Ilustrasi warga negara yang memenuhi hak dan kewajiban. Foto: freepik Sebuah negara terbangun dari empat unsur penting, salah satunya adalah warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara tersebut. Hak dan kewajiban warga negara telah diatur secara rinci oleh Undang-Undang Dasar 1945. Keduanya melekat dalam diri seseorang sejak lahir sampai wafat. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sangat diperlukan dalam kehidupan seorang manusia. Keduanya harus dipenuhi tanpa perlu merusak esensinya satu sama lain. Apa itu hak dan kewajiban? Mengapa hak dan kewajiban harus seimbang? Ilustrasi warga negara yang memenuhi hak dan kewajiban. Foto: freepikPengertian Hak dan KewajibanHak adalah hal yang secara mutlak dimiliki seseorang sejak ia lahir. Hak bersifat fakultatif, artinya boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sesuai dengan kehendak.
Sedangkan kewajiban adalah tanggung jawab seseorang sebagai warga negara yang harus dipenuhi secara sadar agar tercipta lingkungan yang baik dan sejahtera. Kewajiban ini sifatnya harus dipenuhi. Jika tidak, maka bisa dikenakan sanksi pidana. Contoh kewajiban warga negara:
Hak dan kewajiban harus dijalankan seimbang untuk menciptakan lingkungan yang rukun dan sejahtera. Jika keduanya tidak dijalankan seimbang, maka akan muncul kekacauan dalam bernegara. Hidup pun menjadi tidak harmonis, nyaman, aman dan tentram. Selain itu, sulit untuk memenuhi hak apabila kewajiban tidak terlaksana. Begitu pula sebaliknya. Sebab, hak dan kewajiban adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Hak sendiri dimaknai sebagai sesuatu yang diperoleh dan bisa dituntut apabila seseorang sudah melaksanakan kewajibannya. Namun apabila kewajiban tersebut tidak terlaksana, maka sulit untuk menuntut hak. Idealnya pemenuhan kewajiban haruslah didahulukan dari tuntutan pemenuhan hak.
adjar.id – Adjarian, apa yang terjadi jika hak dan kewajiban tidak seimbang? Hak dan kewajiban merupakan dua hal yang melekat dalam diri manusia. Dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban ini tidak bisa dipisahkan karena hak bisa terpenuhi jika kewajiban sudah dilaksanakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-undang dan aturan. Sementara kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksanakan, dan keharusan. Jadi, kewajiban ini harus dilaksanakan oleh setiap orang sebagai salah satu kewajiban. Nah, jika kita sudah melaksanakan kewajiban ini, kita akan mendapatkan hak yang sudah ditentukan. Sehingga, hak dan kewajiban saling terikat dan memiliki hubungan sebab akibat karena keduanya berhubungan. Lalu, apa yang terjadi jika hak dan kewajiban tidak seimbang? Yuk, kita cari tahu jawabannya berikut ini, Adjarian! Hak dan Kewajiban Tidak Seimbang Baca Juga: 18 Contoh Hak dan Kewajiban Orang Tua terhadap Anak Page 2
Adjarian, dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang. Hal ini sangat penting dalam membantu kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Sehingga, manusia tidak boleh selalu menuntut tentang haknya dan mengabaikan kewajibannya. Jika pelaksanaan hak dan kewajiban ini dilakukan dengan tidak seimbang, maka bisa menimbulkan beberapa dampak. Berikut beberapa dampak hak dan kewajiban tidak dilaksanakan dengan seimbang, di antaranya: 1. Kehidupan Kurang Harmonis Pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang akan membuat kehidupan sosial menjadi kurang harmonis. Hal ini terjadi karena manusia lebih sering untuk menuntut haknya daripada melaksanakan kewajibannya. Sehingga, kewajibannya dalam masyarakat menjadi terbengkalai dan membuat hak orang lain dilanggar. 2. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban bisa terjadi karena adanya pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang. Baca Juga: 17 Contoh Hak dan Kewajiban Anak di Rumah Page 3
Hasilnya, seseorang akan melanggar hak milik orang lain dan tidak mempedulikan kewajibannya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan banyaknya kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban dalam masyarakat. 3. Hak Tidak Terpenuhi Ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban membuat seseorang ingin mendapatkan haknya. Terkadang hal ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melanggar hak milik orang. Sehingga, banyak hak yang tidak terpenuhi sebagaimana mestinya karena diambil oleh orang lain. 4. Menimbulkan Ketidakadilan Adanya pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang bisa menimbulkan terjadinya ketidakadilan dan kecemburuan dalam kehidupan. Hal inilah yang jika terus-terusan terjadi bisa menimbulkan perpecahan, permusuhan, dan konflik dalam masyarakat. Nah, itu tadi Adjarian, dampak yang terjadi jika hak dan kewajiban tidak seimbang dalam pelaksanannya.
Baca Juga: Apa Saja Hak dan Kewajiban dalam Kehidupan Sehari-hari? |