Jelaskan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Ayo kita beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing!

Selamat, ya! Bagi Kamu yang sekarang telah duduk di bangku SMP/MTs. Kamu hendaknya bersyukur dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai wujud rasa syukur, kamu dapat meningkatkannya dengan lebih rajin belajar dan senantiasa taat menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa. 

Perhatikan Gambar diatas. Dari gambar tersebut, apa yang kamu lihat? Tentu kamu dapat melihat aktivitas umat beragama yang sedang melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Salah satu perilaku menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan dengan melaksanakan ibadah. Kemauan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa hanya dapat terwujud apabila kamu betul-betul memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta.

Pada bab ini, kamu akan belajar tentang arti penting beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kamu diharapkan mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Sebelum kamu mempelajari makna iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kajilah cerita berikut.

Pagi telah datang, Andi bangun dan mulai mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Dengan suka cita, Andi menyambut hari pertama masuk sekolah. Setelah meminta doa dan mencium tangan orang tuanya, Andi berangkat ke sekolah. Sambil berjalan riang dan sedikit bercanda dengan tiga orang temannya, Andi menyusuri jalan menuju sekolah yang selama ini diinginkannya. 

Di tengah perjalanan, Andi melihat seorang ibu yang akan menyeberang jalan. Dengan sigap, ia membantu ibu tersebut. Perjalanan ke sekolah pun dilanjutkan. Setelah beberapa meter berjalan, Andi menemukan sebuah dompet berisi uang.

Ketika ada salah seorang teman yang ingin untuk memilikinya, Andi berkata, “Tuhan melihat apa pun yang kita kerjakan. Ayo kita kembalikan uang ini, mungkin orang yang kehilangan dompet ini sedang sedih dan kebingungan mencari dompetnya.” 

Setelah membaca cerita di atas, jawablah soal berikut.

  1. Apakah kamu juga termasuk anak yang bahagia ketika pertama kali masuk sekolah di SMP/MTs? Jelaskan.
  2. Apakah dengan bersikap jujur, Andi termasuk anak yang memiliki keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa? Jelaskan.
  3. Sebutkan upaya yang kamu lakukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Cerita dan jawaban atas pertanyaan pada Penanaman Nilai I menyangkut keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan bahwa kita adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa merupakan keimanan. Setiap ajaran agama memerintahkan umatnya untuk selalu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman artinya percaya secara penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia yang beriman adalah manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan. 

Takwa berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa berusaha melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk paling sempurna dan dikaruniai akal pikiran. Dengan akal dan pikirannya, manusia dapat mengembangkan hidup serta mengelola alam yang dianugerahkan Tuhan untuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk memahami lebih jauh tentang pelaksanaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, donwload tabel berikut serta di cetak (print) lalu kamu isi.

Selanjutnya, jawablah dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut. 

1. Apakah kamu sudah melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa?

2. Apakah kamu sudah meninggalkan larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa?

Mudah-mudahan keimanan dan ketakwaanmu kepada Tuhan Yang Maha Esa makin meningkat. 

Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengakuan itu dipertegas dalam Pembukaan dan Pasal 29 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut.

  1. Pembukaan UUD 1945 Alinea Ketiga berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur ...”;
  2. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat berbunyi, “Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa”; dan
  3. Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 berbunyi, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Kutipan dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut menunjukkan nilai ketuhanan yang mendasari berdirinya negara Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, nilai ketuhanan akan selalu mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara menuju terciptanya masyarakat adil dan makmur. 

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberikan landasan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Gambar diatas menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa memberkati bangsa dan negara Republik Indonesia dengan alam yang indah. Karunia Tuhan tersebut semestinya disyukuri oleh seluruh bangsa Indonesia dengan makin beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Pelaksanaan dari perilaku iman dan takwa tersebut dikaitkan dengan Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya dalam bentuk perilaku:

  1. Saling menghormati dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing;
  2. meningkatkan kerukunan hidup antarumat seagama, antarumat yang berbeda agama, serta antara umat beragama dengan pemerintah;
  3. mengembangkan kualitas keimanan dan ketakwaan setiap umat beragama; serta
  4. memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membedakan agama dan kepercayaan masing-masing.

Iman artinya ‘percaya’. Manusia yang beriman adalah manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Takwa berarti ‘menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa’. 

Manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa akan berusaha senantiasa melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa.

Amati Gambar Diatas Kemudian, jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apa pendapatmu tentang Gambar 1.3?
  2. Apakah hanya tokoh agama yang dapat menciptakan kerukunan?
  3. Apa peran serta tokoh agama dalam menciptakan persatuan
  4. dan kesatuan?
  5. Bagaimana upayamu dalam mewujudkan kerukunan beragama?

Peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat mendorong manusia berbuat baik dan benar. Berbuat baik dan benar sangat bermanfaat, baik bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa maupun negara. 

Ajaran agama berintikan kesadaran untuk beriman dan bertakwa serta mengendalikan kehidupan manusia. Moral mengajarkan agar kita mampu memilah dan memilih perbuatan baik dan perbuatan buruk. Agama dan moral mengajarkan agar antarsesama manusia bersikap sopan, saling mengerti, saling memercayai, dan saling menyayangi.

Postingan Terbaru

MAKALAH “BERIMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA” NAMA : KELAS : - NAMA SEKOLAH TP.2014/2015 Page i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi Pembaca. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Lamongan, 15 September 2014 Penyusun Page ii DAFTAR ISI Halaman Judul ......................................................................................................................... i Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................................. iii BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1 BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2 A. Makna Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .................................... 2 BAB III : PENUTUP ............................................................................................................... 5 Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 6 Page iii BAB I PEMBAHASAN A. Latar belakang Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan semua benda yang ada di sekeliling kita, baik yang hidup maupun yang mati, adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus percaya kepada Tuhan Yang menciptakan semesta alam. Artinya, kita wajib mengakui dan meyakini bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu memang benar ada. Iman dan taqwa adalah keyakinan dan keinsafan yang diikuti dengan kesetiaan, kepatuhan, dan ketaatan dalam menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa serta menjauhi segala larangan-Nya. Semua agama mempunyai pengertian tentang ketaqwaan. Secara umum, taqwa berarti taat terhadap perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya. J adi kita harus ingat, waspada, dan hati-hati dalam memelihara diri sendiri dari noda dan dosa. Menjaga keselamatan dengan melakukan yang baik dan benar, dan tidak melakukan perbuatan yang salah dan jahat. Sikap taqwa selalu dilandasi dengan mengharapkan keridaan Tuhan. Sikap taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah dasar prilaku dan amal perbuatan bagi kehidupan kita sehari-hari yang selalu mengarah kepada keluhuran nama Tuhan Yang Maha Esa dan kebaikan bagi kehidupan masyarakat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dari judul makalah sebagai berikut : A. Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ? Page 1 BAB II PEMBAHASAN A.Makna Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Takwa berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa berusaha melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal itu menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengakuan itu dipertegas dalam Pembukaan dan Pasal 29 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut. a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Ketiga berbunyi, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur ...”; b) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat berbunyi, “Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa”; dan c) Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 berbunyi, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Akhlak Mulia dalam Kehidupan Pribadi Perilaku yang mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupan pribadi di antaranya adalah perilaku disiplin dan tanggung jawab. Perilaku yang mencerminkan dan yang bertentangan dengan akhlak mulia bagi diri sendiri tentunya sudah kamu pahami. 2. Akhlak Mulia dalam Lingkungan Keluarga Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia dalam lingkungan keluarga, contohnya adalah menjaga kesopanan, kekeluargaan, dan keharmonisan keluarga. Page 2 3. Akhlak Mulia di Lingkungan Sekolah Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia dalam lingkungan sekolah, antara lain adalah menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Sebutkan perbuatan yang mencerminkan akhlak mulia lainnya di lingkungan sekolah. 4. Akhlak Mulia dalam Lingkungan Masyarakat Perilaku yang menunjukkan akhlak mulia di masyarakat, antara lain adalah membantu sesama di lingkungan masyarakat. Sebutkan perbuatan lainnya. Pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebenarnya telah dinyatakan pula dalam UUD 1945, baik pada bagian pembukaan maupun pada bagian batang tubuhnya. Pada bagian pembukaan, terdapat dalam alinea ke-3 yang menyatakan bahwa “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Pada bagian Batang Tubuh, tercantum pada pasal 29 ayat 1 dan 2, sebgai berikut: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agama dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu. Kehidupan beragama dalam ketetapam MPR RI terutama pada masa Orde Baru dapat ditemukan pada ketetapan MPR tentang GBHN baik GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, maupun GBHN 1988. Di dalam GBHN tentang Agama dan KEpercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial Budaya, antara lain menyatakan bahwa “Kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan, sehingga terbina hidup rukun diantara sesama umat beragama …”. pengaturan tentang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam ketetapan MPR, lebih tegas lagi di atur dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 ialah tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetia Pancakarsa). Page 3 Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus benar-benar kita tanamkan dalam hati sanubari. Selanjutnya, kepercayaan dan ketakwaan harus kita wujudkan dalam perbuatan seharihari sesuai dengan aturan-aturan dalam agama. Contoh perwujudan ketakwaan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan seharihari ialah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing dengan sungguh. Kita jangan sampai salah mengerti akan arti beribadah. Beribadah itu tidak hanya sekedar bersembahyang atau berdoa di tempat-tempat ibadah, seperti masjid, gereja, kuil, pagoda, atau pura. Melainkan harus diimbangi dengan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan perintah Tuhan. Menjalankan perintah-Nya, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Perbuatan yang baik sesuai dengan perintah Tuhan, misalnya mengasihi sesama manusia, suka memaafkan, sekalipun orang itu membenci kita, suka menolong tanpa pamrih, jujur, rendah hati, menepati janji, mau berkorban untuk oranglain, dan sebagainya. Sungguh disayangkan, bila ada orang yang mengaku beriman dan beragama, tetapi perbuatannya sehari-hari masih suka berjudi, menipu, memfitnah, membunuh sesama manusia, mencuri, merampok, memperkosa, dan sebagainya. untuk itu, kita harus mawas diri (intropeksi). Bila kita beragama dan bertakwa kepada Tuhan, hendaknya perbuatan kita sesuai dengan tuntutan agama kita masing-masing, yaitu perbuatan baik. Kita hendaknya menjauhi perbutan-perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti judi, mencuri, bohong, memfitnah, dan sebagainya. Untuk mengenbangkan sikap percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa perlu adanya pembinaan. Pembinan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut. Page 4 BAB III PENUTUP Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang hanya ada di negara kita. Sebagai dasar negara, Pancasila merupkan hasil rumusan dari nilai-nilai dan norma-norma yang berakar dan tumbuh dalam dan dari kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai oleh agama yang hidup di negara ini. Dalam Pancasila telah dijamin kebebasan hidup beragama terutama pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita wajib mengakui dan meyakini, bahwa di luar alam semesta ini masih ada zat yang sempurna, yaitu Tuhan pencipta atau Al-Khalik. Tuhan pencipta alam semesta sekaligus sebagai pengatur. Kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan dapat dibuktikan melalui amal perbuatan kita. Menurut norma hukum, dasar-dasra kepercayaan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa termuat dalam Pembukaan UUd 1945, Batang Tubuh UUD 1945, dan dalam KetetapanKetetapan MPR. Setiap bangsa mempunyai ideologi nasional sesuai dengan pilihannya. Identitas nasional yang dipilihnya itu mencerminkan identitas atau jati diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia memilih dan menetapkan Pancasila sebagai ideologinya Page 5 DAFTAR PUSTAKA //pendulangan.wordpress.com/2012/03/26/155/ //www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ve d=0CDIQFjAE&url=http%3A%2F%2Faresconfuse.files.wordpress.com%2F2014%2F01%2Fma risna-musyafrudin-11009037-bab-i-beriman-dan-bertakwa-kepada-tuhan-yang-mahaesa.ppt&ei=sD8WVPvDMYmiugTPgoIw&usg=AFQjCNGYhdrHjye4_0CEwI105B3LOR0wm Q&bvm=bv.75097201,d.c2E

Page 6

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA