Peneliti yang menemukan manusia purba Meganthropus paleojavanicus adalah

Sejarah Meganthropus Paleojavanicus menjadi salah satu fosil yang cukup menggemparkan dunia sejarah di Indonesia.

Fosil dari Meganthropus Paleojavanicus ini pertama kali ditemukan di wilayah sangiran, Jawa Tengah Indonesia. Hal itu membuat mereka menjadi salah satu manusia purba asli Indonesia.

Selain itu, Meganthropus Palaeojavanicus juga merupakan fosil manusia purba tertua yang pernah teridentifikasi keberadaannya.

Baca Juga: Spesies Homo Longi, Manusia Purba Berusia 146.000 Tahun

Menggali Sejarah Meganthropus Paleojavanicus

Indonesia memiliki sejarah kebudayaan yang penting, termasuk di dalam dunia arkeologi atau ilmu kepurbakalaan. Terdapat beberapa fosil kehidupan purba yang ahli temukan di Indonesia, termasuk tengkorak manusia.

Di jawa, terdapat banyak sekali bukti fisik eksistensi manusia purba. Bukti tersebut terlihat melalui fosil tulang yang menurut perkiraan sudah terkubur sejak zaman Pleistosen bawah, tengah, atas, hingga pada awal zaman Holosen.

Meganthropus Palaeojavanicus merupakan salah satu jenis fosil yang paling berharga. Mereka menjadi yang paling tua dalam sejarah manusia purba di Indonesia.

Nama Meganthropus Paleojavanicus sendiri memiliki arti sebagai “Manusia Besar dari Jawa”. Penamaan fosil juga bukan tanpa alasan.

Meganthropus Paleojavanicus memiliki tubuh yang cukup besar daripada manusia purba lain. Itulah kenapa, peneliti akhirnya memberikan nama mereka sebagai Manusia Besar.

Sejarah manusia purba Indonesia satu ini dapat terlihat dari beberapa benda sisa kehidupan yang ada di sekitar tempat penemuannya.

Peneliti yang meneliti fosil manusia purba jenis Meganthropus ini memperkirakan bahwa mereka berasal dari masa paling tua, yakni Pleistosen bawah atau sekitar 2.588.000 tahun lalu.

Baca Juga: Fosil Manusia Purba di Israel Diduga Nenek Moyang Neanderthal

Penemuan Meganthropus Paleojavanicus

Orang yang berjasa dalam penemuan fosil Meganthropus Paleojavanicus adalah G.H.R Von Koeningswald. Ia berhasil menemukan fosil pada tahun 1936.

Melansir pada laman Kemendikbud, pada tahun 1937 bergabung seorang arkeolog lain dalam misi perjalanan ke Jawa bernama Franz Weidenreich.

Mereka berhasil menemukan fosil Meganthropus Paleojavanicus di situs Sangiran, tepatnya pada formasi Pucangan. Susunan tulang fosil dari sejarah Meganthropus Paleojavanicus yang terdeteksi meliputi tulang rahang bawah dan atas, tengkorak, serta beberapa gigi yang sudah terlepas.

Setelah melakukan beberapa penelitian, akhirnya para peneliti mengkonfirmasi bahwa selama hidupnya, Meganthropus Paleojavanicus memakan tumbuhan-tumbuhan.

Baca Juga: Sejarah Manusia Purba Neolitikum, Mulai Bercocok Tanam dan Berternak

Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus

Manusia besar dari jawa ini memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:

  • Perawakan tubuh yang tegap.
  • Memiliki tonjolan kening yang cukup mencolok.
  • Tidka memiliki tulang dagu.
  • Meganthropus Paleojavanicus memiliki otot kunyah yang kuat.
  • Memakan jenis tumbuh-tumbuhan selama hidupnya.
  • Tulang pipi mereka tebal dan kuat.
  • Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
  • Otot tengkuk yang mereka miliki besar dan kuat.

Selain Meganthropus Paleojavanicus, terdapat juga beberapa fosil manusia purba lain yang ditemukan di Indonesia, seperti Pithecanthropus dan Homo Sapiens.

Hingga kini, untuk mengenang sejarah Meganthropus Paleojavanicus, fosil mereka tersimpan dengan baik di museum Sangiran, tempat mereka ditemukan pertama kalinya bersama dengan fosil purba lain. (R10/HR-Online)

tirto.id - Meganthropus paleojavanicus adalah salah satu jenis fosil manusia purba tertua yang pernah ditemukan dalam sejarah bangsa Indonesia, tepatnya di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Maka, sebutan Meganthropus paleojavanicus berarti "Manusia Besar dari Jawa".

Sejarah mengenai Meganthropus paleojavanicus dapat diketahui melalui beberapa benda-benda sisa yang ditemukan dan kemudian dijadikan sebagai deskripsi untuk menggambarkan wujud manusia purba tersebut.

Dalam artikel “Prasejarah Indonesia: Tinjauan Kronologi dan Morfologi" karya Slamet Sujud Purnawan Jati yang terhimpun di jurnal Sejarah dan Budaya (2013:23), ada penelitian paleoantropologi yang menyatakan bahwa di Jawa terdapat banyak bukti fisik eksistensi manusia purba.

Bukti tersebut didapatkan melalui fosil tulang yang terkubur sejak zaman Pleistosen bawah, tengah, atas, hingga awal zaman Holosen.

Salah satu penemuannya adalah manusia purba jenis Meganthropus paleojavanicus yang diklaim berasal dari masa paling tua, yakni Pleistosen bawah atau kira-kira 2.588.000 tahun yang lalu.

Baca juga:

  • Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berasal dari Afrika?
  • Mengenal Jenis-jenis Historiografi dan Penjelasannya
  • Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia?

Arti, Penemu, & Lokasi Ditemukan

Meganthropus paleojavanicus disebut-sebut sebagai salah satu jenis manusia purba yang paling tua di Indonesia.

Dikutip dari Peradaban Nusantara (2020) karya Tri Prasetyono, Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti “besar", anthropus yang berarti “manusia", palaeo yang berarti “tertua", dan Java atau "Jawa".

Soejono dalam Sejarah Nasional Indonesia I (2010) menambahkan, Meganthropus paleojavanicus telah hidup sekitar 2,5 tahun yang lalu.

Penemu fosil Meganthropus paleojavanicus adalah G.H.R von Koenigswald pada sekitar tahun 1936. Tahun 1937, dinukil dari laman Kemendikbud, arkelog lain bernama Franz Weidenreich melakukan perjalanan ke Jawa dan bergabung dengan von Koenigswald.

Baca juga:

  • Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat dan Bentuknya, Apa Saja?
  • Apa Saja Pengertian dan Definisi Ilmu Sejarah Menurut Para Ahli?
  • Pengertian Historiografi, Metode, & Tahapan Penelitian Sejarah

Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan di situs Sangiran, tepatnya formasi Pucangan. Sangiran adalah situs purbakala yang terletak di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah.

Susunan tulang fosil yang ditemukan meliputi tulang rahang atas dan bawah, serta beberapa gigi yang terlepas.

Dalam buku Sejarah Indonesia (2014) yang disusun oleh Amurwani dan kawan-kawan disebutkan, berdasarkan bentuknya yang besar, maka Meganthropus paleojavanicus atau "manusia besar (raksasa) dari Jawa" ditetapkan untuk menamakan temuan fosil manusia purba ini.

Selain menetapkan nama, para peneliti juga menginformasikan jenis makanan Meganthropus paleojavanicus, yakni tumbuh-tumbuhan.

Baca juga:

  • Sejarah Pertempuran Surabaya: Latar Belakang, Kronologi, & Dampak
  • Sejarah Pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar
  • Sejarah Palagan Ambarawa: Latar Belakang & Tokoh Pertempuran

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus

  • Berbadan tegap dengan tonjolan di belakang kepala.
  • Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
  • Tidak memiliki dagu.
  • Memiliki rahang dan otot gigi yang kuat serta gigi geraham berukuran besar
  • Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.

Baca juga artikel terkait MANUSIA PURBA atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Meganthropus
Homo erectus palaeojavanicus

Rentang fosil: Pleistosen

Status konservasi

Fosil

Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Mamalia

Ordo:

Primata

Famili:

Hominidae

Genus:

Homo?

Spesies:

†H. erectus?

Subspesies:

H. e. palaeojavanicus?

Nama trinomial Homo erectus palaeojavanicus?

Meganthropus adalah sekumpulan koleksi fosil mirip manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs Sangiran, yaitu rahang bawah dan rahang atas. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus,artinya manusia raksasa dari jawa. Memiliki ciri-ciri yang berbeda dari Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.

Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.

Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa Paleolitikum atau Zaman Batu Tua. Meganthropus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Meganthropus&oldid=21262289"