Ciri-ciri fisik anak perempuan pada masa pubertas adalah

Ilustrasi ciri pubertas fisik pada anak perempuan. Foto: Unsplash.com

Manusia memiliki sifat yang sama dengan makhluk hidup lainnya, yaitu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Salah satunya ditandai dengan masuknya masa pubertas pada usia remaja.

Masa pubertas adalah ketika seorang anak mengalami perubahan bentuk fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi.

Biasanya, masa pubertas akan dimulai sejak usia 9-14 tahun dan berakhir menjelang usia 19-21 tahun. Selama masa tersebut, anak-anak akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan disertai dengan perubahan sikap atau perilaku.

Mengutip dari buku Perkembangan Peserta Didik karangan Pupu Saeful Rahmat, anak yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang cepat matang.

Sedangkan anak yang membutuhkan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang lambat matang.

Biasanya, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada anak laki-laki. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas.

Lalu seperti apa ciri fisik pubertas pada anak perempuan? Simak jawabannya di bawah ini.

Ciri-ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan

Ilustrasi perempuan yang telah mengalami pubertas. Masa akil balig pada remaja tersebut terjadi pada usia 8-13 tahun. Foto: Pexels.com/Hannah Nelson

Pada saat masa pubertas hal yang paling dirasakan oleh remaja adalah perubahan fisik. Mengutip dari jurnal berjudul Efektivitas Penyuluhan tentang Perubahan Fisik pada Masa Pubertas terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa yang disusun oleh Dian Ekawati, dkk., perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda seks primer dan seks sekunder.

Tanda seks primer adalah ciri utama yang terjadi pada masa pubertas. Sedangkan tanda seks sekunder merupakan ciri perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas pada anak perempuan maupun pada anak laki-laki.

Adapun urutan perubahan fisik yang terjadi pada remaja secara umum adalah sebagai berikut:

  • Pertumbuhan tulang-tulang.

  • Pertumbuhan tubuh yang dipengaruhi oleh hormon yang ada di dalam tubuh.

  • Tumbuhnya rambut-rambut halus di bagian tubuh tertentu.

  • Mencapai pertumbuhan tinggi badan yang maksimal setiap tahunnya.

  • Terjadinya perdarahan secara periodik atau dikenal dengan istilah menstruasi atau haid.

Dirangkum dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI yang disusun oleh Tim Tunas Karya Guru, ciri fisik pubertas pada anak perempuan adalah sebagai berikut:

Umumnya, ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang ditandai munculnya tanda seks primer adalah haid atau menstruasi pertama.

Haid pertama yang dialami oleh anak perempuan disebut dengan menarke. Peristiwa tersebut menandakan bahwa organ kelaminnya sudah berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau ovum.

Sementara itu tanda seks sekunder yang terjadi pada fisik pubertas pada anak perempuan adalah sebagai berikut:

  • Tumbuhnya rambut halus di daerah tertentu, seperti ketiak dan di sekitar alat kelamin.

  • Suara menjadi halus dan tinggi.

  • Payudara dan pinggul membesar.

  • Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat.

Perbedaan Perubahan Fisik Anak Laki-laki dan Anak Perempuan

Ilustrasi perbedaan ciri fisik pubertas perempuan dan laki-laki. Foto: Pixabay.com

Perbedaan perubahan fisik anak laki-laki dan anak perempuan dapat diketahui dari ciri-ciri seks primer dan sekunder yang muncul. Masih dari sumber yang sama, ciri-ciri fisik pubertas pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:

Ciri-ciri seks primer atau ciri utama masa pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan munculnya mimpi basah. Peristiwa ini menunjukkan adanya pematangan sel kelamin atau sperma di dalam tubuh.

Sedangkan ciri-ciri sekunder atau perubahan fisik pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:

  • Tumbuh rambut halus di tempat tertentu seperti ketiak dan sekitar alat kelamin.

  • Tumbuhnya kumis, jambang, dan janggut.

  • Pundak dan dada yang semakin besar dan bidang.

  • Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat.

Perbedaan pubertas pada anak laki-laki dan perempuan lainnya adalah masa pubertas dari keduanya. Sebab, usia pubertas seorang anak berbeda-beda antara satu anak dengan anak yang lain.

Anita Nungki Ernawati dalam buku BPSC Modul Ilmu Pengetahun Alam SD/MI Kelas VI menyebutkan bahwa anak perempuan mengalami masa puber pada usia lebih muda atau lebih cepat jika dibandingkan dengan anak laki-laki.

Masa pubertas anak perempuan terjadi pada usia 8-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki pada usia 10-16 tahun. Usia tersebut bervariasi pada setiap anak, ada yang lebih awal atau lebih lambat.

Ilustrasi perbedaan ciri fisik pubertas perempuan dan laki-laki. Foto: Unsplash.com

Seperti yang disebutkan di atas, masa pubertas merupakan masa pertumbuhan dan menjadi masa terakhir bagi anak tumbuh dan berkembang. Sehingga, pada masa ini anak-anak membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Selain itu, mereka yang telah mengalami masa pubertas harus lebih berhati-hati dalam menjaga tubuhnya. Sebab, pada masa ini mereka akan sampai pada tahap kematangan sel organ reproduksi dan siap untuk menghasilkan keturunan.

Jadi, anak perempuan yang sudah pubertas bisa mengalami kehamilan. Meski sudah siap secara fisik, mereka belum tentu matang secara mental. Untuk itu, pada usia tersebut anak-anak harus banyak belajar dan menjaga kesehatan reproduksi.

Salah satunya, yakni tetap bergaul dalam batas yang wajar dengan lawan jenis. Tujuannya untuk menghindari pergaulan yang tidak sehat, kehamilan pada usia sekolah, dan penyakit seks yang menular sepeti HIV/AIDS.