Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Saat kamu memutuskan untuk terjun dalam dunia investasi saham, terdapat banyak sekali istilah baru yang perlu kamu pahami, terlebih lagi saat kamu membaca laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan analisis fundamental. Tujuannya tidak lain adalah membantu kamu menentukan pilihan terhadap produk saham.

Return on Equity atau ROE adalah salah satu dari sekian banyak istilah untuk diketahui. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas lebih dalam mengenai ROE mulai dari pengertiannya hingga cara menghitung ROE dan menentukan nilai ROE yang baik. Simak terus penjelasannya di bawah ini, ya!

Baca juga: Mengenal IPO (Initial Public Offering)

Apa itu ROE (Return on Equity)?

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

ROE adalah salah satu tolok ukur profitabilitas perusahaan. (Sumber: Pexels)

Diketahui dari laman Investopedia, Return on Equity atau ROE adalah ukuran kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham. Karena ekuitas pemegang saham sama dengan aset perusahaan dikurangi utangnya, ROE dianggap sebagai pengembalian aset bersih. Selain itu, ROE adalah ukuran profitabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan ekuitas pemegang saham.

Sedangkan bersumber dari laman Economic Times, rasio ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian yang diterima pemilik saham biasa perusahaan atas kepemilikan saham mereka. ROE adalah tanda seberapa baik perusahaan dalam menghasilkan pengembalian atas investasi yang diterimanya dari pemegang sahamnya.

Angka ROE mewakili total pengembalian modal ekuitas dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengubah investasi ekuitas menjadi keuntungan. Dengan kata lain, ini mengukur keuntungan yang dibuat untuk setiap mata uang dari ekuitas pemegang saham.

Baca juga: Apa itu rasio keuangan? Berikut manfaat, jenis, dan 4 rumusnya

Metrik ini sangat penting dari sudut pandang investor untuk menilai seberapa efisien perusahaan akan dapat menggunakan investasinya untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Investor umumnya lebih menyukai perusahaan dengan ROE yang lebih tinggi. Namun ini dapat digunakan sebagai patokan untuk memilih saham hanya pada sektor yang sama.

Membandingkan ROE perusahaan-perusahaan sejenis bisa memberi investor pertimbangan ke mana dana yang dimiliki sebaiknya diinvestasikan.

Di seluruh sektor, tingkat keuntungan dan pendapatan sangat bervariasi. Bahkan dalam sektor yang sama, tingkat ROE dapat bervariasi jika perusahaan memilih untuk memberikan dividen dan tidak menyimpan laba yang dihasilkan sebagai kas. 

Faktor yang mempengaruhi tingkat ROE

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Dua faktor dalam ROE adalah net income dan equity. (Sumber: Pexels)

Di dalam perhitungannya, dua faktor yang mempengaruhi hasil dari ROE adalah sebagai berikut:

1. Net income 

Net income berguna bagi investor untuk menilai seberapa banyak pendapatan yang melebihi pengeluaran perusahaan. Net income adalah selisih positif dari total pendapatan (operasional dan non-operasional) dengan total biaya (operasional dan non-operasional) dalam satu periode setelah dikurangi dengan taksiran pajak pendapatan.

Angka ini biasanya muncul pada laporan laba rugi perusahaan dan juga menjadi indikator profitabilitas perusahaan. Net income juga bisa mengacu pada EAT (earnings after tax) atau laba tahun berjalan (profit for the period).

2. Equity

Equity adalah hak pemilik atas aset sebuah perusahaan setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban, atau dengan kata lain, equity menggambarkan jumlah hak kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Sehingga, dari equity ini dapat diketahui berapa nilai kepemilikan seseorang.

Equity juga bisa dijelaskan sebagai sejumlah uang yang nantinya akan dikembalikan ke pemegang saham perusahaan (shareholders) jika semua aset dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi.

Equity dapat dicek melalui laporan neraca keuangan (balance sheet). Terdapat beberapa jenis equity, seperti modal yang diinvestasikan, saham, laba ditahan, dan dividen.

