Hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi adalah pengertian dari

Istilah-istilah Seni Rupa Abstrak : bentuk tak nyata (non figuratif). Akulturasi : percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. Anatomi : bentuk dari bagian-bagian tubuh. Applied art : karya seni rupa terapan Artistik : memiliki nilai seni (keindahan). Asimetris : keseimbangan yang tidak sama. Belacu : jenis kain mori yang masih mentah, belum diputihkan sehingga warnanya agak kekuningkuningan. Benda kubistis : benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok). Benda silindris : benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Bidang geometrik: bidang yang dibuat secara matematis. Bidang : berbentuk dua dimensi, segala bentuk pipih yang bukan titik atau garis. Canting isen : alat untuk mengisi bidang batik. Canting reng-rengan : alat untuk batikan pertama kali sesuai dengan polanya. Canting : alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain. Corak : gaya Dimensi : ukuran Dua dimensi : memiliki ukuran panjang dan lebar. Dwimatra : dua dimensi Ecolin: media menggambar berupa bahan cair dengan berbagai warna. Ekspresi : pengungkapan atau proses menyatakan maksud, gagasan, atau perasaan. Fine art/pure art : karya seni rupa murni. Furnitur : benda-benda kebutuhan rumah tangga. Gambar ilustrasi : gambar yang berfungsi sebagai penghiasan serta membantu menjelaskan suatu teks, kalimat, dan naskah agar lebih mudah dipahami. Gladi bersih : pengujian yang terakhir kali sebelum pelaksaan acara yang sesungguhnya. Gliserin/gliserol : cairan kental yang dapat dicampur air atau alkohol yang berasal dari bahan-bahan alami. Gradasi : susunan peralihan dari warna gelap ke warna terang atau sebaliknya. Hand skill : keterampilan (keahlian) tangan. Hiasan kontemporer : motif hiasan diambil dari bentukbentuk baru atau masa kini Hiasan tradisional : motif hiasan yang digunakan turun-temurun. Ide : hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Identifikasi : menentukan atau menetapkan. Identitas : ciri-ciri atau keadaan khusus. Imajinasi : daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar berdasarkan kenyataan atau pengalaman. Inspirasi : ilham Jalur lungsi: jalur yang membujur (vertikal) pada tenunan atau anyaman. Jalur pakan: jalur yang melintang (horizontal) pada tenunan atau anyaman. Kain songket : kain tenun yang dibuat dengan suatu teknik memberikan benang tambahan berupa benang emas, benang perak, atau benang sutra dengan cara dicukit atau disongket. Kesatuan : suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Keseimbangan : penggambaran objek benda yangmemberikan adanya kesan keseimbangan antar bagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain. Komposisi : tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Konte : sejenis pensil dari bahan lunak berwarna hitam pekat. Kontemporer : seni rupa masa kini yang mengutamakan kebebasan berekspresi. Kontras : perbedaan yang mencolok. Menggambar bentuk : cara menggambar dengan meniru objek dan mengutamakan kemiripan rupa. Menggambar ilustrasi : cara menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai bahasa, untuk menjelaskan suatu hal atau keadaan. Model : orang atau benda yang dijadikan contoh atau sasaran penggambaran. Moi Indie : gaya lukis melebih-lebihkan (membuat lebih cantik). Motif atau corak : gambar (tiruan benda, tumbuhan, manusia, dan sebagainya) yang digunakan sebagai hiasan yang dibuat dengan berbagai teknik (lukis, ukir, dan sebagainya). Objek : wujud sesuatu (dalam gambar). Ornamen : ragam hias Palet : bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Perspektif : penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata. Pop art : aliran seni lukis modern (menggunakan teknologi) yang berkembang di Inggris dan Eropa. Prasejarah : masa sebelum ditemukan tulisan (primitive atau kuno). Proporsi : kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Renaissance: usaha membangkitkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi. Seni grafis : karya seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya melalui teknik cetak. Seni rupa murni : karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Seni rupa terapan : seni rupa yang memiliki nilai kegunaan sekaligus memiliki nilai seni. Seni rupa : hasil karya ciptaan manusia baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang memiliki nilai keindahan yang diwujudkan dalam bentuk rupa. Seni : penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengarnya. Simetri : keseimbangan yang sama.

• Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan Setelah sketsa selesai, tahap melukis yang sebenarnya kita jalankan, sesuaikan dengan rencana dan teknik yang disiapkan dari awal. Tahap terakhir adalah menyempurnakan/menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat, yaitu: a) Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif). b) Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran, (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang. Namun, tidak semua langkah jadi acuan, karena proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan. Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak. F. Uji Kompetensi Pengetahuan 1. Tuliskan pengertian seni lukis. 2. Sebutkan gaya/aliran dalam seni lukis. Sumber: Visual Art, volume 6 no. 36, April-Mei 2010 Gambar 1. 29 Contoh Lukisan teknik aquarel. Seni Budaya 21

Home » Kelas IX » Teknik Berkaya Seni Lukis

Seni lukis adalah cabang dari seni rupa yang cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensi. Sebuah lukisan yang baik dapat mnterjemahkan gagasan sang pelukis secara respresentatif. Seni lukis memiliki kekhasan tersendiri terutama dalam hal teknik dan media yang digunakan.Setiap orang memiliki pandangan yang beberda dalam membuat sebuah lukisan. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk menghasilkan sebuah lukisan. Langkah tersebut tentunya berbeda antara pelukis satu dengan yang lainnya.

