Pernapasan yang diperoleh dengan cara mengembangkan rongga perut pada waktu bernapas

Suara.com - Dalam pelajaran seni budaya, ada yang disebut dengan teknik vokal dan teknik pernapasaan saat bernyanyi. Kedua teknik ini biasa dipelajari oleh mereka yang bergelut di dunia musik.

Tak banyak yang tahu, jika mempelajari kedua teknik ini memerlukan keseriusan untuk berlatih, sehingga suara sebagai penyanyi bisa dikeluarkan dengan maksimal.

Berikut ini pengertian teknik vokal dan teknik pernapasan, mengutip buku elektronik terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud 2017.

1. Teknik vokal
Pada acara pencarian bakat di televisi, istilah-istilah dalam teknik vokal sering terdengar dari komentar dewan juri.

Baca Juga: Arti Mimpi Menyanyi: Tanda Percaya Diri Tinggi Hingga Diliputi Kebahagiaan

Istilah-istilah itu antara lain kejelasan ucapan, kebenaran pemenggalan ucapan pada kalimat lagu yaitu frasering, sikap dalam bernyanyi, dan kemampuan menyanyikan nada tinggi dan rendah.

Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah di mengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Sedangkan intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

2. Teknik pernapasan
Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.

- Pernapasan dada
Pernapasan dada diartikan sebagai aktivitas mengisi udara dalam paru-paru bagian atas.

Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada.

Baca Juga: Datang ke Pesta Pernikahan, Nyanyian Pria Kelewat Kreatif Undang Tawa

Jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah.

“Hal paling mendasar yang membedakan pernapasan dada dan perut adalah mekanismenya. Pada pernapasan dada, mekanismenya menggunakan otot-otot tulang rusuk. Sementara pernapasan perut, mekanismenya menggunakan otot-otot diafragma, yaitu di antara rongga dada dan perut.”

Pernapasan yang diperoleh dengan cara mengembangkan rongga perut pada waktu bernapas

Halodoc, Jakarta – Setiap manusia memerlukan oksigen yang diperoleh melalui proses pernapasan agar tetap hidup. Ada dua jenis teknik pernapasan yang bisa kamu lakukan, yaitu teknik pernapasan dada dan pernapasan perut. Teknik pernapasan dada adalah proses pernapasan yang selama ini kamu lakukan.

Kendati demikian, teknik pernapasan juga tak kalah penting untuk kamu coba pelajari. Pasalnya, teknik pernapasan perut dinilai mampu mengoptimalkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Lantas, sebenarnya apa sih yang membedakan antara teknik pernapasan dada dan teknik pernapasan perut? Yuk ketahui perbedaan antara pernapasan dada dan pernapasan perut berikut ini.

Baca juga: Mengenal Fungsi Organ Pernapasan Manusia

Perbedaan Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua teknik pernapasan ini adalah mekanismenya. Supaya tidak bingung, berikut perbedaan mekanisme pernapasan dada dan perut:

1. Mekanisme Pernapasan Dada

Pernapasan dada yang selama ini kamu lakukan bekerja dengan mengandalkan pergerakan otot-otot di antara tulang rusuk. Prosesnya dimulai ketika otot di antara tulang rusuk mengembang saat kamu menghirup udara (inspirasi) dan mengempis kembali (relaksasi) setelah mengembuskan udara. Perlu kamu ketahui bahwa otot antar tulang rusuk dan diafragma bekerja dengan mekanisme yang berlawanan.

Artinya, saat otot tulang rusuk berkontraksi, diafragma akan berelaksasi, dan berlaku sebaliknya. Nah, berikut proses terjadinya pernapasan dada:

  • Saat menarik napas terjadi kontraksi otot interkostal sehingga tulang rusuk pun terangkat dan rongga dada membesar.
  • Paru-paru kemudian mengembang dan tekanan udara dalam paru-paru rendah sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
  • Otot diafragma kemudian berelaksasi sehingga perut dalam keadaan datar
  • Saat membuang napas, otot interkostal berelaksasi sehingga tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada mengecil.
  • Paru-paru kemudian ikut mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru menjadi tinggi sehingga karbondioksida keluar dari paru-paru.
  • Hal ini menyebabkan otot diafragma berkontraksi dan perut mengembang. 

Baca juga: Jenis-Jenis Pernapasan Manusia yang Perlu Diketahui

2. Mekanisme Pernapasan Perut

Perbedaan yang paling mencolok antara mekanisme pernapasan dada dengan pernapasan perut, terletak pada bagian otot yang bekerja saat proses respirasi atau pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Jika pernapasan dada menggunakan otot-otot tulang rusuk, maka pernapasan perut melibatkan otot-otot diafragma yang terletak di antara rongga dada dan perut.

Nah, pada pernapasan perut, otot diafragma akan berkontraksi saat proses inspirasi dan berelaksasi saat mengeluarkan udara. Berikut proses pernapasan perut yang menggunakan otot diafragma:

  • Udara dihirup melalui hidung lalu menahannya beberapa saat buang membuang udara lewat mulut.
  • Selama menarik napas dari hidung, pastikan mulut tertutup untuk menahan bagian dada tetap datar sehingga diafragma bisa berkontraksi.
  • Hal ini ditunjukkan dengan posisi perut yang lebih condong ke depan atau mengembang. Kamu juga harus merasakan udara masuk mengisi perut.
  • Kemudian, embuskan udara secara perlahan melalui mulut.

Selama proses inspirasi rongga dada mengembang, tetapi otot bagian luar tulang rusuk akan berkontraksi sehingga diafragma pun ikut mengembang. Nah, proses inilah yang memudahkan oksigen untuk langsung masuk ke dalam perut. Ketika pertukaran udara sedang berlangsung dan karbon dioksida siap dikeluarkan, diafragma akan mulai mengendur diikuti dengan otot tulang rusuk dan rongga dada yang mengempis.

Mana yang Lebih Efektif?

Teknik pernapasan yang selama ini kamu lakukan adalah teknik pernapasan dada. Pada pengidap PPOK, pernapasan dada mungkin dapat menyulitkan pengidap dalam mengalirkan oksigen sehingga cenderung menyebabkan sesak napas. Ini karena pernapasan yang bertumpu pada otot dada dapat membatasi suplai oksigen dan membuat oksigen terperangkap di paru-paru akibat mengempisnya diafragma.

Beda halnya dengan teknis pernapasan perut. Otot diafragma yang berkontraksi mampu memberikan lebih banyak ruang untuk rongga dada mengembang. Dengan begitu, paru-paru bisa terisi oksigen lebih maksimal. Meski pernapasan perut dinilai lebih efektif, bukan berarti pernapasan dada tidak punya manfaat kesehatan. 

Baca juga: 5 Latihan Pernapasan Ini Bisa Tingkatkan Fungsi Paru-Paru

Kesimpulannya, kedua teknik pernapasan tersebut sama baiknya. Namun, untuk memaksimalkan suplai oksigen, lakukan teknik pernapasan perut minimal 10 kali sehari untuk mendapatkan manfaatnya. Jika kamu mengalami masalah pernapasan, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat. Jangan tunda untuk bertanya pada dokter sebelum kondisinya semakin memburuk. Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2021. How the Lungs Work.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Learning diaphragmatic breathing.
Cleveland. Clinic. Diakses pada 2021. Diaphragmatic Breathing.
Web MD. Diakses pada 2021. Chest Pain. 

Pernapasan dada dan perut adalah dua cara bernapas yang memberi dampak berbeda pada tubuh. Pernapasan perut lebih efisien dan lebih banyak menarik oksigen ke paru-paru.

03 Oct 2019|Armita Rahardini

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Pernapasan perut bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks

Kebanyakan orang mungkin berpikir hanya ada satu cara untuk bernapas, yaitu proses menarik napas dan menghembuskan napas. Prinsip dasarnya memang begitu. Tetapi sebetulnya ada dua cara bernapas, yaitu pernapasan dada dan perut.

Pernapasan dada dan perut, mana yang lebih baik?

Bernapas otomatis kita lakukan setiap waktu. Tapi tanpa disadari, kita sering hanya menggunakan sepertiga bagian atas paru-paru kita untuk bernapas.Hal itu mungkin karena sedang stres, sering terburu-buru melakukan rutinitas harian, atau mengalami gangguan pernapasan. Cara bernapas seperti ini disebut pernapasan dada atau pernapasan dangkal. Yang lebih ideal adalah pernapasan perut. Bernapas dengan cara ini lebih sehat. Apa alasannya?Pernapasan perut bisa membuka pembuluh-pembuluh darah di dalam paru-paru, sehingga lebih banyak oksigen masuk ke darah. Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya konsentrasi dan kapasitas mental kita.

Organ-organ penting untuk pernapasan perut

Pada dasarnya, pernapasan dada dan perut menggunakan organ napas yang sama. Menarik napas bisa dilakukan melalui hidung maupun mulut. Menarik napas yang lebih baik tentu lewat hidung. Apa alasannya?Lubang hidung memiliki bagian sistem pernapasan yang berfungsi menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Sementara mulut kita tidak bisa melakukan fungsi tersebut.Di bagian bawah dada dan di atas perut, ada otot besar bernama diagframa. Otot ini punya peran penting dalam proses pernapasan.Cara bernapas yang benar dimulai dari hidung, lalu bergerak ke perut di mana otot diagframa berkontraksi, rongga perut mengembang menarik paru-paru, dan menciptakan tekanan negatif. Tekanan negatif dari rongga perut akan menarik udara makin dalam. Dengan ini, seluruh paru-paru akan terisi udara.  

