banyak orang mungkin tidak memanfaatkan metode pendinginan ini karena kelompok kesehatan masyarakat menyarankan orang-orang untuk tidak menggunakan kipas di atas suhu indeks panas 99 derajat F. Ia pun sekarang bekerja dengan lembaga kesehatan masyarakat untuk merevisi saran mereka tentang kapan orang harus bergantung pada kipas angin. Timnya perlu mengumpulkan lebih banyak data tentang kelompok orang yang berbeda, termasuk anak-anak dan orang tua, tetapi dia mengatakan "cukup yakin bahwa untuk kelompok muda yang sehat, ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kipas angin memang membantu."Baca juga: Manfaat es batu, tingkatkan kualitas tidur juga atasi PMS Baca juga: Manfaat tidur menggunakan kaos kaki basah COPYRIGHT © ANTARA 2019
Bobo.id - Perubahan energi apa yang terjadi saat kita menyalakan kipas angin? Alat elektronik kipas angin ini banyak dimiliki oleh orang, karena fungsinya yang bisa membuat udara di dalam ruangan yang panas jadi lebih sejuk. Jika teman-teman perhatikan, baling-baling kipas angin yang awalnya diam, jika diberi energi akan bergerak dan bisa menyejukkan ruangan. Perubahan energi inilah yang membuat teman-teman bisa memanfaatkan kipas angin. Namun, sudah tahukah kita perubahan energi apa yang sebenarnya terjadi pada kipas angin? Jika belum tahu, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini. Yuk, simak untuk menambah wawasan kita. Perubahan Energi pada Kipas Angin Pada kipas angin, teman-teman akan menemukan perubahan energi yang terjadi adalah dari energi listrik, menjadi energi gerak. Energi listrik didapatkan kipas angin ketika kabelnya dicolokkan ke stop kontak. Arus listrik pun akan mengalir melalui kabel dan memanaskan mesin kipas angin, serta menggerakkan dinamonya. Sehingga, komponen kipas angin itu bisa menggerakkan baling-baling kipas, agar dapat memutar udara di dalam ruangan dan membuatnya jadi lebih sejuk. Baca Juga: Cari Jawaban Soal Materi Kelas 3 SD Tema 6, Untuk Apa Sajakah Energi Listrik Digunakan di Sekolah? Page 2
Semakin cepat baling-baling kipas angin berputar, semakin besar juga energi yang dihasilkan untuk memutar udara, ruangan yang panas pun jadi semakin sejuk. Itulah perubahan energi yang terjadi pada kipas angin, yaitu dari energi listrik menjadi energi gerak. Lalu, apa itu energi listrik dan energi gerak? Ketahui lebih lanjut tentang pengertian keduanya, seperti penjelasan berikut ini. 1. Energi Listrik Energi listrik ini berperan penting dalam kehidupan sehari-hari kita, karena saat ini banyak kegiatan manusia yang membutuhkan energi listrik. Contohnya, ketika teman-teman ingin mencuci baju di mesin cuci, menyetrika pakaian, menonton televisi, atau menyalakan lampu pada malam hari, tentu membutuhkan energi listrik, bukan? Dengan adanya energi listrik, pekerjaan kita jauh lebih mudah dan cepat. Energi listrik sendiri bisa dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik nuklir, air, udara, matahari, panas bumi, atau pembangkit listrik dari batu bara. Dari pembangkit listrik itulah, listrik akan dialirkan ke rumah-rumah penduduk agar bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyalakan alat-alat elektronik. 2. Energi Gerak Baca Juga: Apa Akibatnya Jika Tidak Ada Energi Alternatif? Ini Penjelasannya Page 3
Energi gerak juga tidak kalah penting dari energi listrik dalam menggerakkan baling-baling kipas, kok. Energi ini dimiliki oleh benda yang melakukan perpindahan. Jika kita lihat, baling-baling kipas yang diberi energi listrik akan berputar dan mempunyai kecepatan, yang berarti baling-baling melakukan perpindahan. Oleh karena itu, kipas angin juga disebut mempunyai energi gerak. Semakin cepat sebuah benda bergerak, semakin besar juga energi gerak yang dihasilkan. Energi gerak ini juga dinamakan energi kinetik, yang artinya “gerak” dalam bahasa Yunani. Untuk mendapatkan energi gerak, maka kita membutuhkan dua faktor, yaitu massa dan juga kecepatan gerak benda tersebut. Sumber energi gerak sendiri berasal dari energi suara, energi radiasi, energi panas, dan energi mekanik. Sedangkan, pada kipas angin energi gerak dipicu oleh energi panas yang berasal dari aliran energi listrik. Nah, itulah perubahan energi yang terjadi saat kita menyalakan kipas angin. Dari kipas angin yang tadinya diam, kita aliri energi listrik yang panas untuk menggerakkan dinamo kipas angin. Lalu, dinamo kipas angin akan menghasilkan energi gerak, agar baling-baling kipas angin berputar. Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 3 SD Tema 6, Apa Manfaat Energi Bagi Tubuh? Ruangan di rumah pun jadi sejuk, akibat berputarnya baling-baling kipas angin dengan cepat. Semakin besar energi gerak pada kipas angin, semakin cepat juga baling-baling kipas angin berputar untuk menyejukkan ruangan. Tonton video ini, yuk! ---- Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia. Page 4
Page 5
Bobo.id - Perubahan energi apa yang terjadi saat kita menyalakan kipas angin? Alat elektronik kipas angin ini banyak dimiliki oleh orang, karena fungsinya yang bisa membuat udara di dalam ruangan yang panas jadi lebih sejuk. Jika teman-teman perhatikan, baling-baling kipas angin yang awalnya diam, jika diberi energi akan bergerak dan bisa menyejukkan ruangan. Perubahan energi inilah yang membuat teman-teman bisa memanfaatkan kipas angin. Namun, sudah tahukah kita perubahan energi apa yang sebenarnya terjadi pada kipas angin? Jika belum tahu, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini. Yuk, simak untuk menambah wawasan kita. Perubahan Energi pada Kipas Angin Pada kipas angin, teman-teman akan menemukan perubahan energi yang terjadi adalah dari energi listrik, menjadi energi gerak. Energi listrik didapatkan kipas angin ketika kabelnya dicolokkan ke stop kontak. Arus listrik pun akan mengalir melalui kabel dan memanaskan mesin kipas angin, serta menggerakkan dinamonya. Sehingga, komponen kipas angin itu bisa menggerakkan baling-baling kipas, agar dapat memutar udara di dalam ruangan dan membuatnya jadi lebih sejuk. Baca Juga: Cari Jawaban Soal Materi Kelas 3 SD Tema 6, Untuk Apa Sajakah Energi Listrik Digunakan di Sekolah? |