Kasta Agama Hindu – Pada sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi, bangsa Arya berhasil menaklukkan penduduk asli, yaitu bangsa Dravida di India. Kemudian lahir agama Hindu yang merupakan gabungan antara kepercayaan bangsa Arya dan kepercayaan bangsa Dravida. Show Agama Hindu mempunyai banyak dewa, namun tiga dewa yang senantiasa dipuja, yang lebih dikenal dengan nama Tn Murti, yaitu Dewa Brahmana atau Dewa Pencipta, Dewa Wisnu atau Dewa Pelindung, dan Dewa Syiwa atau Dewa Perusak. Menurut agama Hindu, manusia yang hidup sekarang ini merupakan reinkarnasi dan kehidupan sebelumnya. Manusia hidup di dunia adalah samsara atau sengsara. Seseorang akan dilahirkan kembali sehingga harus mengalami sengsara, apabila kehidupannya yang dahulu kurang sempurna atau banyak berbuat dosa. Agama Hindu mengajarkan bahwa tujuan manusia adalah menyatu kembali kepada sumber dan segala suniber yang ada, yakni Brahman Karena hidup merupakan penderitaan, maka tujuan yang hendak dicapai adalah bagaimana agar seseorang terhindar dan dilahirkan kembali supaya tidak mengalami penderitaan. Untuk itu, tujuan yang hendak diraih adalah Moksha, yaitu terbebas dan dilahirkan kembali. Ada empat kasta dalam agama Hindu, yang membedakan antara golongan satu dengan lainnya. Pembentukan kasta mempunyai tujuan utama untuk menjaga kemurnian ras bangsa Arya yang dianggap ras paling baik, dibandingkan ras bangsa Dravida yang dianggap lebih rendah. Empat Kasta tersebut dijelaskan sebagai berikut. Kasta BrahmanaMerupakan kasta tertinggi, bertugas menjalankan upacara-upacara keagamaan. Adapun yang termasuk dalam kasta ini adalah para Brahmana. Kasta KsatriaYang bertugas menjalaiikan pemerintahan. Adapun yang termasuk dalam kasta ini adalah para raja, bangsawan, dan prajurit. Kasta WaisyaMerupakan kasta dan golongan rakyat jelata, seperti para petani dan pedagang. Kasta SudraMerupakan kasta yang paling rendah, seperti para budak. Baca Juga : Dalam agama Hindhu, terdapat sistem kasta yang membagi pemeluknya ke dalam beberapa golongan tingkat atau derajat. Kasta pertama atau teratas adalah Brahmana. Kasta Brahmana merupakan kasta yang terdiri dari para pendeta, pemuka agama, dan guru. Anggota kasta inilah yang memimpin upacara keagamaan dan mengelola kuil. Kasta kedua adalah Ksatria. Kasta Ksatria merupakan kasta kedua tertinggi yang golongannya terdiri dari raja, prajurit, dan bangsawan. Umumnya, anggota kasta Ksatria yang menyelenggarakan pemerintahan. Kasta ketiga adalah Waisya. Kasta Waisya merupakan para pedagang, pengrajin, dan buruh kelas menengah. Dan yang terakhir adalah kasta Sudra merupakan kasta terendah dalam agama Hindu. Dengan demikian pembagian kasta dalam agama Hindhu ada 4, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Agama Hindu mengenal sistem kasta yang membagi pemeluknya ke dalam beberapa golongan atau tingkatan. Sistem kasta dalam agama Hindu terdiri atas empat tingkatan yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pertama, Brahmana berisi golongan pendeta, pemuka agama, dan guru. Kedua, Ksatria berisi prajurit, raja, dan bangsawan. Ketiga, Waisya berisi pedagang, pengrajin, dan pengusaha. Keempat, Sudra berisi petani, pembantu, kuli, dan sebagainya. Sistem tersebut disebut juga catur warna. Dengan demikian, sistem kasta dalam agama Hindu adalah Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Sistem Kasta Dalam Agama Hindu. Foto: PixabayDalam agama Hindu, terdapat sistem kasta yang membagi pemeluknya ke dalam beberapa golongan tingkat atau derajat. Di India, negara asal Hindu, memberlakukan sistem kasta dengan sangat ketat. Misalnya, orang yang berbeda golongan tidak boleh menikah atau bahkan menggunakan piring yang sama. Sistem kasta ini juga diterapkan oleh pemeluk agama Hindu di Indonesia. Salah satunya di Bali, daerah di Indonesia yang mayoritasnya beragama Hindu. Namun, sistem kasta di Bali tidak seketat di India. Apa saja sistem kasta dalam agama Hindu? Simak penjelasan kasta tertinggi hingga terendah di bawah ini. Kasta Brahmana merupakan kasta yang terdiri dari para pendeta, pemuka agama, dan guru. Anggota kasta inilah yang memimpin upacara keagamaan dan mengelola kuil. Ilustrasi Ksatria. Foto: PixabayKasta Ksatria merupakan kasta kedua tertinggi yang golongannya terdiri dari raja, prajurit, dan bangsawan. Umumnya, anggota kasta Ksatria yang menyelenggarakan pemerintahan. Anggota Kasta Waisya merupakan para pedagang, pengrajin, dan buruh kelas menengah. Ilustrasi Petani. Foto: PixabayKasta Sudra ini merupakan kasta terendah dalam agama Hindu. Anggotanya terdiri dari para petani, pembantu, kuli, dan buruh kecil. Namun, selain empat kasta di atas, masih ada Kasta Paria yang merupakan kasta paling rendah. Kasta ini terdiri dari orang yang dianggap rendahan. Lihat Foto Getty/BBC Indonesia Bagi umat Hindu India, sapi adalah hewan suci yang tak boleh disakiti apalagi dibunuh. KOMPAS.com - Pembagian kasta dalam masyarakat hindu sudah terjadi sangat lama. Pembagian kasta berasal dari himpunan hukum Manu yang merupakan kisah manusia pertama yang diciptakan Brahma. Sistem pembagian kasta ini merupakan yang tertua di dunia dan berusia ribuan tahun, di mana masyarakat dibagi dalam beberapa kelompok hierarki yang kaku. Pembagian kasta dalam masyarakat Hindu tercermin dalam stratifikasi sosial dan jabatannya, trah leluhur, hubungan kekerabatan, jabatab pemerintah dan sumber pendapatan. Baca juga: Contoh Sikap Kepahlawanan Masa Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam Munculnya sistem kastaBerdasarkan buku Manusmriti yang dianggap tertua, sebelum Kristus lahir sudah mengakui bahwa sistem kasta sebagai dasar keteraturan dari masyarakat. Sistem ini merupakan cara Hindu membagi masyarakat menjadi empat kategori utama, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Hal itu diamini oleh kebanyakan masyarakat Hindu yang berasal dari Dewa Pencipta Hindu. Sementara itu, para ahli sosial menafsirkan bahwa kasta merujuk pada karakteristik bawaan yang diwariskan. Sistem kasta didefinisikan sebagai sebuah tatanan yang membagi masyarakat Hindu ke dalam beberapa kelompok. Baca juga: Daftar Kitab Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha Kasta dalam Hindu1. BrahmanaOrang yang termasuk dalam kasta Brahmana adalah mereka yang mengabdikan diri pada urusan spiritual dan pendidikan. Video yang berhubunganDalam agama Hindhu, terdapat sistem kasta yang membagi pemeluknya ke dalam beberapa golongan tingkat atau derajat. Kasta pertama atau teratas adalah Brahmana. Kasta Brahmana merupakan kasta yang terdiri dari para pendeta, pemuka agama, dan guru. Anggota kasta inilah yang memimpin upacara keagamaan dan mengelola kuil. Kasta kedua adalah Ksatria. Kasta Ksatria merupakan kasta kedua tertinggi yang golongannya terdiri dari raja, prajurit, dan bangsawan. Umumnya, anggota kasta Ksatria yang menyelenggarakan pemerintahan. Kasta ketiga adalah Waisya. Kasta Waisya merupakan para pedagang, pengrajin, dan buruh kelas menengah. Dan yang terakhir adalah kasta Sudra merupakan kasta terendah dalam agama Hindu. Dengan demikian pembagian kasta dalam agama Hindhu ada 4, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Agama Hindu mengenal sistem kasta yang membagi pemeluknya ke dalam beberapa golongan atau tingkatan. Sistem kasta dalam agama Hindu terdiri atas empat tingkatan yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pertama, Brahmana berisi golongan pendeta, pemuka agama, dan guru. Kedua, Ksatria berisi prajurit, raja, dan bangsawan. Ketiga, Waisya berisi pedagang, pengrajin, dan pengusaha. Keempat, Sudra berisi petani, pembantu, kuli, dan sebagainya. Sistem tersebut disebut juga catur warna. Dengan demikian, sistem kasta dalam agama Hindu adalah Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Kasta berasal dari Indonesia bahasa Inggris dan bahasa Portugal (casta) yang berarti keturunan atau suku.[1] Kasta pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada Weda sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian kerja yg disebut Varna.[2] Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu.
Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Catur Warna Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian manusia ke dalam 4 kasta yang berbeda:
Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara.
Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:
|