Manfaat pernapasan perut untuk Anda

Agar Anda lebih bersemangat untuk melatih pernapasan perut, ada baiknya Anda menyimak deretan manfaat pernapasan perut berikut ini:
  • Membuat tubuh lebih rileks, menurunkan kadar hormon kortisol di tubuh, dan mengurangi efek negatif dari stres.
  • Membantu dalam menghadapi stres akibat kejadian traumatis.
  • Memperlambat detak jantung.
  • Membantu dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Meningkatkan stabilitas otot batang tubuh.
  • Meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan olahraga dengan intensitas lebih tinggi.
  • Menurunkan risiko keletihan otot dan cedera otot.
  • Memperlambat pernapasan, sehingga Anda tidak menghabiskan banyak energi.
  • Membantu penderita penyakit paru untuk bernapas lebih efisien dan mengurangi sesak napas. Misalnya, pada penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Dengan mengetahui manfaatnya bagi tubuh, kini saatnya Anda melatih pernapasan perut agar tahu perbedaan pernapasan dada dan perut.

Cara melatih pernapasan perut

Latihan pernapasan perut bisa dilakukan sendiri di rumah. Awalnya, usahakan untuk melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 menit dan sebannyak 3-4 kali setiap hari.  Berikut ini cara melakukan latihan pernapasan perut:
  • Berbaringlah telentang dengan kedua lutut ditekuk. Jangan lupa memakai bantal untuk mengganjal kepala.
  • Letakkan satu tangan di dada bagian atas, dan tangan satu lagi di bawah tulang rusuk. Dengan ini, Anda bisa merasakan gerakan otot diagframa.
  • Hirup udara perlahan melalui hidung. Rasakan perut Anda mengembang dan menggerakan tangan yang berada di bawah tulang rusuk.
  • Usahakan agar tangan yang terletak di dada sama sekali tidak bergerak.
  • Kencangkan otot perut, lalu kempiskan perut saat Anda menghembuskan napas melalui mulut dengan bibir yang dikerucutkan.
  • Sekali lagi, usahakan agar tangan yang diletakkan di dada tetap tidak bergerak.
  • Teruslah bernapas seperti ini sepanjang durasi latihan pernapasan Anda.
Secara bertahap, tambahkan durasi waktu latihan pernapasan tiap harinya. Letakkan beban (seperti sebuah buku) pada perut Anda guna meningkatkan intensitas latihan napas serta membantu Anda untuk tetap fokus. Jika sudah mahir melakukan pernapasan perut sambil berbaring, cobalah berlatih sambil duduk di kursi. Langkah ini akan menambah sedikit tantangan dalam latihan napas. Setelah terbiasa melakukan pernapasan perut dalam posisi berbaring dan duduk, Anda bisa mencoba untuk mempraktikkannya sambil beraktivitas sehari-hari. Misalnya saat berjalan kaki, naik tangga, membawa belanjaan, atau berolahraga. Anda akan bisa membedakan bagaimana pernapasan dada dan perut berdampak pada tubuh. Mungkin masa awal latihan akan terasa melelahkan. Pasalnya, Anda butuh lebih banyak upaya untuk menggunakan otot diagframa secara benar dalam pernapasan. Tetapi jika Anda sudah terbiasa dengan teknik bernapas perut, Anda akan merasa lebih mudah untuk melakukannya secara otomatis.

saluran pernapasanasmagangguan pernapasanppok

Healthline. https://www.healthline.com/health/diaphragmatic-breathing
Diakses  pada 3 Oktober 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-breathe
Diakses pada 3 oktober 2019
Live Strong. https://www.livestrong.com/article/310564-chest-vs-stomach-breathing/
Diakses pada 3 Oktober 2019
American Lung Association. https://www.lung.org/about-us/blog/2018/06/you-might-be-breathing-wrong.html
Diakses  pada 3 Oktober 2019

Apakah asma menular? Pertanyaan ini menjadi kekhawatiran sebagian orang. Namun ternyata, asma tidaklah menular. Namun, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu.

22 Okt 2020|Dina Rahmawati

Gas amonia adalah senyawa yang ada di alam maupun dalam produksi industri kimia. Manfaatnya sangat luas, salah satunya sebagai bahan pembersih peralatan rumah tangga. Namun, paparan gas amonia yang berlebihan ternyata juga dapat membahayakan kesehatan.

15 Apr 2020|Nurul Rafiqua

Anal swab atau rectal swab test adalah prosedur memasukkan alat swab sepanjang 2,5-5 cm ke dalam rektum atau anus pasien. Metode swab anal dilakukan di Tiongkok untuk meningkatkan efektivitas skrining Covid-19 jelang libur Tahun Baru Imlek.

02 Feb 2021|Annisa Amalia Ikhsania

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Karlina Lestari

Dijawab Oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji