Contoh kalimat yang menggunakan kata yaitu

Jakarta -

Konjungsi atau kata penghubung adalah kata yang menghubungkan dua kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Ciri khusus konjungsi adalah tidak terletak di akhir kalimat dan tidak selalu diikuti kata benda (nomina).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata/antarfrasa/antarklausa/antarkalimat.

Pengertian lain konjungsi, seperti disebutkan pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tulisan Moeliono dkk. adalah, kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, baik kata dengan kata atau frasa dengan frasa atau juga klausa dengan klausa.

Jenis konjungsi dalam kalimat atau intrakalimat dirinci lebih jauh dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X oleh Sri Sutarni dan Sukardi. Salah satunya adalah konjungsi syarat atau kondisional.

Konjungsi syarat ditandai dengan kata jika, jikalau, kalau, asal(kan), bilamana, manakala.

15 Contoh Kalimat Konjungsi Syarat

  • 1. Aku akan datang jika diundang.
  • 2. Dia akan melanjutkan pendidikan asalkan ada yang membiayai.
  • 3. Kami akan pergi ke Eropa jika sudah punya paspor.
  • 4. Nenek akan pergi haji kalau tanahnya terjual.
  • 5. Pak Buchori akan kembali berjualan asalkan lukanya sudah pulih.
  • 6. Mereka akan bekerja sama jika ada kebutuhan yang sama.
  • 7. Bu Tuti akan pindah rumah jika sudah siap.
  • 8. Teman-teman berjanji membayar iuran asalkan jumlahnya tidak terlalu besar.
  • 9. Warga RT 09 sanggup bergotong royong manakala diimbau dengan tegas.
  • 10. Bu Dikin akan menemui sanak saudaranya jikalau pengumuman libur sudah pasti.
  • 11. Adik akan makan jika lauknya ayam goreng.
  • 12. Pendaftaran sekolah itu akan ditutup manakala kuota siswanya sudah penuh.
  • 13. Mereka akan membeli rak yang baru asalkan dana sudah terkumpul.
  • 14. Dia ingin melanjutkan kuliah jikalau nilainya memenuhi standar.
  • 15. Kakek tetap pergi memancing asalkan tidak hujan.

Itulah beberapa contoh kalimat konjungsi syarat. Semoga membantu, detikers!

Simak Video "SD Gantong, Mengenal Kisah Asal Muasal Negeri Laskar Pelangi, Belitung"



(nah/nwy)


Page 2

Jakarta -

Konjungsi atau kata penghubung adalah kata yang menghubungkan dua kata, frasa, kalimat, maupun paragraf. Ciri khusus konjungsi adalah tidak terletak di akhir kalimat dan tidak selalu diikuti kata benda (nomina).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata/antarfrasa/antarklausa/antarkalimat.

Pengertian lain konjungsi, seperti disebutkan pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tulisan Moeliono dkk. adalah, kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, baik kata dengan kata atau frasa dengan frasa atau juga klausa dengan klausa.

Jenis konjungsi dalam kalimat atau intrakalimat dirinci lebih jauh dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X oleh Sri Sutarni dan Sukardi. Salah satunya adalah konjungsi syarat atau kondisional.

Konjungsi syarat ditandai dengan kata jika, jikalau, kalau, asal(kan), bilamana, manakala.

15 Contoh Kalimat Konjungsi Syarat

  • 1. Aku akan datang jika diundang.
  • 2. Dia akan melanjutkan pendidikan asalkan ada yang membiayai.
  • 3. Kami akan pergi ke Eropa jika sudah punya paspor.
  • 4. Nenek akan pergi haji kalau tanahnya terjual.
  • 5. Pak Buchori akan kembali berjualan asalkan lukanya sudah pulih.
  • 6. Mereka akan bekerja sama jika ada kebutuhan yang sama.
  • 7. Bu Tuti akan pindah rumah jika sudah siap.
  • 8. Teman-teman berjanji membayar iuran asalkan jumlahnya tidak terlalu besar.
  • 9. Warga RT 09 sanggup bergotong royong manakala diimbau dengan tegas.
  • 10. Bu Dikin akan menemui sanak saudaranya jikalau pengumuman libur sudah pasti.
  • 11. Adik akan makan jika lauknya ayam goreng.
  • 12. Pendaftaran sekolah itu akan ditutup manakala kuota siswanya sudah penuh.
  • 13. Mereka akan membeli rak yang baru asalkan dana sudah terkumpul.
  • 14. Dia ingin melanjutkan kuliah jikalau nilainya memenuhi standar.
  • 15. Kakek tetap pergi memancing asalkan tidak hujan.

