SariAgri - Peranan media tanam begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pasalnya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan sehat. Show Salah satu penyebab utama gagal panen atau matinya tanaman, bisa disebabkan oleh salahnya penggunaan media tanam. Tanpa media tanam yang baik, pertumbuhan bibit atau tanaman yang ditanam menjadi tidak optimal. Karena itu dalam berkebun, langkah utama yang harus diperhatikan adalah media tanam yang baik. Secara umum, ada empat syarat utama yang harus diperhatikan saat menyiapkan media tanam. Berikut ini 4 ciri media tanam yang baik untuk bercocok tanam: 1. Memiliki porositas dan lembab Ciri media tanam yang poros adalah jika dipegang akan gembur atau terurai dan terasa lembab, namun bukan basah. Media tanam yang poros mempunyai rongga kosong antarmaterialnya agar bisa ditembus air sehingga air tidak tergenang di dalam pot atau polibag. Namun, di sisi lain material penyusun media tanam harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan air dan mempertahankan kelembapannya. Dengan begitu akar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan sempurna. 2. Memiliki unsur hara makro dan mikro Syarat lain dari media tanam yang baik adalah memiliki unsur hara penting. Media tanam harus mengandung unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, baik unsur makro organisme maupun mikro organisme, seperti mikrorhiza, trichoderma, rhizobium dan lain-lain. Unsur hara tersebut sangat membantu menjaga keseimbangan biologis media tanam, yang mana akan menentukan produktivitas dan kesuburan tanaman yang akan dihasikan. 3. Mengandung 3 campuran penting Penggunaan tanah saja sebagai media tanam dianggap tidak efektif, karena tanah tidak mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Untuk menyempurnakan media tanam, kamu bisa mencampurkan sekam bakar, pupuk kandang dan juga kompos dengan perbandingan 1:1:1. Kemudian diaduk rata sebelum diletakkan dalam pot atau polybag. 4. Bebas dari hama dan penyakit Media tanam yang baik adalah media tanam yang bebas dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Untuk itu sebelum digunakan ada baiknya kamu mensterilkan media tanam terlebih dahulu sebelum digunakan. Sterilisasi dapat dilakukan secara fisik seperti pasteurisasi atau istilah umumnya dikukus dibakar, maupun secara kimia dengan menggunakan pestisida. Video terkait: 1. TanahDikenal sebagai media tanam paling umum, tanah mudah ditemui dan didapatkan hampir di seluruh daratan. Sebagai media tanam, tanah telah mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan rongga udara. Tanah / LowesBerkebun dengan tanah memanglah mudah, yang paling sering dijumpai adalah tanah yang dicampur dengan beragam jenis pupuk. Namun, yang penting diperhatikan adalah tingkat keasaman (pH) yang dikandungnya. Hal ini mempengaruhi pemilihan jenis tanaman yang dapat ditanam di tanah dengan tingkat keasaman tertentu. 2. HumusSalah satu media tanam yang cukup mudah ditemui di Indonesia, humus merupakan jenis tanah yang dikenal subur bagi pertumbuhan tanaman. Humus terbentuk dari pelapukkan bahan organik seperti daun-daun kering dan bahan pohon. Humus / Eco Farming DailyHumus biasanya berwarna lebih gelap dari tanah, memiliki tekstur yang lembut, dan cocok untuk dicampurkan dengan pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Menanam menggunakan humus dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. 3. Pupuk KandangBerasal 100% dari bahan organik, pupuk kandang sesuai namanya terbentuk dari kotoran hewan kandang. Beragam jenis pupuk kandang tersebar di Indonesia, namun yang tak awam adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing, sapi, dan kelinci. Pupuk Kandang / 8villagesPupuk kandang dapat digunakan ketika kotoran kandang telah menggumpal menjadi kering dan mengeras. Jika sudah mencapai tahap itu, pupuk bisa dihancurkan dan dicampur dengan media tanam lainnya. 4. Sekam PadiSekam padi berasal dari bagian kulit padi yang terbelah dan terlepas ketika proses penggilingan beras. Sekam padi biasanya berwarna kering, tekstur yang kasar dan ringan. Sekam Padi / WikipediaSekam padi mengandung berbagai unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman, seperti kadar air, karbohidrat, hidrogen, protein, serat kasar, dan lain-lain. Kandungan unsur yang dimiliki oleh sekam padi sangat cocok digunakan sebagai media tanam dan dapat dicampur dengan media tanam lain seperti tanah atau humus. 5. Sekam HitamSekam hitam berasal dari sekam padi yang dibakar. Fungsinya sama dengan sekam padi, namun kandungan tambahan yang dimilikinya seperti tingkat asam, fosfor dan karbon hitam membuatnya lebih kuat dan bernutrisi sebagai media tanam. Advertisement - Continue Reading Below Sekam Hitam / Pilar PertanianSekam hitam biasanya digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias dan penggunaannya dicampur dengan tanah. Sifatnya dapat meningkatkan porositas tanah sehingga tanah dapat lebih gembur dan bernutrisi. 6. Sabut KelapaPenggunaan sabut kelapa biasanya dijumpai sebagai bahan alternatif untuk media tanam organik. Sabut kelapa berasal dari buah kelapa tua yang berubah menjadi sabut dengan serat yang kuat. Sabut Kelapa / The HijauSabut kelapa unggul dalam penyerapan dan penyimpanan air, sehingga cocok untuk digunakan sebagai media tanam di daerah tropis yang cenderung panas. Namun, jika kandungan air terlalu banyak (misalnya terkena air hujan), sabut kelapa dapat mudah lapuk, sehingga baiknya sabut kelapa direndam dengan larutan fungisida sebagai pencegah pelapukan. 7. Serbuk KayuSerbuk kayu mungkin masih awam dijumpai sebagai media tanam utama. Namun siapa sangka material yang biasanya dianggap limbah ini ternyata merupakan bahan organik yang cocok digunakan sebagai media tanam. Serbuk Kayu / AbahtaniSecara alami, serbuk kayu diuraikan oleh mikroorganisme menjadi senyawa-senyawa sederhana yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Ketika dicampur dengan media tanam lain seperti tanah atau humus, serbuk kayu tidak mengeras, melainkan dapat melunakkan media tanam lain sehingga penyerapan air dan udara meningkat dan membuat media tanam menjadi subur. 8. Air (Hidroponik)Siapa sangka air dapat menjadi media tanam? Dengan pertimbangan dan teknologi dalam perkebunan, air dapat menjadi media tanam yang sekarang dikenal sebagai teknik hidroponik. Selain kandungan baik di dalam air, menanam menggunakan teknik hidroponik dapat menjadi solusi atas kurangnya lahan perkebunan. Air / Taman InspirasiPenggunaan teknik hidroponik kini marak digunakan dalam perkembangan tanaman sayur. Penanganan yang cukup mudah dalam teknik ini menjadi kegemaran para pemula. Air hanya perlu dicampur dengan larutan nutrisi setiap 4-6 minggu sekali, dan pastikan akar tanaman tidak sampai menguning. Memulai hobi berkebun dan memelihara tanaman hias memang menyenangkan, namun pengetahuan mendasar mengenai kebutuhan tanaman perlu diketahui sejak awal. Bagi Anda yang ingin memulai hobi baru, pastikan telah mengenal media tanam yang cocok bagi tanaman Anda sehingga tanaman Anda dapat tumbuh dengan subur dan sehat. Teks Oleh: Atsmara Tsaniya |