Baca juga: 4 Cara memilih investasi properti yang tepat.

Apa bedanya ROE (Return on Equity) dengan ROA (Return on Assets)?

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Perbedaan ROA dengan ROE adalah komponen perhitungannya. (Sumber: Pexels)

ROA dan ROE tampak mirip karena keduanya mencoba mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungannya. ROA adalah perhitungan tingkat pengembalian aset dengan cara membagi laba bersih perusahaan dengan total asetnya.

Perbedaan antara ROA dengan ROE adalah terletak pada rumus atau komponen perhitungannya. Dalam rumus ROA memasukkan laba bersih dan total aset sebagai komponen perhitungan. Sedangkan pada rumus ROE adalah memasukkan laba bersih dan ekuitas sebagai komponen perhitungan.

Karena itu banyak para investor yang tidak menggunakan analisis ROE dan lebih menggunakan ROA sebagai indikator. Hal tersebut karena ROA memperlihatkan sebuah efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan seluruh aset dan juga termasuk hutang-hutang pada perusahaan tersebut.

Baca juga: Kenali Obligasi Ritel Indonesia (ORI) beserta cara membelinya

Cara menghitung ROE

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Rumus ROE adalah laba bersih dibagi dengan ekuitas. (Sumber: Pexels)

ROE dinyatakan sebagai persentase dan dapat dihitung untuk perusahaan mana pun jika laba bersih dan ekuitas keduanya merupakan angka positif. Berikut ini adalah rumus ROE dan contoh kasus perhitungan ROE.

1. Rumus ROE

ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham.

ROE adalah pembagian laba bersih (dalam satu tahun) dengan ekuitas. Hasil pembagian tersebut kemudian dikalikan 100% untuk mengetahui persentase ROE.

2. Contoh kasus perhitungan ROE

Pada tahun 2021, ekuitas rata–rata para pemegang saham perusahaan PT. Cuan Berkah adalah sebesar Rp900.000.000,00 dengan laba bersih dalam satu tahun sebesar Rp2.000.000.000,00. Maka nilai pengembalian ekuitas yaitu:

Rp2.000.000.000 : Rp. 900.000.000

= 2,22 atau 222% ROE

Baca juga: Memahami pasar modal dan perbedaannya dengan pasar uang

Berapa nilai ROE yang baik?

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Nilai yang baik pada ROE adalah mendekati angka satu dan di atas rata-rata industri yang sama. (Sumber: Pexels)

Nilai yang baik pada ROE adalah semakin mendekati angka 1 karena hal tersebut me nunjukkan kinerja perusahaan yang semakin efektif. Begitu pula sebaliknya, jika ROE semakin mendekati angka 0, itu berarti perusahaan kurang berhasil mengatur investasi yang telah ditanam dengan efisien demi memperoleh laba.

Nilai ROE yang baik tergantung pada industri spesifik dari perusahaan yang terlibat. Itu karena berbagai jenis perusahaan memiliki berbagai tingkat aset, hutang, dan pendapatan yang berbeda. Menjadi tidak adil apabila membandingkan perusahaan dengan kebutuhan aset dan hutang yang tinggi dengan perusahaan yang memiliki kebutuhan aset dan hutang yang lebih rendah.

Beberapa sumber mengatakan bahwa nilai ROE suatu perusahaan yang baik umumnya sedikit di atas rata-rata untuk industri yang sama. 

Itulah beberapa penjelasan seputar ROE yang bisa membantu kamu dalam memilih investasi saham yang tepat. Meskipun begitu, kamu sebaiknya juga mempelajari istilah-istilah dan rumus perhitungan lainnya agar analisis fundamental yang kamu lakukan menjadi lebih objektif dan tidak melewatkan aspek penting lainnya untuk diperhitungkan. 

Terakhir, jika kamu ingin berpindah kerja dan mengembangkan karier, kamu bisa mendaftarkan diri melalui EKRUT karena di EKRUT terdapat banyak peluang kerja yang bisa disesuaikan dengan minatmu. Dapatkan juga berbagai tips bermanfaat seputar karier melalui YouTube EKRUTtv di bawah ini.

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Sumber

  • Investopedia
  • Economic Times
  • Corporate Finance Institute

Pengembalian ekuitas atau ROE (Return On Equity) adalah salah satu perhitungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. Bagaimana cara menghitung return on equity (ROE) dengan menggunakan rumus? Simak penjelasannya dari Blog Mekari Jurnal.

ROE merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.

Perhitungan ROE dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja keuangan perusahaan.

ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yang dihasilkan pun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal pada banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Pengertian Return on Equity (ROE)

Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen.

ROE digunakan untuk mengukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham.

ROE dinyatakan dalam persentase dan dihitung dengan rumus ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van Horne dan Wachowicz, 2005:225).

Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif.

ROE sangat menarik bagi pemegang maupun calon pemegang saham , dan juga bagi manajemen, karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholders value creation.

Artinya semakin tinggi rasio ROE, semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Baca juga: Memaksimalkan Modal Bisnis dengan Ekuitas

Faktor yang Memengaruhi Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik (ROE)

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Setelah mengetahui penjelasan tentang ROE, penjelasan selanjutnya adalah faktor-faktor yang memengaruhi ROE.

Pada dasarnya, ada dua faktor yang memengaruhi tingkat ROE, yaitu laba bersih (net income) dan ekuitas (equity):

Laba bersih atau Net Income

Sesuai dengan pernyataan dalam Ikatan Akuntan Indonesia (1999:94): Penghasilan bersih (laba bersih) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE atau earning per share.

Unsur-unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban.

Tentu saja, dalam menentukan nilai dari return on equity perlu diketahui dulu angka keuntungan yang didapatkan perusahaan dengan cara menghitung pendapatan bersih.

Kelola Usaha Mikro Kecil secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Ekuitas atau Equity

Ekuitas (Equity) merupakan jumlah modal yang menggambarkan hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan.

Dari ekuitas inilah diketahui berapa besar kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan.

Dalam laporan keuangan, ekuitas bisa kita temui pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

Jenis-jenis ekuitas, yaitu modal yang disetor, laba ditahan, dividen, dan saham.

Cara Menghitung Pengembalian Ekuitas atau Return on Equity (ROE)

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Berikut ini adalah rumus menghitung ROE beserta kasus dan cara menghitungnya, yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Rasio Pengembalian Ekuitas.

Rumus ROE (Return On Equity) adalah sebagai berikut :

Return On Equity = laba bersih setelah pajak : ekuitas

Contoh soal:

Pada tahun 2017 lalu, ekuitas rata-rata para pemegang saham perusahaan PT Maju Bersama, sebesar Rp625.000.000 dengan laba bersih sebesar Rp1.000.000.000.

Maka nilai pengembalian ekuitas dari perhitungan di atas adalah.

Rp1.000.000.000 : Rp625.000.000 = 1,6 atau 160% ROE

Keterangan:

Hasil perhitungan ROE mendekati 1 menunjukkan semakin efektif dan efisiennya penggunaan ekuitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, demikian sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti perusahaan tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan.

Baca juga: Pengertian dan Cara Menghitung Return on Investment

Cara Menggunakan Informasi Return on Equity (ROE)

Berikut adalah cara menggunakan informasi (return on equity) ROE:

  1. Bandingkan ROE perusahaan selama 5-10 tahun terakhir. Hal ini akan memberikan informasi pertumbuhan perusahaan secara lebih signifikan. Walaupun kenaikan ROE dalam rentang 5-10 tahun tidak menjamin perusahaan akan terus tumbuh pada kecepatan tersebut. Namun paling tidak dari informasi tersebut kita akan mengetahui grafik rata-rata perolehan perusahaan.
  2. Bandingkan angka ROE dari perusahaan-perusahaan dengan ukuran dan industri yang sama. Mungkin, angka ROE rendah karena industri yang digeluti memiliki margin laba yang rendah.
  3. Properti dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung memiliki ROE yang tinggi karena mampu menghasilkan pendapatan tambahan tanpa perlu didanai pihak eksternal.

Baca juga: 5 Jenis Investasi Online yang Perlu Anda Ketahui

Karena pentingnya menghitung pengembalian ekuitas (ROE) bagi perusahaan untuk menarik minat investor sekaligus bentuk pertanggungjawaban bagi para pemegang saham, maka ada baiknya perusahaan selalu mempersiapkan dan membagikan informasi tingkat pengembalian ekuitas ini secara teratur dan baik kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

ROE ini melukiskan dengan baik untuk mengukur sejauh mana sebuah perusahaan dalam menggunakan setiap rupiah yang mereka dapatkan.

Oleh karena itu seorang investor harus selalu menelusuri sebuah pasar perlu untuk mendapatkan perusahaan yang bisa mendulang angka ROE yang baik & masuk akal.

Contohnya apabila ada perusahaan yang mempunyai catatan ROE 7%.

Tentu saja perusahaan dengan ROE 7% ini akan kurang menarik bagi investor, jadi wajar saja karena deposito di Indonesia berada pada kisaran angka tersebut.

Para investor akan beranggapan, buat apa memilih sebuah investasi yang beresiko tinggi apabila return yang diperoleh tak lebih baik dari instrumen investasi tersebut yaitu Deposito, Sukuk dan Obligasi lainnya.

Aktivitas penghitungan ini terlihat sulit untuk dilakukan.

Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Jurnal. Pelajari selengkapnya!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Lantas, Apa yang Membedakan ROE (Return on Equity) dengan ROA (Return of Assets)?

Beberapa orang terkadang masih bingung mengenai perbedaan analisis antara Return of Equity dan Return of Assets dan kapan keduanya harus digunakan.

Return of Equity (ROE) secara sederhana merupakan sebuah analisis seberapa efektif seorang pengusaha mengeluarkan modalnya untuk melakukan usaha.

ROE tidak melibatkan hutang dalam perumusan dan analisisnya, sehingga perusahaan yang memiliki hutang besar akan terlepas dari perhitungan analisis investasi.

Karena itu banyak para investor yang tidak menggunakan analisis Return On Equity (ROE), dan lebih menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikatornya karena ROA memperlihatkan sebuah efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan seluruh aset dan juga termasuk hutang-hutang pada perusahaan tersebut.

Jika suatu perusahaan mengalami kendala dalam menghitung ekuitas, cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan software akuntansi online.

Salah satu software akuntansi online yang bisa diandalkan untuk menghitung yaitu Jurnal.

Jurnal, software akuntansi online sebagai platform penyedia laporan akuntansi secara online akan membantu perusahaan untuk memiliki semua jenis laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan termasuk laporan pengembalian ekuitas ini secara cepat dan tepat.

Jurnal yang dilengkapi sistem sudah terintegrasi ini mampu menghasilkan penghitungan yang tepat dan akurat.

Dengan begitu, perusahaan tidak perlu khawatir akan terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat menghambat pekerjaan administrasi.

Pekerjaan akan semakin mudah karena Jurnal dapat diakses melalui gadget di mana saja dan kapan saja.

Perusahaan bisa langsung mempublikasikan informasi mengenai perhitungan ROE kapan pun, karena semua data transaksi keuangan telah tercatat dengan rapi dan realtime dalam fitur accounting software Jurnal.

Anda bisa mulai dari sekarang untuk beralih ke software akuntansi online dengan berbagai macam keuntungan.

Dapatkan semua informasi tentang Jurnal dan dapatkan kemudahan untuk memiliki pencatatan dan pengaturan keuangan dengan baik mulai sekarang.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Mengapa dibutuhkan analisis return on equity dalam sumber pendanaan

Itulah sekiranya cara menghitung Return on Equity (ROE) dengan rumus yang adalah penting untuk Anda ketahui.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.