Jelaskan secara Garis besar kehidupan Yesus Kristus yang perlu kita ketahui

Jelaskan secara Garis besar kehidupan Yesus Kristus yang perlu kita ketahui

Jelaskan secara Garis besar kehidupan Yesus Kristus yang perlu kita ketahui
Lihat Foto

EPA

Wajah pada kain kafan Torino dipercaya sebagai wajah Yesus.

KOMPAS.com- Yesus orang Nazaret menjadi panutan dalam iman bagi umat Kristiani. Keteladanan Yesus membuat banyak orang merasa mengenal Yesus secara pribadi.

Namun, sejumlah ilmuwan mengungkapkan, ada beberapa hal yang banyak orang tidak tahu tentang Yesus, karena hal tersebut tidak secara langsung dinyatakan di dalam Kitab Suci.

Ilmuwan itu antara lain John F Walvoord yang menjadi editor Bible Knowledge Commentary dan Gordon J Wenham, pakar Perjanjian Lama dan dan ikut menulis Holman Illustrated Bible Dictionary.

Ini tujuh hal tentang Yesus yang jarang di ketahui umum:

1. Yesus mungkin lahir jauh sebelum Natal

Kalender kita saat ini punya hitungan berbeda. Kalender kita seharusnya di hitung dari hari kelahiran Yesus, ini bisa di lihat dari terminologi di bahasa Latin, A.D (anno domini, yang berarti di tahun Tuhan).

Berdasar sejarah Roma, Raja Herodes meninggal sekitar tahun 4 SM. Yesus lahir ketika Raja Herodes masih hidup. Kenyataannya, Herodes memerintahkan sensus mendadak untuk membunuh seluruh anak dan bayi laki-laki di Bethlehem, dengan tujuan menangkap Sang Mesias, Yesus. 

Untuk tanggal pastinya memang masih ada perdebatan, tetapi dari Injil Lukas 2 ayat 2, sensus Herodes tersebut terjadi pada abad 6 SM. Oleh karena itu, Yesus diperkirakan lahir pada tahun 4-6 SM.

2. Yesus melindungi orang Yahudi saat eksodus

Trinitas selalu bekerja bersamaan dan menjadi satu kesatuan. Dan di saat orang Yahudi lari dari kejaran prajurit Farisi, di dalam Injil di jelaskan secara detail, Yesus membantu mereka melalui masa-masa tersebut.

Siapa yang tidak mati dalam dunia ini? Kematian adalah hal yang pasti akan dilalui oleh semua makhluk hidup. Kematian menurut Kristen adalah hal yang patut disyukuri karena kita beroleh hidup yang kekal nantinya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa harimau mati meninggalkan belangnya dan gajah mati meninggalkan gadingnya. Dapat dikatakan bahwa manusia yang meninggal akan meninggalkan kenangan kepada sesama kita baik itu keluarga mau pun teman dekat. Karena tujuan hidup orang Kristen adalah mempunyai hidup yang serupa akan gambar  dan rupa Allah. Makna kelahiran Yesus yaitu memberikan kita teladan untuk mengikuti jejak-Nya. Amsal 22 : 1 juga mengatakan bahwa nama baik lebih berharga daripada kekayaan dan kasih lebih besar daripada emas dan perak. Tanda-tanda kematian menurut Kristen bukan hanya kematian secara fisik saja melainkan secara roh juga.

Manusia yang meninggal akan meninggalkan keteladanan untuk menjadi panutan dan contoh hidup bagi orang lain. Tokoh yang menjadi teladan bagi orang percaya adalah Yesus Kristus. Ia manusia yang tidak berdosa dan tidak bercacat cela yang pernah hidup di muka bumi ini. Tidak hanya semasa hidupnya saja ia memberikan teladan tetapi, saat mati di kayu salib pun Ia memberikan contoh bagi manusia. Ia memberikan contoh agar kita mengikuti jalan-Nya. Seperti yang ditulis dalam 1 Petrus 2 : 21, kita dipanggil karena Kristus telah menderita dan telah meninggalkan teladan supaya kita mengikuti jejak-Nya. Di dalam keseharian, terkadang kita mendapatkan penghinaan dan ketidakadilan karena mempertahankan iman kita.  Ada beberapa keteladanan yang bisa kita contoh dari Yesus untuk dipraktekkan di kehidupan sehari-hari dengan pertolongan roh kudus tentunya agar kita bisa menghadapinya :

Teladan dalam Penderitaan

1 Petrus 2 : 21 mengatakan, kita telah dipanggil karena Kristus telah menderita untuk meninggalkan teladan bagi kita. Yesus sendiri mengatakan bagi tiap orang yang mengikutnya haruslah menyangkal dan memikul salib. Yesus telah menderita lebih dulu daripada kita dan Ia juga telah menunjukkan kasih-Nya jadi kita sebagai anaknya haruslah mencotohnya dengan tidak mudah sakit hati karena Bapa kita lebih dulu menderita dan mengajarkan kasih.

Teladan Pengampunan

Yudas adalah murid Yesus yang mengkhianati dan menjual-Nya kepada musuhNya di Taman Getsemani sesaat sebelum Ia ditangkap dan disalibkan. Walau pun begitu, Yesus tidak marah melainkan menyapanya dengan kalimat sapaan sahabat. Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh kita bukan malah membalasnya. Saat Ia disalibkan, Ia juga mengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya melalui doa-Nya.

Teladan Kerendahan Hati

Rasul Paulus mengatakan dalam Filipi 2 : 6-8 bahwa Yesus adalah Allah yang tidak menganggap dirinya kesetaraan dengan Allah sebagai milik-Nya yang harus dipertahankan melainkan Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba dan menjadi sama seperti manusia dan merendahkan diri-Nya serta taat sampai mati di kayu salib. Yesus rela meninggalkan semuanya untuk menjadi manusia padahal dalam Yohanes 10 : 30 mengatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu.

