Doa malam yang dilakukan di bulan ramadan disebut

Di malam lailatul qadar Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah.

Jumat , 15 May 2020, 07:03 WIB

MGROL100

Doa Malam Lailatul Qadar dan Keutamaannya. Ilustrasi Lailatul Qadar

Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan disebut bulan yang paling utama (afdlal al-syuhur) karena salah satunya terdapat malam yang disebut Lailatul Qadar (lebih baik dari seribu bulan). Lailatul Qadar adalah malam ketetapan atau malam kepastian tentang qadar atau ukuran rezeki manusia. Pada malam itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang.

Baca Juga

Pada malam inilah seorang Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah untuk mendapatkan martabat yang baik. Malam qadar ini tidak dapat diketahui secara pasti datangnya (hari ke berapa?) Akan tetapi yang pasti ia muncul dalam bulan Ramadhan. Untuk itu setiap Muslim harus berusaha mencari setiap malamnya. Tiada hari yang terlewatkan tanpa ibadah.

Inilah hikmah besar bagi umat Islam mengapa tidak ditentukan kapang datangnya. Alangkah bahagianya bila seseorang sedang bersungguh-sungguh beribadah ketika malam qadar datang. Karena bobot ibadahnya dihitung lebih baik nilai ibadah selama seribu bulan. Disamping itu dosa-dosanya diampuni oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: "Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari)

Tentang waktu datangnya malam qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadits,

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: "Carilah lailatul qadar pada sepuh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan)." (HR Al-Bukhari)

Doa Lailatul Qadar

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".

Doa ini didarkan kepada hadits Nabi saw,

عن عا ءىشة قا لت قلت يارسول اللّه أرأيت إن علمت أيّ ليلة القد رماأقول فيها قال قولي اللّهمّا انّك عفوّكريمّ تحبّ العفو فاعف عنّي قال أبو عيسى هذاحديث حسن صحيح

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra ia berkata: Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, Maukah engkau memberi tahu aku apa malam lailatul qadar itu dan apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah berkata: Ucapkanlah do’a, Allahuma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul-‘afwa fa’fu ‘anni, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku). Ia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih." (HR At-Turmudzi)

Hal inilah yang membuat Rasulullah saw sangat berwaspada pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dengan harapan mendapatkan malam qadar yang ditempuh dengan cara beritikaf.

sumber : //www.suaramuhammadiyah.id/2020/05/14/keutamaan-dan-doa-lailatul-qadar/

Ilustrasi-Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1443 H, Berikut bacaan doa malam Lailatul Qadar lengkap dengan amalan-amalan pada Malam Seribu Bulan.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut bacaan doa malam Lailatul Qadar lengkap dengan amalan-amalan pada Malam Seribu Bulan.

Dalam tayangan video Tanya Ustaz di Kanal YouTube Tribunnews, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah, Dr H Baidi mengatakan, ayat yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar terdapat dalam Surat Al-Qadr.

Ia menjelaskan, ayat tersebut memberikan pemahaman bahwa di dalam bulan Ramdhan terdapat satu malam yang mulia disebut dengan Lailatul Qadar.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Selain itu, pahala yang akan didapatkan oleh umat Musilm yang menjalankan ibadah saat Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.

"Kebaikan dan pahala yang diberikan pada orang yang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun," jelasnya.

Kemudian, ia juga menjelaskan, terdapat sunnah dari Rasulullah SAW dalam 10 hari terakhir untuk melakukan i'tikaf.

Baca juga: Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar? Berikut Cara Menghitung Perkiraan dan Ini Tanda-tandanya

Mengutip dari Instagram @bimasislam, Lailatul Qadar berada di bulan Ramadan pada sepuluh hari terakhir.

Hal tersebut sesuai dengan hadits berikut:

"Lailatul Qadar berada di bulan Ramadan pada sepuluh hari terakhirnya, yaitu malam ke dua puluh satu, atau kedua puluh tiga, atau kedua puluh lima, atau kedua puluh tujuh, atau kedua puluh sembilan, atau akhir malam Ramadan. Barangsiapa salat malam karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lampau dan dosa yang kemudian," HR. Imam Ahmad.

Oleh karena itu, di 10 malam terakhir bulan Ramadhan kita dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah.

Baca juga: Malam Lailatul Qadar: Inilah Tanda-tanda, Amalan Sunnah serta Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar

Baca juga: Bacaan Doa yang Dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar, Berikut Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

tirto.id - Bagaimana bacaan doa puasa hari ke-25bulan Ramadhan?

Lailatulqadar ialah salah satu malam yang paling mulia. Bahkan, kemuliaannya juga disebutkan melalui Al-Qur'an surah Al-Qadr ayat 1 yang berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan,".

Maka, malam Lailatulqadar itu sangat erat kaitannya dengan peristiwa turunnya kitab suci umat Islam untuk pertama kali yang disampaikan melalui para malaikat.

Masih di surah yang sama, kemudian dilanjutkan ayat berikut. Dengan terjemahan:

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar".

Melihat begitu mulianya malam Lailatulqadar, selagi masih memasuki bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah ini adalah kesempatan bagi umat manusia untuk bisa merasakan malam Lailatulqadar tersebut.

Tanda Lailatul Qadar

Mengutip laman NU Online via artikel dengan judul "Lailatul Qadar: Anjuran Tak Memberi Tahu bagi yang Menjumpainya", terdapat 4 tanda-tanda seseorang yang mampu menemukan malam Lailatulqadar sebagaimana menurut Syekh Abil Fadl al-Ghumari dalam kitab Ghayatul Ihsan. Yakni sebagai berikut:

1. Orang yang sedang melakukan sujud.

2. Cahaya yang tampak pada setiap sudut tempat, bahkan untuk tempat yang gelap gulita.

3. Mendengarkan sebuah panggilan dari malaikat.

4. Doa yang diterima atau dikabulkan saat malam tersebut

Berkaitan dengan kemuliaan malam Lailatulqadar, sejumlah hadis juga mampu menerangkan. Di antaranya ialah yang disampaikan melalui riwayat Al-Bukhari.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Selain itu, dari ‘Aisyah ra juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan," (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Seperti dialansir laman Suara Muhammadiyah, doa yang biasa dibaca pada malam Lailatul Qadar ialah seperti berikut ini:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي

Artinya,"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku".

Doa Puasa Hari ke-25 bulan Ramadhan

Berikut adalah doa puasa hari ke-25 bulan Ramadan dalam bentuk tulisan bahasa Arab, Latin, beserta terjemahannya.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

Latin:

Allâhummaj’alnî fîhi muhibban li awliyâika wa mu’âdiyan lia’dâika mustanan bisunnati

khâtami anbiyâika yâ ‘âsima qulûbinnabiyyîn

Terjemahan:

"Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini lebih mencintai para wali-Mu dan memusuhi musuh- musuh-Mu. Jadikanlah aku pengikut sunnah Nabi penutup-Mu. Wahai yang menjaga hati para nabi".

Infografik SC Doa Puasa Hari Ke25. tirto.id/Quita

Sedekah di Bulan Ramadan

Sedekah di bulan Ramadhan mempunyai kemuliaan tersendiri. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW pernah mendapatkan pertanyaan:

"Sedekah apakah yang paling mulia?".

Kemudian Rasulullah SAW memberikan jawabannya,"Yaitu sedekah dibulan Ramadhan."

Melihat satu kutipan hadis diatas, maka masa bulan Ramadhan ini merupakan peluang besar bagi umat manusia untuk memperbanyak sedekah kepada sesama.

Kemuliaan dari bulan Ramadhan pun bisa dimanfaatkan agar semakin meningkatkan sedekah yang selama ini sudah dilakukan.

Berkaitan dengan sedekah, dalam Al-Quran juga ada surah yang menjelaskan perihal tersebut. Al-Baqarah ayat 261 menyebutkan Allah SWT akan melipatgandakan orang yang selalu bersedekah di jalan-Nya. Bunyi ayat tersebut ialah sebagai berikut:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya,"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,".

Kendati sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan, tidak menutup kemungkinan bersedekah juga dapat dilakukan di bulan-bulan lainnya. Atau bulan berikutnya setelah datangnya bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Sementara itu dikutip laman NU Online via artikel dengan judul "10 Amalan Sunnah dalam Berpuasa", sedekah juga termasuk dalam amalan sunah dalam melaksanakan puasa. Hal ini dilakukan demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah tersebut.

Sedekah yang bakal dikeluarkan bisa diberikan untuk keluarga, kerabat, atau tetangga. Bahkan, memberi makan orang yang sedang berbuka pun mempunyai balasan pahala seperti orang yang sedang berpuasa. Dalilnya adalah sebuah hadis dibawah ini:

"Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut," (HR Ahmad).

Baca juga:

  • Doa Puasa Hari ke-24 Arab-Latin & Cara Melatih Anak Kecil Berpuasa
  • Doa Puasa Hari ke-23 Arab-Latin & Cara Meraih Malam Lailatul Qadar

Baca juga artikel terkait TANDA TANDA LAILATUL QADAR atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA