Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor

Dalam aktivitas ekonomi di masyarakat, terdapat permintaan maupun penawaran dari setiap produk yang diperjual belikan. Permintaan terjadi karena keinginan konsumen atas berbagai barang yang diperlukan atau diinginkan. Bukan hanya ingin saja, tetapi diiringi dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut atau disebut purchasing power. Hal ini telah dijabarkan lebih luas dalam teori permintaan yang dibahas dalam ilmu ekonomi mikro.

Teori permintaan adalah salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pembeli dengan penjual. Ia menjelaskan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas barang maupun jasa. Teori ini juga dapat diartikan suatu komoditas yang dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen yang mau dan bersedia untuk membelinya. Jika harga sesuai dengan kemampuan konsumen maka mereka akan membeli komoditas tersebut.

Walaupun harga menjadi faktor penentu paling besar dari permintaan, ternyata permintaan juga dapat dipengaruhi akibat faktor lain diluar harga. Oleh Gramedia Blog dijabarkan faktor penting diluar harga yang dapat mempengaruhi permintaan, diantaranya:

  • Harga barang lain yang terdiri dari barang pengganti, barang pelengkap, serta barang netral
  • Pendapatan para pembeli yang terdiri dari barang inferior, barang esensial, barang normal, serta barang mewah.
  • Berbagai faktor pengaruh lainnya yang terdiri dari distribusi pendapatan, cita rasa mayarakat, jumlah penduduk, serta harapan tentang masa depan.

Setelah mengetahui tentang makna permintaan dan teori permintaan, maka apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan? Terdapat berbagai pendapat yang menjelaskan faktor permintaan, dan kami telah merangkum 5 faktor permintaan yang bisa kalian pelajari. Mari simak penjelasannya berikut!

1. Pendapatan Konsumen: Faktor permintaan ini seringkali cepat mengalami perubahan yang menimbulkan perubahan atas permintaan dari berbagai jenis barang. Oleh Sukarno (1994) dijelaskan dua golongan barang yang terpengaruhi terdiri dari barang normal dan barang inferior. Apabila permintaan barang normal semakin meningkat seiring meningkatnya pendapatan masyarakat, maka permintaan barang inferior semakin rendah seiring pendapatan meningkat.

2. Jumlah Penduduk: Jumlah penduduk secara umum akan diikuti oleh kesempatan kerja yang tersedia. Jadi semakin banyak orang yang bekerja dan menerima pendapatan, maka hal tersebut akan menambah daya beli masyarakat. Dengan semakin besar daya beli masyarakat, maka jumlah permintaan akan bertambah.

3. Harga Barang yang Lain: Maksud dari faktor ini adalah berkaitan dengan produk atau merek lain dengan menawarkan beragam tingkat harga. Faktor ini memiliki tiga tipe golongan barang yaitu barang substitusi, barang komplementer dan barang netral. Dari ketiga tipe barang tersebut, hanya barang netral yang berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh permintaan barang lain. Sedangkan barang substitusi (pengganti) dan barang komplementer (pelengkap) dapat mempengaruhi permintaan barang yang fungsinya sama atau pasangan barang dari barang pelengkap.

4. Selera Konsumen: Dalam faktor permintaan ini, semakin tinggi selera konsumen mengenai sebuah barang, semakin tinggi pula permintaan dari barang tersebut. Untuk mengetahui selera konsumen dapat melihat indeks preferensi konsumen. Indeks ini dapat berubah atau diperbaharui setiap saat berdasarkan survei tingkah laku konsumen terhadap sebuah barang yang bersangkutan.

5. Prediksi Masa Depan: Faktor yang terakhir ini juga mempengaruhi permintaan. Contoh dari ramalan masa depan ini seperti tentang kenaikan harga sebuah barang di masa mendatang. Karena itu, konsumen mulai membeli barang tersebut lebih banyak di masa sekarang.

Permintaan secara sederhana muncul karena adanya keinginan untuk membeli dan kemampuan untuk membeli. Dengan memahami bagaimana permintaan bekerja dalam mekanisme pasar, maka kalian telah selangkah lebih maju memahami ilmu ekonomi mikro. Kalian dapat ikut mendalami lebih dalam ilmu dasar tentang ekonomi bersama Ma’soem University di jurusan Manajemen Bisnis Syariah S1.

Menjadi mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah S1 di Ma’soem University membuka kesempatan bagi kalian mempelajari bagaimana membangun bisnis mulai dari teori hingga praktek serta dibarengi dengan ilmu Syariah yang membuat bisnis menjadi lebih berkah. Tidak hanya itu, biaya kuliah yang cukup ekonomis akan sangat cocok bagi kalian yang tidak ingin pusing dengan biaya kuliah. 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor

Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, Uang, sumber daya manusia, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda berwujud, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik. Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi pada era globalisasi ini. Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya fisik, kewirausahaan, dan sumber daya informasi.

Sumber daya fisik[sunting | sunting sumber]

Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan bahan baku lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan baku.

Tenaga kerja[sunting | sunting sumber]

Tenaga kerja merupakan faktor produksi berbentuk manusia yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Hasil produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja bernilai ekonomis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kemampuan tenaga kerja diukur berdasarkan tingkat usia. Tenaga kerja akan dihitung sebagai faktor produksi ketika manusia memiliki kemampuan untuk bekerja. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, arsitek, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau pelatihan di bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan pelatihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.

Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

Kewirausahaan[sunting | sunting sumber]

Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau kemampuan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi.[butuh rujukan]

Sumber daya informasi[sunting | sunting sumber]

Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

Cara pemakaian[sunting | sunting sumber]

Cara pemakaian faktor produksi ditentukan oleh cara suatu perusahaan melakukan kegiatan produksi barang. Secara umum, pemakaian faktor produksi ditentukan oleh tingkat harga dari faktor produksi. Produsen akan mengurangi penggunaan faktor produksi ketika harganya meningkat. Sebaliknya, produsen akan menambah jumlah faktor produksi ketika harganya menurun.[1]

Bidang pemakaian[sunting | sunting sumber]

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Pertanian selalu berhubungan dengan ketersediaan faktor produksi. Produktivitas kegiatan dan hasil usaha tani ditentukan oleh ketersediaan faktor produksi. Semakin banyak faktor produksi yang dikelola secara efektif dan efisien maka produktivitas pertanian semakin tinggi. Pengelolaan faktor produksi dalam pertanian terbagi secara teknis dan secara alokatif. Secara teknis, faktor produksi dimanfaatkan dengan melakukan tingkat produksi yang tinggi. Sedangkan secara alokatif, faktor produksi digunakan untuk memperoleh laba dari hasil usaha tani. Laba dapat diperoleh oleh para petani melalui pembelian faktor produksi dengan harga yang murah dengan hasil produksi yang dijual dengan harga yang lebih tinggi. Efisiensi ekonomi akan tercapai ketika produktivitas faktor produksi meningkat dengan harga jual yang tetap tinggi.[2]

Penerapan praktis[sunting | sunting sumber]

Pertanian bioindustri[sunting | sunting sumber]

Pertanian bioindustri merupakan sistem pertanian yang memanfaatkan limbah dan biomassa pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ramah lingkungan. Lahan yang digunakan untuk pertanian dipandang sebagai sumber daya alam sekaligus faktor produksi bagi industri makanan dan industri lainnya. Faktor produksi ini diubah menjadi bioenergi yang bebas limbah. Faktor produksi digunakan berkali-kali melalui proses pengurangan, pemanfaatan kembali dan daur ulang. Faktor produksi dalam pertanian bionindustri dikelola berdasarkan prinsip bioproses yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wahyuningsih, N.U., dkk. (2020). Buku Saku Ekonomi berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) (PDF). Makassar: Universitas Negeri Makassar. hlm. 23. ISBN 978-623-92105-6-4.
  2. ^ Saeri, Moh. (2018). Usahatani dan Analisisnya (PDF). Malang: Unidha Press. hlm. 7–8. ISBN 978-623-7009-02-3.
  3. ^ Rai, I Nyoman (2018). Dasar-Dasar Agronomi (PDF). Percetakan Pelawa Sari. hlm. 103. ISBN 978-602-8409-68-1.

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education.

Apa yang dimaksud faktor dalam MTK?

Faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis sebuah bilangan. Contohnya angka 10 akan habis dibagi oleh 1, 2, 5, dan 10. Sehingga, 1, 2, 5, dan 10 adalah faktor dari angka 10.

Apakah yang dimaksud dengan faktor dan sebutkan contohnya?

Faktor adalah bilangan yang dapat membagi bilangan sampai habis. Contoh: Faktor dari 12 adalah 1,2,3,4,6,dan 12. Faktor Persekutuan adalah bilangan yang merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor manusia?

Faktor manusia menunjuk pada peran serta elemen manusia yang terkandung dalam suatu sistem yang diperbandingkan dengan fungsi peralatan itu sendiri.

Apa saja faktor dari 9?

Faktor Bilangan dalam Matematika Selain dengan faktor bilangan, kita juga dapat menggunakan faktor persekutuan. Contohnya bilangan 9 dan 12. Faktor 9 adalah 1, 3, dan 9. Faktor 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.