Teladan Kemurahan Hati

2 Korintus 8 : 9 menuliskan bahwa karena kasih karunia Tuhan lah kita sebagai anak-Nya dijadikan-Nya kaya. Dari Yesus lahir Ia lahir dalam kemiskinan, dibesarkan dalam kemiskinan, bahkan sampai mati pun kuburan-Nya bukan milik-Nya. Ia memberikan semuanya kepada kita anak-Nya karena Ia murah hati.

Teladan tidak berdosa

1 Petrus 2 : 22 menuliskan bahwa Yesus tidak pernah berbuat dosa dan mulut-Nya tidak pernah mengatakan dusta. Yesus mengajarkan kepada kita sebagai murid-Nya untuk menjaga hati dan pikiran agar tidak berbuat dosa meski pun penderitaan datang di kehidupan kita. Dengan berdoa dan mengucap syukur, Tuhan menjaga kita dari dosa yang ada di dunia ini.

Teladan tidak pernah menipu

Saat Yesus dianiaya dan disalibkan, Ia tidak pernah sedikit pun berbicara bohong agar dibebaskan hal ini dapat kita  contoh karena hendaknya hanya kebenaran sajalah yang ada pada diri kita walau badai kehidupan menerpa.

Teladan tidak mencaci maki

Roma 12 : 14 mengajarkan kita untuk memberkati orang yang menganiaya kita bukan untuk mengutuki nya. Yesus juga berkata dengan mulutnya sendiri untuk mengasihi dan mendoakan orang yang menganiaya kita.

Manusia mempunyai sifat alami untuk membalas karena kita sakit hati dengan apa yang mereka perbuat kepada kita. Tetapi Yesus sudah memberikan teladan untuk mengubah rasa sakit hati dengan kebahagiaan jika kita teguh dan mempunyai hati yang tekun.

Teladan kesabaran

Roma 12 : 12 mengingatkan kita untuk bersukacita dalam pengharapan dan bersabar dalam kesesakan serta tekun untuk berdoa. Yesus mengajarkan kita untuk bersabar dan menunjukkan kasih karena Ia menjanjikan kepada kita untuk beroleh kehidupan kekal.

Teladan Berserah kepada Allah

1 Petrus 2 : 23 menuliskan bahwa ketika Yesus dicaci maki dan menderita Ia tidak membalas melainkan berserah kepada Allah karena Yesus tahu bahwa Allah yang akan mengadilinya dengan adil.

Ketika kita sebagai manusia sudah lelah akan penderitaan yang tiada habisnya maka kita bisa mencontoh Yesus dengan menyerahkan segala perkara kepada Tuhan karena Ia pasti mempunyai caranya sendiri untuk menyelesaikannya di luar akal kita sebagai manusia yang terbatas. Jadi, sebagai anak-Nya janganlah takut dan putus asa karena kita mempunyai Allah yang kuat, hidup, adil, dan lebih besar dari masalah kita.

Teladan dalam beriman

1 Petrus 2 : 24 menuliskan bahwa Yesus telah memikul dosa kita di atas kayu salib supaya kita tidak binasa karena dosa. Penebusan dosa yang sudah dikerjakan Yesus adalah inti dari alasan kenapa Ia datang ke dunia melalui pengajaran-Nya mengenai kebenaran yang mutlak yang tidak bisa dibantahkan agar kita sebagai orang percaya tidak sia-sia percaya kepadaNya. Yesus adalah juru selamat manusia dan kita orang percaya menerima anugerah-Nya dengan cuma-cuma dan mendapatkan kehidupan kekal bukan kematian kekal.

Kita sama-sama berharap untuk berbuat kebaikan lebih banyak, menjaga sopan santun, lebih lagi rendah hati, lebih bersabar, dan banyak mengampuni dalam praktek kehidupan sehari-hari. Mari kita saling mengingatkan untuk memperbaiki diri untuk lebih baik lagi ke depannya.

( S.Wiwie )

Malaikat Gabriel diutus kepada seorang gadis yang baik bernama Maria. Gabriel berkata kepada Maria bahwa ia akan mendapat seorang anak yang akan memerintah sebagai raja selama-lamanya. Yesus, anak itu, akan lahir dalam kandang binatang di mana gembala-gembala mengunjungi dia. Belakangan, sebuah bintang membimbing orang-orang dari Timur sampai kepada anak kecil itu. Kita akan mempelajari siapa yang menyebabkan mereka dapat melihat bintang itu, dan bagaimana Yesus telah diluputkan dari usaha pembunuhan.

Selanjutnya, kita temukan Yesus, ketika ia berusia 12 tahun, sedang bercakap-cakap dengan guru-guru di bait. Delapan belas tahun kemudian Yesus dibaptis, dan kemudian ia memulai pengabaran Kerajaan dan pekerjaan pengajaran yang Allah inginkan untuk ia lakukan dengan mengutusnya ke bumi. Untuk membantunya dalam pekerjaan ini, Yesus memilih 12 pria dan menjadikan mereka rasul-rasulnya.

Yesus juga melakukan banyak mujizat. Ia memberi makan ribuan orang dengan hanya beberapa ikan kecil dan beberapa potong roti. Ia menyembuhkan orang-orang sakit dan bahkan membangkitkan orang-orang mati. Akhirnya, kita pelajari banyak hal yang terjadi kepada Yesus selama hari terakhir dari kehidupannya, dan bagaimana sampai ia dibunuh. Yesus mengabarkan selama kira-kira tiga setengah tahun, maka Bagian ENAM meliputi jangka waktu sedikit lebih dari 34 tahun.