Beberapa langkah dalam berkarya seni lukis diantaranya adalah memunculkan gagasan, menyiapkan media dan bahan, menentukan teknik melukis, membuat sketsa lukisan, mewarnai dan menyempurnakan lukisan. Ada sebagian orang yang dapat membuat lukisan tanpa menggunakan sketsa atau dengan cara melukis langsung. Sehingga langkah-langkahnya tentu juga berbeda. Langkah-langkah tersebut tentunya dilaksanakan dengan baik agar memperoleh hasil karya yang baik pula, Secara umum proses atau langkah melukis adalah sebagai berikut.


a. Memunculkan gagasan

Gagasan atau ide merupakan kegiatan awal seseorang untuk menciptakan satu karya seni rupa. Dengan ide atau gagasan yang cemerlang dan dibarengi dengan teknik yang baik akan menghasilkan karya seni yang berkualitas. Untuk memunculkan gagasan yang kreativits ketika kita akan melukis, ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu;

  • Mengembangkan imajinasi yang berasal dari apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
  • Melihat objek secara langsung seperti pantai, pegunungan atau suasana keramaian sebagai objek lukisan.
  • Melihat dari buku atau majalah.
  • Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan.
  • Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum lukisan.

Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni lukis. Ide dan gagasan diolah menjadi sebuah sketsa, sehingga apa yang kita maksud atau kita rasakan dapat tersampaikan dan berkarya seni lebih efektif. Mulailah menggambar dengan pensil hanya bagian-bagian penting saja yang menonjol.


b. Media Berkarya (Bahan dan Alat)

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni rups sering disebut dengan media. Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik. Proses ini adalah untuk media yang kita gunakan, dimana media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi alat dan bahan untuk melukis. Beragam pilihan alat dapat kita gunakan untuk ini, misalnya;

  • Menggunakan kertas karton, manila atau bahkan hanya kertas HVS bisa dijadikan media untuk kita melukis.
  • Menggunakan tembok, dinding papan atau media yang lebar lainnya.
  • Media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau bisa juga dipermukaan benda pakai atau kerajinan yang sudah jadi untuk melukis.
  • Menggunakan cat minyak, cat acrylic, cat tembok, crayon atau pastel.

Dalam berkarya seni, media alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya seni. Sehingga hal ini harus direncanakan. Dengan rencana yang baik diharapkan diperoleh hasil karya yang maksimal.


c. Menentukan Teknik

Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis untuk melukis. Teknik melukis setiap orang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan tujuan dari kegiatan melukis yang akan dilaksanakan. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudut pandang tinjauannya. Secara umum, terdapat lima jenis teknik melukis yang dapat diterapkan dalam melukis, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Teknik Aquarel (warna transparan). Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanya adalah kertas lukis.
  • Teknik Plakat (warna tebal). Plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Medium yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya.
  • Teknik Goresan Ekspresif. Teknik goresan ekspresif adalah teknik melukis dengan menggunakan jari, kuas atau palet. Teknik ini tentunya digunakan bagi mereka yang sudah ahli dalam melukis karena teknik ini membutuhkan keterapilan melukis yang baik.
  • Teknik Tebal dan Bertekstur (bertekstur warna). Perbedaan tebal dan tipis warna dalam bentuk garis, bidang atau ruang menghasilkan irama, misalnya warna tua disusun berhimpitan dengan warna muda akan menimbulkan sebuah kesan dimensi.
  • Teknik Timbul (mozaik). Mozaik adalah pembuatan karya seni rupa yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar menggunakan lem. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna sifatnya yang dua dimensi dan masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya.

d. Membuat sketsa

Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa ini biasanya hanya berupa goresan global dan tidak terlalu mendetail. Terkadang sketsa hanya digunakan sebagai pembantu untuk pengingat saja. Sketsa lebih merupakan gambar kasar dan bersifat sementara, baik di atas media kertas atau media kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut menjadi sebuah lukisan.

e. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan

Setelah kita menyelesaikan sketsa, selanjutnya adalah menyelesaikan seketsa tersebut menjadi lukisan yang sempurna. Untuk memperoleh lukisan yang sempurna dilakukan dengan cara pemberian warna. Dalam pemberian warna ini jangan lupa disesuaikan dengan rencana dan teknik yang telah disiapkan dari awal yaitu dengan;

  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.

Ketika mewarnai karya lukisan perlu diketahui juga tentang konsep warna yang terdiri dari warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Warna merah dan kuning menghasilkan orange, warna biru dan kuning menghasilkan hijau, warna merah dan biru menghasilkan ungu. Warna tersier merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan orange (jingga).

Proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan. Seperti melukis dengan cat air, melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat minyak, semua itu mempunyai teknik yang berbeda dalam proses melukis. Demikian juga dengan langkah-langkah diatas, mungkin saja langkahnya berbeda karena proses melukis dengan menggunakan media yang satu dengan yang lainnya tidak sama.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 12:29 PM

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA