Menelaah struktur dan aspek KEBAHASAAN cerita pendek yang dibaca atau didengar

Struktur cerrita pendek adalah berbagai tahapan yang mengisi suatu cerita atau narasi dalam cerpen. Struktur cerpen pada intinya adalah struktur yang membentuk kisah yang dibawakan dalam cerpen. Karenanya struktur cerpen sangat mirip dengan struktur teks narasi (naratif). Jika kita menggunakan perspektif unsur intrinsik yang membentuk cerpen, struktur ini terdapat dalam Alur.Adapun struktur cerita pendek antara lain:

  1. Orientasi yaitu Bagian ini memperkenalkan setting atau latar cerita baik dalam segi waktu, tempat maupun peristiwa. Orientasi juga dapat mulai memperkenalkan tokoh, menata berbagai adegan dan menjelaskan hubungan antartokoh.

  2. Rangkaian peristiwa yaitu kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga

  3. Komplikasi yaitu bagian ini cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu dan karakter.

  4. Resolusi yaitu bagian ini adalah akhir dari konflik atau penyelesaiannya secara utuh. Pada bagian ini juga sering dilakukan pernyataan terhadap kondisi akhir yang dialami oleh tokoh protagonis (tokoh utama).

contoh :

Cerpen "Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan" merupakan salah satu contoh cerpen yang membahas tentang sikap rendah hati. Meraih pengetahuan adalah impian seluruh manusia. Kita bahkan rela menghabiskan uang dalam jumlah yang tidak sedikit untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, cerpen ini mengajarkan kita agar tidak serakah dan gelap mata dalam mengejar ilmu pengetahuan. Sebaliknya, cara terbaik dalam menguasai ilmu pengetahuan adalah dengan sabar dan rendah hati mempelajarinya agar diri kita tidak dimakan oleh kerakusan dan ilmu pengetahuan berubah menjadi sarana berbuat kejahatan.

Orientasi

Dahulu kala di sebuah desa yang jauh dari ibu kota, hiduplah seorang anak yang rajin dan sangat haus akan pengetahuan, mogu namanya. Dia hidup bersama ibunya yang sudah tua di sebuah rumah sederhana, karena kehidupanya yang miskin dia tak bisa belajar ke kota sebagaimana teman-temanya.

Dia merawat ibunya dengan sabar, setiap hari pekerjaanya beternak, bertani, serta mencari kayu bakar di hutan. Untuk memuaskan rasa hausnya akan pengetahuan, dia belajar dari buku-buku yang di bawa oleh teman-temanya. Dia juga belajar dari tiap hal yang dia temui.

Rasa penasaranya yang tinggi membuatnya menjadi anak yang cerdas dan mudah memahami tiap pengetahuan yang dia dapat.

Rangkaian peristiwa

Pada suatu hari, mogu mencari kayu bakar di hutan. Tapi sial tak dapat di cegah, dia tersesat karena masuk ke hutan terlalu dalam. Dia berputar-putar mencari jalan pulang, tapi hingga gelap menjelang jalan keluar tak juga dia temukan.

Akhirnya karena kelelahan, mogu pun beristirahat di sebuah pohon besar dan tertidur di bawahnya. Ketika tengah tertidur, samar-samar mogu mendengar ada sebuah suara yang memanggilnya. Dia kira mungkin dia tengah bermimpi, tapi terdengar suara itu semakin jelas hingga membuat mogu terbangun.

"Siapakah gerangan yang memanggil ku..? Tolong tunjukan diri mu, jangan menakuti ku. Aku hanya sekedar menumpang istirahat di sini karena rasa lelah, aku tak berniat mengusik mu". Kata mogu gemetar karena takut.

"Tenanglah nak.. Aku tak bermaksud jahat.. Aku adalah pohon yang kau sandari, dan kau kini tengah berada di bawah ku". Jawab suara itu.

Mendengar hal itu, mogu pun segera menjauh dengan panik, ternyata pohon yang dia sandari memiliki sebuah bentuk wajah di batangnya.

"Jangan takut, aku tak akan menyakiti mu.. Aku adalah Tule, pohon pengetahuan. Siapakah nama mu nak? Kenapa kau bisa sampai ada di sini?". Tanya pohon yang mengaku bernama tule itu.

Lalu mogu pun menceritakan kisahnya, (cerita anak) bagaimana dia sampai di tempat itu dan tentang semua kehidupanya, termasuk keinginanya yang besar untuk belajar ilmu pengetahuan. Dalam waktu sekejab, mogu dan tule menjadi akrab.

"Hai mogu.. Mungkin kita sudah di takdirkan untuk bertemu. Kebersihan hati mu, kejujuran, dan rasa haus mu akan ilmu pengetahuan membuat mu dapat bertemu aku. Mogu.. Aku adalah pohon pengetahuan. Aku mengetahui akan banyak hal dan segala ilmu pengetahuan, hingga banyak sekali orang-orang yang mencari ku demi menimba ilmu dari ku. Tapi.. Hanya orang yang berhati bersih dan sangat haus akan pengetahuan yang dapat bertemu dengan ku.

Komplikasi

"Wahai pohon pengetahuan, ajari aku juga agar aku bisa tahu akan segala hal. Agar aku dapat menguasai semua ilmu pengetahuan". Kata baralel meminta.

"Tidak..! Hati mu di penuhi dengan rasa iri dan dengki. Menyerahkan ilmu pengetahuan yang bernilai pada mu hanya akan menyebabkan banyak bencana". Kata tule.

Mendengar jawaban itu, baralel pun menjadi marah dan geram. Dia lalu memerintahkan pasukanya untuk menebang dan membakar pohon itu. Sang raja dan mogu berusaha menahan mereka, tapi kalah jumlah membuat raja dan mogu tak berdaya.  

Resolusi

Ahirnya.. Tule sang pohon pengetahuan pun mati. Tapi baralel dan pasukanya juga tak lepas dari hukuman atas kejahatan mereka. Tiba-tiba saja langit menjadi gelap dengan suara guntur dan percikan kilat yang menyambar. Baralel dan pasukanya ahirnya binasa oleh sambaran petir misterius itu.

Setelah kejadian itu, raja mengangkat mogu menjadi penasehat pribadinya. Raja pun menjadi semakin di cintai rakyatnya karena kebijaksanaanya. Sedang mogu masih tetap belajar dari buku yang di tinggalkan Tule untuknya. Dan setelah raja wafat, mogu pun di tunjuk sebagai raja berikutnya sebagaimana wasiat sang raja.

Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra berupa karangan berbentuk prosa naratif yang cendrung pendek dan padat.

Ciri kebahasaan yang menonjol dari teks naratif, khususnya cerita pendek fiksi yaitu sebagai berikut:

  1. sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan khas cerpen, pencerita menjadi orang pertama atau ketiga.

  2. Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau.

  3. kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus, misalnya memilih kata beringin, atau trembesi dibanding pohon.

  4. uraian deskriptif yang rinci, deskripsi yang digunakan untuk menggambarkan, pegalaman, latar, dan karakter. Misalnya, baunya seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain.

  5. penggunaan majas:

a. Simile (perbandingan langsung "seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadi-jadinya).

b. Metafora (perbandiangan tidak langsung atau sembunyi " Dia memiliki hati batu", "keras kepala seperti lembu").

c. Personifikasi (benda mati yang dianggap seperti mahluk hidup "awan tertatih- tatih melintasi langit", "kerikil di jalan tanpak pucat sedih").

6. Penggunaan pertanyaan retoris sebagai tehnik melibatkan pembaca, "pernahkah tinggal di rumah apung di sungai?"

Sumber:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://serupa.id/struktur-cerpen-pengertian-bagian-susunan-alur-kualitas/

https://brainly.co.id/tugas/18400058#readmore