Di Kota Serang terdapat beberapa peninggalan bersejarah diantaranya

Mengunjungi Serang belum lengkap rasanya jika tidak berwisata sejarah. Serang memiliki berbagai destinasi wisata yang masih memiliki bekas-bekas cerita sejarah. Apa saja tempat wisata sejarah di Serang? Berikut ini merupakan 5 rekomendasi 5 tempat wisata sejarah di Serang.

Benteng Speelwijk kini tinggal reruntuhan (Foto: Laman resmi Kemendikbud)

Lokasi wisata sejarah pertama yang sebaiknya kamu kunjungi selama di Serang adalah Benteng Speelwijk. Benteng ini merupakan peninggalan penjajah Belanda untuk menghadapi serangan rakyat Banten pada masa itu. Secara historis, benteng ini bisa menjadi penanda perjuangan rakyat Banten dalam melawan penjajah.

Secara visual, benteng ini masih cukup bagus. Di sekitarnya terdapat parit selebar 10 meter yang mengelilingi benteng Speelwijk. Pada setiap sudut bangunan terdapat menara pengintai. Namun, kini hanya tersisa satu menara pengintai saja yang masih bisa digunakan. Kamu dapat melihat ke arah kota Banten Lama dengan jelas melalui menara pengintai ini. Selain itu, lokasi ini bisa kamu manfaatkan untuk berfoto karena memberi nuansa artsy. Letak benteng ini berada di bagian utara kota Serang.

Keraton Kaibon, saksi bisu kejayaan Banten (Foto: Laman situs budaya Indonesia)

Keraton Kaibon merupakan salah satu situs budaya di Serang yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Sayangnya, wujud keratin Kaibon kini sudah tidak utuh lagi. Meski demikian, kamu tetap bisa menikmati wisata sejarah, lho.

Melalui keraton Kaibon, kamu dapat menyaksikan bahwa dulu kala Kerajaan Banten Lama merupakan kerajaan yang megah dan besar. Bahkan, terdapat sebuah mitos bahwa keraton ini dibangun di atas air dan memiliki kanal sebagai sarana transportasi. Oleh karena itu, sempatkanlah berkunjung ke Keraton Kaibon saat kamu berada di Serang.

Baca juga: 5 Pantai Tersembunyi di Banten ini Akan Warnai Liburanmu

Masjid Agung Banten Lama yang dirancang oleh arsitektur Tionghoa (Foto: Wikipedia)

Masjid Agung Banten Lama juga merupakan destinasi wisata sejarah. Masjid ini hingga sekarang masih berfungsi sebagai tempat ibadah. Terdapat sebuah menara tinggi yang khas di dekat masjid.

Jika kamu mengunjungi masjid ini, kamu diperbolehkan menaiki menaranya. Terdapat 83 anak tangga di bagian dalam menara. Ketika sampai di puncak, kamu bisa melihat pemandangan berupa pelabuhan Banten serta laut yang indah.

Baca juga: 5 Alasan Kamu Harus Berkunjung ke Pantai Anyer Banten

Masjid Pecinan Tinggi yang unik (Foto: Laman resmi Kemendikbud)

Salah satu bangunan bekas masjid Pecinan Tinggi di Serang bisa menjadi destinasi wisata sejarah untukmu. Sesuai dengan namanya, masjid ini merupakan peninggalan kaum muslim Tionghoa. Masjid ini bernilai sejarah penting sehingga telah dikelola oleh kemendikbud.

Sayangnya, keutuhan masjid ini telah hilang. Kini hanya tersisa bagian mihrab berbentuk menara persegi dengan warna dominan putih. Lokasi masjid ini tidak terlalu jauh dari Keraton Kaibon. Keunikan bentuk serta kisah masjid Pecinan Tinggi ini tentu akan sangat menarik untuk kamu yang hobi berwisata sejarah.

Baca juga: 5 Pantai Eksotis di Kawasan Banten

Danau Tasikardi adalah salah satu saksi kejayaan ilmu pengetahuan dan sains Kesultanan Banten (Foto: Instagram @bantenwisata)

Danau Tasikardi merupakan peninggalan Kesultanan Banten (1570-1580). Danau ini dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Maulana Yusuf yang adalah sultan pada saat itu. Danau ini dibangun dengan tujuan sebagai area bersantai para sultan.

Lokasi danau Tasikardi termasuk sangat mudah diakses. Danau Tasikardi hanya berjarak 6 kilometer dari pusat kota Serang. Danau ini terletak di desa Margasana, Kramatwatu, Serang, Banten. Kamu akan menikmati pemandangan indah serta suasana yang tenang jika berkunjung ke sini.

Nah, itu dia 5 rekomendasi tempat wisata sejarah di daerah Serang. Pastikan kamu mengunjunginya pada siang hari karena daya tariknya akan berkurang ketika sudah gelap. (YGU)

HITAM PUTIH – Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, tetapi telah menjadi divisi sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000. Pemerintah pusatnya berada di Kota Serang.

Wilayah Banten terletak antara 5º7’50 “-7º1’11” Lintang Selatan dan 105º1’11 “-106º7’12” Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2000 bidang Banten adalah 9,160.70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kecamatan, 154 kecamatan, 262 desa perkotaan, dan 1.273 desa.

Wilayah laut Banten adalah salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda adalah salah satu jalur lalu lintas laut strategis karena dapat dilewati oleh kapal-kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Selain itu, Banten adalah penghubung antara Jawa dan Sumatra.

Ketika terkait posisi geografis, dan pemerintah maka wilayah Banten khususnya kawasan Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) adalah zona penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi, Banten memiliki banyak industri.

Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk mengakomodasi kelebihan kapasitas pelabuhan di Jakarta, dan dimaksudkan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

8 Peninggalan Kerajaan Banten

8 Peninggalan Kerajaan Banten, Gambar dan Deskripsi | Referensi terbaru di 2017 melalui Riwayat web. Rekomendasi konten lengkap terbaik. – Sejarah. Artikel ini berjudul 8 Peninggalan Kerajaan Banten, Gambar dan Deskripsi. Konten ini untuk Anda pembaca setia antero. Bagikan juga postingan 8 Relic of Kingdom of Banten, Gambar dan Deskripsi terbaru ini ke media Anda. Agar blog-blog di sekitar History dan situs-situs terkait dan Anda mendapat manfaat dari info Sejarah di 2017. Segera baca dan rujuk pada 8 Relik Kerajaan Kerajaan Indonesia, Gambar dan Deskripsi di bawah ini dari situs web History.

BACA JUGA :  Sejarah Provinsi Banten Lengkap Hingga Kini

Peninggalan Kerajaan Banten adalah salah satu dari banyak kerajaan yang bermotif Islam yang berdiri pada tahun 1526 di ujung barat pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh putra Sunan Gunung Jati, yaitu Sultan Maulana Hasanudin setelah menaklukkan daerah di sekitar Selat Sunda.

Peninggalan Kerajaan Banten Selama tiga abad, kerajaan Banten mencapai ketinggian yang luar biasa sebelum akhirnya Belanda datang dan menciptakan perang saudara hingga membuat keruntuhan kerajaan ini. Selama tiga abad berkuasa juga, Kerajaan Banten meninggalkan beberapa peninggalan sejarah.

Yang akan dipresentasikan kali ini kami akan menjelaskan peninggalan Kerajaan Banten yang telah disebutkan, lengkap dengan gambar dan deskripsi dirinya.

Peninggalan Kerajaan Banten

Menjadi kerajaan yng pernah menjadi poros maritim perkapalan di Nusantara, Kerajaan Banten sebenarnya telah meninggalkan beberapa bangunan bersejarah. Namun, karena konflik yang ada antara kerajaan dengan pemerintah kolonial atau konflik antara penguasa kerajaan di masa lalu, tidak terkecuali di antara peninggalan Kerajaan Banten yang telah disebutkan yng hancur dan hancur.

1. Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten adalah salah satu dari banyak bangunan peninggalan Kerajaan Banten yng hingga saat ini masih berdiri kokoh. Masjid ini terletak atau terletak di desa Banten Lama, 10 km sebelah utara Kota Serang. Dibangun pada tahun 1652 tepat pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin, putra pertama Sunan Gunung Jati, masjid ini memiliki beberapa keunikan. Keunikan gaya Masjid Agung Banten adalah seperti menara yang berbentuk seperti mercusuar, atapnya menyerupai atap pagoda gaya arsitektur khas Cina, ada teras di sisi kiri bangunan, dan kompleks pemakaman sultan Banten dan keluarganya di sekitar kompleks masjid.

2. Istana Keraton Kaibon Banten

Peninggalan Kerajaan Banten berikutnya adalah bangunan istana Kaibon. Istana ini dulunya adalah tempat tinggal ibu Sultan Syaifudin, yaitu Bunda Ratu Aisyah. Namun, era bangunan istana yang telah disebutkan ini telah hancur dan hanya bisa dilihat reruntuhan saja. Di era kerajaan Banten bentrok dengan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1832, Daendels -Godern Dutch Governor, merongrong bangunan bersejarah ini.

3. Istana Kerajaan Surosowan Banten

Peninggalan Kerajaan Banten Selain istana Istana Kaibon, Kerajaan Banten di masa lalu juga meninggalkan bangunan istana lainnya, yaitu istana Surosawan. Istana ini adalah kediaman Sultan Banten dan menjadi markas besar pemerintahan. Nasib istana Surosawan juga merupakan percikan dimana Istana Banten, hancur. Era ini hanya tinggal serpihan reruntuhan yang bisa kita saksikan bersama bangunan pemandian kolam para putri.

4. Benteng Speelwijk

Memasuki poros utama kepulauan maritim di masa lalu, kerajaan Banten juga meninggalkan bangunan benteng dan mercusuar. Benteng yang tingginya 3 meter itu disebut Benteng Speelwijk. Dibangun pada 1585, benteng Kerajaan Banten berfungsi selain menjdai pertahanan kerajaan dari serangan laut juga berfungsi untuk atau dapat juga dikatakan untuk mengawasi kegiatan pelayaran di sekitar Selat Sunda. Di dalam benteng ini ada beberapa kuni meriam dan sebuah terowongan yang menghubungkan antara benteng dan istana Surosowan. [BACA JUGA: Warisan Kerajaan Kediri]

5. Danau Tasikardi

Di sekitar istana Kaibon, kita juga bisa menemukan danau buatan. Danau yang disebut-sebut bernama Tasikardi. Danau ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf, yaitu antara 1570 dan 1580. Sebelumnya, dasar danau seluas 5 hektar dilapisi dengan ubin dan batu bata. Namun demikian, pada saat ini luas danau yang telah disebutkan telah menyusut dan lapisan batu bata di bagian bawah telah ditopang sedimen tanah yng yang terbawa aliran sungai. Danau Tasikardi di masa lalu berfungsi sebagai sumber utama pasokan air bagi keluarga kerajaan yang tinggal di istana Kaibon dan menjalankan saluran irigasi untuk atau dapat dikatakan untuk sawah di sekitar Banten.

6. Vihara Avalokitesvara (Avalokitesvara biara)

Peninggalan Kerajaan Banten Meski Kesultanan Banten berazaskan atas Islam, toleransi penduduk dan pemimpin agama dieja sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan adanya peninggalan yng dalam bentuk bangunan Vihara, tempat ibadah Budha. Wihara peninggalan Kerajaan Banten yang telah disebutkan bernama Avalokitesvara. Sampai sekarang, kita masih bisa melihatnya. Uniknya, di dinding biara ini kita juga bisa melihat legenda legenda legendaris ular putih legendaris itu.

7. Meriam Ki Amuk

Peninggalan Kerajaan Banten Di dalam gedung benteng Speelwijk ada beberapa senjata dalam bentuk meriam. Di antara meriam terbesar dan paling unik yang disebutkan diberi nama setelah meriam Ki Amuk. Dinamakan demikian karena meriam ini dikatakan memiliki daya ledak tinggi dan tembakan panjang. Konon, meriam ini adalah hasil rampasan perang pemerintah kolonial Belanda.

8. Peninggalan Lain-lainnya

Peninggalan Kerajaan Banten Selain sisa-sisa di atas, Kerajaan Banten juga memiliki beberapa peninggalan lain yng dalam bentuk aksesori. Di antaranya adalah mahkota binokasih, keris panunggul naga, dan keris sasra naga. Keberadaan benda-benda bersejarah yang telah disebutkan sampai saat ini masih terawat di Museum Kota Banten.

Nah, demikian beberapa peninggalan Kerajaan Banten yng menjadi bukti kekuasaan atas tanah Banten.