Kelompok organisme yang dapat membantu dalam pembuatan yogurt berasal dari kingdom

Yogurt dibuat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan, satu dari keluargalactobacillusyang berbentuk batang (Lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari keluargastreptococcusyang berbentuk bulat (Streptococcus thermophilus). Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang penting peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus,Lactobacillus bulgaricus dan S. thermophilusmampu menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri lain. Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak tahan asam tak mampu bertahan di lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri lain yang memang seharusnya melimpah dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga mikroflora dalam usus didorong mendekati keadaan seimbang yang normal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri dalam yogurt dan susu fermentasi ulain memberi ekstra manfaat bagi tubuh. Bakteri yogurt membutuhkan kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang tepat. Umumnya bakteri tumbuh baik pada keadaan hangat. Bakteri yogurtS. thermophilusdanL. bulgaricuspaling cepat tumbuh di sekitar suhu 40– 44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan berkembang biak lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan bakteri yogurt semula.
Adapun tahap – tahap pembuatan yogurt adalah seperti berikut ini :

  1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya proteinnya tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan selama 1 jam. Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya adalah 70 – 75 °C . Jika hal ini yang dilakukan, maka pemanasan dilakukan sebanyak dua kali.
  2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya 37- 45 °C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
  3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan bakteri ke dalam susu tersebut sejumlah 50 – 60 ml/liter susu. Penambahan bakteri dilakukan dengan teknik aseptic (di dekat api).
  4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40 °C), dalam keadaan tertutup rapat selama 3 hari.
  5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan bagian yang padat/ gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan ini diusahakan dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai stater berikutnya) terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah yang siap dikonsumsi (yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri Lactobacillus sp yang dapat digunakan untuk menginokulasi susu yang segar.
  6. Supaya yogurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah – buahan yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es, dapat pula dicampur dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice (minuman segar).

Sebagian besar senyawa alam terdegradasi oleh beberapa jenis mikroba dan bahkan banyak senyawa buatan manusia juga diserang oleh bakteri. Terjadi dalam lingkungan tanpa oksigen (atau kondisi untuk reaksi redoks yang cocok), degradasi ini mengakibatkan terjadinya fermentasi.

Meskipun banyak metode yang menggunakan bakteri untuk melakukan fermentasi terhadap senyawa organik, tetapi pada dasarnya yang terjadi pada semua fermentasi adalah NAD+ hampir selalu direduksi menjadi NADH.

Metabolisme yang melibatkan oksidasi substrat, elektron dari molekul organik akan paling sering diberikan ke NAD. (Hal ini berlaku baik dalam fermentasi dan respirasi).

Fermentasi menghasilkan banyak NADH. Akumulasi NADH menyebabkan masalah pad areaksi anaerob. NADH yang terlalu banyak akan mencegah oksidasi lebih lanjut dari substrat karena kurangnya + NAD untuk menerima elektron. Dalam jalur fermentasi banyak, langkah-langkah setelah produksi energi dilakukan sebagian untuk menyingkirkan NADH tersebut. Piruvat sebagai perantara penting Banyak reaksi yang pada akhirnya menghasilkan piruvat. Piruvat adalah perantara yang berharga karena dapat digunakan untuk sintesis sel dan enzim yang berbeda dapat bertindak di atasnya. Ini memberikan fleksibilitas mikroba.

Energi berasal dari Substrat-Tingkat Fosforilasi (SLP) Substrat diubah menjadi senyawa terfosforilasi dan dalam reaksi selanjutnya fosfat energi tinggi ditransfer ke ATP.

Fermentasi dapat melibatkan setiap molekul yang dapat mengalami oksidasi. Substrat umum termasuk gula (seperti glukosa) dan asam amino. Produk khas tergantung pada substrat tetapi bisa termasuk asam-asam organik (asam laktat, asam asetat), alkohol (etanol, metanol, butanol), keton (aseton) dan gas (H2 dan CO2)

Preparasi Pembuatan Yoghurt

Selain dibuat dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu, tergantung kepada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Sebagai contoh, yoghurt dapat dibuat dari kacang kedelai, yang sangat populer dengan sebutan “soyghurt”. Yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa, yaitu yang disebut dengan “miyoghurt”.

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteriLactobacillus bulgaricusdanStreptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa.Lactobacillus bulgaricuslebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkanStreptococcus thermophiluslebih berperan pada pembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt yang baik mempunyai total asam laktat sekitar 0,85-0,95%. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yoghurt adalah sekitar 4,5.

Langkah-langkah dalam pembuatan yogurt dapat diterangkan dari yang paling mudah dan sederhana hingga yang menyerupai produk komersial. Cara yang paling sederhana untuk pembuatan yogurt, bahan yang diperlukan hanyalah susu dan bibit yogurt, serta peralatan dapur sederhana seperti panci dan sendok. Segala macam jenis susu dapat digunakan untuk pembuatan yogurt, mulai dari susu sapi dan kambing, kuda dan unta, susu nabati dari kedelai, kecipir, almond, kacang tanah, santan, dan sebagainya. Variasi susu yang digunakan dapat berupa susu segar, susu cair dalam botol/karton, susu krim, susu skim, atau susu bubuk yang telah dicampur kembali dengan air. Meski demikian, sebaiknya tidak menggunakan susu kental manis karena terlalu banyak mengandung gula. Juga perlu diperhatikan bahwa ada produk susu cair dan bubuk yang mengandung pengawet, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yogurt. Jenis susu seperti demikian tidak dapat dijadikan yogurt.

Secara prinsip cara pembuatan yogurt dari susu nabati seperti susu kedelai sama saja seperti pembuatan yogurt lain, yaitu dengan menambahkan sejumlah bibit yogurt pada susu. Hanya saja, karena yogurt kedelai yang sudah jadi lebih sukar diperoleh, untuk pembuatan pertama terpaksa digunakan bibit yogurt dari susu sapi. Yogurt kedelai sedikit lebih encer daripada yogurt susu sapi. Pembuatan yogurt memerlukan suhu fermentasi yang kurang lebih konstan.Karena suhu ruangan tempat menyimpan yogurt lebih dingin (25°C) dibandingkan suhu fermentasi yang seharusnya (40–44°C), maka susu akan menjadi dingin. Suhu konstan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti alat pembuat yogurt listrik, menggunakan bola lampu dan kotak kardus atau menggunakan baskom dan air hangat. Cara yang paling praktis adalah yang pertama, karena di dalam alat tersebut terdapat pengukur suhu dan pemanas otomatis untuk menjaga suhu.

EDIZAL – Pusat Penyuluhan Pertanian

Bacaan : Tri Eko S, Manik Eirry S. Produk Olahan Susu, Penerbit Penebar Sawadaya – Wisma Hijau Depok, 2009.

Pahamifren, kamu pasti sudah tahu kan kalau di sekitar kita terdapat banyak bakteri. Nggak selalu bersifat negatif karena membawa penyakit, ternyata peran bakteri dalam kehidupan manusia cukup banyak lho. Contohnya dalam proses pembuatan makanan dan obat-obatan.

Nah, pada materi Biologi Kelas 10 kali ini, Mipi akan mengajak kamu untuk mengulas tentang Pengertian Monera dan Peran Bakteri Dalam Kehidupan Manusia. Simak artikel ini sampai selesai ya!

Pengertian Monera

Sebelum lebih jauh, mari kita membahas tentang pengertian kingdom monera. Sebenarnya, istilah monera berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Moneres” yang berarti tunggal. Maka dari itu, kingdom monera bisa disebut sebagai kelompok makhluk hidup yang terdiri atas makhluk hidup bersel satu (tunggal) atau uniseluler.

Makhluk hidup yang masuk dalam kingdom ini juga termasuk prokariotik, yaitu tidak memiliki membran atau inti sel. Umumnya, organisme dalam kingdom monera dapat menempati berbagai habitat, termasuk habitat ekstrem yang tidak bisa dihuni organisme lain.

Selain itu, kingdom monera juga termasuk kingdom yang jumlah organismenya terbanyak di muka bumi ini. Saking banyaknya jumlah kingdom monera, pada tahun 1990, Carl Woese akhirnya membagi klasifikasi monera menjadi dua subkingdom, yaitu archaebacteria dan eubacteria. Pembagian keduanya berdasarkan struktur dinding sel, membran plasma, cara gerak, dan materi genetiknya.

Ciri-Ciri Kingdom Monera

Setelah mengetahui pengertian monera, ada baiknya kamu memahami tentang ciri-ciri kingdom monera. Berikut merupakan ciri-cirinya, antara lain:

Bentuk Sel Bervariasi

Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi. Ada yang berbentuk batang (basil), bulat (coccus), atau spiral.

Memiliki Sel Prokariotik

Sebagian besar anggota monera termasuk organisme prokariotik, yaitu organisme yang  memiliki inti sel dan organel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel.

Dinding Sel terdiri dari Peptidoglikan

Dinding sel peptidoglikan merupakan salah satu bentuk dinding sel yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer.

Memiliki Bahan Genetik Nukleoid

Organisme pada kingdom monera memiliki nukleoid, yaitu bahan genetik dalam sitoplasma berupa DNA yang tidak terbungkus atau tidak dilapisi oleh membran. Nukleoid pada monera hanya bisa dilihat pada massa kekentalannya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kekentalan sitoplasma di sekitarnya.

Banyak Spesies Bakteri Mengandung Plasmid

Banyak spesies bakteri pada monera yang mengandung plasmid, yaitu molekul pada DNA yang berbentuk sirkuler (melingkar) menyerupai cincin.

Klasifikasi Monera

Awalnya, monera terbagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri dan alga biru (cyanophyta). Kini, kingdom monera terbagi lagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu archaebacteria dan eubacteria.

Eubacteria

Eubacteria merupakan kelompok monera atau bakteri sejati yang tidak memiliki inti sel. Kelompok bakteri ini lah yang kerap kamu jumpai di lingkungan sekitar, seperti di air, udara, bahkan pada tubuh makhluk hidup. Secara struktur tubuh, eubacteria terdiri atas tiga bagian penting, yaitu membran sel, sitoplasma, dan organel sel.

Archaebacteria

Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani “Archalo“ yang berarti kuno. Jadi, archaebacteria merupakan kelompok monera atau bakteri yang kuno atau tertua yang hidup di bumi ini.

Kelompok ini hanya bisa kamu temukan di tempat yang ekstrem, seperti tempat yang sangat panas atau tempat yang berkadar garam dan asam  sangat tinggi. Contohnya, di bawah kawah gunung berapi, atau di lahan gambut.

Peran Bakteri Dalam Kehidupan Manusia

Seperti yang sudah dibahas di awal tadi, bakteri masuk dalam kingdom monera yang memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Ada peranan bakteri yang menguntungkan dan juga yang merugikan.

Bakteri yang merugikan biasanya bersifat parasit atau patogen yaitu bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Sementara bakteri yang menguntungkan justru memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, baik di sektor lingkungan, kesehatan, maupun bioteknologi atau industri. Mari kita bahas peran bakteri yang menguntungkan di beberapa bidang, antara lain:

  • Membantu proses fiksasi nitrogen, dilakukan oleh bakteri nitrifikasi, seperti bakteri Azotobacter, Clostridium, dan Pasteurianum.
  • Membantu proses fotosintesis, dilakukan oleh bakteri fotoautotrof.
  • Membantu proses kemosintesis, dilakukan oleh bakteri kemosintetik.
  • Membantu proses simbiosis. Dalam hal ini, bakteri membantu pencernaan makanan yang ada dalam perut sapi dengan cara menghasilkan enzim selulosa untuk membantu mencerna selulosa dalam perut sapi.
  • Membantu proses bioremediasi, dilakukan oleh bakteri Alcanivorax, Marinobacter, dan Neptumonas.
  • Pembuatan yoghurt dibantu oleh bakteri Lactobacillus Bulgaricus.
  • Pembuatan minuman probiotik (yakult) dibantu oleh bakteri Lactobacillus Casei.
  • Pembuatan keju dibantu oleh bakteri Streptococcus Lactis.
  • Pembuatan nata de coco dibantu oleh bakteri Acetobacter Xylinum.
  • Pembuatan mineral tembaga dibantu oleh bakteri Thiobacillus, Sulfolobus.
  • Membantu dalam proses pembuatan insulin buatan.
  • Bakteri Mikroflora atau Mikrobiota normal dapat memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita, seperti vitamin K.
  • Bakteri Streptomyces Griseus dapat menghasilkan antibiotik streptomisin.
  • Bakteri Streptomyces Aureofaciens dapat menghasilkan antibiotik aureomisin.
  • Bakteri Streptomyces Rimosus dapat menghasilkan antibiotik tetrasiklin.

Bagaimana, Pahamifren? Sekarang sudah paham mengenai pengertian monera, ciri-ciri, dan klasifikasinya, kan? Kamu juga menjadi paham tentang peranan bakteri dalam kehidupan manusia.

Nah, buat kamu yang ingin mendapatkan penjelasan mendetail tentang pelajaran SMA lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify.

Ada ratusan video pembelajaran berkonsep gamifikasi yang seru, Pahamify dirancang khusus agar proses belajarmu semakin mudah dan menyenangkan.

Tunggu apalagi, yuk download Pahamify sekarang!

Penulis: Alya Rizkia Zahra