Jenis kemasan yang tepat digunakan sebagai kemasan kerajinan boneka hias dari batok kelapa adalah

tirto.id - Tempurung kelapa merupakan suatu limbah yang berasal dari buah kelapa yang telah diambil dagingnya, biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembakaran ikan, batu bata, dan lainnya.

Kini limbah tempurung kelapa dapat disulap menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Tempurung kelapa dapat dijadikan banyak benda yang unik, menarik dan juga fungsional.

Selain bahan yang mudah dicari, kerajinan dari limbah tempurung kelapa juga tampak indah dan cocok untuk dijadikan hiasan dalam ruangan, sehingga akan menambah nilai estetik alami karena warna coklatnya menyatu dengan alam.

Pembuatan kerajinan dari tempurung kelapa membutuhkan keterampilan khusus dan kemauan tinggi supaya menghasilkan kerajinan yang bernilai seni tinggi.

Contoh Produk Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa

Banyak yang menganggap tempurung kelapa adalah sampah yang mengotori lingkungan. Namun, jika diubah menjadi produk kerajinan dapat memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Dari limbah tempurung kelapa dapat menghasilkan sejumlah produk kerajinan seperti souvenir pernikahan, perabotan rumah tangga, sendok sayur, wadah sambel, tempat minum, gayung air, asbak rokok, mangkuk, dan piring.

Selain itu, limbah tempurung kelapa juga bisa dibuat berbagai aksesoris seperti kalung, jepit rambut, kancing baju, figura,gantungan kunci, bunga, miniatur kendaraan, ukiran, ikat pinggang, sandal selop, tas, dan lainnya.

Bahan & Alat Pembuatan Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan dari limbah tempurung kelapa yaitu:

  1. Tempurung kelapa
  2. Lem kayu
  3. Plitur/melamin
  4. Dempul
  5. Cat Pernis

Sementara, ini adalah beberapa alat yang digunakan untuk pembuatan kerajinan tempurung kelapa yaitu:

  1. Amplas
  2. Gergaji besi
  3. Pisau/kaca

Proses Pembuatan Kerajinan dari Limbah Tempurung Kelapa

Seperti dikutip dari buku Prakarya kelas VIII (2017), pembuatan kerajinan dari tempurung kelapa perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

  1. Pilihlah tempurung kelapa yang tua, bertekstur keras, dan kering, dengan ciri pada bagian potongannya berwarna kehitaman.
  2. Bersihkan serabut-serabut kasar yang ada di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan dengan berhati-hati.
  3. Bersihkan sisa-sisa serabut halus di permukaan tempurung kelapa dengan menggunakan amplas kasar. Kemudian, bersihkan kembali dengan menggunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata.
  4. Supaya permukaan tempurung mengkilap, gosok permukaan tempurung kelapa dengan menggunakan daun kering secara berulang hingga terlihat mengkilap. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan mengecatnya menggunakan cat pernis.
  5. Potong tempurung kelapa sesuai dengan pola atau konsep kerajinan yang akan dibuat menggunakan gergaji besi.
  6. Bentuk batok kelapa sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian rangkai dan susun bentuk-bentuk tersebut menjadi sebuah produk kerajinan yang unik seperti gantungan kunci, bunga, dan lainnya.

Baca juga:

  • Langkah-Langkah Membuat Kerajinan Limbah Pecahan Keramik & Bahannya
  • Contoh Kerajinan Limbah Jerami: Alat dan Cara Pembuatan
  • Contoh Kerajinan Limbah Kulit Jagung, Alat dan Cara Pembuatan

Baca juga artikel terkait KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA atau tulisan menarik lainnya Yunita Dewi
(tirto.id - ynt/ulf)


Penulis: Yunita Dewi
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Yunita Dewi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

34 Kelas VIII SMPMTs Semester I Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu : 1. Menjual produk, 2. Melindungi produk, 3. Memudahkan penggunaan produk, dan 4. Memperindah penampilan produk. Kemasan tidak hanya berupa wadah namun juga pelengkap dengan tujuan karya dapat terlihat lebih dominan. Misalnya boneka dari kulit jagung yang dikemas dengan alas menggunakan kayu, dengan demikian boneka tersebut lebih terlihat indah dan menarik dibanding tidak menggunakan alas. Adapun prinsip bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika, dan sebagainya. Semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Penting untuk dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan sebagai penunjang karya utama dan tidak boleh mendominasi dari pada karya utamanya. Sumber: Dok. Kemendikbud Gambar 1.35. Kemasan produk pada limbah kulit jagung berbentuk kotak Contoh pembuatan kemasan: Selongsong bekas dipotong ukuran 4 cm Beri cat pada selongsong Membuat pola untuk penutup Pasang plastik mika pada selongsong Tempel penutup pada selongsong Kemasan sudah siap digunakan untuk menyimpan produk kerajinan 1 4 2 5 3 6 Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.36. Proses membuat kemasan tabung dari plastik mika 35 Kurikulum 2013 Prakarya

3. Berkarya Kerajinan dari Limbah Organik

a. Perencanaan 1 Analisis

kebutuhan Ilustrasi : Sekolah akan melakukan kegiatan wisuda sebagai bentuk kelulusan siswa kelas 9. Reyhan dan Elok sebagai panitia wisuda akan membuat undangan berbentuk bingkai, namun mereka ingin undangan dibuat dari bahan sederhana dan unik. Mereka memilih undangan yang dibuat dari limbah kulit jagung. Karena berdasarkan analisis sumber daya material, limbah jagung mudah didapat di lingkungan sekitar. Mereka berharap seluruh kelas 9 dapat berpartisipasi dalam mengumpulkan limbah kulit jagung dan membantu membuatkan undangan sesuai desain buatan mereka yang telah disetujui oleh kepala sekolah. “ Peserta didik akan membuat undangan wisuda yang tidak hanya habis pakai buang tetapi masih dapat bernilai manfaat desain berkelanjutan. Artinya jika tidak dipergunakan lagi lembar undangan dapat diganti foto sehingga bingkai masih dapat dipergunakan kembali oleh penerima undangan. Mereka memilih menggunakan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil pengamatan dan survei lapangan maka peserta didik memilih untuk menggunakan limbah kulit jagung. IdeGagasan 2 Menentukan perencanaan karya kerajinan dari bahan limbah organik kulit jagung. 3 Menggali ide dari berbagai sumber majalah, surat kabar, internet, survei pasar. 4 Membuat sketsa karya dan menentukan karya terbaik dari sketsa. a b Sumber: Dok. Kemendikbud Gambar 1.37. Perencanaan dan sketsa karya 36 Kelas VIII SMPMTs Semester I

b. Pelaksanaan 1 Menyiapkan bahan dan alat

a c e f g b d Sumber: Dok. Kemendikbud Gambar 1.38. Bahan dan alat pembuatan kerajinan kulit jagung; a Kulit jagung, b lempenggarispensilguntingpisau kertas, c Tali, d kartonkardus, e Lem tembak, f Seterika, g Cat. 2 Membuat karya kerajinan a. Ambil kulit jagung. b. Pilah kulit jagung. c. Keringkan di bawah sinar matahari. d. Setelah kering berilah warna dan keringkan kembali. e. Setelah kering, kulit jagung dapat diseterika. f. Setelah diseterika kulit Jagung tidak terlihat menggulung, serta mudah dibentuk dan digunting. a d b e c f Sumber: Dok. Kemendikbud Gambar. 1.39. Proses pengolahan bahan baku kulit jagung.

Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Seperti lukisan, jika tidak dilengkapi dengan figura maka lukisan tersebut nampak sebagai karya tanpa busana. Bentuk kemasan sangat membantu sebuah produsen mengenalkan dan mendekatkan produk kepada konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja sebuah kemasan dapat merubah cara pikir seseorang untuk memiliki ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk. Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33). Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132). Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu :

  1. Menjual produk, / Fungsi Promosional; 
  2. Melindungi produk / Fungsi protektif; Fungsi ini berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
  3. Memudahkan penggunaan produk, dan
  4. Memperindah penampilan produk.

Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :

  1. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 
  2. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. 
  3. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.
  4. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan. 
  2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk. 
  3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

Kemasan tidak hanya berupa wadah namun juga pelengkap dengan tujuan karya dapat terlihat lebih dominan. Misalnya boneka dari kulit jagung yang dikemas dengan alas menggunakan kayu, dengan demikian boneka tersebut lebih terlihat indah dan menarik dibanding tidak menggunakan alas. Adapun prinsip bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika, dan sebagainya. Semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Penting untuk dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan sebagai penunjang karya utama dan tidak boleh mendominasi dari pada karya utamanya. Contoh pembuatan kemasan:

Jenis kemasan yang tepat digunakan sebagai kemasan kerajinan boneka hias dari batok kelapa adalah

Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
  1. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
  2. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).
  3. Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perha-tian konsumen (menambah daya tarik produk).
  4. Kemasan dapat menambah nilai jual produk.
Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.

1. Kemasan Kertas.

Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan walaupun kemasan lain seperti plastik dan logam seperti aluminium foil banyak beredar. Kelebihannya adalah harganya yang murah dan mudah didapat. Akan tetapi kemasan kertas memiliki kelemahan untuk mengemas yaitu sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.

2. Kemasan Kayu.

Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis.

3. Kemasan Plastik

Kemasan yang satu ini adalah yang paling banyak kita temui Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen, polivinil klorida, dan akrilik.

Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata.

Jenis kemasan yang tepat digunakan sebagai kemasan kerajinan boneka hias dari batok kelapa adalah