Jelaskan semboyan men sana en cor ore sano dalam tubuh yang sehat Terdapat Jiwa yang kuat

Jelaskan semboyan men sana en cor ore sano dalam tubuh yang sehat Terdapat Jiwa yang kuat

Keterangan Gambar : OPD Kecamatan Bener setiap pagi melakukan senam bersama setelah apel pagi, guna menjaga kesehatan dan imunitas dimasa pandemi, untuk mecapai Mens Sana In Corpore Sano


Bener. Mens Sana In Corpore Sano telah lama kita kenal sebagai semboyan klasik tentang pola hidup sehat. Ujaran kesehatan klasik tersebut pertama kali ditemukan melalui sebuah karya sastra seorang pujangga romawi kuno Decimus Lunius Juvenalis dalam karya sastranya yang kondang bertajuk Satire X, di abad kedua masehi.

Mens Sana In Corpore Sano demikian kita mengenalnya memiliki makna yang sangat luas, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalimat itu di populerkan oleh Jhon Hulley pimpinan liverpool Inggris tahun 1861 masehi. Sejak itu ujaran hidup sehat klasik tersebut menjadi salah satu motto pendidikan bagi para pelajar dan masyarakat Inggris, dan saat ini menyebar ke seluruh penjuru belahan dunia, tak terkecuali negeri kita tercinta Indonesia.

Di era abad 21 saat ini pola hidup sehat menjadi perbincangan semua kalangan, terlebih lagi dimasa pandemi saat ini. Ujaran untuk menyempurnakan pola hidup sehat menjadi sebuah kebutuhan yang terus diupayakan. Pemerintah menggelontorkan aneka kebijakan dan anggaran untuk membackup kebutuhan kesehatan masyarakat di masa pandemi melalui program percepatan penanggulangan covid-19 secara komprehensip.

Lantas bagaimana kita mengimplementasikan makna Mens Sana In Corpore Sano tersebut secara mudah dalam kehidupan sehari-hari. Sehat yang dimaksudkan dalam Mens Sana In Corpore Sano tak hanya sehat secara fisik namun juga phsikis mental spiritual. Secara fisik dapat dilakukan dengan beroalah raga yang cukup, makan makanan yang bergizi seimbang, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, terlebih lagi menjaga protokol kesehatan di masa pandemi saat ini, agar imunitas kita dapat terjaga dengan baik.

Disisi lain derajad kesehatan mental spiritual memiliki peran yang cukup strategis sebagai penggerak, agar pola hidup sehat kita dapat di kelola dengan baik. Faktor pembentuk mental spiritual sangatlah komplek, meliputi aspek individu, keluarga maupun sosial. Tak banyak pilihan yang dapat kita lakukan ketika kita harus melakukan interaksi sosial setia saat. Keterbatasan ego, pengetahuan dan perbedaan sifat seringkali menjadi penghambat.

Maka hal yang dapat kita lakukan adalah memantapkan keimanan dan ketaqwaaan dengan memperbanyak doa, banyak belajar melalui inventarisasi pengetahuan, terus melatih kesabaran dan menjaga komitmen, serta pentingnya memahami arti kepentingan bersama, agar tercipta hubungan yang harmonis, sehingga perilaku hidup sehat tadi dapat dikontrol dengan baik. Satu hal yang perlu ditanamkan dalam hati kita adalah, bahwa setiap detik perjalanan hidup kita sangatlah berharga, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Maka memperjuangkan kesehatan sesungguhnya adalah metode yang tepat dalam memperjuangkan masa depan. (nurahim.070)

Suara.com - 'Mens sana in corpore sano' yang artinya 'di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat' adalah ungkapan kesehatan yang sudah ada sejak zaman dulu.

Namun ungkapan ini dikritisi oleh praktisi kesehatan berbasis Islam, Dokter Zaidul Akbar.

Ia mengatakan, menurut pandangan kesehatan dalam Islam, penyakit didapat karena jiwa atau kalbu yang tidak sehat.

"Kalimat atau kata yang sering kita dengar zaman dulu, mens sana in corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Itu keliru total, kalau kita bahas dalam Islam," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official dikutip suara.com, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Sudah Tidur tapi Masih Lelah? Ini Tips Istirahat dari Dokter Zaidul Akbar

Penilaian keliru ini, dr. Zaidul simpulkan berdasarkan hadist atau perkataan nabi yang mengatakan jika tubuh manusia terdiri dari segumpal daging, yang diartikan sebagai qolbu atau hati.

