Kerajaan di Maluku yang menyambut baik kedatangan Spanyol adalah kerajaan

Kerajaan di Maluku yang menyambut baik kedatangan Spanyol adalah kerajaan

Kerajaan di Maluku yang menyambut baik kedatangan Spanyol adalah kerajaan
Lihat Foto

National Maritime Museum

Ilustrasi kedatangan bangsa Spanyol di Indonesia.

KOMPAS.com - Bangsa Spanyol pertama kali mendarat di nusantara pada 1521, tepatnya di Maluku.

Sejak saat itu, rakyat Ternate tercatat pernah dua kali melakukan perlawanan terhadap bangsa Spanyol.

Perlawanan tersebut terjadi pada awal abad ke-16 dan menjelang akhir abad ke-16.

Latar belakang perlawanan rakyat Ternate terhadap Spanyol berhubungan dengan monopoli perdagangan.

Ternate-Portugis melawan Tidore-Spanyol

Portugis tiba di Maluku pada 1512 dan menjadi bangsa Barat yang pertama kali datang di nusantara.

Kala itu, kedatangannya disambut baik oleh penguasa Ternate, yang tengah berseteru dengan Kesultanan Tidore.

Bahkan Sultan Ternate berjanji akan menyediakan cengkih bagi Portugis, apabila mau membantu melawan Tidore.

Ketika Ternate dan Portugis tengah merintis hubungan dagang, ekspedisi bangsa Spanyol mendarat di Maluku dan membuat persekutuan dengan Tidore.

Akibat kehadiran kedua kekuasaan Barat ini di Maluku, dualisme antara Ternate dan Tidore pun semakin meningkat tajam hingga berujung pada peperangan.

Setelah terlibat perang selama beberapa tahun, kubu Ternate ternyata lebih unggul. Perseteruan antara empat pihak tersebut baru dapat diakhiri pada 1529, setelah ditandatanganinya Perjanjian Saragosa.

Kerajaan di Maluku yang menyambut baik kedatangan Spanyol adalah kerajaan

Kerajaan di Maluku yang menyambut baik kedatangan Spanyol adalah kerajaan
Lihat Foto

Colonial Voyage

Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.

KOMPAS.com - Setelah kedatangan Portugis dan sebelum kedatangan Belanda, Indonesia juga pernah didatangi bangsa Spanyol.

Spanyol tak sempat menguasai kerajaan-kerajaan Nusantara. Di Indonesia, Spanyol hanya sempat bersaing dengan Portugis di Maluku.

Bahkan, Spanyol sebenarnya telah berlayar lebih dulu dibanding Portugis. Namun pelayar Spanyol yang termahsyur, Christopher Columbus, tidak berhasil menemukan 'Kepulauan rempah-rempah'.

Columbus hanya sampai ke benua Amerika. Meski sebuah keberhasilan besar, Spanyol belum berhasil menemukan kepulauan rempah-rempah yang dimaksud.

Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Lihat Foto The Mariners Museum Collection Sebuah lukisan wajah Ferdinand Magellan yang dibuat pada abad ke-16. Tak diketahui pembuat lukisan ini. Magellan memimpin ekspedisi

Maka Spanyol kembali menggelar ekspedisi di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinand Magellan dengan kapten kapal Sebastian del Cano.

Dikutip dari Sejarah Indonesia: Masuknya Islam Hingga Kolonialisme (2020), pada 7 April 1521, Magellan dan awaknya tiba di Pulau Cebu, Filipina.

Ia diterima baik oleh Raja Cebu, sebab saat itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan.

Namun Magellan terbunuh oleh Mactan di Filipina sehingga ekspedisi dilanjutkan del Cano.

Di bawah kepemimpinan del Cano, rombongan Spanyol akhirnya tiba di Tidore.

Kerajaan Tidore menyambut baik kedatangan Spanyol. Mereka menjadikan Spanyol sebagai sekutu.

Ketika Portugis tiba di Kepulauan Maluku tahun 1512, dua kerajaan Islam terbesar di kawasan itu, yakni Kesultanan Ternate dan Tidore, sedang berseteru. Kesempatan inilah yang kemudian dimanfaatkan Portugis untuk keuntungannya. Baik Ternate maupun Tidore sebenarnya sama-sama mengajak Portugis untuk bekerjasama. Kedatangan Spanyol pada tahun yang sama di Maluku membuat Portugis harus segera menentukan pilihan. Portugis menyadari bahwa mereka wajib memperkuat posisi di kepulauan rempah-rempah itu

Akhirnya, Portugis memilih bersekutu dengan Ternate. Pilihan Portugis kepada Ternate didasari iming-iming. Kala itu, penguasa Ternate Sultan Bayanullah, menjanjikan monopoli perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh. Sang raja juga mengizinkan Portugis membangun pos atau kantor di wilayah Ternate. Spanyol yang datang belakangan memilih berdiri di pihak Tidore untuk menghadapi Ternate dan Portugis

Setelah sekian lama terlibat perang, Ternate dengan bantuan Portugis ternyata lebih unggul ketimbang koalisi Tidore dan Spanyol. Perseteruan antara dua bangsa Eropa itu diakhiri dengan Perjanjian Zaragoza pada 22 April 1529.

Dengan demikian, Ternate menyambut baik kedatangan Portugis dengan tujuan kerjasama yang saling menguntungkan

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

wali Songo menggunakan ayat yunus ayat 99 sebagai prinsip dasarnya, prinsip dasarnya adalah​

sejarah berdirinya asean lengkap dengan orang orang yang mentanda tangani piagam​

perhatikan daftar barang tambang berikut ini! 1) Gas Alam 2) Batu Bara 3) Minyak Bumi (4) Timah (5) Emas Berdasarkan daftar di atas, barang tambang ya … ng merupakan komoditas penghasil devisa terbesar di Negara Brunei dan Indonesia ditunjukka nomor .... A. (1) dan (3) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (4) dan (5)​

Letak astronomis Indonesia ?halo gaiss​

nama benda depannya u​

sebutkan aspek persamaan dan perbedaan dari Indonesia dan Agama!​

Analisalah apa yang dimaksud dengan pernyataan “ semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain”???!? … !​

apa syarat permukaan bumi disebut sebagai ruang geografis​

sebutkan bab-bab 'Sejarah' IPS semester 1 dan 2 kelas 10!​

Qzaman logam dibagi menjadi tiga zaman yaitu​