Jelaskan kiat kiat apa saja yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia

Jelaskan kiat kiat apa saja yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia

1.    Menyiapkan tenaga ahli dan terampil dengan menyiapkan pendidikan formal bagi penduduk. Contoh melalui investasi-investasi:2.    Menyiapkan tenaga kerja yang mampu bekerja keras dan produktif dengan meningkatkan kesehatan melalui perbaikan gizi penduduk, memberikan jaminan social yang memadai dan menjamin kesehatan yang baik3.    Mengadakan latihan-latihan atau job training bagi tenaga-tenaga kerja agar memiliki kemampuan kerja yang baik, melalui diklat-diklat, penataran, kursus-kursus atau loka karya4.    Mengadakan penelitian-penelitian untuk memberikan keteranpilan kepada tenaga kerja yang sedang mencari pekerjaan agar dapat mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. 5.    Pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negri untuk memperluas ilmu pengetahuan dan keterampilan serta menimba pengalaman kerja.

Materi Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja – Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Kualitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting, apalagi di era persaingan global yang semakin ketat. Orang-orang dengan kualitas kerja yang buruk akan semakin terpinggirkan.

Kualitas tenaga kerja pada suatu negara sangat memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Negara-negara dengan tenaga kerja yang berkualitas cenderung mengalami kemajuan pesat daripada negara dengan kualitas tenaga kerja yang buruk.

Oleh karena itu, pemerintah maupun swasta pada suatu negara terus melakukan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja termasuk juga Indonesia.

Baca Juga : Materi Ketenagakerjaan Lengkap

Apa Saja Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja?

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membekali atau menambah keahlian, keterampilan dan pengetahuan seseorang, guna memperoleh kesempatan kerja. Tingkat pendidikan mempengaruhi tinggi rendah kualitas seorang tenaga kerja. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun non formal.

a. Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang ditempuh melalui sekolah-sekolah formal. Pendidikan formal memiliki jalur pendidikan yang jelas, dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga tingkat pendidikan tinggi.

Dalam upaya meningkatkan kualitas calon tenaga kerja melalui pendidikan formal, pemerintah menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun, mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia kerja, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, serta memberikan beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu.

b. Pendidikan Non-Formal

Pendidikan non-formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan menempuh pendidikan formal dapat memilih pendidikan non-formal dengan jenjang pendidikan lebih singkat.

Contoh pendidikan non formal yaitu lembaga bimbingan belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), kursus pelatihan kelompok belajar, Majelis Taklim, dan sanggar.

Peningkatan kualitas calon tenaga kerja jam tenaga kerja melalui pendidikan non formal dapat dilakukan dengan menambah jumlah lembaga pendidikan non-formal dan mengefektifkan kegiatan keterampilan yang dilakukan di dalamnya dengan disesuaikan kebutuhan perkembangan dunia kerja.

2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Tenaga kerja yang memiliki tingkat kesehatan yang kurang baik tidak dapat bekerja secara optimal. Tingkat kesehatan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

Oleh karena itu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan penyediaan sarana prasarana kesehatan yang memadai, sistem sanitasi, perbaikan gizi, dan pemberian jaminan sosial kesehatan.

3. Program Pemagangan di Dalam dan di Luar Negeri

Pemagangan merupakan latihan kerja langsung di tempat kerja. Pemagangan bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja melalui bimbingan dan pengalaman yang dilakukan di tempat kerja.

Profesionalisme tenaga kerja dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan keterampilan yang dipelajari selama proses magang. Pemagangan dapat dilakukan di dalam dan di luar negeri disesuaikan dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki peserta magang dan kebutuhan dunia kerja.

4. Memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK)

Salah satu tempat yang disediakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah Balai Latihan Kerja.

BLK merupakan tempat mengembangkan keterampilan dan keahlian kerja yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja.

Pada tahun 2012, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi merevitalisasi sekitar 237 BLK milik pemerintah. Revitalisasi BLK bertujuan mengurangi pengangguran yang tersebar di daerah-daerah.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012 sekitar 85% lulusan Balai Latihan Kerja langsung terserap dunia kerja dan berhasil membuka lapangan kerja dengan berwirausaha.

5. Mempercepat Sertifikasi Profesi Tenaga Kerja

Program sertifikasi tenaga kerja dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bawah Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Program ini dilakukan dengan cara membuat sistem pelatihan terpadu dengan sistem sertifikasi kerja sehingga kompetensi, keterampilan, dan keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diakui pasar tenaga kerja di dalam dan luar negeri. Program sertifikasi tenaga kerja sangat penting untuk menghadapi perdagangan bebas.

6. Penyelenggaraan Pelatihan Berkala

Penyelenggaraan pelatihan berkala bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja. Selain program-program dari pemerintah, perusahaan dapat berperan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja.

Perusahaan dapat melakukan pelatihan berkala bagi pekerja untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan keahlian tenaga kerja.  Pelatihan ini dapat dilakukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.

Pelatihan dari pihak eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan mengundang pakar atau ahli yang kompeten di bidangnya. Pelatihan ini bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan tenaga kerja sehingga berdampak pada produktivitas sebuah perusahaan.

7. Penerapan Bonus dan Sanksi Secara Konsisten

Penerapan bonus dan sanksi secara konsisten dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja. Pemberian bonus dapat berupa kenaikan upah, tambahan upah, maupun kenaikan jabatan.

Sanksi dapat diterapkan dengan oemberian surat peringatan, pemotongan gaji, atau pemecatan. Jika penerapan bonus dan sanksi dilakukan konsisten, para pekerja akan termotivasi bekerja sebaik mungkin untuk mendapatkan bonus dan menghindari sanksi.

Dalam jangka panjang, cara ini akan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Perusahaan akan diuntungkan dengan kompetisi sehat antarpekerja untuk bekerja yang terbaik.

Baca Juga : Materi Pengangguran Lengkap

Sekian materi dari Synaoo.com tentang upaya meningkatkan kualitas tenga kerja. Semoga materi yang disampaikan dapat bermanfaat dan membantu proses belajar sobat synaoo.

Selamat Belajar !!!

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak di Asia dan tentunya memiliki sumber daya manusia yang sangat besar. Namun, sangat disayangkan karena ini tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang memadai, yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian secara nasional. Belum lagi ditambah kualitas tenaga kerja itu sendiri.

Ya, kurangnya daya saing yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja di Indonesia adakalanya menjadi hambatan, mengingat hal ini membuat kemampuan untuk bersaing dengan mereka yang berasal dari luar negeri berkurang. Untuk itu, perlu adanya upaya lebih untuk meningkatkan ini. Pemerintah dalam hal ini tentu saja berperan besar.

Kendati demikian, upaya peningkatan ini sebenarnya bukan semata-mata menjadi tanggung jawab penuh dari pemerintah. Akan tetapi ada pihak lain seperti pihak swasta dan individu itu sendiri yang harus ikut serta dalam mencari upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan guna meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengurangi permasalahan pengangguran di Indonesia, diantaranya:

Upaya Pemerintah

Sebagai lembaga tertinggi yang berkewajiban untuk menyejahterakan rakyatnya, pemerintah memegang andil terbesar dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah diantaranya adalah :

  • Menyusun kurikulum dalam sistem pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan dan keahlian yang dapat digunakan untuk bersaing di dunia kerja.
  • Mendirikan lembaga pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK) atau menggalakan program yang ada di masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan dari para pekerja dan masyarakat.
  • Mengadakan pelatihan yang bersifat gratis, sehingga tidak memberatkan pesertanya dengan tujuan sama yaitu peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja.

Upaya Swasta

Pihak swasta merupakan mitra dari pemerintah yang dapat membantu upaya peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pihak swasta atau perusahaan, antara lain :

(Baca juga: Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifatnya)

  • Kerjasama dengan sekolah-sekolah yang memberikan kesempatan magang kepada siswanya.
  • Memberikan bantuan beasiswa pendidikan merupakan salah satu cara yang tepat.
  • Memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk mengembangkan diri untuk bagian internal, sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kerja.

Upaya Individu

Faktor terbesar yang mampu menciptakan tenaga kerja berkualitas bagus atau baik sejatinya bukan saja datang dari pemerintah ataupun swasta, melainkan individu itu sendiri. Tidak mungkin kualitas seseorang meningkatkan tanpa adanya dorongan dari dirinya sendiri.

Hal serupa juga terjadi dalam pekerjaan, dimana seseorang haruslah memiliki niat dari dirinya sendiri untuk mendapatkan pekerjaan dan berusaha untuk menjadi lebih baik karena tidak akan ada perusahaan yang akan memperkerjakan kita jika kita tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk bersaing di dunia kerja.