Itulah beberapa contoh kalimat konjungsi syarat. Semoga membantu, detikers!

Simak Video "SD Gantong, Mengenal Kisah Asal Muasal Negeri Laskar Pelangi, Belitung"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/nwy)

Konjungsi merupakan kata penghubung antarkata, antarfrasa, antar paragraf, maupun antar kalimat. Salah satu bentuk konjungsi yang kita pelajari adalah konjungsi penerang. Konjungsi penerang menggunakan kata hubung : “bahwa”, “yakni,” dan “yaitu. “

Daftar isi Contoh kalimat: bahwa Contoh Kalimat: yakni

Contoh Kalimat: yaitu

Sejauh ini kita sudah paham apa yang dimaksud dengan konjungsi penerang.

Sebuah konjungsi atau kata penghubung yang menerangkan sesuatu yang dijelaskan sebelumnya. Dengan begitu, konjungsi penerang berfungsi untuk menguatkan. Sehingga maksud dari kalimat tersebut lebih mudah dipahami.
Contoh kalimat yang menggunakan kata yaitu
Contoh kalimat konjungsi penerang.
Salah satu konjungsi penerang adalah /bahwa/. Kita semua sering kali mendengar orang menggunakan kata hubung /bahwa/ dalam percakapan mereka sehari-hari. Demikian pula Ketika kita membaca. Tidak jarang kita menemukan kata /bahwa/. Akan tetapi banyak orang yang salah dalam menggunakan kata /bahwa/.

Oleh sebab itu di bawah ini kami Berikan beberapa contoh kalimat dengan konjungsi penerang yang menggunakan kata hubung /bahwa/.

