Contoh biaya tenaga kerja tidak langsung dalam perusahaan manufaktur

Biaya tenaga kerja langsung adalah upah ataupun gaji yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Direct labor cost atau biaya tenaga kerja langsung tersebut menjadi salah satu komponen dalam biaya produksi perusahaan yang harus dimasukkan pada sistem pembukuan dan akuntansi setiap periode.

Biaya kerja langsung sebenarnya tidak hanya terbatas pada upah atau gaji saja karena pada beberapa perusahaan mungkin lebih dari itu. Tunjangan, asuransi kesehatan karyawan, tabungan pensiun, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan sejenisnya dapat juga masuk ke dalam direct labor cost tersebut. Bahkan perusahaan yang cukup mapan juga membayarkan pajak karyawannya sehingga masuk sebagai direct labor cost.

Mengenal Biaya Tenaga Kerja Langsung atau Direct Labor Cost

Dalam sistem manajemen akuntansi yang benar akan dipisahkan biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya tenaga kerja langsung. Tujuannya adalah untuk memudahkan perusahaan melakukan analisis yang nantinya digunakan sebagai acuan meningkatkan jumlah produksi.

Beberapa hal penting yang terdapat pada biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dapat Anda simak penjelasannya berikut ini.

1. Definisi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Yang disebut dengan biaya tenaga kerja langsung adalah seluruh biaya yang dianggarkan oleh perusahaan dan digunakan untuk membiayai kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi suatu barang. 

Pengertian yang lebih mudah dipahami bahwa biaya tenaga kerja langsung yaitu upah ataupun gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan dimana karyawan tersebut terlibat langsung pada proses produksi untuk menghasilkan barang jadi.

Jadi mudahnya biaya tenaga kerja langsung adalah upah ataupun gaji yang diberikan kepada tenaga kerja. Sementara pengertian tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat langsung dalam proses produksi.

2. Rumus Perhitungan

Dalam menentukan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung perusahaan menggunakan rumus seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Rumus perhitungan biaya tersebut secara umum yaitu dengan menghitung berapa tingkat upah karyawan pada periode tersebut dan total jam kerja yang dilakukan oleh pekerja tersebut.

Agar lebih mudah Anda tinggal memasukkannya ke dalam rumus berikut ini.

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Tingkat Upah Tenaga Kerja x Total Jam Kerja

3. Contoh Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jika Anda masih belum begitu memahami apa dan bagaimana direct labor cost. Berikut ini contoh dalam sebuah perusahaan manufaktur yaitu pabrik tekstil. Dalam pabrik tekstil ada biaya tenaga kerja langsung misalnya upah atau gaji karyawan bagian produksi seperti operator mesin tenun, operator mesin gulung kain, operator mesin palet benang, mekanik mesin dan sebagainya.

Upah atau gaji pekerja akan dibayarkan oleh perusahaan dengan periode tertentu misalnya mingguan, dua mingguan ataupun bulanan.

4. Pengecualian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Meskipun semua karyawan akan memperoleh pembayaran gaji atau upah dari perusahaan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukannya namun tidak semuanya masuk kategori biaya tenaga kerja langsung.

Seperti sedikit disinggung sebelumnya bahwa pada sistem manajemen akuntansi perusahaan akan dibedakan antara biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung.

Pekerja atau karyawan yang tidak terlibat dalam proses produksi barang baku menjadi bahan jadi maka masuk dalam kelompok biaya tenaga kerja tidak langsung.

Contoh dari biaya tenaga kerja tidak langsung ini misalnya gaji untuk staf kantor seperti accounting, human resources development (HRD), marketing dan lain-lain termasuk juga tenaga keamanan atau sekuriti/satpam dimana pekerjaannya tidak langsung terlibat dalam proses produksi.

Itulah penjelasan secara singkat mengenai biaya tenaga kerja langsung dan contohnya. Biaya tenaga kerja tersebut masuk dalam biaya produksi atau modal produksi yang harus diperhitungkan dengan cermat anggarannya. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis, Anda bisa mengajukan pinjaman ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender). Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda. Dengan modal tersebut, Anda bisa mengembangkan bisnis dengan lancar dan maksimal.

Referensi:

21 September 2021. Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja dan Komponennya. Harmony.co.id: https://bit.ly/3pW54Zv

Keuangan. 5 Juli 2019. Biaya Tenaga Kerja Langsung. Cerdaso.com: https://bit.ly/3F0s7qi

Singkatnya, perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Dalam proses produksi tersebut diperlukan biaya agar produksi dapat berjalan dengan baik. Biaya yang muncul tersebut disebut sebagai Biaya Produksi

Biaya produksi yang dapat timbul pada perusahaan manufaktur ada 3, yaitu :

Untuk memproduksi sebuah barang, maka diperlukan apa yang disebut sebagai bahan baku. Bahan baku adalah bahan mentah utama yang diperlukan dalam proses produksi. Apa saja sih contoh bahan baku ini? Misalnya kamu memiliki usaha membuat nasi goreng, maka bahan bakunya adalah Nasi. Jadi Biaya membeli nasi tersebut termasuk dalam biaya bahan baku.

  1. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Dalam perusahaan manufaktur, kita akan dipertemukan dengan tenaga kerja sebagai orang yang perannya adalah mengubah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi.  Sebagai contoh, dalam pembuatan nasi goreng, ada tenaga kerja yang langsung terlibat yaitu koki atau orang yang memasak nasi gorengnya. Nah upah yang akan dibayarkan kepada koki ini termasuk kedalam biaya tenaga kerja langsung.

Secara umum, biaya overhead ini adalah biaya yang timbul akibat adanya bahan tambahan atau tenaga kerja tidak langsung yang ikut serta dalam proses produksi barang. Jadi biaya yang timbul akibat adanya tambahan tersebut tehitung dalam biaya overhead.

Lalu apa manfaat kita mengetahui ketiga biaya produksi tersebut? Dengan mengetahui elemen apa saja yang termasuk dalam biaya produksi, maka kita dapat membuat keputusan keputusan penting dalam proses produksi. Salah satunya adalah penentuan harga produk dengan menghitung jumlah biaya biaya yang terjadi selama produksi. Keuntungan lainnya adalah kita dapat membuat kebijakan terkait biaya yang terjadi secara terperinci. Kita juga dapat memprediksi biaya yang akan timbul di masa depan dengan data yang lebih terperinci, terutama untuk biaya overhead yang sifatnya tidak tetap dalam setiap produksi, sehingga kita dapat menganggarkan biaya overhead di masa yang akan datang dengan lebih terarah.

Salam Bahasa Bisnis.

[Ruben]

Pernahkah Anda menghitung berapa biaya listrik yang digunakan untuk masing-masing alat elektronik yang Anda gunakan dirumah Anda? Misalnya televisi, kulkas, lampu, mesin cuci, setrika, dan alat elektronik lainnya yang menggunakan daya dari listrik.

Jawabannya kami pastikan Anda tidak tahu. Mungkin Anda dapat menghitung secara rumus matematika atau fisika dengan cara melihat berapa watt alat tersebut, berapa lama pemakaiannya kemudian dikalikan dengan tarif daya dari tagihan listrik Anda, namun itu semua hanyalah perkiraan saja, karena tidak mungkin Anda mencatat semua itu dari setiap alat elektronik.

Pertanyaan sederhana diatas adalah salah satu contoh kenapa biaya tidak langsung itu ada, bagi kehidupan rumah tangga ini tidaklah penting akan tetapi bagi Anda yang menjalankan usaha hal ini menjadi sangat penting. Untuk itu akan dibahas perbedaan biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Pengertian Biaya Langsung

Pengertian biaya langsung atau yang dalam dunia usaha sering disebut direct cost adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada obyek biaya atau produk.

Menurut Mulyadi (2014), Biaya langsung (direct cost) biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung tidak akan terjadi.

Contoh biaya langsung adalah bahan langsung (bahan baku), upah pekerja yang langsung terlibat dalam proses produksi barang di pabrik, iklan, ongkos angkut, dan sebagainya.

Sebagai contoh suatu perusahaan ingin merancang sebuah bangunan baru perlu menyewa manager proyek untuk mengawasi konstruksi maka tersebut. gaji manajer proyek termasuk ke dalam biaya langsung. Contoh biaya langsung: biaya kerikil, pasir, semen dan upah yang terjadi pada produksi beton.

Baca juga : Pengertian Hukum Pajak, Sejarah, Fungsi, dan Jenisnya

Pengertian Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek biaya.

Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya akan meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara akurat dikaitkan dengan objek biaya tertentu.

Biaya ini mencakup hal-hal seperti iklan dan pemasaran, depresiasi produk, persediaan perusahaan, akuntansi dan penggajian. Bisa dikatakan juga biaya ini adalah beragam biaya yang berguna untuk mempertahankan seluruh perusahaan dan bukan hanya biaya-biaya yang terkait dengan pembuatan produk.

Menurut Mulyadi (2014), Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tak dapat dihubungkan secara langsung pada unit yang diproduksi.

Contoh biaya tidak langsung: biaya depresiasi, asuransi, listrik, biaya overhead yang terbagi lagi menjadi biaya overhead pabrik, biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi.

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Pengertian Liabilitas Dalam Operasional Bisnis

Perbedaan Biaya secara Lengkap

Perbedaan dasar dari biaya langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut:

  1. Biaya Langsung dapat dilacak sedangkan Biaya Tidak Langsung tidak.
  2. Biaya Langsung menguntungkan produk atau proyek tunggal. Sebaliknya, biaya tidak Langsung menguntungkan banyak produk atau proyek.
  3. Total dari semua biaya langsung menghasilkan biaya prima sedangkan hasil dari semua biaya tidak langsung dikenal sebagai biaya tambahan.
  4. Biaya langsung dibagi lagi menjadi bahan langsung, tenaga kerja langsung, biaya langsung. Di sisi lain, biaya tidak langsung dibagi menjadi biaya produksi, biaya administrasi, biaya penjualan & distribusi.
  5. Biaya yang mudah dibagi ke objek biaya tertentu dikenal sebagai biaya langsung. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek biaya tertentu.

Untuk lebih jelasnya kami sajikan juga dalam bentuk tabel perbandingan berikut ini:

Jadi perbedaan dari keduanya adalah biaya langsung merupakan biaya yang digunakan dalam produksi satu unit produk, tetapi biaya tidak langsung terjadi dalam kegiatan bisnis biasa dan mereka menguntungkan seluruh organisasi, bukan untuk produk atau proyek tunggal.

Baca juga : Memahami Lebih Dalam Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Biaya langsung berguna menentukan biaya pada produksi barang untuk satu unit atau pengerjaan satu proyek. Karena hanya memproduksi saru unit saja maka biaya dapat ditentukan sebelum produksi dilaksanakan.

Adanya biaya langsung ini maka perusahaan langsung memberi angaran untuk produksi barang atau suatu proyek. Sehingga selain menentukan biaya, fungsi dari biaya langsung juga  untuk mennetukan anggaran perusahaan, catatan keuangan dan akuntasi perusahaan.

Sedangkan fungsi biaya tidak langsung digunakan ketika perusahaan memproduksi beberapa macam barang atau beberapa macam proyek. Biaya tidak langsung ini muncul karena hal yang tak terduga. Dengan adanya biaya tidak langsung ini perusahaan bisa menyiapkan anggaran lebih untuk memproduksi barang atau mengerjakan proyek.

Sehingga ketika muncul biaya yang tak terduga maka siap untuk tetap melanjutkan produksi atau proyek. Dalam penyusunan anggaran juga perlu ditambahkan mengenai biaya tidak langsung ini. karena jika kita tidak menanbahkannya maka kemungkinan ketika ada suatu kondisi yang membutuhkan dana tambahan maka kita tidak bisa membayarnya. Alhasil produksi macet dan kerugian yang belipat. Nah jadi perlu disiapkan anggaran untuk biaya tidak langsung ini.

Baca juga : Definisi Pasar Persaingan Sempurna, Ciri, Kelebihan, Dan Kekurangannya

Setelah Anda mengenal pengertian biaya langsung dan tidak langsung serta perbedaan dan fungsinya, langkah selanjutnya adalah memetakan berbagai biaya tersebut guna kepentingan bisnis Anda. Dengan memisahkan biaya usaha tersebut, Anda bisa dengan mudah memprioritaskan rencana usaha mana yang Anda akan jalani terlebih dahulu.

Jika Anda kesulitan melakukan pencatatan biaya-biaya tersebut, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi yang akan mempermudah proses pembukuan dan seluruh pencatatan biaya usaha Anda.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dan telah meraih Top Brand Award untuk kategori software akuntansi di Indonesia. Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan dibawah ini :