Bunyi lengkap hadist tersebut sebagai berikut:

"Ketahuilah, bahwa dalam tubuh manusia terdapat segumpal (daging), yang kalau segumpal daging itu baik maka akan baik seluruh (anggota) tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk maka akan buruk seluruh (anggota) tubuhnya), ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati (manusia)," hadist riwayat (H.R) al-Bukhari.

Sehingga Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) itu menerangkan bukan tubuh sehat yang membuat jiwa kuat, melainkan jiwa atau hati yang sehat membuat tubuh menjadi sehat atau kuat.

"Maka dalam Islam kata kunci kesehatan raga itu adalah sehatnya kalbu, sehatnya hati, sehatnya iman, sehatnya pikiran, dan sehatnya emosi," terang dokter pecentus konsep Jurus Sehat Rasulullah (JSR) itu.

Baca Juga: Cara Usir Lelah Usai Bekerja Ala Nabi, Ini Saran Dokter Zaidul Akbar

Dari pandangan itu pula, kata dr. Zaidul, penyakit tercipta bukan karena tubuh yang tidak sehat, tapi karena hati, emosi, pikiran, kalbu, dan iman yang tidak sehat

buatlah cerita mitos dalam bahasa sunda​

kata kerja duduk menggunakan 14 dhomir​

Sikap yang sebaiknya di tunjukkan seorang muslim terhadap takdir mubram yaitu

Jelaskan fungsi komunikasi massa dalam pengawasan anak

فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض وما عليه خطيئة .6 40 a. Salah satu hikmah cobaan sesuai dengan makna hadits di atas adalah .. b. Menda … pat keberkahan Buku Siswa Kelas XII​

pw chapter 481 au ijazahtlongg bsikkin dngg kka

tolong bntu jawab dong kakk!!pnjelasan:uraikan pertanyaan berikut!!​

dalam surat at-taubah ayat 105, jelaskan pentingnya etos kerja dalam sudut pandang ​

cara berkembang biak vomas​

Bebarengan kanca samejamu wacanen maneh kanthi setiti teks kethoprak ing dhuwur. Sabanjure, tintingana struktur instrinsike kanthi ngisi tabel ing ngi … sor iki! No. Unsur Intrinsik Idhentifikasi 1. Tema 2. Alur/Plot 3. Setting/Latar 4. Paraga 5. Pesan/amanat Ukara*cerita keong mas,bahasa jawa​

Seorang pujangga Romawi, Decimus Lunius Juvenalis berujar Orandumb est ut mens sana in corpore sano. Penggalan karya pujangga Romawi itu ditorehkan dalam karya Satire X pada akhir Abad II sebelum masehi. Pernyataan tersebut, dalam perkembangannya disingkat menjadi hanya tulisan pendek  Mens sana in Corpore sano. Atau dalam bahasa Inggris berarti A healthy mind, in a healthy body.   Pikiran sehat pada badan yang kuat.

Mengapa kredo yang ditulis pada 23 abad lalu, masih sangat populer sampai sekarang?  BBC.com (2012) dalam tulisannya Liverpool recalls1862 Olympic founder John Hulley, merilis bahwa John Hulley merupakan tokoh olahragawan Inggris yang secara terus menerus menggunakan semboyan klasik mens sana in  corpore sano ini untuk motto klub Atletik Liverpool Inggris. Hulley secara konsisten mempopulerkan  mens sana in corpore sano dalam dunia olahraga ke seluruh penjuru dunia. Atas jasa dan usahanya yang tak mengenal lelah, Hulley mendapat pujian yang luar biasa dan ia dianugrahi Medali pada Olympic tahun 1864. Ia dipandang sangat berjasa dalam mengembangkan sistem pendidikan jasmani secara komprehensif.  Konon, ketika Hulley wafat pada tahun 1875, sesuai pesan terakhirnya, di pusaranya tertulis motto Liverpool. Mens sana in Corpore Sano.

Empat Pilar Kesehatan

Badan dunia PBB bidang Kesehatan, WHO (2017) melaporkan ada empat pilar kesehatan masyarakat yang harus dijaga. Keempat pilar tersebut yaitu  sehat fisik, sehat secara kejiwaan psikologis, sehat secara sosial, dan sehat spiritual keagamaan. Keempatnya patut dibangun secara sinergis menuju warga dunia yang sehat jasmani sehat rohani. Pernyataan WHO ini sejalan dengan semboyan mens sana in corpore sano. Keduanya  meneguhkan  bahwa betapa pentingnya pertumbuhan  jiwa yang sehat  dalam tubuh yang sehat. Hal ini juga memberi makna,  bahwa manusia patut menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya agar diperoleh kesehatan jiwa.

Dalam literatur lain,  Musumeci (2016) dalam artikelnya bahwa Physical activity for Health- An overview and an update of th Physical Activity Guidelines mendeskripsikan korelasi pentingnya kesehatan fisik, mens sana in corpore sano, dengan kesehatan mental kejiwaan. Bila seseorang melakukan olahraga fisik secara teratur, diyakini ia akan bisa terhindar dari  penyakit neuroregeneratif dan alzheumer desease lainnya. 

Dalam Pandangan Islam

Ungkapan mens sana in corpore sano, dalam bahasa Arab dikenal dengan al aqlu al salim fi jismi salim. Secara kontekstual pernyataan di atas bermakna kita wajib menjaga kesehatan dan kebugaraan jasmani agar fungsi akal dapat dioptimalkan guna perluasan dan pengamalan ilmu untuk kemaslahatan umat.

Seorang ilmuwan bidang kedokteran islam yang sangat terkenal, Ibnu Sina atau nama lengkapnya  Abu Ali Al Husayn ibn Abdillah  ibn Sina  menyatakan bahwa sakit bukan hanya karena lemahnya fisik. Tetapi juga disebabkan oleh kondisi kejiwaan yang lemah. Dalam kondisi pandemik covid-19 yang masih mendera masyarakat dunia, pandangan Ibnu Sina patut kita renungi. Seperti dikutip Ishom M (2021) ada tiga  hal yang patut diperhatikan dalam menjaga diri agar sehat jasmani rohani.

Pertama,  kepanikan adalah separuh penyakit. Ibnu Sina menasihati agar kita tidak mudah panik atas situasi apapun yang terjadi.Sebab kepanikan merupakan masalah kejiwaan yang berdampak langsung pada munculnya penyakit baru. Dalam kondisi covid -19 saat ini, kita perlu menjaga diri dan tak gampang panik.

Kedua, ketenangan adalah separoh obat. Ibnu Sina mengingatkan  perlunya orang memiliki ketenangan jiwa, baik dalam keadaan sakit mapun sedang sehat. Dalam kondisi sehat, orang yang memiliki ketenangan jiwa, tak mudah terserang penyakit jasmani ataupun rohani.  Ketenangan jiwa adalah benteng meningkatnya imunitas.

Al Quran  mengingatkan pentingnya berdzikir kepada Allah SWT. Dengan mengingat kepada Allah  SWT, in sya Allah akan dicapai ketenangan bathin.  Dalam QS Ar Rad 28,  Allah SWT berfirman Allaziina aamanu wa tathmainnu qullubuhum biziikrillahi alla bidzikrillahi tathma innul qulub.  Yaitu orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,  hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram.

Ketiga, kesabaran adalah awal kesembuhan. Ibnu Sina mengingatkan agar manusia juga harus sabar dalam menghadapi segala cobaan. Dengan sabar, orang yang sedang sakit akan telaten dan disiplin minum obat. Orang akan terus berikhtiar  tanpa keluh kesah.Terapi terus dijalankan dengan tetap memohon kesembuhan kepada Allah SWT.

Itulah ikhtiar rohani yaitu ketenangan dengan memperkuat aqidah, tetap sabar dengan mengoptimalkan ikhtiar dan senantiasa berdo’a kepada Allah untuk memohon kesehatan jasmani dan rohani. Allah SWT berfirman dalam QS Al Anfal 49,  Wa may yatawakkal ‘alaallahi fa innallahaa ‘azizun hakim.  Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah SWT, maka sesungguhnya  Allah Maha- perkasa lagi  Maha bijaksana (Dinn Wahyudin)