  1. Pakar kesehatan mengatakan bahwa virus korona lebih berbahaya daripada flu burung.
  2. Para ekonom mengatakan bahwa krisis ekonomi memiliki siklus.
  3. Para jurnalis mengatakan bahwa berita tersebut tidaklah benar.
  4. Pelaku bisnis mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun terbaik di dunia properti.
  5. Seorang ibu memahami bahwa pendidikan anak adalah segala-galanya.
  6. Anak itu bercerita bahwa ia belum makan selama tiga hari.
  7. Lintang menyampaikan surat kepada ibu guru bahwa ia tidak bisa sekolah karena ayahnya meninggal dunia.
  8. Perkiraannya benar bahwa tren batu akik berakhir tahun ini.
  9. Pihak yang berwenang mengatakan bahwa kasus tersebut akan ditindaklanjuti.
  10. Dia memberitahukan bahwa besok Didit tidak masuk kerja.
Dari 10 contoh kalimat di atas, Kita paham bahwa konjungsi penerang berfungsi untuk menerangkan sesuatu.
Sekarang marilah kita beralih kepada kata sambung /yakni/. Kata sambung tersebut termasuk juga sebagai konjungsi penerang. Supaya kita tidak salah dalam memahami dan menggunakan kata sambung /yakni/, sebaiknya kita memperhatikan contoh-contoh kalimat berikut ini. setiap kalimat menggunakan kata sambung /yakni/. Kata sambung atau kata penghubung /yakni/ digunakan untuk merincikan keterangan kalimat. Di bawah ini merupakan contoh kalimat konjungsi penerang dengan menggunakan kata penghubung /yakni/.
  1. Yang pergi tahun ini ada dua orang, yakni aku dan kamu.
  2. Dia menyukai dua macam warna, yakni merah dan biru.
  3. Ada seseorang yang paling dia cintai, yakni adik bungsunya.
  4. Yunus merindukan seseorang, yakni istrinya yang dia cintai.
  5. Mudah sekali membuka tutup kaleng itu, yakni dengan mengungkit ujungnya.
  6. Kamu harus berbaikan lagi dengan sahabatmu, yakni dengan saling memaafkan.
  7. Indonesia memiliki dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
  8. Ada sifat yang tidak aku sukai dari dirinya, yakni sifat pemalas.
  9. Ada sebuah aktivitas yang sangat dia sukai sehabis salat subuh, yakni menghafal Alquran.
  10. Dia sangat menyayangi seseorang yang berkorban untuknya selama ini, yakni adiknya sendiri.
Sangat mudah bukan membuat kalimat dengan menggunakan kata hubung /yakni/? Kata hubung /yakni/ termasuk konjungsi penerang karena menerangkan sesuatu dan memerincikan keterangan tersebut.. Kita telah membuat 20 kalimat dengan menggunakan kata hubung /bahwa/ dan /yakni/. Masih ada satu lagi kata hubung yang termasuk ke dalam konjungsi penerang. kata hubung tersebut adalah: /yaitu/ Banyak sekali orang menggunakan kata hubung /yaitu/. Oleh karenanya, Kita tidak asing lagi dengan kata hubung. tersebut Dalam kalimat konjungsi penerang, kata hubung berfungsi untuk mencegah dan mendetilkan keterangan sebelumnya. Mari kita baca dengan seksama kalimat dengan konjungsi penerang yang menggunakan kata hubung /yaitu/.
  1. Dua mata pelajaran yang tidak aku pahami, yaitu matematika dan fisika.
  2. Teman terbaikku selama ini hanya satu, yaitu kamu.
  3. Berbekamlah di waktu terbaik, yaitu ketika bulan purnama.
  4. Ada satu hal yang dia cintai dari kota ini, yaitu pantainya yang indah.
  5. Hanya ada dua hari raya bagi umat Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
  6. Kamu tidak boleh meninggalkan satu hal ini, yaitu sholat lima waktu.
  7. Di antara tumpukan buku itu, ada satu buku yang sangat dia sukai, yaitu buku yang ditulis oleh Tere Liye
  8. Dia pernah mendaki gunung yang sangat tinggi, yaitu gunung Merapi.
  9. Arini mengenang masa lalunya yang indah, yaitu ketika dia duduk di bangku SMP.
  10. Ada satu hal yang mengganjal di dalam hatinya, yaitu kenapa katanya marah kepadanya.
  11. Masih ada satu keluarga yang belum mendapatkan bantuan, yaitu keluarga Pak Husein.
  12. Ternyata pelakunya bukan orang jauh tetapi orang dekat, yaitu Tono.
  13. Ibu baru saja membeli perhiasan yang sangat di idam-idamkan, yaitu kalung dan gelang.
  14. Orang yang membantunya secara diam-diam ternyata adalah orang yang dikenalnya selama ini,yaitu Pak Radit.
  15. Faktor penyebab kebakaran itu sudah diketahui, yaitu karena terjadinya korsleting listrik.
  16. Dua hal yang pernah membuatnya bahagia, yaitu pernah mengumrohkan Ibunya dan menghajikan ayahnya.
  17. Ada sesuatu yang membebani pikirannya, yaitu bagaimana melanjutkan kuliahnya.
  18. Dari kecil dia menekuni hobinya, yaitu menulis.
  19. Itu memang cita-citanya dari dahulu, yaitu menjadi pilot pesawat terbang.
  20. Para siswa belum paham materi itu, yaitu bagaimana menggunakan kata hubung yang benar.
Ternyata sangat mudah membuat kalimat dengan konjungsi penerang. Kita hanya membutuhkan latihan yang lebih banyak agar mudah menggunakan kata hubung tersebut. Penggunaan kata hubung yang benar akan membuat kalimat menjadi lebih efektif. Sebagian orang menggunakan kata hubung tersebut bukan pada tempatnya. Sehingga kalimat yang mereka buat tidaklah tepat. Oleh karena itu kita berikan contoh beberapa penggunaan yang salah dalam menggunakan kata hubung konjungsi penerang. Tidak semua orang menggunakan kata hubung atau konjungsi penerang dengan benar. Seperti contoh di bawah ini.

Bahwa

Contoh kalimat yang salah.

  1. Saya menganjurkan bahwa masyarakat jangan terpancing isu tersebut.
  2. Kepala sekolah meminta bahwa anak-anak meliburkan diri selama terjadi wabah virus Corona.
  3. Pak RT meminta bahwa masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

Kalimat yang benar:

  1. Saya menganjurkan agar masyarakat jangan terpancing isu tersebut.
  2. Kepala sekolah meminta supaya anak-anak meliburkan diri selama terjadi wabah virus Corona.
  3. Pak RT meminta agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
Contoh lainnya:
  1. Kami berharap bahwa anda datang tepat waktu.
  2. Pemerintah menghimbau bahwa masyarakat harus berhati-hati menggunakan formalin.
  3. Ia memohon bahwa anaknya agar dilepaskan dari segala tuduhan itu.
Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:
  1. Kami berharap agar anda datang tepat waktu.
  2. Pemerintah menghimbau agar masyarakat berhati-hati menggunakan formalin.
  3. Iya memohon agar anaknya dilepaskan dari segala tuduhan itu.
Tentu sangat mudah untuk memahami dan membuat contoh kalimat dengan konjungsi penerang. Contoh kalimat di atas sudah cukup untuk memudahkan kita memahami penggunaan konjungsi penerang.

Sekarang mari kita baca bentuk-bentuk konjungsi lainnya seperti konjungsi korelatif, konjungsi perbandingan, konjungsi temporal, konjungsi subordinatif, dan konjungsi lain-lainnya.