ILMUPEDIA – Arti Peribahasa Lapuk-lapuk Diganti, Usang-usang Dibarui
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Peribahasa adalah salah satu jenis aforisme, yakni suatu bentuk kebahasaan yang ringkas dan berisikan kebenaran umum
Peribahasa memiliki sejumlah ciri-ciri, diantaranya:
- Berbentuk kalimat atau penggalan kalimat
- Bersifat turun-temurun dan tetap
- Dapat digunakan sebagai nasihat, penghias ujaran, penguat ujaran dll.
- Mencakup beberapa jenis, seperti bidal, pepatah, ibarat dll.
Arti Peribahasa Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui
Adat atau peraturan yang tidak/kurang baik sebaiknya diganti.
Kesimpulan
Arti peribahasa lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui adalah adat atau peraturan yang tidak/kurang baik sebaiknya diganti.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Ulam mencari sambal
Artinya : Perempuan yang mencari laki-laki
Berlayar sampai ke pulau, berjalan sampai ke batas
Artinya : Segala usaha hendaklah diselesaikan sampai tercapai maksudnya
Titah dijunjung, perintah dijalankan
Artinya : Menuruti perintah pemimpin.
Berair rongkong
Artinya : Mendapat rezeki (keuntungan)
Bagai timun dendang, di luar merah, di dalam pahit
Artinya : Orang yang bermulut manis namun berhati busuk.
Gaya saja, rasanya wallah
Artinya : Rupanya saja yang elok, tetapi tingkah laku dan budi bahasanya buruk.
Makin murah, makin menawar
Artinya : Semakin diberi semakin banyak yang diminta.
Genting putus, biang menanti tembuk
Artinya : Perkara yang sudah putus (tidak boleh diubah lagi)
Bagai bunyi orang dikoyak harimau
Artinya : Berteriak dengan kuat/keras.
Hukum yang rata, adat yang datar
Artinya : Sesuatu yang sama baiknya.
Mahal dibeli, sukar dijual, atau mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta
Artinya : Sesuatu yang sukar akan diperoleh
Harimau tidak merendahkan dirinya untuk menangkap cicak sebagai mangsanya
Artinya : Orang besar yang tidak mau melakukan tindakan-tindakan yang dapat merendahkan derajatnya.
Seperti menating minyak penuh
Artinya :
- Diperlakukan dengan penuh kasih sayang (hati-hati dan sebagainya)
- Memperlakukan dengan sangat hati-hati (penuh kesayangan dan sebagainya)
Seperti kulit badak
Artinya :
- Keras dan kejam
- tidak berperasaan dan tidak tahu malu.
Seperti jana belum bersuami
Artinya : Perawan yang sudah ternoda.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Lapuk-lapuk Diganti, Usang-usang Dibarui”, semoga bermanfaat.
Arti Pribahasa Lapuk -lapuk Diganti , Usang-usang Dibaharui
by idpelago
Membahas semua hal seputar dunia sastra, pribahasa, kosa kata
Perihal sesuatu yang selalu dipakai dan dirawat
Pranala (link): //www.maknaa.com/peribahasa/lapuk-lapuk-diganti-usang-usang-dibarui
Halaman ini menjelaskan Arti Kata Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui menurut Kamus Peribahasa.
Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui terdiri dari 6 kata. Kata tersebut mempunyai 20 kata terkait yakni sebagai berikut:
Adat diisi, janji dilabuh | Peraturan harus dilaksanakan, kesepakatan harus dijalankan. |
Adat lama pusaka usang | Adat-istiadat/kebiasaan tak pernah berubah. |
Adat pulau limburan pasang | Adat hidup ialah saling membantu; yang kaya membantu yang miskin, yang berilmu membantu yang bodoh, dan yang berkuasa melindungi yang lemah. |
Adat yang kawi, syarak yang lazim | Adat-istiadat (kebiasaan) merupakan undang-undang yang berlaku dalam pergaulan, dan norma agama merupakan undang-undang yang berjalan seiring dengan adat yang berlaku. (kawi = kuat/sakti) |
Adat yang menurun, syarak yang mendaki | Adat dapat menuju kerendahan dan tidak sanggup menghadapi pergolakan massa, tetapi syarak selalu menuju ketinggian dan dapat mengatasi segala gerakan yang menentangnya. |
Adat diisi, lembaga dituang | Melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan. |
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung | Segala perbuatan ada adat dan peraturannya masing-masing. (betung = sejenis buluh besar) |
Adat teluk timbunan kapal, adat muara puputan ikan | Segala sesuatu harus diletakan dengan tepat, baik itu masalah sosial maupun individu, serta harus tahu dimana tempat untuk bertanya. |
Baik berjagung-jagung, sementara padi belum masak | Selama belum ada yang lebih baik, maka yang kurang baik pun dipakai dulu. |
Baik membawa resmi ayam betina, supaya tidak ada bencana | Lebih baik merendah daripada sombong, supaya selamat dalam hidup. (resmi = sifat) |
Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan | Semua orang mempunyai tempat dan rezekinya sendiri-sendiri. |
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah | Setiap perilaku haruslah mengacu pada aturan dan kaidah agama. |
Adat dipakai baru, pusaka dipakai usang | Ilmu akan berguna selama-lamanya, sedangkan harta duniawi akan musnah dimakan waktu. |
Adat gunung tempatan kabut | Segala permasalahan harus dicari sumbernya. |
Adat hidup sandar-menyandar | Setiap orang memiliki kewajiban untuk saling topang-menopang di setiap permasalahan yang dialami. |
Adat hidup tolong menolong, syariat palu-memalu | Semua orang saling membutuhkan satu sama lain. |
Adat juara kalah-menang, adat saudagar laba-rugi | Setiap wilayah memiliki ciri khasnya masing-masing. |
Adat lurah timbunan sarap | Orang yang memiliki pangkat tinggi biasanya dipenuhi dengan banyak pikiran dan masalah. |
Adat muda menanggung rasa | Ada saatnya seseorang akan mengerti arti kehidupan setelah melewati berbagai macam peristiwa hidup. |
Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam | Sebagai orang yang masih muda harus belajar menahan emosi, sebagai orang yang sudah tua harus memberikan kesempatan bagi yang lebih muda. |
Indeks Kamus Peribahasa
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Baca juga :
Adat menyabung, adat gelanggang
Peraturan
Aib dibalas dengan aib
Membalas sesuatu dengan hal yang sama atau seimbang
Akal seperti kancil beranak
Sangat cerdik dan licin sekali
Alang berdawat biar hitam
Mengerjakan sesuatu jangan tanggung-tanggung
Berikut ini adalah terjemahan arti peribahasa Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui dalam kamus Peribahasa Indonesia
Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibaruiAdat atau peraturan yang tidak/kurang baik sebaiknya diganti.Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui terdiri dari 4 kata, yaitu Lapuk-lapuk, diganti,, usang-usang dan dibarui
Demikianlah penjelasan arti peribahasa "Lapuk-lapuk diganti, usang-usang dibarui" dalam kamus Peribahasa Indonesia.
Kamus Peribahasa Indonesia ini merupakan kamus online yang dapat Anda gunakan secara gratis melalui website kamuslengkap.com. Kamus ini disusun berdasarkan abjad dari A sampai Z yang memuat ribuan kata di dalamnya. Selain kamus Peribahasa Indonesia, Anda juga dapat menemukan kamus lainnya. Gunakan menu di atas halaman ini untuk mengakses kamus-kamus tersebut. Pencarian kata dapat dilakukan menggunakan form pencarian.