Kenapa jari jari tangan sakit saat hamil?

Hal tersebut tentu akan mengganggu aktivitas. Bahkan, Anda mungkin akan kesulitan mengambil benda-benda kecil dengan tangan atau sekadar mengancingkan pakaian dan membuka toples.

Adapun hal-hal yang dapat memperburuk gejala yang Anda alami, seperti.

  • Sering mengulangi gerakan tangan yang sama.
  • Menjaga tangan di posisi yang sama dalam waktu yang lama.
  • Menopang berat badan dengan lengan yang diluruskan.

Oleh karena itu, sebelum kondisi menjadi semakin parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan secepatnya.

Kapan tangan kebas saat hamil terjadi?

Mengutip Baby Center, tangan kebas akibat carpel tunnel syndrome saat hamil biasanya terjadi pada trimester kedua atau trimester ketiga.

Jika Anda mengalami kondisi ini pada kehamilan pertama, maka kemungkinan Anda akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya.

Kendati begitu, Anda tidak perlu khawatir karena biasanya tangan kebas saat hamil akan menghilang setelah bayi Anda lahir atau ketika pembengkakan pada tubuh berkurang.

Namun, bagi beberapa ibu, gejalanya bisa bertahan hingga satu tahun setelah kelahiran.

Selain itu, Anda lebih mungkin untuk mengembangkan CTS jika memiliki orang tua atau keluarga yang pernah mengalaminya juga, termasuk bila Anda pernah mengalami cedera pergelangan tangan sebelumnya.

Cara mengatasi tangan kebas saat hamil akibat CTS

Kenapa jari jari tangan sakit saat hamil?

Belum diketahui ada strategi yang terbukti mampu mencegah penyebab CTS saat ibu hamil.

Namun, untuk meredakan ketidaknyamanan, cobalah mengidentifikasi aktivitas apa yang cenderung menyebabkan atau memperburuk carpel tunnel syndrome (CTS) saat hamil.

Pastikan Anda telah membatasi aktivitasi terutama yang membutuhkan peran pergelangan tangan dalam waktu yang lama.

Selain, ada sejumlah cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi tangan kebas saat hamil, di antaranya.

1. Menggunakan belat

Mengenakan belat pergelangan tangan di malam hari untuk membantu meringankan gejala tangan sakit saat hamil.

Dilansir dari New Parent Support, belat akan membantu menjaga pergelangan tangan Anda dalam posisi yang baik dan mengurangi tekanan pada saraf.

Dokter mungkin akan menyarankan memakai belat saat tidur atau di malam hari secara rutin, setidaknya selama empat minggu. Hal itu dilakukan supaya dapat mengurangi rasa kebas pada tangan saat hamil.

2. Kurangi asupan natrium

Jika Anda ingin mengurangi pembengkakan di tubuh yang membuat tangan terasa kebas, hal pertama yang harus dimulai adalah dengan mengurangi asupan garam.

Natrium dapat dengan cepat diserap oleh sel, dan mampu menarik air ke dalamnya sehingga menyebabkan retensi air.

Oleh karena itu, kurangi jumlah garam yang Anda makan. Anda dapat memperbanyak minum air saat hamil guna meredakan gejala CTS.

J: Rasa kebas, kaku, pegal-pegal, kesemutan dan sebagainya yang Anda rasakan di jari-jari tangan , kaki atau pinggang, disebabkan oleh karena adanya penimbunan cairan tubuh yang agak berlebihan.

Pada triwulan ke dua dan ke tiga, hal tersebut akan lebih dirasakan. Apalagi bila Anda mengkonsumsi makanan yang asin-asin atau makanan yang banyak mengandung garam (Na Cl). Unsur natrium dalam makanan akan lebih banyak menahan air di dalam tubuh. Manifestasi dari penimbunan cairan ini bisa berupa odema (bengkak) di kaki, tangan atau muka.

Bila disertai dengan adanya hipertensi (tekanan darah tinggi) dan adanya protein dalam urine (proteinuria), maka hal ini merupakan gejala dari pre-eklampsia. Kelainan atau penyakit pre-eklampsia ini akan membahayakan Anda maupun bayi dalam kandungan Anda.

Belum pernah mendengar istilah carpal tunnel syndrome? Meski jarang terdengar, kondisi ini ternyata sangat umum terjadi pada ibu hamil, lho! Carpal tunnel syndrome adalah rasa sakit pada tangan dan lengan akibat terganggunya saraf tengah, karena tekanan pada bagian pergelangan tangan.

 

Kehamilan bisa membuat Mums lebih mudah terkena sindrom ini. Pasalnya saat hamil, semua cairan yang berada dalam tubuh Mums bisa menimbulkan tekanan pada saraf. Agar lebih paham, berikut penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil dapat Berakibat Kematian?

 

Apa Gejala Carpal Tunnel?

Gejala carpal tunnel baik ketika hamil maupun tidak hamil sama saja. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi mati rasa, nyeri, dan melemahnya otot jari, tangan, atau lengan. Kondisi ini sangat umum terjadi pada ibu hamil dan orang-orang yang sering melakukan gerakan tangan tertentu secara berulang-ulang, contohnya orang yang sering menggunakan komputer.

 

Di saat kehamilan, gejala carpal tunnel cenderung suka datang dan pergi. Selain itu, biasanya gejalanya akan terasa lebih parah di malam hari. Terkadang, gejalanya bisa menjalar ke lengan bawah dan atas. Pada kasus yang lebih parah atau kronis, tangan Mums bisa terasa lemah atau lemas.

 

Sindrom carpal tunnel di saat kehamilan bisa menyerang kapan saja. Namun pada umumnya, penyakit ini mulai menyerang atau menjadi lebih parah ketika kehamilan sudah memasuki trimester kedua. Sindrom carpal tunnel biasanya menyerang kedua tangan.

Baca juga: Waspada Anemia Pada Ibu Hamil

 

Apa Penyebab Carpal Tunnel Saat Hamil?

Pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam tubuh adalah penyebab utama dari sindrom carpal tunnel. Kondisi tersebut sangat umum pada kehamilan. Biasanya, pengumpulan cairan yang berlebihan ini terjadi ketika kehamilan memasuki bulan ke-4. Hal ini juga yang menyebabkan gejala carpal tunnel cenderung menjadi lebih parah ketika kehamilan memasuki trimester kedua.

 

Pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam tubuh menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan tekanan pada saluran carpal. Saluran tersebut terletak pada pergelangan tangan dan merupakan saluran sempit, yang berbentuk 8 buah tulang carpal dan satu buah ligamen transversa yang tebal.

 

Tekanan yang semakin meningkat pada saluran yang sempit dan tidak fleksibel tersebut mengompres saraf tengah yang mengalir di dalamnya. Saraf tengah berperan dalam memberi sensasi pada kelima jari. Hal tersebut menyebabkan gejala-gejala nyeri pada saluran carpal yang bisa Mums rasakan di jari-jari.

Baca juga: Ibu Hamil, Waspada Infeksi TORCH

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk mengatasi gejala-gejalanya, Mums perlu mengidentifikasi aktivitas apa yang cenderung terus memicu rasa sakit akibat sindrom carpal tunnel. Jika sudah diidentifikasi, maka batasi aktivitas tersebut selama kehamilan. Melakukan yoga juga bisa meningkatkan kekuatan tangan dan meredakan gejala-gejala sindrom carpal tunnel.

 

Kalau Mums bekerja menggunakan komputer, gunakan mouse atau keyboard ergonomic. Jika sudah pegal, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan tangan dan lengan. Kalau gejala sindrom carpal tunnel tetap ada meski Mums sudah melahirkan, atau jika gejala yang dirasakan sangat parah, maka segera periksakan ke dokter. Kalau dengan menggunakan splint tidak juga bisa meredakan gejalanya, dokter akan melakukan alternatif lain. Biasanya, alternatif yang disarankan adalah suntik kortison, terapi ultrasound, atau terapi fisik. Pada beberapa kasus yang sangat parah, operasi kecil akan dilakukan untuk meredakan tekanan pada saraf tengah. (UH/OCH)