Kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet

Sifat fisika merupakan sifat yang diamati tanpa mengubah ciri-ciri dan komposisi suatu zat. Sifat fisika ini tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru. Setiap zat memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan zat lain. Perbedaan sifat zat tersebut disebabkan oleh perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun zat tersebut. Agar dapat membedakan zat penyusun suatu benda atau bahan, maka dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu zat. Sifat suatu zat dapat dikelompokkan menjadi sifat fisika dan kimia.

Dan berikut ini ada beberapa sifat-sifat fisika yang perlu diketahui.

1. Kerapatan (Densitas/massa jenis). Kerapatan adalah massa zat dalam satuan volume tertentu. Satun kerapatan adalah kg/m3 atau g/ml. Misalnya saja udara yang memiliki kerapatan 1,205 kg/m3. 2. Kekerasan. Kekerasan merupakan ukuran untuk menentukan keras atau lunaknya suatu zat. Kekerasan diukur dengan skala mohs dengan menggunakan alat yang disebut sklerometer. Semakin besar skala mohs suatu zat, semakin keras pula zat tersebut. 3. Elastisitas.

Kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet

Elastisitas ini contohnya adalah seperti skok atau shock absorber dan karet gelang. Elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk mempertahankan diri ketika terkena tarikan atau dorongan (gaya) dan mampu untuk kembali ke ukuran serta bentuk awal ketika gaya tersebut dihilangkan. 4. Daya Hantar. Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas atau listrik. Dapat dibedakan menjadi konduktor, isolator dan semikonduktor. Bahan semikonduktor adalah bahan yang jika berada pada suhu rendah, bersifat isolator dan pada suhu tinggi bersifat konduktor. Contohnya silikon dan germanium. 5. Kemagnetan. Kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet disebut dengan sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan dibedakan menjadi tiga macam:

Kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet

- Feromagnetik - ditarik kuat. - Paramagnetik - ditarik lemah. - Diamagnetik - tidak ditarik magnet. 6. Viskositas (kekentalan). Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida(zat cair dan gas) yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar nilainya semakin sulit. 7. Titik Didih. Titik didih adalah suhu zat cair mulai berubah menjadi uap pada tekanan tertentu. Zat cair dapat berubah menjadi uap karena tekanan uap lebih besar dari tekanan luar yang menahan zat cair. 8. Titik Beku.

Kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet

Titik beku merupakan suhu pada tekanan tertentu saat zat cair mulai berubah menjadi padat ketika suhu suatu zat diturunkan. Misal saja air menjadi es batu. 9. Titik Leleh.

Titik leleh adalah suhu pada tekanan tertentu saat zat padat mulai berubah menjadi cair. Misalnya saja barang yang terbuat dari aluminium yang dibuat masak di rumah.

Setiap zat memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan zat lain. Perbedaan sifat zat tersebut disebabkan oleh perbedaan jumlah dan jenis atom penyusun suatu zat. Perbedaan sifat zat juga dapat disebabkan oleh perbedaan ikatan atau perbedaan struktur (sususnan) atom atau molekul – molekul penyusunnya. Sifat suat zat dapat dikelompokkan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.

1. Sifat Fisika

Sifat fisika merupakan sifat yang dapat diamati tanpa mengubah ciri-ciri dan komposisi suatu zat. Sifat fisika tidak berkaitan dengan pembentukan zat baru. Beberapa contoh sifat fisika sebagai beriku:

a. Kerapatan (Densitas/Massa Jenis)

Kerapatan adalah massa zat dalam satuan volume tertentu. Satuan kerapatan adalah kg/m3 atau g/ml. misalnya udara memiliki kerapatan 1,205 kg/m3 sedangkan gas asetilena atau gas karbid 1,092 kg/m3.

b. Kekerasan

Kekerasan merupakan ukuran untuk menentukan keras atau lunaknya suatu zat. Kekerasan diukur dengan skala Mohs,  menggunakan alat yang disebut sclerometer. Semakin besar skala Mohs suatu zat, semakin keras pula zat tersebut.

c. Elastisitas

Elastisitas merupakan kemampuan suatn benda untuk mempertahankan diri Ketika terkena tarikan atau dorongan (gaya) dan mampu untuk Kembali ke ukuran serta bentuk awal Ketika gaya tersebut dihilangkan. Setiap zat memiliki elastisitas tertentu. Zat seperti es batu, kayu, dan gelas memiliki elastisitas yang rendah. Oleh karena itu, zat tersebut akan mengalami kerusakan bentuk Ketika diberi gaya yang besar. Karet memiliki elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan elastisitas es batu, kayu, dan gelas. Pada karet, elastisitas disebabkan karena terulurnya rantai polimer Ketika diberi gaya. Rantai polimer karet akan Kembali pada posisi dan ukuran semula Ketika gaya dihilangkan.

d. Daya Hantar

Daya hantar adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas atau listrik. Berdasarkan sifat ini, benda dapat dikelompokkan menjadi konduktor, isolator, dan semikonduktor. Bahan yang digunakan sebagai konduktor adalah bahan yang terbuat dari zat yang mampu menghantarkan elektron dengan mudah, misalnya besi, tembaga, emas, dan perak. Sebaliknya, zat yang memiliki kemampuan rendah dalam menghantarkan elektron, seperti plastik dan kayu digunakan sebagai bahan isolator. Bahan semikonduktor adalah bahan yang jika berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, dan pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor, contohnya silicon dan germanium.

e. Kemagnetan

Sifat kemagnetan adalah kemampuan suatu zat untuk dapat dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat kemagnetan dibedakan mejadi tiga, yaitu feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet digolongkan pada kelompok feromagnetik, misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang ditarik lemak oleh magnet digolongkan pada kelompok paramagnetik, misalnya magnesium, molybdenum, dan litium. Benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet termasuk kelompok diamagnetik, misalnya perak, emas, tembaga, dan bismuth.

f. Viskositas

Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida (zat cair dan gas) yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka semakin sulit suatu fluida mengalir dan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Contoh fluida yang memiliki viskositas tinggi adalah madu dan oli. Air merupakan contoh zat yang memiliki viskositas rendah.

g. Titik Didih

Titik didih adalah suhu saat zat cair berubah menjadi uap pada tekanan tertentu. Zat cair dapat berubah menjadi uap karena tekana uap lebih besar daripada tekanan yang menahan zat cair. Misalnya air, pada suhu 1000C akan berubah menjadi uap. Ini berarti air memiliki titik didih sebesar 1000C.

h. Titik Beku

Titik beku merupakan suhu pada tekanan tertentu saat zat cair mulai berubah menjadi padat Ketika suhu suatu zat diturunkan. Misalnya air pada suhu 270C pada tekanan 1 atmosfer (atm) berwujud car, tetapi saat suhu air diturunkan menjadi 00C, air akan berubah wujud menjadi padat. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa titik beku air adalah 00C.

i. Titik Leleh

Titik leleh adalah suhu pada tekanan tertentu saat zat padat mulai berubah menjadi cair. Contoh, alat masak dibuat dari aluminium. Pemilihan aluminium sebagai bahan pembuatan alat untuk memasak dikarenak aluminium memiliki titik leleh yang tinggi dibanding dengan plastik. Selain memiliki titik yang tinggi, aluminium juga memiliki stabilitas yang tinggi terhadap panas, ringan, tidak reaktif, dan tidak mudah berkarat.

Contoh perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari:

  • gula dilarutkan dalam air (gula berubah dari padat menjadi cair)
  • es mencair
  • air menguap ketika dipanaskan
  • lilin meleleh ketika dipanaskan
  • peleburan logam
  • alkohol menguap
  • pembuatan nitrogen cair
  • kayu digergaji sehingga terbentuk serbuk kayu
  • kabur barus menyublim
  • terbentuknya embun di pagi hari

2. Sifat Kimia

Sifat kimia adalah sifat yang tampak pada suatu zat Ketika zat tersebut mengalami perubahan atau reaksi menjadi zat lain. Sifat kimia menunjukkan mekanisme suatu zat berubh atau bereaksi menjadi zat lain. Beberapa sifat kimia suatu zat adalah sebagai berikut:

a. Kestabilan

Kestabilan adalah kemampuan suatu zat untuk mempertahankan diri dari perubahan atau dekomposisi suatu zat untuk mempertahankan diri dari perubahan atau dekomposisi di lingkingan alamiahnya atau Ketika terkena udara, panas, cahaya, tekanan, kondisi alami lain, atau akibat adanya reaksi alami yang dapat terjadi pada zat tersebut. Kestabilan juga didefinisikan sebagai mudah tidaknya suatu zat atau bahan rusak.

b. Kereaktifan

Reaktifitas merupakan ukuran yang menunjukkan mudah tidaknya suatu zat untuk berekasi dengan zat lain. Contoh karbid. Karbid adalah suatu senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbid memiliki wujud padat seperti batu berwarna keabu-abuan dan biasa digunakan untuk mempercepat pematangan buah.

c. Korosifitas

Korosif adalah sifat suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Contoh; cairan pembersih lantai untuk menghilangkan noda dengan mudah. Komposisi cairan pembersih lantai diantaranya adalah asam klorida (HCl). Senyawa ini mampu mengikis kotoran, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, jaringan manusia, bahkan mampu mengikis logam dan membuat logam cepat berkarat.

Contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari:

  • fermentasi singkong menjadi tape
  • pembuatan tempe dari bahan kedelai
  • kertas dibakar (proses pembakaran)
  • petasan yang meledak karena dibakar
  • makanan menjadi basi
  • terbentuknya karat pada besi
  • sampah organik yang berubah menjadi kompos
  • pembusukan pada buah-buahan
  • susu yang berubah menjadi masam dan berbau tidak sedap jika dibiarkan di udara terbuka
  • fermentasi susu menjadi yogurt